CAMPUR ADUK

Thursday, January 31, 2019

GOKIL...GOKIL..GOKIL

Dono asik mengetik di depan leptopnya. Sedang Indro asik menonton Tv.  Kasino baru pulang dari kerjaannya langsung masuk rumah dan berkata "Asalamuaikum."

"Waalaikum salam," jawab Dono.

Kasino duduk bersama Dono dan membukakan kotak kue. 

"Makan Dono..ada sedikit rezeki ini...martabak," kata Kasino sambil makan martabak.

"Iya," saut Dono masih asik mengetik di leptopnya.

Indro mencium bau enak makan dan mendengar kata kue langsung bergerak di ke ruang tamu dan duduk bersama Kasino.

"Makan..ya," kata Indro.

"Iya," jawab Kasino.

"Asik.....makan," kata Indro.

Indro pun mencomot kue di kotak langsung di makannya.

"Enak...enak..enak..kue martabaknya," kata Indro.

"Enak kan," saut Kasino.

"Saya pindah dulu ya..mau nonton.... Kasino."

"Acara....Indro?"

"Acara..lawak..bagus banget lawaknya Gilang dan kawan-kawan...Kasino."

"Gimana dengan Jirayut....Indro?"

"Masih ..garing...Kasino."

"Oh...gitu...masih banyak belajar...ya..Indro."

"Yo.i.......Kasino."

Indro nonton lagi Tv dan Kasino pun ikutan juga. 

"Kok..ikutan nonton..Kasino?" tanya Indro.

"Ya..nyari hiburan...Indro....dari pada bengongkan," kata Kasino.

"Yo.i," saut Indro.

Indro dan Kasino asik nonton Tv. Dono akhirnya selesai juga mengetiknya dan langsung di simpen semua data ketikannya baru leptop di matikan.

"Beres juga," celoteh Dono.

Leptop di taruh di meja. 

"Cobain kue bawaan ...Kasino," celoteh Dono.

Dono menikmati martabak dan langsung menutup pintu rumah baru melihat keadaan Kasino dan Indro di ruang tengah.

"Kalian berdua...asik banget nonton Tvnya?" tanya Dono.

"Lagi..asik..nonton lawak..Dono," saut Indro.

"Lawak...apa saya gak salah liat," kata Dono sambil mengusap-ngusap matanya.

"Dono yang benar itu...lomba acara menyanyi.....," saut Kasino.

"Jadi..kamu bohong Indro.....," kata Dono.

"Ya..enggaklah...orang dari tadi selingannya ada yang ngelawak kaya OVJ (Opera Van Java)," penjelasan Indro.

"Bener..Dono..tadi ada..yang lawak. Rara.....," kata Kasino.

"Rara..gak salah ngelawak..... Bukannya Soimah...," kata Dono.

"Bukan....Irfan Hakim dan Ramzi," kata Indro.

"Mulai..ngelanturnya. Nyeleneh....yang bener yang mana?" tanya Dono.

"Ya...benar....Parto," jawab Indro.

"Parto..OVJ lagi..... Padahal..yang sebenarnya...Nazar..yang ngelawak," kata Dono.

"Sama..aja..ngelanturnya. Yang..benar...Inul Daratista..yang ngelawak....," kata Kasino.

"Sudah-sudah..tambah...ngacok. Yang benar....Gilang..yang ngelawak," kata Dono.

"Itu..tahu," saut Kasino dan Indro bersamaan.

Dono kembali keluar tamu mengambil leptopnya di ruang tamu dan dibawanya. Kasino beranjak dari duduknya menuju kamar untuk berganti baju dan istirahat. 

"Loh..Kasino mana?" tanya Dono.

"Di kamar Dono....mau ganti baju. Mungkin istirahat...capek kerja," kata Indro.

"Oh..begitu," saut Dono.

"Dono..Rara..hari ini..cantik banget," pujian Indro untuk artis di ti Tv.

"Rara..penyanyi dangdut..acara Tv LIDA 2019.....ya...Indro,"

"Iya...kamu kirain....Rara yang mana..Dono?"

"Saya kirain..Rara....pacar..saya...Indro."

"Ah...kamu ...Dono..selalu di kaitkan dengan urusan pribadi."

"Saya mau isttirahat dulu..Indro."

"Iya...Don..."

Dono masuk ke kamarnya untuk istirahat karena capek menjalankan aktivitas hari ini dan Indro tetap asik menonton acara Tv yang ada selingannya lawak atau nyanyi..ya.


Karya: No

KEJORA

Seorang pemuda yang bernama Ridho sedang berjalan pulang ke rumah dengan jalan kaki. Untuk menghilangkan rasa letihnya Ridho duduk di sebuah pos kambling. Tak sengaja Ridho menemukan sebuah buku yang tergeletak begitu saja, tapi judul buku tersebut  adalah Kejora.

"Buku yang menarik," celoteh Ridho.

Ridho mulai mengambil buku tersebut dan mulai membacanya. Dengan seksama tetapi tiba-tiba muncul banyak cahaya kecil seperti kunang-kunang keluar dari buku. Ridho pun masuk ke dalam demensi waktu dan berada di tengah-tengah orang yang bersorak-sorai untuk mendukung penyanyi yang mengejar impiannya menjadi juara. 

"Kenapa saya di sini?" celoteh Ridho.

Ridho mencari tahu dengan membaca buku kembali lalu keluar lah cahaya kecil seperti kunang-kunang. Pindahlah Ridho ke demensi waktu yang lain. Saat itu Ridho lagi duduk ruang tunggu saat orang ingin lomba menyanyi.

"Kenapa saya di sini?" celoteh Ridho.

Ridho tidak ingin membuka buku lagi. Tapi ternyata Ridho malah di suruh menyanyi oleh pengatur acara.

"Mbak saya tidak...ikutan lomba ini?" tanya Ridho.

"Adek..kan peserta ikutan lomba nyanyi di sini. Karena itu adek duduk di situ menungu giliran," penjelasan yang mengatur acara lomba musik.

"Mbak..beneran saya gak ikutan," kata Ridho berusaha menolak.

"Dek..sudah waktunya. Naik..sana menyanyi. Jadi lah juara," kata pengatur acara musik.

"Astaga," kata Ridho.

Ridho membuka bukunya kembali dan membaca dengan seksama. Muncul lagi cahaya kecil yang seperti kunang-kunang. Ridho masuk demensi waktu lagi dan berada di atas panggung. Musik pun di mainkan dengan apik. Ridho mau gak mau menyanyi dengan penuh keberanian sampai memukau juri dan para penonton.

Saat Ridho mau di komentari langsung membuka buku dan membacanya dengan seksama. Muncullah cahaya kecil dari buku kaya kunang-kunang. Ridho pun masuk ke demensi waktu dan berada di dalam kamar.

"Saya..di mana lagi," celoteh Ridho.

Ridho mondar-mandir ke sana dan ke sini di dalam kamar dan masuklah gadis cantik ke dalam kamarnya. Ridho pun terkejut sekali.

"Siapa kamu?" tanya gadis cantik.

"Maaf mbak.....," kata Ridho.

"Dasar maling.......," kata gadis cantik menuding.

Gadis cantik tersebut mengambil semua benda di lempar ke Ridho.

"Ampun..ampun..mbak saya bukan penjahat?!," kata Ridho.

Ridho pun membuka buku dan di baca seksama. Keluarlah cahaya kecil seperti kunang-kunang. Ridho masuk demensi waktu lagi dan berada lagi di panggung dan menjadi juara pertama dalam pertandingan musik. Ridho tambah bingung dengan elu-elu semua orang. Ridho membaca buku kembali keluar cahaya kecil seperti kunang-kunang. Ridho masuk demensi waktu, tapi kembali ke pos kamling.

"Saya..pos kamling...berarti saya pulang ke waktu saya. Buku ini..benar-benar aneh. Penulisnya siapa ya. Haaa....Lesti si juara menyanyi dangdut," kata Ridho.

Ridho menaruh lagi buku itu di pos kamling dan lebih baik pulang ke rumahnya. Selang berapa lama datenglah seorang gadis cantik mengambil buku tersebut.

"Untung...gak di ambil orang. Buku diari perjalanan hidup saya menjadi penyanyi dangdut," celoteh gadis cantik.

Gadis cantik membawa buku diarinya pulang ke rumahnya. Ridho pun sampai di rumahnya dan melupakan kejadian yang terjadi pada dirinya.


Karya: No

APA YANG SAYA TAKUTI

Malam begitu larut sekali. Doni sedang memilih barang yang akan di belinya di mini market. Rasa kantuk mulai datang Doni pun menguap sangat lebar sekali. 

"Bener-bener hari yang sangat melelahkan," celoteh Doni.

Dateng 2 orang yang berpenampilan biasa-biasa aja tapi pake topeng dan memarkirkan motor. Lansung masuk ke dalam mini market. 2 orang tersebut mengeluarkan pistol  yang di yang di todongkan kearah kasir.

"Serahkan uang.....sekarang juga," kata salah satu penjahat memakai topeng.

"Iya..iya..," jawab karyawan mini market.

Doni terkejut perampokan di mini market. Rasa keadilannya muncul dan memberanikan diri untuk melawan perampok. Doni mengambil kaca mata tranparan untuk pelindung mata. Lalu mengambil sebuah pisau kecil. Setelah itu  mengambil senjata pistol mainan yang di isi peluru dulu. Mulai Doni menyerang 2 penjahat yang bersenjatakan pistol. Doni mulai menembak dengan pistol mainan ke arah mata 2 penjahat secara bergantian. 

"Ahhh," teriak penjahat menahan sakit di mata para penjahat secara bergantian.

2 penjahat pun memang melawan, tapi karena kelincahan dari Doni berhasil menanganinya. Saat itu langsung pisau di gunakan untuk melukai pada jari-jari tangan musuhnya untuk menjatuhkan pistol di tangan 2 penjahat. Doni berhasil mengalahkan musuhnya dengan cepat dan karyawan mini market pun membantu Doni untuk meringkus penjahat. 2 penjahat  mengalami pendarahan di jari-jari tangannya dan berusaha menahan rasa sakitnya. Segera Doni menjatuhkan mereka berdua di lantai di bantu karyawan mini market. Doni memeriksa senjata yang dipakai 2 penjahat.

"Ternyata senjata mainan juga dasar penjahat kacangan. Gertak sambel aja," celoteh Doni.

Setelah itu topeng dibuka oleh karyawan mini market dan terkejut mereka semuanya. Ternyata adalah karyawan yang kerja di mini market di pecat karena berbuat ulah alias tidak bertanggung jawab pada pekerjaan.

Doni pun membayar semuanya pada kasir apa yang dia pake untuk menanggulangi kejahatan sekaligus membayar makan-makan yang di belinya. Doni pun pulang ke rumah. Barulah petugas setempat datang dan polisi juga.

"Telat kerjaan para petugas malam ini dan polisi. Kejahatan telah terjadi dan di koordinir oleh penjahat karena sakit hati," celoteh Doni.

Doni pun berjalan di tengah malam yang bertaburkan bintang. Tiba-tiba hujan. Doni pun berlari dengan sangat cepat. Hujan pun makin deras. Doni memutuskan untuk iyup di pos kamling. Ternyata ada seorang yang iyup juga di pos kambling adalah seorang wanita cantik baru pulang kerja terlihat dari pakaiannya. 

Doni mulai kedinginan karena hujan makin lebat sekali dan angin bertiup sangat kencang. Sang wanita yang iyup pun kedinginan juga. Doni ingin berkenalan dengan wanita tersebut mempung kondisinya lagi berduaan. Dengan berani menyapa wanita tersebut. Tiba-tiba wanita berubah wujudnya yang sangat menyeramkan.

"Setan...," teriak Doni.

Doni langsung langkah seribu dan meninggalkan wanita jadi-jadian di pos kamling di malam yang hujan deras sekali. Sampai di rumah Doni segera berbenah diri dan tidur dengan lampu yang terang. Esok harinya Doni menonton Tv berita pagi. Dalam berita tersebut menjelaskan ada kejadian wanita di bunuh di pos kamling oleh beberapa preman. Doni langsung sok menonton berita tersebut.

"Jadi benar yang saya temui kemarin malam adalah hantu penasaran di pos kamling. Setan....," teriak Doni

Doni langsung mematikan Tvnya dan segera pergi dari rumahnya menuju ke rumah temannya  yang tidak jauh dari lingkungan sekitar untuk menghilangkan ketakutannya bertemu dengan roh penasaran.


Karya: No

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK