"Eko. Aku ingin bercerita!" kata Budi.
"Cerita tentang apa?!" kata Eko.
"Cinta," kata Budi.
"Cinta....toh!!!" kata Eko.
"Kisah cerita ini cerita lama sih. Ya bisa laga atau fantasi. Cerita kakak dan adik," kata Budi.
"Cerita lama di ceritakan lagi. Versinya Budi!" kata Eko.
"Ya bisa di bilang versi aku. Ya di buat cerita biasa-biasa aja, ya sekedar cerita," kata Budi.
"Ooooo ceritanya biasa-biasa saja. Sekedar cerita. Realita saja, ya Budi?!" kata Eko.
"Ya begitu lah," kata Budi.
"Sekarang cerita lah!" kata Eko.
"Baiklah cerita. Dono yang teman-temannya seperti biasa, ya Kasino dan Indro. Dono yang di angkat anak sama orang tua Lesti. Ya ceritanya, ya Dono kalah bertarung sama preman di jalan, ya sampai Dono tidak sadar kan diri. Ya barang-barang Dono di rampas preman. Lesti menemukan Dono yang tidak sadarkan diri di jalan, ya di tolong dengan baik sama Lesti. Lesti merawat dengan baik sampai Dono sembuh. Sebagai balas budi sih membantu keluarga Lesti yang kerjaan Bapak Lesti penjual mie ayam saja, ya jadinya Dono di angkat anak sama orang tua Lesti. Dono berjualan mie ayam, ya di bantu Lesti lah. Kasino dan Indro mencari keberadaan Dono. Akhirnya ketemu juga sih Kasino dan Indro dengan Dono yang sedang jualan mie ayam, ya di sebuah tempat di pinggir pasar. Dono pun menceritakan tentang keadaan dirinya, ya sampai berjualan mie ayam kepada Kasino dan Indro. Ya Kasino dan Indro paham apa yang di ceritakan Dono. Kasino dan Indro, ya membiarkan Dono dengan niatnya balas budi sama keluarga Lesti. Dono terus berjualan mie, ya bersama Lesti. Ya Lesti yang bersama Dono, ya jadi punya perasaan suka, ya begitu juga dengan Dono. Sampai suatu ketika, ya Dono ada urusan penting. Jadi Dono meninggalkan rumah Lesti, ya pamitanlah sama keluarga Lesti. Dono pun pergi ke kota lain, ya bersama Kasino dan Indro. Lesti tetap berjualan mie ayam, ya bersama Bapaknya. Lesti berharap Dono menemani dirinya terus, ya seperti biasa berjualan mie ayam. Suatu ketika, ya Lesti bertemu dengan cowok ganteng dan keren di jalan. Lesti memang suka dengan cowok itu. Ya cowok itu bernama Rizky. Rizky, ya anak orang kaya sih. Risky terkesan dengan Lesti saat masih duduk di bangku SMA. Karena keadaan, ya Lesti tidak melanjutkan sekolahnya sampai selesai, ya cukup di kelas 1 SMA saja. Lesti dan Rizky, ya bisa di bilang sih teman lama gitu. Risky, ya sudah kerja sih. Rizky yang senang sama Lesti, ya melanjutkan hubungan pertemanan dengan baik, ya sampai urusan cinta. Akhirnya Rizky menikah dengan Lesti, ya kisah rumah tangga yang di jalankan baik dasarnya cinta, ya sampai lahir buah cinta. Ya anak Lesti, ya laki-laki sih. Suatu hari, ya saat Lesti berjalan-jalan di mall, ya membawa dedek bayi, ya di gendong Lesti, ya layaknya ibu yang mencintai anaknya. Ya Rizky bersama Lesti juga lah di mall. Saat itu Rizky pisah dengan Lesti di mall karena Rizky ada urusan dengan teman kerjanya. Lesti tetap belanja di mall. Lesti pun bertemu dengan Dono di mall. Ya Lesti berkata "Kakak". Lesti senang bertemu dengan Dono, ya begitu juga Lesti. Dono dan Lesti ngobrol dengan baik di kafe yang ada di mall. Dono senang melihat dedek bayi, ya buah cinta Lesti dengan Rizky. Karena Dono masih ada urusan, ya jadinya Dono menyelesaikan obrolannya dengan Lesti, ya meninggalkan Lesti di kafe. Sebenarnya Rizky melihat Lesti bersama cowok, ya melihat dari kejauhan, ya Rizky ada rasa cemburu gitu karena Lesti dekat banget dengan cowok yang ngobrol sama Lesti. Rizky pun bertanya pada Lesti tentang cowok yang ngobrol dengan Lesti di kafe. Ya Lesti berkata "Kak Dono". Rizky jadi tahu siapa yang ngobrol sama Lesti, ya Kakak angkatnya Lesti. Jadi Rizky menghilangkan rasa resahnya tentang cowok yang dekat sama Lesti. Rizky dan Lesti pun meninggal mall. Begitu lah ceritanya," kata Budi.
"Cerita yang bagus. Kakak dan adik yang tidak ada ikatan darah. Kakak yang menyayangi adiknya dan adiknya menyayangi kakaknya," kata Eko.
"Ya begitu lah!" kata Budi.
"Sekedar cerita, ya kan Budi?!" kata Eko.
"Iya!!!" kata Budi.
"Kalau begitu main catur saja!" kata Eko.
"Ok....main catur!" kata Budi.
Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya di taruh di atas mejalah papan catur. Budi dan Eko menyusun bidak catur di atas papan catur.
"Acara Tv. Drama musikal. Yang artisnya Rara dan teman-teman. Bagus, ya kan Eko?!" kata Budi.
"Iya bagus!!!" kata Eko menegaskan omongan Budi.
Eko dan Budi, ya main catur dengan baik, ya sambil menikmati minum kopi dan juga gorengan lah.