Malam yang gelap bertabur bintang di langit, ya bulan ada di langit bersinar dengan baik, ya keadaan lingkungan sekitar rumah Budi baik. Setelah nonton Tv yang acara menarik dan bagus...sinetron tema misteri di chenel ANTV, ya seperti biasa sih...Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sambil menikmati minum kopi dan makan singkong goreng.
"Baca cerpen saja!" kata Budi.
Budi mengambil buku di bawah meja, ya buku di buka dengan baik dan cerpen di baca dengan baik.
Isi cerita yang di baca Budi :
Pada tahun 1998, Robert Bilott adalah seorang pengacara pembela perusahaan dari Cincinnati yang bekerja untuk firma hukum Taft Stettinius & Hollister. Petani Wilbur Tennant, yang mengenal nenek Bilott, memintanya untuk menyelidiki banyaknya kematian sapi perah di peternakannya di Parkersburg, Virginia Barat. Tennant menghubungkan kematian tersebut dengan perusahaan manufaktur kimia DuPont dan memberikan Robert sekotak besar rekaman video yang terkait dengan kasus tersebut.
Robert mengunjungi peternakan Tennants, di mana ia mengetahui bahwa 190 sapi telah mati setelah menunjukkan kondisi medis yang tidak biasa, seperti organ yang membengkak, gigi yang menghitam, dan tumor. Pengacara DuPont Phil Donnelly mengatakan bahwa ia tidak mengetahui kekhawatiran Tennant, tetapi akan membantu dengan cara apa pun yang ia bisa. Bilott mengajukan gugatan kecil untuk mendapatkan informasi melalui penemuan hukum atas bahan kimia yang dibuang di tempat pembuangan sampah terdekat. Ketika ia tidak menemukan sesuatu yang berguna dalam laporan EPA, ia menyadari bahwa bahan kimia tersebut mungkin tidak diatur.
Bilott berhadapan dengan Donnelly di sebuah acara industri, yang berujung pada pertengkaran sengit. Menanggapi permintaannya untuk memperluas pengungkapan, DuPont mengirimkan ratusan kotak. Bilott menemukan banyak referensi tentang sesuatu yang disebut "PFOA", tetapi kesulitan mempelajarinya. Ia mengetahui bahwa PFOA adalah asam perfluorooctanoic, yang digunakan DuPont untuk memproduksi Teflon, zat yang banyak digunakan di rumah-rumah Amerika untuk wajan antilengket dan lantai karpet. Perusahaan tersebut telah menjalankan uji efek PFOA selama beberapa dekade, menemukan bahwa zat itu menyebabkan kanker dan cacat bawaan, tetapi merahasiakan temuannya. Dupont membuang beberapa ton lumpur beracun di tempat pembuangan sampah di atas bukit dari pertanian Tennant. PFOA dan senyawa serupa adalah bahan kimia abadi, bahan kimia yang tidak pernah meninggalkan aliran darah dan terakumulasi secara perlahan.
Masyarakat setempat menjauhi Tennant karena menggugat majikan mereka yang paling penting. Bilott mendorongnya untuk menerima penyelesaian DuPont, tetapi dia menolak, menginginkan keadilan, dan mengungkapkan bahwa dia dan istrinya menderita kanker. Bilott mengirimkan ringkasan dan dokumentasi pendukung tentang masalah DuPont ke EPA dan Departemen Kehakiman Amerika Serikat, antara lain. EPA mendenda DuPont sebesar $16,5 juta.
Bilott tidak puas, karena ia menyadari penduduk Parkersburg akan terus menderita akibat PFOA dan lebih banyak lagi yang kemungkinan akan meninggal karena penyakit. Ia berusaha mencapai kesepakatan agar DuPont membayar biaya pemantauan medis untuk semua penduduk Parkersburg dalam satu gugatan class action yang besar. Namun, DuPont mengirimkan surat yang menipu yang memberitahukan penduduk tentang keberadaan PFOA, sehingga undang-undang pembatasan mulai berlaku, sehingga tindakan hukum lebih lanjut hanya memiliki waktu 12 bulan untuk dimulai.
Karena PFOA tidak diatur, tim Robert berpendapat bahwa perusahaan tersebut bertanggung jawab, karena jumlah dalam air yang terkontaminasi adalah 6 kali lebih tinggi dari 1 bagian per miliar yang dianggap aman oleh dokumen internal DuPont. Di pengadilan, DuPont mengklaim bahwa Departemen Perlindungan Lingkungan Virginia Barat baru-baru ini menemukan bahwa 150 bagian per miliar aman (bertentangan dengan temuan ilmiah DuPont sejak tahun 1970-an).
Warga setempat memprotes, dan cerita itu menjadi berita nasional. DuPont setuju untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan nilai lebih dari $300 juta. Dalam mediasi, disepakati bahwa perusahaan akan melakukan pemantauan medis hanya jika terbukti bahwa PFOA menyebabkan penyakit tersebut, dan panel sains independen dibentuk. Untuk mengumpulkan data, tim Robert memberi tahu penduduk setempat bahwa mereka bisa mendapatkan uang penyelesaian setelah mereka menyumbangkan sampel darah untuk pengujian. Hampir 70.000 orang menyumbang untuk penelitian tersebut.
Tujuh tahun berlalu tanpa hasil dari panel sains. Tennant meninggal, dan Bilott menderita kesulitan keuangan setelah beberapa kali pemotongan gaji, karena kasus tersebut tidak menghasilkan pendapatan. Pernikahan dan kesehatannya terganggu.
Akhirnya, panel sains menghubungi Bilott dan memberi tahu dia bahwa mereka menghubungkan paparan PFOA dengan peningkatan insiden dua jenis kanker dan empat penyakit lainnya di Parkersburg. Namun, perayaannya tidak berlangsung lama, karena DuPont memutuskan untuk menarik diri dari perjanjian yang dimediasi. Bilott dengan berani memutuskan untuk menuntut perusahaan secara terpisah untuk setiap penduduk Parkersburg dengan penyakit yang seharusnya ditanggung oleh pemantauan medis (yang saat ini mencakup lebih dari 3.500 orang), dan juri memberikan tiga klien pertamanya penyelesaian multi-juta dolar. Sebagai tanggapan, DuPont menyelesaikan kasus yang tersisa sebesar $671 juta.
***
Budi selesai membaca cerpen, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum kopi dan makan singkong goreng. Eko datang ke rumah Budi, ya motor Eko di parkirkan dengan baik di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik dekat Budi.
"Emmm," kata Eko
"Hidup ini tetap sama saja kan Eko?" kata Budi.
"Hidup ini....tetap saja aja sih Budi!" kata Eko.
"Keadaan aku dan Eko. Sederhana!" kata Budi.
"Sederhana!" kata Eko.
"Hidup ini...tetap sama...antara baik dan buruk perilaku manusia," kata Budi.
"Realita tinggal di Lampung, ya antara baik dan buruk perilaku manusia," kata Eko.
"Antara kaya dan miskin," kata Budi.
"Yaaa antara kaya dan miskin," kata Eko.
"Antara paham agama dan tidak paham agama," kata Budi.
"Ya realita tinggal di Lampung, ya antara paham agama dan tidak paham agama," kata Eko.
"6 agama yang berkembang di Indonesia," kata Budi.
"6 agama," kata Eko.
"Di propinsi lain sampai negara lain...pun...tetap antara paham agama dan tidak paham agama," kata Budi.
"Ya memang di propinsi lain sampai negara lain...pun...tetap antara paham agama dan tidak paham agama," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Budi mau cerita toh. Yaaa silakan Budi bercerita dengan baik gitu!" kata Eko.
"Begini ceritanya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Noel tinggal dengan baik di Medan, ya agama yang di yakini Noel adalah Hindu gitu. Noel kerja dengan baik di KFC gitu. Teman baik Noel adalah Afan gitu. Ya Afan kerja dengan baik di McDonald's dan agama Afan adalah Hindu gitu. Noel biasa sih membeli koran, ya koran di baca dengan baik sih. Berita di koran ceritanya bagus-bagus gitu, ya paling menarik sih...cerpen Luntang-lantung gitu. Noel dan Afan biasa sih ke warung kopi Jolina. Ya Jolina agama Hindu dan Jolina punya pacar yang bernama Adit gitu. Adit agama Hindu dan kerjaannya tukang ojek online gitu. Di warung kopi, ya Noel dan Afan biasa sih ngobrol dengan asik tentang lingkungan sosial masyarakat di Medan gitu antara baik dan buruk perilaku manusia gitu, ya berdasarkan berita di koran dan juga berita tentang pertandingan sepak bola pun di obrolin dengan baik Noel dan Afan gitu. Afan pernah gagal urusan cinta sama Selfi gitu. Ya Selfi memutuskan untuk menikah sama Randa, ya mengikuti mau orang tua Selfi gitu. Selfi dan Randa menikah sesuai tata cara agama Hindu gitu. Kerjaannya Randa pengacara gitu. Afan memilih melupakan Selfi dengan baik. Ya sekarang ini...Afan sedang dekat sama Melly gitu. Melly agama Hindu dan kerja di mall gitu. Hubungan pertemanan Afan dan Melly baik sih. Noel dan Afan biasa sih ke warung kopi Jolina gitu. Di warung kopi, ya Noel dan Afan ngobrol dengan baik sih...tentang lingkungan sosial di Batam gitu antara baik dan buruknya perilaku manusia berdasarkan berita di koran gitu, ya dan berita tentang pertandingan basket pun di obrolin dengan baik Noel dan Afan gitu. Afan bertemu tidak sengaja dengan Selfi di jalan gitu, ya pertemuan tidak sengaja gitu. Ya Afan memilih untuk mengabaikan Selfi saja karena Selfi telah menikah dengan Randa gitu. Selfi mengerti sih...Afan mengabaikan Selfi karena Selfi sudah punya suami gitu. Afan yang berteman baik sama Melly, ya Afan ada rasa sama Melly. Orang tua Melly tidak suka Afan karena orang tua Melly ada rencana menjodohkan Melly dengan Fildan gitu. Ya Fildan kerja di bank dan Fildan agama Hindu. Afan mengerti sih tidak sukai sama orang tua Melly, ya Afan cukup berteman saja sama Melly gitu. Melly dan Fildan jadi perjodohannya dan menikah dengan tata cara ajaran Hindu gitu. Afan tetap kerja dengan baik di McDonald's. Noel tetap kerja dengan baik di KFC gitu. Noel sedang dekat dengan cewek cantik yang bernama Lyodra gitu. Ya Lyodra agama Hindu dan kerjaannya Lyodra jualan sayur di pasar gitu. Memang hubungan pertemanan Noel dan Lyodra baik. Perkiraan Noel awalnya Lyodra masih gadis perawan ting-ting gitu, ya Noel pun akhir mengetahui sih...bahwa Lyodra janda gitu. Noel yang suka sama Lyodra, ya Noel memutuskan menerima status Lyodra yang janda gitu. Hubungan pertemanan Noel dan Lyodra baik dan baik, ya keduanya jadian gitu. Hubungan kisah cinta di jalankan dengan baik sih...Noel dan Lyodra gitu. Afan senang sih dengan kisah cinta Noel dan Lyodra gitu. Suatu hari Afan bertemu dengan teman masa kecil yang bernama Victoria gitu, ya pertemuan tidak sengaja di jalan gitu. Ya Victoria beragama Hindu dan kerjaannya Victoria menjalankan usaha toko kelontong gitu. Memang Victoria punya suami yang bernama Saiful gitu. Ya Saiful kerjaanya tukang ojek online dan agama Hindu. Hubungan pertemanan Afan dan Victoria baik gitu. Victoria punya adik cantik yang bernama Tiara gitu. Tiara kerja di rumah makan khas Medan, ya pemilik rumah makan adalah Aqeela gitu. Ya Aqeela menjalankan rumah tangga dengan baik sama Fattah gitu. Agama Aqeela dan Fattah adalah Hindu gitu. Fattah kerjaannya guru SD gitu. Tiara agama Hindu gitu. Memang Afan berteman baik sama Tiara gitu. Mantan Tiara yang bernama Rangga gitu, ya Rangga ingin balikan dengan Tiara gitu. Agama Rangga adalah Hindu. Tiara tidak ingin balikan sama Rangga karena Tiara kecewa sama Rangga yang menjalin kisah cinta dengan Nikita gitu. Rangga telah putus hubungan sama Nikita, ya makanya Rangga ingin balikan sama Tiara gitu. Karena ketegasan dari Tiara, ya jadinya Rangga tidak bisa balikan sama Tiara gitu. Afan yang berteman baik sama Tiara, ya keduanya ada rasa dan keduanya jadian gitu. Hubungan kisah cinta di jalankan dengan baik sih....Afan dan Tiara gitu. Noel senang sih dengan kisah cinta Afan dan Tiara gitu. Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Cerita yang bagus," kata Eko.
"Sekedar cerita saja!" kata Budi.
"Kisah persahabatan tokoh Noel dan tokoh Afan, ya dan kisah cinta," kata Eko.
"Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Main permainan kartu remi saja Budi!" kata Eko.
"Okey...main permainan kartu remi saja!" kata Budi.
Budi mengambil kartu remi di bawah meja, ya kartu remi di kocok dengan baik dan kartu remi di bagikan dengan baik. Eko dan Budi main permainan kartu remi dengan baik.