CAMPUR ADUK

Wednesday, July 28, 2021

KUAT DAN BIJAKSANA

Dono di ruang tamu sedang baca buku. Kasino dan Indro di ruang tengah sedang nonton Tv di ruang tamu. Acara Tv yang di tonton Kopi Viral yang ada Menaley Ricardo dan kawan-kawan.

"Kasino...keren juga topiknya tentang...cewek lulus kuliah," kata Indro.

"Cewek. Zaman sekarang harus pinterlah tujuannya untuk dirinya, keluarga dan orang lain," kata Kasino.

"Cewek yang di beritakan itu di hina katanya," kata Indro.

"Nama juga hidup. Ada orang baik dan ada orang buruk," kata Kasino.

"Kasihan juga, ya di hina-hina. Ya sakit hatilah," kata Indro.

"Memang sakit sih di hina-hina. Mungkin hinaannya cuma omongan saja bukan tindakan sih. Kalau cuma omongan sih tinggal tutup telinga. Kalau bertindak baru bertarung untuk membuktikan kebenaran," kata Kasino.

"Ada kata orang tua seperti ini 'Lebih baik di hina dari pada di puji, ya hinaannya cuma omongan saja sih. Maksudnya......kalau di hina, ya kita punya semangat hidup untuk membuktikan kebenaran kita bahwa kita mampu mencapai sesuatu yang di banggakan orang tua. Kalau di puji...kebiasaan manusia, ya gedek kepala.......tidak ada motivasi untuk maju ke depan lagi." kata Kasino.

"Omongan orang tua. Tujuannya mendidik anaknya agar kuat menghadapi hidup di muka bumi ini. Jalan hidup di muka bumi ini tidak selamanya mulus seperti jalan tol. Pasti ada ujiannya sampai ajal menjemput kita," kata Kasino.

"Kuat dan bijaksana dalam menyikapi hidup," kata Indro.

"Emmmm," kata Kasino.

"Setelah lulus kuliah. Seperti biasa. Ada dua pilihan. Satu...ikut orang, ya kerja di pemerintahan atau perusahaan. Kedua....menciptakan pekerjaan dari modal kecil, menengah sampai besar...bahwa kita mampu membuktikan diri punya kualitas dari pendidikan yang di jalanin sampai lulus gitu," kata Indro.

"Kenyataannya data di kumpulkan semuanya memang begitu semuanya....adanya," kata Kasino.

"Sekolah, ya kompetisi untuk pinter. Kerja, ya kompetisi untuk membuktikan kebenaran kita mampu bersaing dengan keadaan dan menjadi sukses dan kaya raya," kata Indro.

"Hidup harus berjuang mencapai apa yang kita inginkan!" kata Kasino.

"Terus berjuang sampai mencapai apa yang di inginkan dengan baik," kata Indro.

"Tidak perlu di bahas lagi. Fokus nonton Tv!" kata Kasino.

"Emmm," kata Indro.

Indro dan Kasino, ya fokus nonton Tv yang acaranya bagus banget....memotivasi sih tema ceritanya. Dono masih asik baca bukunya.

TERBUKTI KEBENARANNYA

Indro sedang duduk santai di ruang tengah, ya sedang nonton Youtobe di Hp-nya. Kasino di ruang tengah sedang asik nonton Tv, ya acara Tv yang di tonton Kasino.....Si Gundul. Dono selesai mengetik di leptopnya, ya keluar dari kamarnya. Dono ke ruang tamu dan melihat Indro yang asik nonton di Hp-nya.  Dono duduk sambil berkata "Sedang nonton apa Indro?"

Indro mengentikan nonton Youtobe di Hp-nya dan berkata "Nonton vidio....Dr. Zakir Naik."

"Ooooo. Vidio Dr. Zakir Naik toh!" kata Dono.

"Vidio membahas ini dan itu. Kaya zaman kuliah saja!" kata Indro.

"Setelah Indro menonton vidionya Dr. Zakir Naik. Apakah Indro sudah paham dengan maksud dan tujuan itu vidio di buat?!" tanya Dono.

"Maksud dan tujuan vidio yang di buat Dr. Zakir Naik? Ya pahamlah Don. Masih berkaitan dengan ilmu agama. Penjelasannya yang begini begitu kan, ya sesuaikan dengan literature bukulah," kata Indro.

"Berarti Indro.....kuliahnya lulus," kata Dono.

"Iyalah. Aku lulus kuliah," kata Indro.

"Sejauh apa.....manusia memahami agama yang di yakininya?!" tanya Dono.

"Sejauh agama yang di yakini....itu terbukti kebenarannya," kata Indro.

"Pinter lagi Indro. Berarti lulus kuliah," kata Dono.

"Aku memang pinterlah Don," kata Indro bangga dengan dirinya.

"Apakah dari vidio Dr. Zakir Naik...pernah membuktikan kebenaran dirinya bisa bicara dengan Roh atau di sebut dengan Malaikat?!" tanya Dono.

"Kok nanya gitu Don. Aku cuma penonton yang baik saja?!" kata Indro.

"Dunia banyak ahli di bidang agama yang membicarakan kebenaran dari agama. Aku ingin membuktikan kebenaran dari apa yang aku jalanin...sama atau tidak dengan ahli agama yang namanya terus di puja sama manusia sampai gelar ini dan itu. Apakah ahli agama itu bisa bicara dengan Roh atau di sebut dengan malaikat?!" kata Dono.

"Kalau itu sih pertanyaan jebakan Don. Hal yang mustahil Don. Kalau bisa membuktikannya. Gelar profesor sekali pun kalau gagal tidak bisa membuktikannya, ya menundukkan kepalanya dengan baik!" kata Indro.

"Kalau tidak ada. Sudahlah lebih baik tidak perlu di bahas!" kata Dono.

"Iya," kata Indro.

"Aku baca buku saja!" kata Dono.

Dono mengambil bukunya di meja dan segera di baca dengan baik.

"Main game ah!" kata Indro.

Indro main game dengan baik di Hp-nya. Kasino masih terus nonton Tv, ya acara Trans 7 yang bagus-bagus acaranya.

LEGENDA DANAU TOBA

Bonar selesai mengerjakan PR-nya. Bonar keluar dari kamarnya dengan mambawa buku cerita ke ruang tengah. Duduk dengan santai Bonar sambil di ruang tengah. Di bukanya Bonar, ya segera di baca dengan baik.

Isi buku yang di baca Bonar :

Alkisah, di Sumatera Utara dahulu kala hidup seorang pemuda yatim piatu yang miskin bernama Toba. Ia hidup sendiri sebatang kara. Si pemuda miskin tinggal di sebuah lembah subur. Sehari-hari ia menghidupi dirinya dengan cara bertani dan mencari ikan di sungai yang letaknya tidak jauh dari rumahnya. 

Hasil bertani beserta ikan hasil memancing ia masak untuk dijadikan lauk makanannya sementara sisanya ia jual di pasar. Selama ini mudah saja baginya mendapatkan ikan dari sungai yang berair jernih tersebut. Suatu sore, sepulangnya dari ladang, si pemuda miskin pergi memancing di sungai. Setelah sekian lama memancing, ia tak kunjung mendapatkan ikan. Kejadian seperti ini belum pernah dialaminya. Akhirnya ia menarik pancingnya kemudian memutuskan pulang ke rumah. 

Namun anehnya ketika pancing ditarik, seekor ikan tiba-tiba menyambarnya. Hatinya senang ketika melihat seekor ikan mas cantik tergantung di ujung tali pancingnya. Sisik ikan mas tersebut sangat indah berwarna kuning keemasan. Seumur hidupnya belum pernah dilihatnya ikan seperti itu.

“Aduhai, cantiknya ikan mas yang ku dapat. Sayangnya, hanya ikan mas ini hasil tangkapanku hari ini. Aku akan membawanya pulang untuk dimasak.” ujar Toba.

Segera si pemuda bergegas pulang ke rumah untuk memasak ikan hasil tangkapannya. Setibanya di rumah, si pemuda menaruh ikan mas di sebuah wadah. Ia segera menyiapkan kayu bakar untuk memasak. Ternyata kayu bakar yang dimiliki si pemuda telah habis. Dia pun keluar untuk mengambil kayu bakar di belakang rumahnya. Setelah mengambil beberapa potong kayu bakar dia kembali ke dapur untuk memasak.

Betapa terkejutnya si pemuda, sesampainya di dapur ia mendapati ikan mas telah hilang. Namun anehnya di dekat tempat ikan mas tersebut terhampar beberapa keping uang mas. Toba terheran-heran melihat keanehan tersebut. Ia hanya melongo melihat koin emas di atas meja. Karena kebingungan, Toba kemudian masuk ke dalam kamarnya. Betapa terkejutnya pemuda tersebut ketika melihat seorang wanita cantik di dalam kamarnya.

"Siapakah engkau hai wanita cantik? Darimana asalmu? Kenapa engkau ada di dalam rumahku?" Tanya si pemuda keheranan.

"Aku adalah ikan mas hasil tangkapanmu tadi, sedangkan uang emas di atas meja adalah penjelmaan dari sisik tubuhku." jawab wanita cantik tersebut. 

“Namaku Putri. Aku pernah melanggar larangan Dewata hingga akhirnya Dewa memberi kutukan bahwa Aku akan berubah menjadi seekor ikan. Kutukan akan hilang dengan sendirinya jika ada manusia yang menyentuhku. Karena Engkau menyentuhku, maka Aku pun terbebas dari kutukan. Terima kasih Engkau telah membebaskanku.”

Tak pelak Toba merasa gembira bercampur bingung. Ia tak mengira ikan mas cantik yang diperolehnya menjelma menjadi seorang wanita cantik jelita. Setelah memperkenalkan dirinya, tanpa berpikir panjang, Toba meminta si wanita cantik untuk menjadi istrinya.

"Oh begitu rupanya. Aku adalah seorang petani. Namaku Toba. Maukah engkau menjadi istriku hai wanita cantik?" tanya si pemuda malu-malu.

 Si wanita menunduk dan terdiam sejenak, kemudian berkata "Baiklah aku bersedia menjadi istrimu tapi dengan satu syarat engkau tak boleh mengungkit-ungkit asal usulku, bahwa Aku adalah penjelmaan ikan. Jika Engkau mengungkit masa laluku, maka akan terjadi bencana besar." jawab si wanita cantik.

"Tentu saja Aku tidak perduli dengan asal usulmu. Aku menyanggupi syaratmu." ujar si pemuda sambil mengganggukkan kepala.

Tak lama kemudian merekapun menikah. Walaupun mereka berdua hidup sangat sederhana namun, waktu berlalu begitu cepat bagi sepasang suami istri yang berbahagia tersebut. Toba pun bekerja lebih giat lagi guna membahagiakan istrinya. Karena ketekunannya, kehidupan mereka berdua menjadi semakin baik. Penduduk desa menjadi gempar dengan kehadiran wanita cantik yang tidak jelas asal-usulnya. Mereka sering bertanya kepada Toba perihal asal-usul istrinya yang cantik. Namun Toba tidak pernah memperdulikan penduduk desa. Perubahan kehidupan Toba yang mulanya seorang pemuda miskin menjadi mapan membuat penduduk desa mengira Toba memelihara mahluk halus. Namun Toba tak pernah memperdulikan gunjingan penduduk desa.

Tanpa terasa Toba dan Putri akhirnya dikaruniai seorang anak laki-laki yang mereka beri nama Samo. Samo tumbuh menjadi anak yang sehat. Ibunya sangat memanjakan Samo. Apapun yang diminta Samo akan dipenuhi oleh ibunya. Akibatnya setelah berumur 6 tahun, Samo berubah menjadi anak sangat nakal dan sulit untuk di nasehati. 

Samo lebih senang bermain dan bermalas-malasan daripada membantu kedua orang tuanya. Ibunya sering menyuruhnya mengantarkan nasi untuk ayahnya di ladang, tapi Samo selalu menolaknya. Ibunya terpaksa mengantarkan sendiri nasi untuk suaminya ke ladang.

Suatu hari, seperti biasanya, Samo disuruh ibunya mengantarkan nasi untuk ayahnya di ladang. Awalnya ia tidak mau, tapi karena ibunya terus memaksa akhirnya ia pun pergi ke ladang mengantarkan bungkusan nasi untuk ayahnya. Sang ibu memberikan bungkusan berisi nasi dengan lauk ikan. Di tengah perjalanan ke ladang, Samo merasa lapar. 

“Aduh perutku keroncongan setelah lama bermain tadi. Ya sudah Aku makan saja bungkusan nasi ini.”

Samo kemudian memakan nasi untuk ayahnya hingga habis. Samo hanya menyisakan tulang ikan. Ia kemudian membungkusnya kembali. Sesampainya di ladang, Samo memberikan bungkusan nasi pada ayahnya. Karena sudah sangat lapar, ayah Samo langsung membuka bungkusan nasi tersebut. Ia terkejut saat mengetahui isi bungkusan hanya berisi tulang ikan. Si ayah kemudian memarahi Samo. Toba Melanggar Sumpahnya

"Hai Samo!, apa yang kamu lakukan? Kenapa di dalam bungkusan hanya berisi tulang ikan? Kau kah yang memakannya?" teriak ayahnya pada Samo.

"Maaf ayah, di jalan perut saya terasa lapar, jadi saya makan nasi punya ayah." kata Samo ketakutan.

Si ayah marah besar kemudian menampar pipi anaknya sambil berkata bahwa anaknya adalah anak ikan.

“Memang benar-benar kamu ini keterlaluan!. Tak bisakah Kau membantu orang tuamu. Kenapa kamu sulit sekali diatur? Mungkin karena kamu anak ikan!"

Samo menangis karena di tampar ayahnya. Ia berlari pulang ke rumah. Sesampainya di rumah, Samo mengadu pada ibunya bahwa ayahnya telah memukulinya sambil mengatainya sebagai anak ikan. Samo bertanya pada ibunya apakah ia memang benar anak ikan.

"Ibu...benarkah apa yang dikatakan ayah bahwa aku anaknya ikan?"

Sang ibu kaget mendengar pertanyaan anaknya. Sambil menangis ia memeluk Samo. Sang ibu berkata bahwa ayahnya telah melanggar sumpah.

"Anakku, Ibu memang seorang ikan yang berubah menjadi manusia. Tetapi, Ayahmu telah melangar sumpahnya. Ia bersumpah tak akan mengungkit asal-usul ibu. Engkau pergilah ke atas bukit, naiklah pohon yang tinggi untuk menyelamatkan dirimu. Sedangkan ibu harus kembali ke alam ibu."

Samo segera menuruti perintah ibunya dengan pergi menyelamatkan diri ke atas bukit. Setelah tampak olehnya Samo menaiki pohon tinggi di atas bukit, Ibu Samo segera berlari menuju sungai. Saat itu terdengar petir menyambar-nyambar di susul hujan deras. Tiba-tiba saja langit berubah menjadi gelap. 

Ibu Samo kembali berubah menjadi seekor ikan dan kemudian menghilang entah kemana, sedangkan dari bekas telapak kakinya keluar air sangat deras. Tidak lama kemudian tempat tersebut tergenang air membentuk sebuah danau. Sementara si ayah tidak bisa menyelamatkan dirinya. Dia mati terseret arus air yang deras. Masyarakat kemudian menyebut danau tersebut dengan nama Danau Toba. 

***

Bonar mengentikan baca bukunya.

"Cerita yang bagus asal dari Sumatra Utara," kata Bonar.

Bonar melanjutkan baca bukunya.

Isi lanjutan buku yang di baca Bonar :

Hingga kini tidak ada yang mengetahui keberadaan Samo namun, bukit tempat menghilangnya samo yang terletak di tengah danau, disebut dengan nama pulau Samosir (Samo yang diusir). Kata Toba memiliki arti tidak tahu balas budi. Seiring waktu, masyarakat lambat laun menyebut Danau tersebut dengan nama Danau Toba. Danau Toba merupakan danau terbesar di Indonesia yang terletak di Provinsi Sumatera Utara. Di tengah danau terdapat sebuah pulau bernama pulau Samosir. Sekitar 74ribu tahun lalu, terjadi letusan dahsyat sebuah gunung api super. Sebagai hasilnya, terbentuk sebuah kaldera yang kemudian terisi oleh air dan menjadi sebuah danau. Sementara sisa magma yang belum keluar menekan ke atas bagian tengah kaldera hingga menjadi sebuah pulau, yaitu pulau Samosir.

Bonar menyelesaikan baca bukunya, ya buku di tutup dan juga di taruh di meja dengan baik banget.

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK