CAMPUR ADUK

Wednesday, January 24, 2018

SEDIKIT PEMAHAMAN

Malam hari yang dingin sekali. Dono baru pulang dari mengaji dan segera menaruh tas berisi Al Qur'an dan Hadis. Dengan santainya Dono duduk di ruang tamu menyetel TV. Dengan remot TV, Dono mencari chenel yang menarik ia tonton. Lalu Dono berhenti di satu chenel yang lagi asik perbincangan.

"Seru..niii...obrolan malam hari ini tentang 100 hari Bapak Anies memimpin Kota Jakarta," celoteh Dono.

Dono pun asik menonton acara perbicangan tersebut. Indro pun dateng langsung duduk bersama Dono.

"Nonton...apa dono?" tanya Indro.

"Nonton 100 hari Bapak Anies memimpin Kota Jakarta," kata Dono.

"Oh.......kepemimpinan seumur jagung," kata Indro sambil menonton juga.

"Bagaimana pendapatmu tentang kepemimpinan seumur jagung Bapak Anies........?" tanya Dono.

"Ya.....pendapat...saya...belum....kelihatanlah...kalau seumur jagung....orang baru nanam. Proses untuk pembenahan Kota Jakarta kan......5 tahun. Jadi ya..sabarin aja.....dalam menjalan tugas," kata Indro.

"5 tahun pembangunan Kota Jakarta....itu sih waktu yang tidak pendek. Tapi panjang banget....butuh pemikiran yang mateng dalam menjalan proyek jangka panjang dan jangka pendek. Agar tidak kacu dalam menangani prosedur," kata Dono.

"Presedur....yang di maksut adalah peraturan...kan?," tanya Indro.

"Ia...lah peraturan..lah.....seorang pemimpin itu menegak peraturan dan juga terjebak oleh peraturan yang di sepakatin oleh segala pihak. Pada akhirnya jadilah sistem pemerintahan untuk keseimbangan, keteraturan, keamanan dan kesejahteran," kata Dono.

"Itu bener...sekali.........., maka harus bisa membaca sistuasi dan kondisi pekerjaan yang di tanganinya," kata Indro.

Lagi asik ngombrol sambil nonton TV, Kasino dateng duduk bersama Dono dan Indro. Lalu Kasino mengambil remot yang di pegang Dono. Dengan cepat di ganti chanel acara perbicangan dengan acara film.

"Kok...di...ganti...Kasino.....acaranya perbicangannya?," tanya Dono.

"Boring...saya..ingin nonton  film...biar nambah wawasan," kata Kasino.

"Bukannya...tadi acara perbicangan tersebut wawasannya banyak," kata Indro.

"Ia..bener...acara tadi wawasannya banyak," kata Dono.

"Wawasan...........tentang pemerintahan .........berat untuk di pikirkan. Karena persoalannya.......mudah di awal proses proposal kerjaan, tapi sulit di tindakan atau prosedur prakteknya. Banyak benturan di segala pihak. Kalau di pihak pendukung sih enak alias Pro, sedangkan kalau Kontra.....jadi runyem," kata Kasino.

"Bener..juga..........paling susahnya kan.... Kontra..... Konflik berkepanjangan......," kata Dono.

"Ya....iyalah..Kontra lebih baik, karena nilai jualnya tinggi.......contohnya E-KTP......pemberitaannya...terus-menerus sampai penjahatnya masuk buih," kata Indro.

"Jadi...semua..itu sasaran target orang media...semuanya?," tanya Dono.

"Ya........kerjaan media..lah.........untuk mencari berita yang heboh......kan nyari makannya di sana," kata Kasino.

"Kalau begitu...sih lebih baik ikut Kasino...aja deh nonton......film...biar gak pusing," kata Indro.

"Setuju.......saya nonton film aja......," saut Dono.

Dono, Kasino dan Indro memutuskan nonton film di salah satu chanel favorit mereka bertiga. Dengan asik mereka menonton setiap alur cerita film sampai waktu tidur. 

CUMA MIMPI BURUK

Malam hari yang tenang di sebuah rumah tua. Dono bangun dari tidurnya hendak ke ruang dapur untuk minum air putih. Dengan keadaan masih mengantuk Dono berjalan tertatih-tatih. Tiba-tiba melihat sesosok di ruang tamu. Dono pun mengucek-ngucek matanya untuk melihat dengan jelas. 

"Oh...Indro," gerutu Dono.

Tapi tiba-tiba kepala botak berputar 180 derajat.

"Haaaaaaa," terkejut Dono.

Si kepala botak memuntahkan darah dari mulutnya.

"Setannnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn.........................," teriak Dono.

Dono pun berlari ke kamar Kasino dan masuk ke dalam selimut.

"Kasino.....ada setan.....," kata Dono.

Tiba-tiba Kasino pun bangun dan berdiri tegak di hadapan Dono masih merungkel di kasur. Kasino pun mengeluarkan banyak darah dari mulutnya. Dono pun melihat keadaan Kasino yang berdiri tegak di pinggir kasur.

"Haaaaa.....Kasino....juga.......setannnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn...," teriak Dono.

Dono bangun dari tempat tidur, lalu tidak sengaja terpeleset.

"Aduhhhh.......lagi ketakutan begini...............masih aja sialnya di tambah," celoteh Dono.

Dono bangun dari jatuh di lantai dan melirik Kasino yang memuntahkan darah.

"Haaaaaaa......setaaannnnnn...benarannnnn...setannnnn," kata ketakutan Dono.

Dono berreaksi cepat dengan membalik pandangan ke depan, tapi Dono lupa membuka pintu. Jadinya Dono menambrak pintu  kamar.

"Aduhhhhh...sakit...., lagi kacau tetap saja ...sial," kata Dono.

Dono pun pelan-pelan membuka pintu kamar. Lalu segera berlari cepat ke ruang tamu.

"Setan.......," gerutu Dono.

Dono mencoba membuka pintu ruang tamu.

"Kok...gak bisa di buka............saya lupa  kuncinya di mana ya," kata Dono.

Dono mencari kunci di ruang tamu dengan grasak grusuk. Sedangkan Setan Indro dan Kasino mendatengin Dono.

"Sialll...itu...setan ngejar....saya...lagi," kata Dono.

Dono terus mencari kunci pintu depan. Akhirnya usahanya membuahkan hasil.

"Ini kuncinya," kata Dono.

Dono cepat-cepat membuka pintu ruang tamu. Tiba-tiba sesosok berbaju putih, berambut panjang dan mengeluarkan darah dari mulutnya.

"Setaaaaan.............tapi...jangan Wulan demennan saya.....," kata Dono yang ketakutan.

Dono pun pingsan di ruang tamu. Selang berapa saat Dono terbangun dari tidurnya di kamar.

"Haaaaa...... saya masih di kamar...apa yang terjadi ya?," kata Dono yang bingung.

Dono pun keluar dari kamar dan melihat Indro dan Kasino lagi asik masin game di ruang tengah.

"Kenapa  kamu Dono?," tanya Indro.

"Saya...bingung...aja," kata Dono sambil duduk bersama Indro dan Kasino di ruang tengah.

"Bingung..kenapa?," tanya Kasino.

"Saya melihat kalian berdua muntah darah....," sedikit cerita Dono.

"Ya.......mimpi buruk...di siang bolong......," kata Indro.

"Makanya...jangan bangun siang-siang Dono...," kata Kasino.

"Astafirohullazim......ternyata mimpi," kata Dono yang sadar.

"Kalau gak percaya mimpi......coba pegang pipi kiri...masih ada iler tahu.........jorok cuci muka sana," kata Indro.

Dono langsung memegang pipi kirinya " astafirohulazimmmmm....ternyata mimpi buruk...."

"Baru....sadarkan............," kata Indro.

"Ya....baru..sadarlah...nyawanya masih ngumpul......," kata Kasino.

Dono beranjak dari duduknya pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah itu berganti pakaian yang rapih.

"Mau...ke mana dono rapih......?," tanya Indro.

"Mau..ngepel salah ngapel...........," jawab Dono.

"Hati-hati jalan...jangan ketemu setan lagi...ya," kata Kasino menakuti Dono.

"Ya.....semoga tidak ketemu setan lagi...seremmmmm..ah," kata Dono.

Dono pun pergi meninggalkan teman-temannya yang lagi asik main game. Dengan mengendarai motor bututnya Dono bergerak cepat ke warung kopi di mana Wulan berada.

PATAH HATI

Sore hari yang diliputi dengan hujan rintik-rintik. Kasino lagi santai di sofa yang empuk di ruang tamu sambil nonton acara TV. Selang berapa saat Indro  dateng ikut juga duduk bersama Kasino menikmati acara TV dengan membawa supermi rebus dan segelas air putih di taruh di atas meja. Dengan santai Indro menikmati makan supermi yang masih panas. 

"Emmmm..enak...sekali...dan pedasnya pas," kata Indro.

Kasino mulai rasa ingin mencobain superminya Indro. Tiba-tiba. terdengar suara Hp berbunyi. Indro menaruh superminya di meja, lalu bergerak ke dapur untuk mengambil Hpnya.

"Kebetulan ini Indro....lagi ngambil Hpnya di dapur," celoteh Kasino.

Kasino melaksanakan niatnya untuk mencicipi supermi Indro. Dengan ligat Kasino memakan supermi yang masih panas.

"Emmmmm...enak banget........pedasnya pas..banget...pinter tu...anak buat mie instan yang enak," kata Kasino.

Kasino dengan posisi nyantai menonton acara TV. Indro pun kembali duduk di sofa dan tidak lupa menikmati superminya yang masih hangat.

"Eeeeeeeemmmmm...enak banget," kata Indro.

"Indro..ngomong-ngomong ..kok menerima telponnya nyumput-nyumput, kaya ada masalah yang tidak bisa di atasi. Sebagai teman saya membuka diri .....supaya bisa memberi solusi yang baik untuk menyelesaikan masalah kamu," kata saran Kasino.

Indro langsung menaruh mangkok mienya di meja.

"Oh....sebenarnya tidak ada masalah besar...hanya urusan cewek saja," kata Indro.

Lalu Indro mengambil gelas di meja, langsung meminum airnya untuk menghilangkan rasa seret di tengorokannya.

"Oh.....cewek..., anak mana?," tanya Kasino.

Indro menaruh gelas berisi air di meja.

"Oh...tetangga sebelah....," kata Indro.

"Saskia...........," saut Kasino.

"Iya...Saskia...," kata Indro.

Tiba-tiba dateng Dono yang baru pulang bekerja, langsung duduk di sofa. 

"Wah...mie..........," kata Dono.

Dono langsung mengambil mangkok mie yang mengangur di meja. Lalu memakannya dengan cepat.

"Dasar anak gak di ajarkan aturan........ Punya saya tahu....buat sendiri di dapur sana," kata Indro langsung mengambil mangkok mienya.

"Ya....namanya juga laper...Indro........jadi maaf kan daku," kata Dono.

"Tiada maaf bagi mu.....karena mie saya tinggal dikit," kata Indro.

Dono langsung bangun pergi ke dapur untuk membuat supermie.

"Dasar...Indro..pelit...," celoteh Dono.

"Bodok.....memang saya....pelit....," saut Indro.

"Oh...ya...I, sejauh mana hubungan Indro dengan Saskia?," tanya Kasino.

"Sejauh...........mata memandang," jawab Indro.

"Berarti dekat banget.......," kata Kasino.

Supermi yang enak pun habis di makan Indro, lalu mangkok di taruh di meja. Indro pun mengambil gelas meja  dan langsung meminumnya.

"Alhamdulilahhirobil alamin...atas nikmat Alloh berikan hari ini,"  puji syukur Indro.

"Amin.......," jawab Kasino.

Gelas kosong di taruh meja. Lalu Dono dateng dengan semangkuk supermi yang enak. Dengan santainya Dono menikmati mie buatannya.

"Enakkkkkkk...enakkkkkk...enakkkk," celoteh Dono.

"Pelan-pelan..makannya Dono...nanti keselek," kata Indro.

"Iya......bener..kata Indro itu," saut Kasino.

"Iya...tahu...," jawab Dono sambil menikmati supermi yang panas.

Saat lagi asik makan Dono tercengang dengan adegan Saskia Gotik dengan Sesar di televisi.

"Berani bener Sesar mencium tangannya Saskia Gotik..pacarnya gak marah," kata Dono.

"Ya...marahlah...Dono.....," kata Kasino.

"Emang...beneran marah,  mana-mana? ," tanya Indro.

"Iya........Kasino.......pacar Saskia Gotik marah. Dari tadi di tonton acaranya pacarnya  gak muncul tuh," kata Dono sambil menikmati makan supermienya.

"Iya..Kasino...loe..lagi ngelantur...ya...," kata Indro.

"Ya..iyalah...saya lagi ngelantur....yang marah kan....kamu Indro.....bukannya namanya sama  dengan orang lagi kamu dekati," kata Kasino.

"Saskia anak tetangga sebelah.................. , saya juga juga suka sama Saskia ....jadi Indro rifal saya," kata Dono.

"Saya...kira in...........beneran......ternyata saya tertipu. Kalau urusan rifal sama Dono.....males.... ah..., kalau kamu mau ambil aja Saskia anak sebelah," kata Indro.

"Wah...belum...apa-apa  udah pasrah. Gak jadi mainan dengan Indro," kata Dono.

"Ya...iyalah siapa yang mau meladenin nyeleneh kamu....Dono, orang kami tahu........selera kamu yang sebenarnya...Wulan..kan," kata Kasino.

"Betul sekali," jawab Dono dengan tegas.

Dono selesai makan superminya, lalu bergerak membawa mangkok kosong ke dapur sekalian minum. Terdengar pintu depan pun terdengar suara "Tok...tok" lalu dilanjuti dengan salam "asalamualaikum." 

"Indro buka pintu sana....kayanya ada tamu," suruh Kasino.

"Males ah...," saut Indro.

"Biar...saya.....saja...siapa tahu Dek Wulan dateng kesini," teriak Dono.

"Terserah kamulah..........Dono...," kata Kasino.

"Ya..terserah kamu...Dono..saya mau nyantai nonton TV....acaranya lagi bagus banget," kata Indro.

Dono bergerak ke ruang tamu untuk membuka pintu. 

"Saskia........... Gotik....artis dangdut dateng ke sini," kata Dono dengan suara keras.

Kasino dan Indro beranjak dari tempat duduknya, langsung bergerak ke ruang tamu untuk melihat Saskia Gotik.

"Eeeeee........saya...kiraan Saskia Gotik......," kata Kasino.

"Iya...bener.....kan...Saskia... Gotik.," kata Dono.

"Bener...dari..mana.......ini Saskia..anak tetangga sebelah..demenannya Indro," kata Kasino.

"Salah kaprah....gak apa-apa...kan?" kata Dono.

"Nyelenehnya gak ke tulungan........," kata Kasino.

"Biarin yang penting kalian berdua kena," kata Dono.

"Diam...kalian berdua..urusan orang dewasa...sekarang...anak-anak masuk ke dalam nonton TV di dalam," perintah Indro.

"Iya...Papah," jawab Dono dan Kasino.

Dono dan Kasino segera kembali ke ruang tengah untuk nonton TV. 

"Silakan masuk Adek Saskia.....," kata Indro dengan penuh kelembutan.

"Oh..ya terima kasih  lebih enak di sini aja. Maaf Kak Indro... Saskia gak bisa...lama-lama ngobrolnya....cuma mau ngasih tahu...bahwa Saskia sudah balikan dengan pacar yang lama," kata Saskia dengan tenang.

"Maksudnya............?" tanya Indro.

"Maksudnya.....di tolak..........," teriak Dono dan Kasino.

"Cuma...itu....saja ..yang Saskia mau beritahu...Kak Indro," kata Saskia.

"Patah..hati..saya....... deh," kata Indro.

Saskia pun pergi meningalkan Indro yang terdiam di depan pintu dengan penuh ratapan sedih. 

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK