Eko sedang duduk di depan rumah, ya sambil menikmati minum kopi dan makan gorengan lah. Eko mengambil gitar yang di taruh di samping tempat duduknya, ya gitar di mainkan dengan baik sama Eko dan bernyanyilah dengan baik lah.
Lirik lagu yang dinyanyikan Eko dengan judul 'Tiara' :
"Tiara, menggamit kenangan zaman persekolahanTiara, kumimpi kita bersanding atas kayanganSeakan bisa kusentuh peristiwa semalamDi malam pesta, engkau bisikkan kata azimat di telinga
Kita terpaksa berpisah untuk mencari arahKita dipukul ombak hidup alam yang nyataEngkau jauh meniti puncak menara gadingYang menjanjikan hidup sempurnaTapi aku hanya tunduk ke bumi, hidup tertekan
Jika kau bertemu aku beginiBerlumpur tubuh dan keringat membasah bumiDi penjara, terkurung, terhukumHanya bertemankan sepiBisakah kau menghargaiCintaku yang suci ini?
Oh, Tiara, pedihnyaDapatkah kau merasakan?Oh, Tiara, pedihnyaDapatkah kau merasakan?
Jika kau bertemu aku beginiBerlumpur tubuh dan keringat membasah bumiDi penjara, terkurung, terhukumHanya bertemankan sepiBisakah kau menghargaiCintaku yang suci ini?
Oh, Tiara, pedihnyaDapatkah kau merasakan?Oh, Tiara, pedihnyaDapatkah kau merasakan?"
***
Eko selesai menyanyi dan main gitarnya, ya gitar di taruh di samping kursi. Eko mengambil gelas berisi kopi di meja, ya di minum dengan baik kopi lah. Budi dateng ke rumah Eko, ya memarkirkan dengan baik motornya di depan rumah Eko lah. Ya Eko menaruh gelas berisi kopi di meja. Budi duduk dengan baik.
"Ngomong-ngomong. Eko. Ada berita tentang BBM," kata Budi.
"BBM. Urusan pemerintahan. Mau naik atau turun. Ya kita hanya rakyat kecil yang tidak punya kekuataan untuk urusan pemerintahan. Ya pada akhirnya kita hanya mengikuti aturan yang ada. Kata orang-orang seperti biasa, ya untuk kebaikan bersama," kata Eko.
"Nama juga rakyat kecil yang tidak punya kekuatan. Jadi hanya mengikuti aturan yang ada demi kebaikan bersama," kata Budi.
"Di pikir dengan baik. Kemana-kemana pake sepedah saja! Ya kaya cerita zaman dulu. Beda dengan zaman sekarang, ya pake motor dan mobil ke mana-mana," kata Eko.
"Zaman dulu manusia ke mana-mana pake sepedah. Jadinya sehat dan juga tidak ada masalah dengan BBM seperti sekarang. Ya kalau orang kaya, ya tidak ada masalah sih urusan BBM. Yang paling kena dampak BBM itu, ya orang miskin. Sudah hasilnya kecil, ya pas-pasan juga dari apa yang di usahakan. BBM naik, ya tambah kecil hasil pendapatan. Pengaruh juga dampak dari harga barang kebutuhan sehari-hari. Kacau urusan kehidupan sehari-hari," kata Budi.
"Nasif orang miskin. Hanya bisa meratap keadaan jika harga naik ini dan itu. Orang miskin yang memahami ilmu agama dengan baik, ya tetap berusaha dengan baik untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ya walau keadaan begini dan begitu. Bagi orang miskin yang tidak memahami ilmu agama, ya biasanya mencuri dan menipu. Contohnya : orang miskin yang usaha dagang aja di tipu sama tetangga, ya orang miskin, ya kisah nyata," kata Eko.
"Kisah nyata terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Orang miskin yang dagang, ya di tipu tetangganya yang miskin. Ya cerita lain orang miskin yang usaha dagangnya di tipu sama tetangganya yang kaya dengan kedok pake bawa agama gitu," kata Budi.
"Hidup ini antara baik dan buruk," kata Eko.
"Memang hidup ini antara baik dan buruk. Contoh saja : cerita artis yang baik, ya bisa di bilang keadaan baik, ya kaya gitu. Di sisi lain, ya ada kisah orang-orang yang menderita karena kejahatan manusia dari bentuk apa pun?!" kata Budi.
"Karena kita memahami ilmu agama, ya untuk kebaikan semua orang. Jadinya berjalan di jalan kebaikan," kata Eko.
"Memang kita ini. Memahami ilmu agama, ya berjalan di jalan kebaikan demi kebaikan bersama," kata Budi.
"Ya lebih main catur!" kata Eko.
"Hanya sekedar obrolan lulusan SMA jadi lebih baik main catur!" kata Budi.
Eko mengambil papan catur di bawah meja, ya di taruh di atas meja papan catur. Eko dan Budi, ya menyusun bidak catur di atas papan catur.
"Zaman dulu. Kendaraan ada yang pake tenaga uap," kata Budi.
"Kendaraan tenaga uap, ya bahan bakarnya kayu dan juga batu bara," kata Eko.
"Hidup zaman dulu proses perkembangan dari teknologi," kata Budi.
"Kalau sekarang. Teknologi berkembang dengan baik. Ya masalahnya sih dampak dari perkembangan teknologi. Salah satunya masalah BBM, ya hasilnya berapa dan di gunakan berapa?" kata Eko.
"Alternatif utusan kendaraan yang pake manusia, ya banyak gitu," kata Budi.
"Kadang lebih baik ke zaman dulu. Kalau terus-terusan masalah BBM. Ya pake tenaga sapi atau tenaga kuda untuk berkendaraan gitu," kata Eko.
"Gerobak dan Delman," kata Budi.
Budi dan Eko, ya main catur dengan baik lah.