CAMPUR ADUK

Saturday, September 11, 2021

KONSEP YANG DI JALANKAN

Indro dan Kasino duduk di taman sambil melihat keadaan lingkungan dengan baik dan juga sambil minum es dugan.

"Kasino," kata Indro.

"Apa?" kata Kasino.

"Pancasila dan Gotong Royong selalu di gaungkan sama pemimpin negeri ini kan Kasino?!" kata Indro.

"Kenyataannya begitu. Selalu pemimpin negeri ini menggaungkan Pancasila dan Gotong Royong. Konsep sistem pemerintahan yang di jalankan dengan baik," kata Kasino.

"Kalau konsep Pancasila itu tidak ada. Gimana Kasino?!" kata Indro.

"Kalau konsep Pancasila tidak ada, ya menggunakan konsep yang lain. Mungkin konsep burung emprit kali," kata Kasino.

"Iya juga ya konsep burung emprit. Sekedar obrolan saja kan Kasino!" kata Indro.

"Iyalah sekedar obrolan saja. Kalau tidak di jelaskan. Nanti kita jadi target sama orang-orang pemerintahan yang tegas dalam menjalankan pemerintahan berdasarkan Undang Undang di tetapkan. Bahwa kita di anggap anggota ini dan itu yang ingin menggantikan lambang negara. Pada akhirnya berbenturan dengan Undang Undang yang bebas berpendapat dan ada wadahnya yang baik, ya salah satunya Blog saja itu juga cukup," kata Kasino.

"Nama juga manusia Kasino, " kata Indro.

"Emmmm," kata Kasino.

"Ada yang memahami ilmu dan ada yang tidak memahami ilmu. Kalau sudah memahami ilmu dengan baik, ya selalu ingin jadi pemimpin negeri ini sampai ahli agama pun," kata Indro.

"Maka itu, ya ahli agama ikut andillah untuk jadi pemimpin negeri ini dengan alasan demi mensejahterakan rakyat dengan membawa konsep agama untuk menjalankan sistem pemerintahan. Kalau pemimpinnya agama islam, ya menjalankan konsep pemerintahan agama islam. Kalau pemimpinnya agama kristen, ya menjalankan konsep pemerintahan agama kristen lah terlihat jelas dengan gaya bicara dan tingkah laku. Begitu dengan agama lainnya," kata Kasino.

"Konsep agama selalu berkaitan dengan baik," kata Indro.

"Konsep Pancasila, ya berdasar cerita sih masih kaitan dengan agama yang tertua katanya sih. Padahal ada agama paling tua, ya agama pribumi tidak di omongin," kata Kasino.

"Agama pribumi, ya konsepnya kan lebih di bilang budaya saja dan di Undang Undang tidak di tetapkan. Yang di tetapkan Undang Undang 6 agama, ya ada sih kontribusinya dalam membangun negeri ini," kata Indro.

"Sebagai rakyat kecil, ya hanya mengikuti aturan yang telah di tetapkan. Agar jalan pemerintahan berjalan dengan baik," kata Kasino.

"Tujuannya sih membangun negeri ini. Tapi nama juga manusia. Ketika sudah berhasil dan kaya dengan kerja di dalam sistem pemerintahan. Ada yang jadi sombong. Dasar manusia yang lupa dasar ilmu," kata Indro.

"Semakin padi berisi, ya makin merunduk. Semakin kamu sudah mengerti tentang ilmu, ya lebih baik kamu menundukkan kepala. Bersudut pada Tuhan yang menciptakan langit seisinya dan jangan kamu bersudut pada manusia, ya tidak ada gunanya," kata Kasino.

"Sudah ah ngobrol di sini. Lebih baik kita pulang Kasino!" kata Indro.

"Ok. Kita pulang!" kata Kasino.

Kasino dan Indro beranjak dari duduknya di taman. Keduanya berjalan dengan baik menuju rumah.

KONSEP

Kasino di halaman belakang sedang merawat tanaman di potnya dengan baik banget. Indro di ruang tamu sedang main gitar dan bernyanyi.

Lirik lagu yang dinyanyikan Indro dengan judul 'Pergilah Kasih' :

Tak pernah kusangka ini terjadi
Kisah cinta yang suci ini
Kau tinggalkan begitu saja
Sekian lamanya kita berdua
Tak kusangka begitu cepat berlalu
'Tuk mencari kesombongan diri
Lupa segala yang pernah kau ucapkan
Kau tinggalkan daku
Pergilah kasih, kejarlah keinginanmu
Selagi masih ada waktu (Pergilah kasih)
Jangan hiraukan diriku
Aku rela berpisah demi untuk dirimu
Semoga tercapai segala keinginanmu
Tak kusangka begitu cepat berlalu
'Tuk mencari kesombongan diri
Lupa segala yang pernah kau ucapkan
Kau tinggalkan daku
Pergilah kasih, kejarlah keinginanmu
Selagi masih ada waktu (Pergilah kasih)
Jangan hiraukan diriku
Aku rela berpisah demi untuk dirimu
Semoga tercapai segala keinginanmu
Kejarlah keinginanmu
Selagi masih ada waktu (Pergilah kasih)
Jangan hiraukan diriku
Aku rela berpisah demi untuk dirimu
Semoga tercapai segala keinginanmu

***

Indro selesai menyanyi dan main gitarnya.

"Pergilah Kasih! Iya juga ya. Kalau cewek tidak bisa menjaga komitmen kesetiaan. Maka di lepaskanlah. Pergilah Kasih!" kata Indro.

Indro menaruh gitar di meja, ya Indro beranjak dari duduknya ke dapur untuk membuat kopi. Kopi di buat dengan baik, ya sampai jadi. Indro meminum kopinya.

"Enak kopi yang aku buat," kata Indro.

Indro pun membawa gelas berisi kopi ke halaman belakang. Sampai di halaman belakang, ya Indro duduk dengan baik dan gelas berisi kopi di taruh di meja. 

"Keadaan di rumah tenang di hari miinggu yang baik," kata Indro.

Indro main game di Hp-nya. Kasino masih merawat tanaman di potnya dengan baik. Beberapa saat kemudian, ya Kasino selesai merawat tanaman di potnya. Kasino seperti biasa membersihkan tangannya dengan sabun dan air mengalir dari kran. Setelah itu. Kasino duduk dengan dengan baik dan menuangkan tekok berisi teh di cangkir, ya segera di minum dengan baik. Indro berhenti bermain game di Hp-nya.

"Kasino," kata Indro.

"Apa?" kata Kasino sambil menaruh cangkir berisi teh ke meja.

"Boleh bicara yang masih kaitannya dengan pemerintahan?!" kata Indro.

"Indro. Aku kan bukan bidangnya pemerintahan. Sebenarnya males ngomongin tentang urusan yang kaitannya dengan pemerintahan!" kata Kasino.

"Ayolah Kasino. Sekedar obrolan saja!" kata Indro.

"Ok lah!" kata Kasino.

"Gimana tanggapan Kasino tentang suatu negara yang pemimpin pemerintahannya yang sah, ya digulingkan sistem pemerintahannya dengan kekuatan militer yang kuat gitu?!" kata Indro.

"Gimana menanggapinya?!" kata Kasino yang berpikir panjang.

"Ayolah Kasino di tanggapi dengan pertanyaan ku itu!" kata Indro.

"Oklah. Makar atau Kudeta," kata Kasino.

"Ya bisa di bilang sih Kasino. Makar atau Kudeta," kata Indro.

"Seperti kosep A berganti menjadi konsep B," kata Kasino.

"Maksudnya Kasino. Konsep A dan B?" kata Indro.

"Konsep A, ya pemimpin yang sah menjalankan pemerintahan di negeri. Lalu di ganti dengan paksa dengan konsep B, ya dengan cara Makar atau Kudeta. Jadi pergantian kekuasaan dari pemimpin di pemerintahan suatu negara. Pertanyaannya. Apakah konsep B benar-benar di jalankan dengan baik tetap konsep B atau kosep A diadaptasikan saja sama konsep B?!" kata Kasino.

"Jadi berita di Tv tentang persoalan pergantian pemerintahan dengan cara ini. Seperti konsep A dan B," kata Indro.

"Konsep B yang telah berhasil mengalahkan kosep A. Maka segera mungkin mengatur stuktur pemerintahan dengan baik dari pemimpin negara sampai bawah sih. Untuk kelangsungan hidup rakyat mencapai tujuan dari kesejahteraan rakyat atau sebaliknya kalau tidak bisa, ya mensengsarakan rakyat," kata Kasino.

"Segalahal tujuannya tetap sama. Kekuasaan," kata Indro.

"Nama juga manusia. Kalau mampu, ya berkuasa dengan cara baik atau kah dengan cara buruk dengan menggulingkan pemimpin yang sah di gantikan pemimpin yang baru," kata Kasino.

"Ya Kasino tidak perlu di bahas lebih jauh. Karena kita bukan bidangnya pemerintahan, ya sekedar obrolan saja!" kata Indro.

"Emmmm," kata Kasino.

"Aku lanjut main game ah!" kata Indro.

"Aku main game juga!" kata Kasino.

Kasino main game di Hp-nya. Indro, ya main game lah dengan asik banget di Hp-nya.

NILAI KEPERCAYAAN

Malam gelap bertabur bintang. Indro duduk di halaman belakang, ya main gitar dan bernyanyi.

Lirik lagu yang di nyanyikan Indro dengan judul 'Gara-Gara Dia'.

Mengapa kau gugat-gugat lagi
Kesalahan dulu yang telah kau maafkan
Bukankah semua baik-baik saja
Ada apakah dengan dirimu
Dan aku mencari-cari tahu
Ke mana langkahmu, di mana jejakmu
Terciduklah tabir rahasiamu
Itu yang menguji cintaku
Kau lupa, lupa, lupa siapa dirimu
Kau lupa, lupa, lupa siapa diriku
Kutahu dalang di balik topengmu
Hingga kau benci aku hu hu hu hu
Kau lupa, lupa, lupa siapa dirimu
Kau lupa, lupa, lupa siapa diriku
Kutahu sutradara sandiwaramu
Hingga kau gelap mata ha ha ha ha
Wo o ow wo ow
Wo o o ow wo ow
Wo o ow wo ow
Gara-gara dia
Wo o ow wo ow
Wo o o ow wo ow
Wo o ow wo ow
Gara-gara dia
Dan aku mencari-cari tahu
Ke mana langkahmu, di mana jejakmu
Terciduklah tabir rahasiamu
Itu yang menguji cintaku
Kau lupa, lupa, lupa siapa dirimu
Kau lupa, lupa, lupa siapa diriku
Kutahu dalang di balik topengmu
Hingga kau benci aku hu hu hu hu
Kau lupa, lupa, lupa siapa dirimu
Kau lupa, lupa, lupa siapa diriku
Kutahu sutradara sandiwaramu
Hingga kau gelap mata ha ha ha ha
Wo o ow wo ow
Wo o o ow wo ow
Wo o ow wo ow
Gara-gara dia
Wo o ow wo ow
Wo o o ow wo ow
Wo o ow wo ow
Gara-gara dia
Wo o ow wo ow
Wo o o ow wo ow
Wo o ow wo ow
Gara-gara dia
Wo o ow wo ow
Wo o o ow wo ow
Wo o ow wo ow
Gara-gara dia

***

Indro selesai menyanyikan lagu dan juga main gitar. Kasino, ya duduk di halaman belakang setelah membereskan kerjaannya.

"Gara-Gara Dia. Emangnya Indro ada masalah urusan cinta?!" kata Kasino.

"Ya gak ada sih Kasino. Aku cuma lagi ingin saja menyanyikan lagu bagus yang baru aku nyanyikan," kata Indro.

"Sekedar saja toh. Dan juga Indro memuji lagu yang baru di nyanyikan bagus," kata Kasino.

"Dengan rendah hati kan. Aku tidak bisa membuat lagu gitu Kasino. Jadi aku memuji lagu yang baru aku nyanyikan," kata Indro.

"Merendah sih boleh Indro. Tapi tidak boleh merendah banget. Kan Indro bisa belajar dengan baik, ya membuat lagu gitu!" kata Kasino.

"Memang sih Kasino. Belajar dengan baik, ya bisa membuat lagu. Tetap saja tidak akan populer gitu. Beda dengan lagu yang baru aku nyanyikan Kasino," kata Indro.

"Realitanya memang begitu. Susahnya untuk mempopulerkan lagu yang di buat sendiri. Beda dengan para artis yang mampu mempopulerkan lagu ini dan itu. Walau sudah menyanyikan lagu orang saja tetap jadi populer," kata Kasino.

"Artis kan sudah punya aura bintang yang luar biasa, ya bisa membuat daya tarik yang luar biasa. Jadi orang-orang tertarik dengan lagu yang di nyanyikan dengan baik," kata Indro.

"Omongan Indro benar. Karena aura bintang daya tariknya!" kata Kasino.

"Oiya Kasino. Jangan-jangan Kasino ada masalah dengan urusan cinta. Gara-gara Dia gitu?!" kata Indro.

"Mungkin?!" kata Kasino.

"Jadi benaran Kasino. Bahwa Kasino ada masalah urusan cinta, ya hubungan Kasino dengan Selfi ada masalah?!" kata Indro.

"Cerita enggak ya?!" kata Kasino.

"Cerita dong Kasino. Mungkin aku bisa membantu mencarikan jalan keluarnya agar urusannya Kasino dengan Selfi, ya tidak akan putus hubungan cinta!" kata Indro.

"Baiklah. Sebenarnya. Aku dengan Selfi, ya tidak ada masalah sih," kata Kasino.

"Kebiasaan Kasino. Permainan Kasino saja. Ternyata tidak ada masalah," kata Indro.

"Hubungan itu berdasarkan dari nilai kepercayaan saja sih. Bahwa aku percaya Selfi bisa menjaga komitmen dalam hubungan cinta dengan ku, ya setia gitu. Maka akan langgeng sih urusan cinta," kata Kasino.

"Iya sih. Kepercayaan sih. Tapi kan kalau Selfi jalan bareng dengan cowok lain dan bisa saja di ambil sama cowok itu dan jadian gitu dengan Selfi. Gimana Kasino?!" kata Indro.

"Ujian dari urusan cinta. Nilai kepercayaan di uji. Selfinya bisa jadi cewek yang bisa menjaga komitmen atau kah tidak?!" kata Kasino.

"Kalau tidak bisa menjaga komitmen gimana Kasino?!" kata Indro.

"Ya sebenarnya baru salah satu sih tidak masalah sih. Kalau salahnya sampai dua dan terus sampai tiga. Baru deh aku lepaskan Selfi. Aku mencari pengganti Selfi yang lebih baik, ya bisa menjaga dari nilai kepercayaan yang aku berikan dengan tujuan menjaga komitmen, ya setia," kata Kasino.

"Itu kan kalau dari sisi cewek yang berbuat salah. Gimana dengan cowok yang berbuat salah?!" kata Indro.

"Ada omongan Dono sih yang baik untuk urusan ini. Cowok dan cewek itu keseimbangan. Jadi kedudukannya sama aja. Memutuskan urusan cinta, ya sama aja sih!" kata Kasino.

"Omongan Dono benar sih," kata Indro menegaskan omongan Kasino.

"Ya sudahlah tidak perlu membahas lebih jauh. Lebih baik main catur saja!" kata Kasino.

"Iya," kata Indro.

Indro menaruh gitar di samping kursi. Kasino mengambil papan catur di bawah meja dan papan catur di taruh di atas meja. Kasino dan Indro main catur dengan baik banget.

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK