CAMPUR ADUK

Saturday, December 7, 2019

VIDIO POLITIK

Hari yang tenang dan cerah banget di hari minggu. Dono sedang asik menonton vidio di Hpnya. Indro baru pulang dari pasar.

Saat masuk rumah mengucap salam "Assalamualaikum".

"Waalaikumsalam," jawab Dono.

Indro langsung menaruh gorengan di meja dan "Don, gorengan."

"Iya," jawab Dono.

Indro langsung membawa barang belanjaan di pasar ke belakang untuk cuci bersih dan setelah itu di taruh di kulkas. Indro pun membawa minuman kaleng dan duduk bersama Dono di ruang tamu.

"Don, asik bener vidionya!" kata Indro sambil minuman kalengnya.

"Iya, vidio kiriman dari teman.

Tentang pergerakan politik untuk mencalonkan pemilu di daerah," kata Dono.

"Mana aku lihat," kata Indro.

"Nih," kata Dono memberikan Hpnya ke Indro.

Indro pun menonton vidio dari Hpnya Dono dengan cermat.

"Iya, pergerakan politik untuk mencalonkan peserta pemilu di pemilihan di daerah," kata Indro.

Indro pun memberikan Hp yang di pegangnya ke Dono. Ya Dono segera memegang Hpnya dan segera mematikan tontonan vidionya, lalu menaruh Hp di meja. Gorengan pun di makan Dono.

"Enak, gorengan ini Indro," kata Dono.

"Iya," saut Indro.

Dono beranjak dari tempat duduknya ingin mengambil minum. Tiba-tiba Indro berkata "Dono apa tanggapan vidio yang kamu tonton tadi, ya masih berkaitan dengan politik?"

"Sebentar aku jawab, aku mau minum dulu," kaya Dono.

Dono pun bergerak menuju kulkas untuk mengambil minuman. Indro tetap sabar menunggu omongan Dono, sambil makan gorengan.

Dono yang sudah minum untuk melegahkan tenggorokannya, kembali duduk di ruang tamu.

"Tanggapan aku tentang vidio yang di kirim teman ku yang masih berkaitannya dengan politik, lebih tepatnya gerakan orang-orang politik mengusung peserta pemilu di daerah. Ya sederhana sih. Biasa aja tuh. Karena visi dan misi yang di usungkan ya.....gak begitu jauh dari visi dan misi, periode yang lalu sih. Lebatnya sebelas dua belas gitu," kata Dono.

"Kalau begitu kurang menarik dong alias kurang panas. Tapi masyarakat yang di himpun dari tingkat RT, antusias gitu banget ya," kata Indro.

"Ya wajar antusias, Kan di bayar. Ada struktur organasi kemasyarakatannya. Semuanya tujuannya sih kemenangan dari peserta pemilu untuk pemilihan di daerah," kata Dono.

"Berarti, orang-orang cari makan dong," kata Indro.

"Ya iyalah, cari makan. Nama juga membentuk organisasi dan dan gunakan untuk apa organisasi itu di bentuk. Karena tujuannya masih berkaitan ke politik, ya mencari ke untungannya bagaimana mengumpulkan kekuatan di masyarakat untuk membuat nilai kepercayaan, agar peserta pemilu di daerah menang dengan mengumpulkan suara rakyat terbanyak," kata Dono.

"Berarti bener-bener menghimpun kekuatan dari awal banget sampai waktu pelaksanaan pemilu di pemilihan daerah," kata Indro.

"Iya......, udah ah ngobrolnya aku mau baca buku," kata Dono.

"Iya," saut Indro.

Dono pun beranjak dari duduk di ruang tamu mengambil buku di rak buku, setelah itu kembali duduk di ruang tamu lagi. Indro sedikit kaget melihat buku yang baca Dono dan berkata "Politik, Don!"

"Iya...politik...., kenapa?" kata Dono.

"Bukannya kamu sering baca buku politik yang isinya perkembangan politik di Indonesia!" kata Indro.

"Iya memang aku baca buku politik perkembangan di Indonesia, tapi buku ini beda. Buku politik ini tentang politik di negara maju.Tujuannya aku ingin lebih jauh lagi memahami perkembangan politik di negara maju yang menjadi tolak ukur negara berkembang untuk pergerakan politiknya," kata Dono.

"Jadi lebih luas lagi deh pemahaman kamu tentang politik ya. Tidak terlalu monoton kalau hanya memahami bentuk politik yang berkembang di Indonesia," kata Indro.

"Ya jelas lah," kata Dono.

"Baca bukunya Don untuk nilai keilmuan kamu! Aku mau masak," kata Indro.

"Iya," saut Dono.

Dono membaca bukunya dengan tenang di ruang tamu. Indro bergerak ke dapur segera mulai memasak dengan bahan-bahan yang di belinya di pasar.

MENIKAH TANPA CINTA

Dono sibuk baca buku di ruang tamu. Indro ya seperti biasanya asik nonton Tv. Saat acara Tv menayangkan iklan, Indro beranjak dari tempat duduknya di ruang tengah ke tempat Dono di ruang tamu yang asik baca buku.

"Dono, menikah tanpa cinta itu ada gak ya zaman sekarang?" tanya Indro.

Dono menghentikan baca bukunya.

"Kaya sih masih ada tuh, kalau di lihat keadaan," kata Dono.

"Gimana jalan cerita rumah tangganya kalau menikah tanpa ada cinta awalnya," kata Indro.

"Ya....biasa aja sih," tanggapan Dono.

"Gimana dengan orang-orang belum nikah, walau umurnya sudah cukup? Pada hal masih ada menikah tanpa cinta," kata Indro.

"Kalau orang-orang belum nikah, tapi umurnya udah cukup untuk melaksanakan pernikahan. Itu sih harus di lihat dari ekonomi dan piskologisnya yang paling penting," kata Dono.

"Kalau di lihat dari ekonomi sih sudah jelas banget, kalau di lihat dari piskologisnya, ya kebanyakan sudah dewasa tetapi kelakuannya masih belum bisa bertanggung jawab penuh," kata Indro.

"Itu tahu," saut Dono.

"Pada akhirnya lebih baik menikah tanpa cinta dari pada menikah karena cinta, awalnya milih sana dan sini," kata Indro.

"Menikah tanpa cinta lebih baikkan. Asal comot aja ceweknya dan lihat latar belakang orang tuanya baik, langsung deh di jalanin pernikahan dari pada orang-orang lama pacaran gak jadi juga menikah, katanya cinta kan," penjelasan Dono.

"Berarti Don. Memang lebih baik menikah tanpa cinta," tegas Indro.

"Iya," saut Dono.

Indro beranjak dari duduk bersama Dono di ruang tamu ke ruang tengah untuk menonton Tv. Dono melanjutkan baca bukunya kembali dengan tenang di malam minggu yang tenang banget.

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK