CAMPUR ADUK

Monday, July 24, 2023

BHOOL BHULAIYAA 2

Budi duduk santai di depan rumahnya, ya sedang membaca cerpen yang ceritanya menarik gitu, ya sambil menikmati minum kopi dan makan singkong rebus.

Isi cerita yang di baca Budi :

Di sebuah rumah besar Bhawanigarh, 2007: para pendeta mengurung roh jahat, Manjulika, yang sangat ingin menyerang menantu keluarga Anjulika, ke sebuah ruangan. Keluarga itu meninggalkan mansion demi keselamatan mereka.

18 tahun kemudian, 2025 di Himachal Pradesh : Ruhaan Randhawa bertemu Reet yang sedang dalam perjalanan ke kampung halamannya Bhawanigarh, Rajasthan melalui Chandigarh untuk menikahi tunangannya Sagar dengan enggan. Mereka naik bus ke Chandigarh tetapi mempersingkat perjalanan mereka karena menghadiri karnaval musik dan kemudian menemukan bahwa bus yang seharusnya mereka tumpangi mengalami kecelakaan, menewaskan setiap penumpang lainnya. Keluarga Reet, pemilik mansion yang ditinggalkan delapan belas tahun lalu, menganggapnya sudah mati. Reet mencoba menghubungi keluarganya tetapi pada satu panggilan telepon; yang tidak dapat didengar oleh penerima dan saudara perempuan Reet, Trisha; Reet sengaja mendengar percakapan antara Trisha dan Sagar mengungkapkan perselingkuhan mereka. Untuk memberi mereka kesempatan untuk menikah, Reet memainkan anggapan keluarganya tentang kematiannya dan melakukan perjalanan ke Bhawanigarh dengan Ruhaan yang ragu-ragu.

Mereka memutuskan untuk bersembunyi di rumah leluhur yang sepi tetapi Chote Pandit, seorang pendeta melihat pintu rumah terbuka dan memberi tahu keluarga Reet, The Thakurs. Thakurs dan penduduk desa memasuki mansion dan melihat Ruhaan, yang menutupi situasi dengan berbohong bahwa roh Reet membawanya ke sana dan keinginan terakhirnya adalah melihat keluarganya tinggal di rumah leluhur dan juga pernikahan saudara perempuannya Trisha. Di bawah pengaruh Ruhaan, The Thakurs memperbaiki pernikahan Trisha dengan Sagar. Karena kemampuannya berkomunikasi dengan roh, Ruhaan menjadi populer sebagai Rooh Baba. Ruhaan dan Reet saling jatuh cinta. Ketika Ruhaan dibawa ke ruangan tempat roh itu terperangkap, Anjulika: Kakak ipar Reet memperingatkan dia untuk menjauh dari kamar dan mengungkapkan masa lalu.

Semangatnya adalah Manjulika: kembaran Anjulika. Para suster bermigrasi ke mansion ketika ayah mereka diminta untuk mengelola rekening untuk Thakurs. Ayah mereka yang menyukai bakat Anjulika daripada Manjulika menanamkan kecemburuan pada Manjulika yang berubah menjadi kebencian terhadap saudara perempuannya seiring berjalannya waktu. Kedua bersaudara itu jatuh cinta pada Uday Thakur, kakak laki-laki Reet pada 2007, delapan belas tahun yang lalu. Namun, Uday membalas perasaan Anjulika yang membuat Manjulika marah dan tertipu. Manjulika, yang mencari pelipur lara dalam mempelajari Sihir Hitam memutuskan untuk menggunakannya sebagai senjata melawan Anjulika. Setelah pernikahan Anjulika dan Uday: pada malam yang sama, Manjulika dengan brutal menikam ayahnya karena menemukan kebenarannya dan berangkat untuk membunuh Anjulika tetapi dia menyelamatkan dirinya sendiri dan menikam Manjulika untuk membela diri membunuhnya. Meski sudah meninggal, Manjulika tidak meninggalkan keluarga sendirian karena arwahnya terus menyakiti mereka dan melumpuhkan Uday dengan mendorongnya keluar dari balkon. Para pendeta menangkap Manjulika ke sebuah ruangan di lantai tiga.

Saat ini, ayah Reet mengungkapkan kepada Ruhaan bahwa kutukan Manjulika telah membunuh delapan anggota keluarga mereka. Suatu malam, Chote Pandit menemukan Ruhaan dan Reet berkeliaran di sekitar mansion dan menemukan kebenaran. Dengan bantuan kakak laki-lakinya Bade Pandit dan istrinya yang bisnisnya terpengaruh karena popularitas Ruhaan; Chote Pandit mempelopori pencarian di mansion. Mengetahui bahwa tidak ada yang akan memasuki kamar Manjulika, Reet memutuskan untuk bersembunyi di sana dan tuduhan Chote Pandit terbukti salah kepada keluarga. Dibebaskan, Manjulika menyerang Anjulika, yang menemukan kebenaran tentang Reet yang masih hidup dan bergandengan tangan dengan Ruhaan dan Reet untuk mengusir roh tersebut. Mereka meminta bantuan dari pendeta yang sama yang menangkap roh Manjulika tetapi dia mengatakan kepada mereka bahwa dia membutuhkan tiga hari. Roh Manjulika merasuki pendeta yang membuatnya membunuh murid-muridnya sebelum dibunuh oleh dirinya sendiri. Ruhaan bertemu dengan roh dan jatuh dari teras karena takut.

Ruhaan kembali ke istana, berbicara dalam Bengali dan mengklaim dirinya sebagai Manjulika mengungkapkan bahwa dia kerasukan. Thakurs melihat Reet dan mengetahui bahwa dia masih hidup. Ruhaan menyerang Anjulika yang menggunakan Reet sebagai perisai manusia dengan mengancam akan menggorok lehernya jika Ruhaan menyerangnya dan memanggilnya sebagai "Anjulika" yang membingungkan keluarga. Ruhaan mengungkapkan bahwa dia telah melakukan tindakan kerasukan roh dan mengungkapkan bahwa wanita yang meninggal pada tahun 2007 adalah menantunya sendiri Anjulika dan orang yang tinggal bersama mereka selama 18 tahun terakhir adalah yang asli. Manjulika.

Delapan belas tahun yang lalu, setelah membunuh ayahnya dengan bantuan pendeta yang dinyatakan sebagai kaki tangan Manjulika, Manjulika mempengaruhi Anjulika menggunakan Ilmu Hitamnya dan mencuri identitasnya. Menyamar sebagai Manjulika di bawah pengaruh Ilmu Hitam, Anjulika menyerang Manjulika yang menikamnya sampai mati dengan dalih membela diri. Ketika Uday menemukan kebenaran, Manjulika mendorongnya dari balkon, melumpuhkannya dan dengan demikian mencegahnya memberi tahu siapa pun. Dia juga membunuh delapan anggota keluarga karena mengetahui kebenaran. Saat ini, roh Anjulika menyerang Manjulika dan memenjarakannya di ruangan yang sama di mana dia dikurung pada tahun 2007. Roh Anjulika memiliki momen dengan keluarganya dan meminta ayah Reet untuk memaafkan Reet atas kebohongannya karena mengungkapkan kebenaran Anjulika dan Manjulika. Dia berterima kasih kepada Ruhaan dan meminta keluarga untuk pergi karena dia memiliki urusan yang belum selesai dengan saudara perempuannya. Anjulika kemudian memasuki ruangan dan membunuh Manjulika asli. Seluruh keluarga Thakur meninggalkan istana, yang ditinggalkan lagi.

***

Budi selesai baca cerpen yang cerita menarik gitu, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu. 

"Eko belum datang," kata Budi.

Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus.

"Kalau begitu baca koran saja lah!" kata Budi.

Budi mengambil koran di bawah meja, ya koran di baca dengan baik banget gitu. Berita-berita di koran ceritanya, ya banyak menarik-menarik gitu, ya jadi di baca dengan baik tuh berita di koran. Ya cukup lama Budi baca koran. Eko datang ke rumah Budi, ya di parkirkan motornya di depan rumah Budi gitu. Karena ada Eko, ya berhenti baca koran dan koran di taruh di bawah meja. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi.

"Makanan," kata Budi.

"Di meja adanya singkong rebus. Yang mau Budi omongin ini, ya makanan yang mana?" kata Eko.

Eko mengambil singkong rebus di piring, ya di makan dengan baik singkong rebus gitu.

"Makanan yang enak yang di buat sama juru masak yang pinter membuat makanan enak gitu," kata Budi.

"Koki toh!" kata Eko.

Eko mengambil aqua gelas di bawah meja, ya tepatnya di dalam kardus gitu. Eko minum aqua dengan baik gitu. Budi memang menyiapkan satu dus aqua di taruh di bawah meja, ya untuk tamu gitu.

"Berdasarkan acara di Tv, ya cerita makan yang enak-enak. Ya promosi gitu!" kata Budi.

Eko menaruh gelas aqua di meja.

"Urusan makan enak yang di promosiin dengan baik di acara Tv. Tujuannya menggerakkan ekonomi yang berkaitan urusan makanan gitu," kata Eko.

"Memang roda penggerak ekonomi. Maka itu, ya barang-barang di pasar tradisional dan pasar moderen laku gitu," kata Budi.

"Begitulah realitanya!" kata Eko.

"Kalau begitu. Aku mau bercerita!" kata Budi. 

"Budi mau bercerita. Jadi aku jadi pendengar yang baik, ya mendengarkan cerita Budi, ya kaya mendengarkan sandiwara radio gitu," kata Eko. 

"Begini ceritanya. Pak Handoko, ya orang kaya punya anak kandung bernama Budi dan punya anak tiri bernama Jhon. Ibunya Jhon telah meninggal karena kecelakaan mobil. Pada saat itu, ya kepolisian Lapor Pak!, Pak Surya yang menangani kasus kecelakaan dari Ibunya Jhon. Berdasarkan bukti yang di kumpulkan di tempat kejadian, ya Ibunya memakai narkoba dan keadaan sakau membawa mobil, ya jadi kecelakaan mobil gitu. Pak Andika mengusut urusan narkotika bersama Pak Surya. Setelah di usut dengan baik, ya tertangkap pengedar narkobanya sama Pak Andika dan Surya. Penjahat itu di tangkap di tempat klab malam yang sering di datangin sama Ibunya Jhon. Penjahat itu bernama Billy, ya di penjara sama Pak Andika. Jhon berambisi banget mengambil harta Pak Handoko dan berusaha menyingkirkan Budi gitu. Ya Budi yang kerjaannya hoby memasak. Hal hasil memasaknya, ya makannya enak gitu. Budi menjalankan hoby memasaknya dengan baik banget gitu, ya sampai bertemu seorang cewek yang galak gitu tidak sengaja di jalan gitu. Cewek itu bernama Tasya. Budi meluluhkan Tasya dengan mengundangnya untuk makan di rumahnya, ya untuk menikmati makanan yang di masaknya dengan baik gitu. Tasya menyukai makanan yang di buat Budi. Jadi Budi dan Tasya berteman dengan baik, ya jadi ada rasa cinta gitu. Keduanya memutuskan menikah diam-diam gitu. Ya acara di buat sederhana dan meriah gitu. Budi dan Tasya bahagia gitu. Jhon telah merekayasa pembunuhan Pak Handoko demi mengambil harta gitu. Jhon berhasil membunuh Pak Handoko dengan racun gitu. Polisi Pak Andika, ya lagi mengusut pembunuhan Pak Handoko, ya berdasarkan laporan Mbok Ijah gitu. Proses pengusutan terus di jalankan dengan baik sama Pak Andika, ya sampai penjahatnya tertangkap gitu. Jhon menyuruh anak buahnya untuk mencelakai Budi gitu. Di acara pernikahan Budi dan Tasya, ya anak buah Jhon menyerang Budi. Akibat perkelahian antara Budi dengan penjahat, ya jadinya Tasya terpisah dari Budi gitu. Untung saja, ya Budi selamat dari para penjahat karena jagoan hebat, ya kebetulan lewat gitu. Pak Wendy kerjaannya polisi gitu. Pak Wendy menghajar semua penjahat gitu, ya tertangkap satu untuk diintrograsi gitu di kantor polisi untuk menyelidiki permasalahan Budi. Di kantor, ya penjahat di cecar pertanyaan yang hebat sama Pak Andre bersama Pak Wendy gitu. Penjahat mengakui siapa yang menyuruhnya?. Pak Andre dan Pak Wendy segera menangkap penjahat bos penjahat, ya Jhon. Karena bos penjahat, ya berpindah-pindah tempat tinggalnya jadi agak lama untuk menangkapnya gitu. Budi mencari Tasya dengan baik gitu. Sampai akhirnya Budi bertemu Tasya di sebuah restoran di mana Budi kerja jadi juru masak yang hebat gitu, ya makanan Budi banyak yang menyukai termasuk Tasya gitu. Budi dan Tasya senang bertemu gitu. Jhon bekerja sama dengan Heru, ya ingin mengambil harta Tasya gitu. Heru itu, ya mantan pacar Tasya. Karena Tasya telah menikah dengan Budi, ya rencana Heru untuk mengambil harta Tasya gagal dengan cara halus gitu. Ayah Tasya, ya telah di bunuh sama Heru dengan rencana pembunuhan pake racun gitu. Berdasarkan laporan Pak Karto tukang kebun di rumah Tasya, ya Pak Andika, ya sedang menyelidikan pembunuhan dari Ayahnya Tasya gitu. Proses penyusutan masih di jalankan Pak Andika, ya sampai penjahatnya tertangkap gitu. Pak Andika berhasil mengusutnya, ya ternyata Heru dan Jhon penjahat yang bekerja sama yang melakukan pembunuhan pada Ayahnya Budi dan Ayahnya Tasya gitu. Pak Andre dan Pak Wendy memang mencari Jhon untuk di tangkap karena mencelakai Budi gitu. Jhon menyandera Tasya. Polisi Andika dengan teman-temannya bener-benar menangani kasus dengan baik, ya menyelamatkan Tasya dari penyanderaan Jhon. Ya Heru telah di tangkap sama Polisi wanita, ya Ibu Kiky gitu. Tasya terkena tembakan dari Jhon. Budi berusaha menyelamatkan Tasya gitu. Jhon ternyata mati karena kecelakaan mobil, ya karena kabur dari Pak Andika dengan teman-temannya yang mau menangkap gitu. Budi menerima kematian dari cewek yang di sukai, ya Tasya gitu. Budi pun menjalankan hidupnya dengan baik, ya dengan kerjaan juru masak di restoran karena Tasya menyukai masakan Budi yang enak banget gitu. Sampai Budi bertemu dengan cewek yang mirip dengan Tasya, ya cewek itu bernama Nasya gitu. Begitulah ceritanya!" kata Budi.

"Cerita yang bagus," kata Eko.

"Sekedar cerita saja. Dunia ini masih banyak yang lebih baik bercerita dari pada aku gitu. Yang lebih baik itu, ya sinetron atau film gitu," kata Budi. 

"Aku paham omongan Budi!" kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

"Meluluhkan cewek cantik yang galak dengan di buatin makan yang enak banget gitu," kata Eko.

"Begitulah ceritanya," kata Budi.

"Kehilangan orang di cintai, ya bersedih. Seiring waktu, ya ada penggantinya," kata Eko.

"Kalau begitu main kartu remi saja!" kata Budi.

"Okey main kartu remi!" kata Eko.

Budi mengambil kartu remi di bawah meja, ya kartu remi di kocok dengan baik dan di bagikan dengan baik kartu remi. Budi dan Eko main kartu remi dengan baik, ya permainan cangkulan gitu.

"Harta itu penyebab kehancuran," kata Budi.

"Manusia yang buta. Segala cara untuk mendapat harta dengan menghancurkan orang lain. Maka harta penyebab kehancuran," kata Eko.

"Kalau manusia tidak di bimbing dengan baik, ya membentuk kepribadian baik dengan bidang ilmu ini dan itu. Maka manusia, ya menghalalkan cara apapun demi mendapatkan harta dengan cara menghancurkan orang lain," kata Budi.

"Manusia itu, ya harus didik dengan baik dari kecil sampai dewasa untuk berjalan di jalan baik, ya di bimbing dengan baik dengan ilmu ini dan itu," kata Eko.

"Kalau kejahatan banyak, ya dari kelas bawah sampai kelas atas. Repot juga menanggulangi masalah, ya penegak hukum," kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

Eko dan Budi terus main kartu remi dengan baik gitu.

"Maka itu lebih hidup sederhana dari pada menyombongkan harta dengan tujuan beneran sombong atau strategi cowok menggaet target cewek kaya, ya berdasarkan adat kebiasaan suku ini dan itu, ya berdasar data temuan di lapisan masyarakat gitu," kata Budi.

"Sederhana itu baik," kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

Budi dan Eko main kartu remi dengan baik banget gitu.

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK