"Cinta itu membuat aku rindu ingin bertemu dengan sosok yang aku sukai," kata Abdul.
"Kok tiba-tiba ngobrolin cinta?!" kata Budi.
"Ya.....tiba-tiba rasa itu terasa banget ingin bersama cewek yang aku sukai," kata Abdul.
"Putri lagi Putri lagi," kata Budi.
"Cewek yang aku sukai dan juga sekedar bahan obrolan saja!" kata Abdul.
Abdul mengambil teh gelas di meja, ya di minum dengan baik teh gelas.
"Iya sih sekedar obrolan," kata Budi.
Budi mengambil teh gelas di meja, ya di minum lah dengan baik teh gelas. Abdul menaruh teh gelas di meja lah.
"Apakah Putri mikirin aku?!" kata Abdul.
Budi menaruh teh gelas di meja lah.
"Ya kemungkinan Putri tidak mikirin Abdul lah. Berdasarkan data kebiasaan cewek yang sibuk dengan urusan pendidikannya," kata Budi.
"Kemungkinan yang di omongin Budi, ya ada benernya sih, ya berdasarkan kebiasaan cewek yang sibuk dengan pendidikannya," kata Abdul.
"Kalau kepepet urusan target menikah, ya cewek mikirin juga sih, ya cowok yang di sukai. Hal lumrah," kata Budi.
"Ya kalau kepepet urusan target menikah, ya cewek mikirin cowok yang ia sukai lah, ya harapannya tinggi, ya cowoknya menyatakan cinta lah," kata Abdul menegaskan omongan Budi.
Budi terpikir dengan cewek yang di sukainya, ya berkata "Cewek itu sangat cantik, ya menurut aku. Ya beda dengan cowok lain tanggapannya tentang cewek itu. Tapi sayang di sayang kan. Cewek itu sudah punya pacar. Aku tidak ingin merusak hubungan cewek itu dengan pacarnya."
Abdul memang terkejut dengan omongan Budi, ya curhat tentang cewek yang di sukai Budi. Abdul pun berkata "Cewek yang di omongin Budi. Apa aku tahu orang ya?!"
"Ya Abdul tidak tahu lah orangnya," kata Budi.
"Oooo aku tidak tahu orangnya toh. Jadi sekedar obrolan tentang cewek yang di sukai Budi, ya kan Budi?!" kata Abdul.
"Ya begitu lah," kata Budi.
"Kalau cewek yang di sukai Budi, ya ternyata sudah punya pacar. Ya bagus lah Budi ngomong begitu. Tidak mau merusak hubungan cewek yang di sukai Budi yang sudah punya pacar," kata Abdul.
"Seandainya aku bertemu dengan cewek itu lebih dulu. Maka aku lah bisa jadian dengannya cewek itu," kata Budi.
"Awal bertemu. Mungkin Budi bisa jadian cewek itu," kata Abdul.
"Ya sudah lah ngobrolin cewek itu. Lebih baik main catur saja!" kata Budi.
"Ok. Main catur!" kata Abdul.
Budi telah mengambil papan catur di bawah meja, ya di taruh di atas meja. Budi dan Abdul menyusun bidak catur di atas papan catur. Keduanya main catur dengan baik. Sedangkan Putri, ya tepatnya di rumahnya di dalam kamarnya. Putri sedang sibuk mengetik di leptopnya, ya membuat tugas-tugas kuliah dengan baik. Putri tetap fokus dengan pendidikan di Universitas dengan baik, ya kalau bisa di selesaikan pendidikannya sesuai rencana.