Dono di ruang makan sedang membaca artikel di jaringan internet di leptopnya.
"Berita yang heboh.....Habib Rizieq Shihab.....pulang ke Indonesia toh," kata Dono.
Dono terus membaca profil Habib Rizieq Shihab untuk mengecek beberapa data-data berita yang tersebar di berapa jaringan media yang memberitakan ini dan itu.
"Ooooooo berita sesuai dengan keadaan....toh, walau ada beberapa bumbu penyedap untuk menarik di baca toh," kata Dono.
Dono terus membaca artikel ini dan itu di jaringan internet di leptopnya. Indro yang selesai memasak pisang goreng, ya satu piring di bawa ke ruang makan dan di taruh di meja.
"Don, gorengan," kata Indro.
"Iya," saut Dono.
Dono menghentikan baca artikel di leptopnya dan mengambil pisang goreng di meja, ya segera di makannya.
"Enak pisang gorengnya....Indro," kata Dono.
"Iya," saut Indro, ya sambil makan pisang goreng.
Keduanya menikmati makan pisang goreng dan minum teh.
"Don.....yang heboh sekarang ini berita tentang Habib Rizieq Shihab pulang ke Indonesia," kata Indro.
"Iya, aku tahu itu. Aku membacanya di artikel di berbagai jaringan di internet di leptop ku," kata Dono.
"Ooooo lagi baca toh. Habib Rizieq Shihab itu pengikutnya banyak juga...., terkenal lagi," kata Indro.
"Memang beritanya seperti itu. Kalau kenyataannya aku tidak tahu. Aku tidak pernah memeriksain sampai dunia kenyataan, cuma dunia maya aja. Contohnya : aku baca datanya di jaringan internet yang ini dan itu saja," kata Dono.
"Anak cewek Habib Rizieq Shihab itu, cantik ya...Don," kata Indro.
"Iya...anak cewek Habib Rizieq Shihab...memang cantik," kata Dono.
"Andai......andai....Don, seperti biasanya permainan saja. Aku mendapatkan anak cewek......Habib Rizieq Shihab yang cantik itu. Apa pendapatmu...Don?" kata Indro.
"Pendapatku....ya tidak ada masalah sih. Asalkan ceweknya mau dan Habib Rizieq Shihab setuju dengan kamu.....Indro," kata Dono.
"Dapet cewek bidadari surga itu menyenangkan....ya Don," kata Indro.
"Iya," kata Dono.
"Tapi...Don, jika seadainya di buat seperti ini Don. Anak cewek.......Habib Rizieq Shihab yang cantik itu. Sukanya sama kamu Don!" kata Indro.
"Jadi seadainya suka dengan aku toh. Sebenarnya sih tidak ada masalah sih suka sama aku. Tapi pasti aku tolak. Alasannya sih sederhana sih. Anak cewek.....Habib Rizieq Shihab itu lebih baik tidak memilih aku. Ya....orang cacat di sukai. Lebih baik pilih yang sempurnalah," kata Dono.
"Kenyataannya seperti itu. Cacat di pilih. Lebih baik yang sempurnalah yang di pilih," kata Indro yang mengikuti maunya Dono.
"Yang aku takutin....adalah sebenarnya. Cewek itu belum bisa tulus menerima kekurangan ku yang cacat," kata Dono.
"Iya...juga ya. Dono bisa mendengarkan suara gaib dan melihat yang gaib....jadi tahu kebenaran yang di sembunyikan," kata Indro
"Kadang...hidup itu aku memilih tidak bangun di dunia ini. Lebih baik tidur selamanya dan di jaga para malaikat yang menunjukkan kebenaran yang menceritakan rahasia tentang dunia ini yang sebenarnya dari awal sampai sekarang," kata Dono
"Itu sih rahasia Dono. Di bawa sampai mati....itu lebih baik. Dunia ini lebih baik misteri. Antara benar ataukah tidak. Kejujuran atau kah kebohongan belaka," kata Indro.
"Iya," kata Dono.
"Sudahlah Don ngobrolnya. Cuma permainan seadainya saja. Kenyataannya tetap tidak mungkinlah. Orang biasa-biasa mendapatkan bidadari yang cantik, ya mustahil. Apalagi Dono menjelaskan tentang cacat, ya tidak mungkin lagi. Aku mau nonton Tv aja!" kata Indro.
"Iya," kata Dono.
Indro setelah minum teh, ya ke ruang tengah untuk menonton Tv. Dono pun kembali membaca artikel di leptopnya. Kasino sedang sibuk kerja di kantornya. Selang berapa saat. Dono selesai membaca artikel di leptopnya dan leptop di matikan. Dono ke ruang tengah untuk nonton Tv bersama Indro, ya yang di tonton sinetron bertemakan cinta.