Budi dan Eko duduk di pos kamling, ya setelah dari warung. Keduanya menikmati minum teh gelas dan juga makan gorengan.
"Hidup tetap seperti biasanya. Menjalankan hidup ini dengan rencana manusia, ya bekerja setiap hari demi menghasilkan uang, ya untuk membeli keperluan sehari-hari. Ya kerja dari kuli batu, ya sampai pedagang tradisional di pasar," kata Eko.
"Manusia yang memahami hidup, ya jalan di jalan kebaikan, ya kerjanya pasti di jalan kebaikan. Bagi manusia yang susah di didik, ya kerjanya merugikan orang lain," kata Budi.
"Seperti berita di Tv tentang manusia yang selalu bikin ulah, ya merugikan orang lain. Ya berita kriminalitas, ya kan Budi?" kata Eko.
"Ya berita kriminalitas," kata Budi.
"Kejahatan bisa terjadi di mana-mana. Di kota ini atau di kota itu," kata Eko.
"Di luar negeri juga, ya ada kejahatan ini dan itu," kata Budi.
"Polisi bertindak sesuai data laporan ini dan itu, ya memberantas kejahatan yang meresahkan masyarakat," kata Eko.
"Penjahat di tangkap polisi. Ya penjahat di penjara. Di dalam penjara, ya para penjahat, ya menyadari kesalahannya dan ada juga tidak, ya kalau keluar dari penjara tetap melakukan kejahatan demi ini dan itu," kata Budi.
"Cerita bales dendam penjahat, ya ada juga, ya kaya cerita film, ya kan Budi?" kata Eko.
"Perangnya penjahat, ya cerita balas dendam. Cerita film itu bagus juga," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
Eko dan Budi selesai makan gorengan dan minum teh gelas. Ya plastik kresek dan plastik gelas, ya di buang tong sampah. Eko dan Budi, ya meninggalkan pos kamling, ya berjalan dengan baik menuju rumah Budi.
"Urusan cinta. Kasihan juga cerita tentang istri, ya suaminya selingkuh," kata Budi.
"Memang kasihan istri yang di selingkuhin suaminya," kata Eko.
"Ceritanya. Ya cerai. Istri tidak kuat dengan perlakuan suami," kata Budi.
"Kalau cerai sudah terjadi, ya mau di kata apa?" kata Eko.
"Kadang ada kata orang. Lebih baik mencari tahu kebenaran cowok saat teman atau pacar, ya keburukan cowok yang kerjaannya selingkuh. Kalau sudah tahu keburukannya cowok, ya menjauh lah, ya putus kalau pacaran!" kata Budi.
"Kalau masih teman atau pacaran demi mencari tahu kebenaran cowok dan akhirnya putus, ya jadinya tidak rugi apa pun gitu?. Kalau sudah menikah, ya banyak ruginya kata orang," kata Eko.
"Masih gadis masih banyak cowok yang mau. Kalau janda, ya tergantung keadaan?" kata Budi.
"Janda cantik, ya banyak yang mau kaya di film atau sinetron," kata Eko.
"Kalau cerita janda cantik, ya ceritanya bagus sih. Nama juga film atau sinetron, ya apalagi ceritanya di bumbuin cerita komedi, ya jadi menghibur banget film atau sinetron yang di tonton tersebut," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
Eko dan Budi, ya sampai di rumah Budi. Keduanya duduk di teras depan rumah Budi.
"Hidup ini. Tetap berjuang dengan baik, ya pantang menyerah demi mengubah nasif, ya kan Eko?" kata Budi.
"Seperti cerita orang-orang miskin di acara Tv. Perjuangannya orang-orang miskin, ya pantang menyerah demi hidup ini, ya demi keluarga. Ketika dapet rezeki yang tidak di sangka-sangka, ya bersyukur banget," kata Eko.
"Acara Tv....uang kaget dan bedah rumah," kata Budi.
"Acara Tv itu bagus!" kata Eko.
"Memang bagus!" kata Budi.
"Emmmm," kata Eko.
"Sekedar obrolan lulusan SMA. Ya kalau begitu aku bercerita pake wayang. Ya sekedar bercerita gitu!" kata Budi.
"OK. Aku jadi penonton yang baik!" kata Eko.
Budi mengambil wayang yang di taruh di kursi kosong. Wayang di mainkan Budi dengan baik, ya bercerita dengan baik gitu. Eko menonton pertunjukkan wayangnya Budi dengan baik gitu.
Isi cerita yang di ceritakan Budi :
Kisah ini diceritakan oleh Barbie kepada adik perempuannya, Kelly, yang mengalami kesulitan berlatih solo balet dan takut naik ke atas panggung.
Seorang gadis bernama Clara tinggal bersama Drosselmeyer, kakeknya yang keras, dan Tommy, adik laki-lakinya. Pada Malam Natal, mereka menerima kunjungan kejutan dari Bibi Elizabeth mereka. Clara menerima Nutcracker dari bibinya yang mengklaim bahwa itu berisi hati seorang pangeran. Clara tertidur di dekat pohon Natal dan terbangun untuk melihat Nutcracker-nya tiba-tiba hidup dan melawan pasukan tikus yang dipimpin oleh Raja Tikus yang jahat. Raja Tikus mengecilkannya ke ukuran tubuhnya, meskipun dia tidak dapat mengalahkan mereka dan untuk sementara mundur.
Nutcracker menjelaskan bahwa dia perlu menemukan Putri Sugarplum, satu-satunya orang yang bisa mengalahkan sihir Raja Tikus. Burung hantu bijak dari jam kakek mengungkapkan bahwa Putri Sugarplum juga satu-satunya yang dapat membuat Clara ukuran aslinya kembali. Burung hantu memberi Clara liontin yang akan mengirimnya kembali ke rumah ketika dia membukanya.
Melalui portal di lubang tikus, The Nutcracker dan Clara mendarat di gua es. Mereka melarikan diri dengan bantuan sekelompok peri salju dan memasuki rumah Nutcracker di Parthenia. Keduanya melakukan perjalanan ke desa roti jahe , di mana mereka bertemu dua anak dan kuda Marzipan. Anak-anak memberi tahu mereka bahwa pewaris takhta yang sah, Pangeran Eric, telah hilang. Kelompok itu lolos dari pasukan Raja Tikus ketika mereka diselamatkan oleh Mayor Mint dan Kapten Candy, yang memimpin sekelompok kecil penduduk desa dalam persembunyian. Mint mengungkapkan bahwa sikap ceroboh Pangeran Eric membuat mantan raja menyatakan Tikus sebagai penguasa sementara sampai Eric menerima tanggung jawabnya. Clara menyadari bahwa Nutcracker adalah Pangeran Eric yang hilang ; ketika Mouse memutuskan dia ingin menjadi raja secara permanen, dia mengubah Eric menjadi Nutcracker. Eric berharap untuk menebus dirinya sendiri dan memperbaiki keadaan lagi.
Clara dan Nutcracker, bergabung dengan Mint dan Candy, memulai perjalanan untuk mencapai Putri Sugarplum. Sementara Mint dan Candy menyiapkan perahu, Clara dan Nutcracker berhasil membebaskan sekelompok peri bunga yang telah terperangkap di dalam sumur oleh Raja Tikus. Kelompok itu tiba-tiba diserang oleh raksasa batu, ya yang dikirim oleh Raja Tikus untuk menghentikan mereka mencapai Putri. Peri salju tiba dan membekukan laut, diikuti oleh Marzipan menarik kereta luncur, memungkinkan kelompok untuk menyeberang. Nutcracker menggunakan pedangnya untuk memecahkan es, menyebabkan raksasa batu itu tenggelam ke laut.
Kelompok itu mencapai pulau Putri, tetapi terungkap sebagai jebakan dan Nutcracker, Mint, dan Candy dikurung dan dibawa oleh antek kelelawar Raja Tikus Pimm, meninggalkan Clara. Peri bunga membantu membawa Clara keluar pulau dan ke istana Raja Tikus di mana dia membebaskan teman-temannya. Nutcracker bertarung dengan Raja Tikus yang memiliki mantranya sendiri yang dipantulkan kembali padanya, ya mengecilkannya seukuran tikus asli dan menyebabkan dia melarikan diri. Nutcracker terluka parah dan Clara menciumnya dimana dia dikembalikan ke bentuk aslinya sebagai Eric. Clara, karena dia mampu memecahkan mantra dan menyelamatkan teman-temannya, ya mengungkapkan dirinya sebagai Putri Sugarplum. Eric dinobatkan raja dan pasangan, yang telah jatuh cinta, ya menarisebagai warga merayakan. Raja Tikus yang mengecil kembali menunggangi punggung Pimm, mengambil liontin Clara dan membukanya, tetapi terlempar dari langit dengan bola salju. Clara menghilang dan secara ajaib dibawa pulang.
Clara bangun di tempat dia tertidur. Nutcracker hilang, dan dia berlari ke kakeknya, yang menganggap cerita itu sebagai imajinasinya. Saat itu, Bibi Elizabeth kembali dengan seorang pria muda yang diturunkan menjadi Eric, yang dia perkenalkan kepada Clara. Eric memintanya untuk menari. Bola salju menunjukkan Pangeran Eric dan Putri Sugarplum menari dengan gembira di istana.
Saat cerita berakhir, Kelly menyadari pentingnya untuk tidak menyerah, dan dia dan Barbie akhirnya berhasil menari solo dengan sempurna.
***
Ya cukup lama Budi bercerita pake wayang, ya akhirnya selesai juga. Wayang di taruh di kursi kosong sama Budi dengan baik. Eko memuji pertunjukkan wayangnya Budi, ya begitu juga dengan cerita Barbie, ya bagus gitu.
"Berita tentang seputar kehidupan artis, ya menarik untuk di tonton, ya kan Eko?" kata Budi.
"Ya sih menarik di tonton. Ada cerita bahagia. Ada cerita, ya pait dengan perkara ini dan itu," kata Eko.
"Perkara yang pait. Urusannya sampai polisi," kata Budi.
"Cerita itu, ya cerita serius. Kalau cerita komedi, ya perkara artis sampai polisi, ya lucu juga ceritanya," kata Eko.
"Komedi, ya memang lucu ceritanya!" kata Budi.
Budi dan Eko melanjutkan acara main catur lah.