"Kasino," kata Indro.
"Apa?" kata Kasino.
"Pancasila dan Gotong Royong selalu di gaungkan sama pemimpin negeri ini kan Kasino?!" kata Indro.
"Kenyataannya begitu. Selalu pemimpin negeri ini menggaungkan Pancasila dan Gotong Royong. Konsep sistem pemerintahan yang di jalankan dengan baik," kata Kasino.
"Kalau konsep Pancasila itu tidak ada. Gimana Kasino?!" kata Indro.
"Kalau konsep Pancasila tidak ada, ya menggunakan konsep yang lain. Mungkin konsep burung emprit kali," kata Kasino.
"Iya juga ya konsep burung emprit. Sekedar obrolan saja kan Kasino!" kata Indro.
"Iyalah sekedar obrolan saja. Kalau tidak di jelaskan. Nanti kita jadi target sama orang-orang pemerintahan yang tegas dalam menjalankan pemerintahan berdasarkan Undang Undang di tetapkan. Bahwa kita di anggap anggota ini dan itu yang ingin menggantikan lambang negara. Pada akhirnya berbenturan dengan Undang Undang yang bebas berpendapat dan ada wadahnya yang baik, ya salah satunya Blog saja itu juga cukup," kata Kasino.
"Nama juga manusia Kasino, " kata Indro.
"Emmmm," kata Kasino.
"Ada yang memahami ilmu dan ada yang tidak memahami ilmu. Kalau sudah memahami ilmu dengan baik, ya selalu ingin jadi pemimpin negeri ini sampai ahli agama pun," kata Indro.
"Maka itu, ya ahli agama ikut andillah untuk jadi pemimpin negeri ini dengan alasan demi mensejahterakan rakyat dengan membawa konsep agama untuk menjalankan sistem pemerintahan. Kalau pemimpinnya agama islam, ya menjalankan konsep pemerintahan agama islam. Kalau pemimpinnya agama kristen, ya menjalankan konsep pemerintahan agama kristen lah terlihat jelas dengan gaya bicara dan tingkah laku. Begitu dengan agama lainnya," kata Kasino.
"Konsep agama selalu berkaitan dengan baik," kata Indro.
"Konsep Pancasila, ya berdasar cerita sih masih kaitan dengan agama yang tertua katanya sih. Padahal ada agama paling tua, ya agama pribumi tidak di omongin," kata Kasino.
"Agama pribumi, ya konsepnya kan lebih di bilang budaya saja dan di Undang Undang tidak di tetapkan. Yang di tetapkan Undang Undang 6 agama, ya ada sih kontribusinya dalam membangun negeri ini," kata Indro.
"Sebagai rakyat kecil, ya hanya mengikuti aturan yang telah di tetapkan. Agar jalan pemerintahan berjalan dengan baik," kata Kasino.
"Tujuannya sih membangun negeri ini. Tapi nama juga manusia. Ketika sudah berhasil dan kaya dengan kerja di dalam sistem pemerintahan. Ada yang jadi sombong. Dasar manusia yang lupa dasar ilmu," kata Indro.
"Semakin padi berisi, ya makin merunduk. Semakin kamu sudah mengerti tentang ilmu, ya lebih baik kamu menundukkan kepala. Bersudut pada Tuhan yang menciptakan langit seisinya dan jangan kamu bersudut pada manusia, ya tidak ada gunanya," kata Kasino.
"Sudah ah ngobrol di sini. Lebih baik kita pulang Kasino!" kata Indro.
"Ok. Kita pulang!" kata Kasino.
Kasino dan Indro beranjak dari duduknya di taman. Keduanya berjalan dengan baik menuju rumah.