CAMPUR ADUK

Tuesday, May 11, 2021

PEMUDA YANG POLOS

Dono di ruang tamu sedang baca statistik Blognya untuk melihat dengan baik reting bacaan pada cerpen yang telah di publikasikan di Hp-nya.

"Ini cerpen. Apa judul yang membuat reting baca naik, apa isi dari cerpen?" kata Dono.

Dono terus melihat dengan baik statistik reting baca. Indro selesai urusan dengan pekerjaan, ya keluar dari kamarnya menuju ruang tamu. Terdengar suara toa dari mesjid tentang pemberitahuan pembagian zakat ke warga miskin kepada warga yang telah mendapatkan kupon. Dono mengabaikan pemberitahuan dari toa, ya sibuk melihat statistik reting bacanya. Indro juga mengabaikan toa pemberitahuan dari mesjid yang berkaitan dengan pembagian zakat.

Indro duduk, ya sambil melihat Dono yang sibuk melihat sesuatu di Hp-nya. 

"Dono," kata Indro. 

"Apa?" kata Dono sambil berhenti melihat statistik reting baca di Hp-nya. 

"Lagi lihat apa di Hp. Sampe serius banget?!" kata Indro. 

"Lagi melihat data statistik reting baca cerpen yang telah di publikasikan. Aku penasaran saja. Apakah judul cerpen yang membuat reting baca naik dan apakah karena isi cerita cerpen padahal isi cerpen biasa aja gitu, ya beda dengan penulis cerpen kawakan yang penggemar banyak  kaya artis jadinya gitu?!" kata Dono. 

"Reting baca toh!" kata Indro. 

"Kemungkinan sih judul cerpen yang membuat reting baca naik," kata Dono yang berpikir panjang. 

"Mungkin Don!" kata Indro. 

"Mungkin," kata Dono. 

"Ooooo iya...Don. Aku ingin tahu sesuatu?!" kata Indro. 

"Apa?" kata Dono. 

"Dono sering menulis cerita cerpen di kaitkan dengan artis. Jadi cerpen Dono mengikuti ke populeran dari artis dan hasilnya cerpen Dono jadi populer juga gitu?" kata Indro. 

"Mengekor kepopuleran dari artis demi tujuan cerpen populer juga. Aku tidak kepikiran sampai sana ya? Yang aku pikirkan cuma cerita saja dengan baik," kata Dono. 

"Dono pola pikirannya seperti pemuda yang polos ya. Padahal banyak di jaringan internet mengkaitkan ini dan itu dengan tujuannya Blog mereka terkenal dan juga kaya gitu," kata Indro. 

"Blog ku kan tidak ada iklannya dan di buat jauh dari standar gitu. Ya tidak mungkin lah tujuannya sama dengan Blog yang lain populer dan kaya," kata Dono. 

"Berarti cuma sekedar cerita. Konsep awal dan akhir. Dan tidak termasuk mengekor kepopuleran dari artis tujuannya jadi populer gitu. Beda dengan Blog yang lain yang punya kualitas luar biasa gitu. Baik sistem kerjanya individu maupun kelompok," kata Indro. 

"Emmm," kata Dono. 

"Kalau begitu aku main game ah!" kata Indro. 

"Emmm," kata Dono. 

Dono tidak melanjutkan melihat statistik reting baca di Hp-nya, ya jadi main game di Hp-nya. Indro telah asik main game di Hp-nya. Kasino selesai juga dengan kerjaan di kamarnya, ya pembukuan. Kasino keluar dari kamar ke ruang tengah untuk nonton Tv. Baru menghidupkan Tv pake remot. Terdengar suara adzan dari mesjid. Kasino mematikan Tv pake remot dan kebelakang untuk mengambil wudu. Dono dan Indro berhenti main game di Hp-nya, ya kebelakang untuk mengambil wudu. 

Kasino, Dono dan Indro telah mengambil wudu di belakang, ya bergerak ke kamar khusus untuk sholat. Seperti biasa ketiganya main hompimpa dan suit untuk menentukan siapa yang kalah jadi imam sholat? Ternyata yang kalah adalah Indro. Segeralah melaksanakan sholat dhuzur dengan penuh khusukkan sampai selesai. 

Selesai sholat ketiganya, ya zikir dan doa. Setelah itu. Dono tetap di kamar khusus tempat sholat, ya baca Al-Qur-an. Kasino dan Indro ke luar dari kamar menuju ruang tengah untuk nonton Tv. Duduk keduanya. Ya Indro menghidupkan Tv pake remot dan di pilih chenel acara Tv-nya berita ini dan itu. Indro dan Kasino, ya santai nonton berita

TUJUANNYA

Indro keluar dari kamarnya membawa kardus berisi benda-benda. Di ruang tamu, ya Indro menaruh benda-benda tersebut di meja.

"Aku mulai permainannya," kata Indro.

Indro pun menyembah tuh benda-benda sesuai ajaran agama gitu, ya ceritanya gitu. Kasino keluar dari kamar menuju ruang tamu, ya memang sih melihat Indro sedang menyembah-menyembah benda-benda.

"Indro bikin main lagi," kata Kasino.

Kasino yang tidak peduli ulah Indro, ya ke ruang tengah untuk nonton Tv. Duduk Kasino di ruang tengah, ya mengambil remot di meja dan di hidupkan Tv. Kasino memilih chenel Tv yang menarik acaranya dan di pilih sinetron tema misteri gitu. Dono selesai urusannya di kamarnya, ya keluar dari kamar dan memang ke ruang tengah melihat Kasino sedang asik nonton Tv dengan acara sinetron misteri.

"Misteri yang bagus," kata Dono.

Dono pun bergerak ke ruang tamu. Kasino tetap asik nonton Tv sinetron misteri. Dono di ruang tamu, ya duduk di ruang tamu dan melihat ulah Indro sedang menyembah benda-benda di meja.

"Sampai kapan Indro menyembah benda itu?" kata Dono.

"Dono. Cuma mainan saja!" kata Indro.

"Ooooo cuma mainan saja toh. Jadi benda yang berjejer di meja. Ada miniantur kabah, salif, patung budha, patung dewa wisnu, dan banyak lainnya," kata Dono.

"Sebenarnya sih Don. Manusia menyembah benda ini, ya kenyataannya berdasarkan pandangan aku saja dalam pola pikir pendek gitu," kata Indro.

"Pandangan Indro. Kebiasaan manusia yang menjalankan ajaran agama, ya kenyataannya. Sedangkan Indro cuma contoh kecil saja!" kata Dono.

"Maksudnya itu Don!" kata Indro.

"Dapet apa dari menyembah dari benda-benda itu?" kata Dono.

"Ya tidak dapet apa-apa? Suara Roh pun tidak dapet gitu!" kata Indro.

"Agama sebenarnya tujuannya mengajarkan manusia untuk berjalan di muka bumi ini di jalan kebaikkan. Membina diri dengan baik, keluarga, teman dan orang lain," kata Dono.

"Aku paham tujuan agama yang berkembang di dunia ini untuk membimbing manusia di jalan kebaikan," kata Indro.

"Kalau tentang Roh, ya sebenarnya sih. Tergantung ilmu sih. Bagi yang bisa memahami ilmu, ya pasti bisa mendengarkan Roh dan akan di jelaskan kebenaran dari agama," kata Dono.

"Memahami ilmu toh sampai bisa mendengarkan Roh. Susah juga. Dengan jalan kesyirikan pun belum tentu, ya sampai aku menyembah patung setan sekali pun," kata Indro.

"Memang susah," kata Dono. 

"Kalau begitu udahan ah main ya!" kata Indro memasukan benda-benda ke dalam kardus. 

"Indro kelakuannya anak kecil," kata Dono. 

"Kalau begitu aku main game saja!" kata Indro. 

"Emmm," kata Dono. 

Dono mengambil buku di bawah meja dan segera di bacanya dengan baik. Indro sudah asik main game di Hp-nya. Kasino masih asik nonton Tv karena memang sinetron misteri bagus gitu.

TERGANTUNG

Dono, Kasino dan Indro di mesjid, ya mengikuti acara i'tikaf di mesjid seperti biasa baca Al-Qur'an bergantian gitu dengan remaja yang lain. Ketika waktu istirahat. Dono keluar dari mesjid ke rumah Joni yang dekat mesjid, sekedar urusan kerjaan, ya ngonrol dengan Joni dan minjem leptop untuk mengetik cerita di Blognya. Kasino dan Indro, ya keluar dari mesjid dan duduk di teras mesjid sambil memandang langit gelap bertabur bintang sambil minum kopi keduanya.

"Kasino," kata Indro.

"Apa?" kata Kasino.

"Hari ini hari yang tenang," kata Indro.

"Iya," kata Kasino.

"Ooo iya Kasino boleh enggak ngobrol tentang cewek?" kata Indro.

"Masih bulan Ramadhan. Gimana ya?" kata Kasino berpikir panjang.

"Boleh nggak?" kata Indro.

"Ya....ya boleh!" kata Kasino.

"Boleh toh. Begini. Cewek itu lebih suka cowok yang umurnya di atas dirinya, sama dengan dirinya satu lagi di bawah dirinya?" kata Indro.

"Tergantung," kata Kasino.

"Tergantung, ya mati Kasino?" kata Indro bercanda.

"Siapa bunuh diri?" kata Kasino mengikuti permainan Indro.

"Ok. Cuma becanda kok," kata Indro.

"Aku paham," kata Kasino.

"Tergantung dari cewek toh," kata Indro.

"Kalau ceweknya statusnnya janda. Cowok di bawah umurnya ya di makan. Yang penting ada yang menyukainya gitu. Bobonya anget gitu jadinya," kata Kasino.

"Iya juga ya. Kalau janda di makan tuh cowok di bawah umurnya," kata Indro.

"Cewek perawan tua pun jika dapet cowok di bawah umur, ya di makanlah," kata Kasino.

"Iya juga ya. Cewek perawan tua dapet cowok di bawah umurnya, ya di makanlah. Nikah deh. Tidur tidak sendiri lagi. Bobonya anget gitu," kata Indro.

"Cewek sebenarnya paling suka dengan cowok yang umurnya di atas dirinya. Dirinya cewek itu jadi manja terhadap cowok di atas dirinya," kata Kasino.

"Iya juga ya. Cewek paling suka dengan cowok yang umurnya di atas dirinya. Itu mah banyak cerita kenyataannya," kata Indro.

"Sama halnya cewek suka sama dengan cowok yang umurnya sama. Ceritanya pun lebih banyak sih," kata Kasino.

"Kalau sama umurnya sih memang banyak ceritanya," kata Indro.

Indro dan Kasino minum kopinya.

"Kemarin ada cerita tentang artis rambutnya gondrong, ya kita bahas dalam cerita kan?" kata Indro.

"Aku inget dengan baik. Ya iya sih. Kita ngobrol tentang artis yang rambutnya gondrong sih,"kata Kasino.

"Gaya penulis itu dari lulus SMA rambutnya gondrong kan?!" kata Indro.

"Penulis. Ya iya lah. Temannya penulis saja ada yang rambutnya gondrong. Tetap menetapi di jalan kebaikan, ya ibadah gitu," kata Kasino.

"Gaya boleh rambut gondrong. Yang penting ibadah jalan terus," kata Indro.

"Masuk yuk!" kata Kasino.

"Ayuk," kata Indro.

Indro dan Kasino masuk ke dalam mesjid untuk melanjutkan acara i'tikaf di mesjid. Dono selesai urusan dengan Joni dan telah mempublikasikan cerita di Blognya. Dono dan Joni, ya kembali ke mesjid untuk melanjutkan acara i'tikaf di mesjid. Seperti biasa baca Al-Qur'an bergantian.

ABSTRAK

Dono, Kasino dan Indro selesai buka puasa. Seperti biasa sih siapa yang mencuci piring dan gelas di tentukan dengan hompimpa dan suit? Tenyata yang kalah adalah Dono. Kasino dan Indro wudu di belakang. Setelah itu. Kasino dan Indro ke kamar untuk sholat magrib, ya nunggu Dono sih. Selesai mencuci piring dan gelas dan di taruh di rak, ya Dono wudu di belakang. Setelah itu. Dono ke kamar khusus untuk sholat. Dono, Kasino dan Indro, ya seperti biasa untuk menentukan imam sholat dengan permainan hompimpa dan suit. Yang kalah ternyata Indro. Jadi Indro jadi imam sholat.

Sholat magrib di jalankan dengan penuh ke khusukkan dengan baik banget, ya sampai selesai gitu. Ketiganya berzikir dan berdoa. Kasino selesai berzikir dan berdoa, ya keluar dari kamar khusus untuk sholat langsung menuju kamarnya untuk berbenah diri untuk berangkat ke mesjid. 

Dono dan Indro, ya selesai berzikir dan berdoa. 

"Don," kata Indro. 

"Apa?" kata Dono. 

"Cerpen di Blog mu Don. Aku baca tentang cerita ketentuan tanggal Idul Fitri?" kata Indro. 

"Ooooo itu. Emangnya ada masalah di tulis begitu?" kata Dono. 

"Kali aja ada masalah gitu?!" kata Indro. 

"Tenang Indro. Cerpen ku itu bentuk Abstrak beda dengan artikel. Dibuat apa pun hasilnya tetap nilai positif. Karena sekedar cerita saja. Hoby gitu," kata Dono. 

"Ya aku sih tahu sih. Abstrak bentuk cerpen Dono itu. Tentang penanggalan Idul Fitri itu?" kata Indro. 

"Sudah di bilangin tidak ada masalah. Karena aku tidak menulis tahun dari perayaan Idul Fitrinya," kata Dono. 

"Tahunnya toh. Iya juga ya. Cuma tanggal saja. Tahunnya tidak di tulis. Bener-bener Abstrak tuh Blog. Ya tidak ada masalah toh," kata Indro. 

"Tidak ada masalah. Abstrak cerpen gitu. Beda dengan artikel gitu ada dampaknya. Contoh : ada artikel tentang artis mati karena kesetrum artikel pada masa lampau cerita itu. Sampai masa depan tuh artikel jadi jawaban. bahwa di masa lalu artikel itu berita kebohongan di masa depan pun artikel itu kebohongan juga," kata Dono. 

"Aku pernah baca tuh artikel," kata Indro. 

"Maka itu. Cerpen ku tidak ada masalah. Abstrak. Beda dengan artikel berdampak ini dan itu," kata Dono. 

"Bener Don. Omongan mu!" kata Indro. 

"Kalau begitu. Kita mesjid!" kata Dono. 

"Iya," kata Indro. 

Indro dan Dono, ya keluar dari kamar khusus sholat ke kamar masing-masing untuk berbenah diri gitu. Setelah itu baru ketiganya berangkat ke mesjid dengan berjalan cepat. Sampai adzan isya di kumandangkan. Dono, Kasino dan Indro segera melaksanakan sholat isya bersama umat lainnya. 

Sholat isya berjalan dengan khusuk sampai selesai dan di lanjutkan sholat tarawih di jalankan khusuk sampai selesai. Baru deh acara i'tikaf gitu di mesjid.

KEBETULAN SAJA

Kasino sedang duduk di ruang tamu sambil main game di Hp-nya. Indro di ruang tengah sedang nonton Tv. Acara Tv, ya berita gitu.

"Beritanya masih seputar ini dan itu," kata Indro.

Indro terus menonton Tv dengan baik. 

"Ooooo beritanya tentang sidang isbat untuk menentukan lebaran Idul Fitri 1 Syawal toh seperti biasanya," kata Indro.

Saat iklan di Tv. Indro beranjak dari duduknya di ruang tengah ke ruang tamu. Indro melihat kalender yang di pajang dinding di ruang tamu. 

"Lebaran jatuh pada tanggal 12 Mei toh," kata Indro.

Indro memastikan penanggalan lebaran di Hp-nya, ya jaringan internet gitu. Indro mengetik di kolom pencarian 'Lebaran Idul Fitri'. Secara otomatis. Jaringan internet menunjukkan lebaran Idul Fitri jatuh pada tanggal 12 Mei.

"Lebaran Idul Fitri. 12 Mei toh," kata Indro.

Indro membaca artikel-artikel tentang kaitkannya dengan tanggal penentuan lebaran Idul Fitri.

"Ooooo ada artikel. Yang menjelaskan Idul Fitri jatuh pada tanggal 13 Mei toh. PP Muhammadiyah," kata Indro.

Indro paham sih artikel di tulis begini dan begitu sih. Indro pun duduk di ruang tamu.

"Kasino," kata Indro.

"Apa?" kata Kasino berhenti main game di Hp-nya. 

"Besok kita lebaran ya Kasino?" kata Indro.

"Sebentar aku cek dulu. Maklum banyak urusan kadang lupa," kata Kasino

"Iya, aku mengerti," kata Indro.

Indro menunggu dengan baik. Kasino membuka jaringan internet di Hp-nya dan mengetik di kolom pencarian 'Lebaran Idul Fitri'. Secara otomatis. Muncul tanggal menentukan lebaran Idul Fitri, ya Kasino membaca dengan baik "Lebaran Idul Fitri jatuh pada tanggal 12 Mei."

"Jadi 12 Mei itu besok. Jadi besok lebaran Idul Fitri," kata Indro.

"Kalau besok lebaran, ya sholat Idul Fitri lah!" kata Kasino.

"12 Mei. Sebenarnya lebih baik 13 Mei," kata Indro.

"Kenapa dengan 12 Mei dan kenapa lebih baik 13 Mei?!" kata Kasino.

"12 Mei itu tanggal kelahiran penulis, ya termasuk ulang tahunnya penulis. Kalau besok lebaran, ya jadinya sama aja merayakan ulang tahun penulis. Maka itu lebih baik 13 Mei jadi tidak merayakan ulang tahunnya penulis dan juga lebih baik lebaran Idul Fitri 1 Syawal berdasarkan PP Muhammadiyah," kata Indro.

"Ooooo gitu toh. 12 Mei ulang tahun penulis. Aku saja lupa. Jadi 12 Mei jatuhnya lebaran Idul Fitri 1 Syawal toh, ya sekaligus merayakan ulang tahun penulis toh itu sih kebetulan saja. 13 Mei itu lebaran Idul Fitri 1 Syawal berdasarkan PP Muhammadiyah," kata Kasino. 

"Saling berkaitan berdasarkan ketepatan waktu," kata Indro. 

"Kenyataannya begitu kan," kata Kasino. 

"Jadi mengikuti aturan Pemerintah dalam menjalankan ibadah sholat Idul Fitri....besok atau besok lagi," kata Indro. 

"Seperti biasanya saja. Kita ini rakyat kecil di atur pemimpin yang memimpin negeri ini. Ikutin saja," kata Kasino. 

"Ikut saja. Nama juga rakyat kecil," kata Indro. 

"Emmmm," kata Kasino. 

"Kalau begitu aku kembali nonton Tv lagi!" kata Indro. 

"Iya," kata Kasino. 

Kasino melanjutkan main game di Hp-nya. Indro pindah duduknya ke ruang tengah untuk melanjutkan nonton Tv, ya acara tetap berita ini dan itu. Sedangkan Dono di kamarnya, ya selesai mengetik di leptopnya dan hasil ketikan di simpan dengan baik. Dono melihat tanggal di leptopnya. 

"Hari ini tanggal 11 Mei. Besok 12 Mei itu 1 Syawal lebaran Idul Fitri," kata Dono. 

Dono pun berpikir sesuatu dengan baik. 

"Ooooo iya. 12 Mei itu ulang tahunnya penulis jadi kebetulan saja gitu dalam ketentuan waktu 12 Mei itu perayaan Idul Fitri 1 Syawal. Kaya ada yang aneh ya?" kata Dono. 

Dono membuka jaringan internet dengan baik banget di leptopnya, ya membaca artikel dengan baik yang ini dan itu. 

"Ooooo. Ada artikel menjelaskan tanggal 13 Mei lebaran Idul Fitri 1 Syawal toh. Dari PP Muhammadiyah," kata Dono. 

Dono mengambil kitab Al-Qur'an di meja dan segera baca Al-Qur'an dengan baik banget. 

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK