Budi dan Eko duduk di teras depan rumah Budi, ya sambil menikmati minum kopi dan makan gorengan lah.
"Hidup ini menyenangkan mendapatkan cewek yang di sukai," kata Budi.
"Ya memang menyenangkan mendapatkan cewek yang di sukai. Kaya aku mendapatkan cinta Purnama. Ya bahagia gitu," kata Eko.
"Memang Eko. Bahagia mendapatkan cinta Purnama. Kalau Abdul mendapatkan cinta Putri, ya pasti bahagia," kata Budi.
"Kalau Abdul mendapatkan cinta Putri, ya bahagia. Kenyataan tetap kenyataan. Abdul belum mendapatkan cintanya Putri. Proses mendapat cinta Putri terus di jalankan Abdul dengan baik," kata Eko.
"Memang Abdul terus menjalankan proses mendapatkan cinta Putri dengan baik. Tapi kenapa Abdul, ya sering ikut acara pendekatan, ya agar cepat dapet jodoh, ya cewek sholeha di acara pengajian muda dan mudi?" kata Budi.
"Niat Abdul kan baik. Mengaji, ya berkumpul dengan orang-orang sholeh dan sholeha di mesjid. Kalau Abdul jatuh hati pada cewek sholeha, ya di acara pengajian di mesjid. Baik untuk Abdul. Ya jadi melupakan Putri lah Abdul," kata Eko.
"Ya Abdul dapet cewek sholeha, ya Putri di lupakan lah. Hidup ini. Cewek yang lebih baik itu banyak," kata Budi.
"Memang cewek yang lebih baik itu banyak. Maka jadi cewek zaman sekarang, ya jangan jual mahal-mahal banget kalau di sukai cowok yang jelas-jelas akhlaknya baik dan kerja keras gitu. Nanti menyesal ceweknya dengan keputusannya menolak cowok baik," kata Eko.
"Ya kalau sudah menyesal, ya tidak bisa di omongin apa-apa lagi?!" kata Budi.
"Emmmm," kata Eko.
"Sekedar obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Ya memang sekedar obrolan SMA!" kata Eko.
"Kalau begitu aku bercerita pake wayang. Ya sekedar bercerita!" kata Budi.
"Aku jadi penonton yang baik!" kata Eko.
Budi mengambil wayang di taruh di kursi. Wayang di mainkan Budi dengan baik banget dan bercerita dengan baik banget gitu. Eko menonton pertunjukkan wayangnya Budi dengan baik lah.
Isi cerita yang di ceritakan Budi :
Jerry dan Theresa Russo dan ketiga anak mereka, Justin, Alex, dan Max, sedang mempersiapkan liburan bebas sulap ke Karibia, rumah bagi beberapa tempat penyihir ajaib terpenting di dunia. Di sana, keluarga tersebut mengunjungi pameran jalanan, di mana mereka bertemu dengan seorang pesulap jalanan dan mantan penyihir Archie yang mencoba meminta bantuan mereka untuk mengubah Giselle, seekor burung beo, kembali menjadi manusia dengan menemukan Batu Mimpi, yang memiliki kekuatan untuk memberikan apa pun. berharap atau membalikkan mantra apa pun. Jerry menganggap gagasan itu terlalu berbahaya, karena banyak penyihir yang telah melakukan pencarian dan tidak pernah kembali.
Kemudian, Alex tertangkap mencoba menggunakan sihir untuk menjauh dari keluarganya oleh ibunya, yang mengarah ke pertengkaran yang mengakibatkan ibunya menghukumnya selama dua bulan dan mengambil hak sihirnya. Dalam keadaan marah, Alex berharap orang tuanya tidak pernah bertemu. Sebuah buku tongkat dan mantra selundupan, yang dipegang Alex saat itu, mengabulkan keinginannya dan sebagai hasilnya menciptakan realitas alternatif di mana Jerry dan Theresa tidak mengingat anak-anak mereka dan tidak mengenal satu sama lain.
Anak-anak mencoba untuk mendapatkan buku mantra dari Jerry, tapi dia menangkap mereka ; Dalam realitas alternatif ini, karena dia tidak pernah bertemu dan menikahi Theresa, dia masih memiliki kekuatannya dan terbukti memiliki sikap seperti remaja yang bebas perawatan. Justin bertanya kepadanya apa yang akan terjadi jika seorang penyihir berharap orang tuanya tidak pernah bertemu ; Jerry menjelaskan bahwa mereka secara bertahap akan melupakan masa lalu mereka sebelum menghilang selamanya. Dia lebih lanjut mengatakan mereka hanya memiliki 48 jam untuk membalikkan mantra, menyebabkan Alex dan Justin panik, dan itu akan membutuhkan keajaiban untuk memperbaikinya, membuat Justin menyebutkan Batu Mimpi, yang menurut Jerry juga akan berhasil dan dia bercanda. memberitahu mereka bahwa mereka harus pergi dan menemukannya.
Justin dan Alex berangkat untuk menemukan Batu Mimpi, di pandu oleh Archie. Sementara itu, Max tinggal di resor untuk mengawasi orang tua mereka ; menjadi anak bungsu, Max mulai kehilangan ingatannya. Menyadari ada sesuatu yang salah, Max memberi tahu Jerry bahwa Alex dan Justin telah pergi untuk menemukan Batu Mimpi, setelah menerima sarannya dengan serius, dan memintanya untuk membantunya menemukannya. Jerry terkejut dengan ini, mengetahui betapa berbahayanya perjalanan itu, tetapi setuju untuk membantu. Mereka bergabung dengan Theresa, yang percaya bahwa mereka hanya berburu harta karun.
Akhirnya, Alex dan Justin berhasil menemukan Batu Mimpi, tetapi Giselle mencuri Batu itu. Theresa, Max, dan Jerry bertemu dengan mereka dan anak-anak menceritakan kisah mereka kepada Theresa dan Jerry. Theresa tidak percaya mereka, percaya dia tidak akan melupakan anak-anaknya. Jerry menyebutkan bahwa jika salah satu dari anak-anak adalah seorang penyihir penuh, mereka mungkin dapat membaca mantra untuk membalikkannya. Max akhirnya kehilangan semua ingatannya dan tersedot ke dalam pusaran ketidakberadaan. Theresa mengingatnya pada menit terakhir, menyadari bahwa mereka mengatakan yang sebenarnya. Jerry membawa Alex dan Justin ke medan perang kuno untuk mengadakan kontes. Dia menjelaskan aturan kontes : Mereka hanya akan diizinkan menggunakan mantra yang melibatkan empat elemen klasik (tanah, udara, api, dan air), dan pemenangnya akan menjadi penyihir penuh, sedangkan yang kalah akan kehilangan kekuatannya secara permanen. Alex dan Justin terlibat dalam pertempuran sengit, dengan Alex menang tipis. Dalam keadaan khawatir, Alex meminta bantuan Justin. Namun, sekarang Justin telah kehilangan semua ingatannya ; Alex mengatakan kepadanya bahwa meskipun mereka memilih satu sama lain, dia melihat ke arahnya dan memohon Justin untuk tidak meninggalkannya sendirian. Justin mengatakan padanya bahwa dia tidak akan pernah meninggalkannya dan bahwa meskipun dia tidak mengenalnya, dia percaya padanya dan ingin membantu, tetapi dia dengan cepat tersedot ke dalam pusaran.
Sementara itu, Theresa kembali ke resor dan melihat Giselle dalam bentuk manusia dengan Batu Mimpi di kalungnya. Setelah Giselle mengaku menggunakannya untuk mendapatkan Batu, Archie berhasil mengambil Batu itu darinya. Dia menggunakannya untuk mengubahnya kembali menjadi burung beo sebelum memberikannya kepada Theresa. Kembali di medan perang, Alex menjadi putus asa, menyadari Justin seharusnya menang, karena dia adalah penyihir yang lebih pintar dan lebih terampil. Dia mencoba untuk melakukan mantra dan meminta bantuan Jerry, tapi dia bilang sudah terlambat. Saat Alex mulai putus asa, Theresa muncul dengan Batu itu, setelah menggunakannya untuk membawa dirinya ke medan perang untuk membantu Alex. Jerry mengatakan kepadanya bahwa dia dapat berharap saudara laki-lakinya muncul kembali dan masih mempertahankan kekuatan penyihir penuhnya jika dia menggunakan satu permintaannya dengan benar, tetapi Alex berharap semuanya kembali seperti semula. Realitas alternatif terhapus saat waktu mundur tepat sebelum pertengkaran yang mendahului Alex membuat keinginan agar orang tuanya tidak bertemu. Kali ini, Alex meminta maaf atas sikapnya dan dengan anggun menerima landasannya. Dia dengan penuh kasih bersatu kembali dengan Justin dan Max, yang memiliki kenangan penuh tentang petualangan mereka, dan mereka serta orang tua mereka berjalan-jalan sekali lagi.
***
Ya Budi cukup lama bercerita pake wayang, ya akhirnya selesai juga gitu. Budi menaruh wayang di taruh di kursi kosong. Eko memuji pertunjukkan wayangnya Budi, ya begitu juga dengan ceritanya, ya bagus gitu.
"Kecewa," kata Budi.
"Kenapa tiba-tiba Budi. Berkata kecewa?" kata Eko.
"Ada sebuah cerita. Tentang cowok yang menyukai cewek yang di sukai. Dengan alasan tertentu, ya ceweknya di lepaskan sama cowoknya. Ceweknya menikah dengan cowok yang menyukai cewek itu. Ternyata kehidupan cewek itu berumah tangganya, ya mengalami KDRT, ya melakukan cowok yang jadi suaminya. Ketika cowok yang pernah melepaskan cinta pada cewek yang di sukai, ya dapat kabar berita bahwa cewek itu mengalami KDRT. Cowok itu berkata "Kecewa dengan suami yang menyakiti istri, ya cewek yang pernah aku sukai".....," kata Budi.
"Kalau sudah kecewa. Mau di kata apa lagi?" kata Eko.
"Seharusnya. Cowok yang menyukai cewek itu, ya tidak melepaskan cintanya. Maka cewek itu, ya tidak menderita menikah dengan cowok yang perangainya buruk," kata Budi.
"Cinta itu seharusnya di perjuangkan dengan baik. Ya contoh : seperti Abdul, ya menyukai Putri, ya pantang menyerah sampai jadian gitu," kata Eko.
"Memang urusan Abdul, ya mendapatkan cinta Putri, ya pantang menyerah!" kata Budi.
"Ya kalau begitu lebih baik main catur saja!" kata Eko.
"OK. Main catur!" kata Budi.
Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya di taruh di atas meja papan catur. Budi dan Eko, ya menyusun bidak catur di atas papan catur. Keduanya, ya main catur dengan baik lah.
No comments:
Post a Comment