CAMPUR ADUK

Saturday, September 4, 2021

RUMPIIN DATA YANG ADA DI MEDIA

Kasino selesai merawat tanaman di potnya di halaman belakang. Kasino duduk santai, ya setelah mencuci tangan pake sabun dan air mengalir.

"Keadaan yang tenang," kata Kasino.

Kasino menuangkan tekok berisi teh ke cangkir dan di minum lah teh.

"Emmmm enaknya teh ini," kata Kasino.

Kasino menaruh cangkir teh di meja dan mengambil keripik singkong di plastik, ya di meja dan segera di makan keripik singkong sama Kasino. Ya Kasino menikmati makan singkong dengan baik. Indro selesai urusan kerjaannya, ya keluar dari kamarnya dengan membawa gitar. Indro langsung ke halaman belakang. Sampai halaman belakang, ya Indro duduk dengan baik sambil menggenjreng gitarnya.

"Kasino," kata Indro.

"Apa?" kata Kasino.

Kasino mengambil cangkir berisi teh, ya di minumlah teh

"Apa tanggapan mu tentang orang yang membenci produk asing demi menaikan produk lokal. Tujuannya daya beli pada produk lokal naik dan menolong perekonomian di dalam negeri karena banyak terdampak karena alasannya pandemi covid-19?" kata Indro.

Kasino menaruh cangkir berisi teh di meja.

"Yang ngomong itu berpikir dua kali apa enggak ya. Membenci produk asing?" kata Kasino.

"Kalau itu mana aku tahu. Kan aku dapetin dari jaringan media ini dan itu," kata Indro.

"Membenci produk asing kan fatal akibatnya. Karena ada orang yang menikah sama orang asing, ya bule dan punya anak lagi," kata Kasino.

"Iya juga ya. Ada orang yang menikah sama orang asing, ya bule dan punya anak lagi. Sama aja orang itu mencintai produk asing. Yang ngomong di media ini berpikir dua kali apa enggak ya?" kata Indro.

"Belum lagi investor, ya orang asing yang menamkan modalnya ke negeri ini. Jadinya bisa saja orang asing sakit hati, ya mencabut penaman modalnya," kata Kasino.

"Bisa juga sih jadi sakit hati dan menarik modalnya pada jenis usaha yang ada di negeri ini. Ya lebih baik menamkan modalnya di negerinya sendiri atau di negeri tidak membenci produk asing," kata Indro.

"Gimana dengan target pariwisata, ya orang asing yang dateng di negeri ini kalau produk asing di benci. Lebih baik tidak datenglah ke negeri ini hanya sekedar melihat keindahan negeri ini dan juga lebih baik menikmati keindahan negeri sendiri atau negeri lain yang tidak membenci produk asing," kata Kasino.

"Jadinya merambah kemana-mana karena benci produk asing. Kacau kacau," kata Indro.

"Produk asing juga di contoh dan di jual di negeri ini dengan nilai produk lokal. Itu pun menggerakkan ekonomi di dalam negeri jadi lebih baik. Jadi yang ngomong benci produk asing ini kaya orang aneh," kata Kasino.

"Mau gimana lagi. Omongan benci produk asing itu ada di jaringan media ini dan itu," kata Indro.

"Sudahlah tidak perlu di bahas panjang lebar!" kata Kasino.

"Iya. Aku tidak akan membahas lagi. Lebih baik main gitar dan menyanyikan lagu yang aku sukai dengan judul Widodari," kata Indro.

"Widodari," kata Kasino.

Kasino dan Indro menyanyi dengan baik, ya diiringi dengan main gitarnya Indro lah.

Lirik lagu yang di nyanyikan Kasino dan Indro dengan judul 'Widodari' :

Tembangan sepele ku Tondo seneng marangmu
Karna ku terpuruk sendiri dalam hampa
Dan kau datang merubah cerita
Aku nemu widodari
Motomu kebak pelangi
Hadirmu dalam hidupku beriku warna
Dari kisah masa lalu yang pernah terluka
Ku pernah terjatuh
Ku pernah ditinggalkan
Pupus cerita tinggallah impian
Maha sempurna Tuhan
Kirimkan kau untukku kekasih yang tulus
Dan kisah kelam ku kini hilang terhapus
Sayang gondelono atiku
Yen takdire gandeng yo bakale gandeng
Tuhan terima kasih hadirkan penjaga hatiku
Yang selalu setia menemaniku
Ku pernah terjatuh
Ku pernah ditinggalkan
Pupus cerita tinggallah impian
Maha sempurna Tuhan
Kirimkan kau untukku kekasih yang tulus
Dan kisah kelam ku kini hilang terhapus
Sayang gondelono atiku
Yen takdire gandeng yo bakale gandeng
Tuhan terima kasih hadirkan penjaga hatiku
Yang selalu setia menemaniku
Sayang gondelono atiku
Yen takdire gandeng yo bakale gandeng
Tuhan terima kasih hadirkan penjaga hatiku
Yang selalu setia menemaniku

***

Kasino dan Indro berhenti bernyanyi dan Indro berhenti main gitarnya lah.

"Kasino," kata Indro.

"Apa?" kata Kasino.

"Pendidikan di jalankan dengan online dan tatap muka sama saja menggerakkan sektor ekonomi kan, ya kan Kasino?!" kata Indro.

"Kalau di pikirkan dengan baik. Semua pergerakan bidang pendidikan dengan bentuk apa pun, ya menggerakkan sektor ekomoni dengan baiklah," kata Kasino.

"Berarti sesuai dengan rencana," kata Indro.

"Iya ilah. Sesuai dengan rencana. Manusia yang hidup di muka bumi ini kan menggerakkan ekonomi dengan bidang apa pun. Tujuannya kelangsungan hidup di muka bumi ini," kata Kasino.

"Nyanyi lagi dan main gitar lagi ah!" kata Indro.

"Lagu apa yang di nyanyikan?!" kata Kasino.

"Lagu Los Dol!" kata Indro.

"Ooooo lagu Los Dol," kata Kasino.

Kasino dan Indro menyanyikan lagu dengan baik dengan diiringi main gitarnya Indrolah.

Lirik lagu yang di nyanyikan Kasino dan Indro yang berjudul 'Los Dos' :

Los Dol, ndang lanjut lehmu WhatsApp-an
Cek paket datane yen entek tak tukokne
Tenan, dek, elingo, yen mantan nakokno-
Kabarmu, tandane iku ora rindu
Nanging kangen keringet bareng awakmu
Tak gawe los dol, blas aku ra rewel
Nyanding sliramu sing angel disetel
Tutuk-tutukno chattingan karo wong liyo
Rapopo, aku ra gelo
Kok tutup-tutupi? Nomere mbok ganti
Firasat ati angel diapusi
Senajan mbok ganti tukang las
Bakul sayur lan tukang gas
Titeni, bakale ngerti (oh-ah-oh-eh)
Los Dol, ndang lanjut lehmu WhatsApp-an
Cek paket datane yen entek tak tukokne
Tenan, dek, elingo, yen mantan nakokno-
Kabarmu, tandane iku ora rindu
Nanging kangen keringet bareng awakmu
Kok tutup-tutupi? Nomere mbok ganti
Firasat ati angel diapusi
Senajan mbok ganti tukang las
Bakul sayur lan tukang gas
Titeni, bakale ngerti (oh-ah-oh-eh)
Los Dol, ndang lanjut lehmu WhatsApp-an
Cek paket datane yen entek tak tukokne
Tenan, dek, elingo, yen mantan nakokno-
Kabarmu, tandane iku ora rindu
Los Dol, ndang lanjut lehmu WhatsApp-an
Cek paket datane yen entek tak tukokne
Tenan, dek, elingo, yen mantan nakokno-
Kabarmu, tandane iku ora rindu
Nanging kangen keringet bareng awakmu
Nanging kangen keringet bareng awakmu
Los Dol, ndang lanjut lehmu WhatsApp-an
Cek paket datane yen entek tak tukokne
Tenan, dek, elingo, yen mantan nakokno-
Kabarmu, tandane iku ora rindu
Nanging kangen keringet bareng awakmu

***

Kasino dan Indro selesai menyanyikan lagu, ya Indro berhenti main gitarnya lah.

"Lagu yang kita nyanyikan memang benar bagus dan juga populer kan Kasino?!" kata Indro.

"Iya," kata Kasino.

"Pinter yang buat lagu dan yang menyanyikan lagu yang baru kita nyanyikan sampai populer di masyarakat," kata pujian Indro.

"Memang pinter yang buat lagu dan juga yang menyanyikan lagu yang baru kita nyanyikan sampai populer di masyarakat," kata Kasino menegaskan omongannya Indro.

"Oooo iya Kasino. Kalau urusan politik gimana?!" kata Indro.

"Waduh urusan politik aku malas membahasnya. Aku bukan bidangnya. Lebih baik Indro nonton saja di Tv tentang politik. Nanti ada yang menjelaskan politik sama halnya dengan Dosen Universitas Ternama menjelaskan tentang politik sesuai dengan pendidikanlah!" kata Kasino.

"Ya sudahlah lah kalau begitu. Nanti aku nonton Tv-nya urusan politik. Urusan nyanyi dan main gitar udahan Kasino. Lebih baik main catur!" kata Indro.

"Main catur. Ok!!!" kata Kasino.

Kasino mengambil papan catur di bawah meja dan di taruh di ataslah papan catur. Indro menaruh gitar di samping tempat duduk. Kasino dan Indro main catur dengan baik banget.

PEMIKIRAN EXTRIM

Indro duduk di halama belakang, ya sedang main gitar dan bernyanyi.

Lirik lagu yang di nyanyikan Indro dengan judul 'Kehidupan' :

Ku kejar prestasi itu
Seribu langkah ku pacu
(Cepat lari) Ya, aku lari
(Cepat lari)
Tunggu ku tarik nafasku
Ku basuh dulu wajah ini
(Ayo lari) Hei, hei tunggu dulu
(Ayo lari)
Tak dapatkah sejenak
Hentikan ambisimu
Lihatlah peluhku
Tengoklah hatiku
1001 problema
Menyesak di dalam dada
(Apa itu?) Susu anakku
(Apa-pa itu?)
Tak kau hiraukan mereka
Walau mereka walau, walau, walau
(Walau apa?) Walaupun lapar
(Walau apa?)
Tak dapatkah sejenak
Hentikan ambisimu
Lihatlah peluhku
Tengoklah hatiku
Masih aku bertahan
Walau ku paksakan
Sampai batas waktu
Keadilan datang
Oo-oh
Pikirkan
Renungkan
Pikirkan
Bilakah mereka semua
Kau pikirkan
Tak kau hiraukan mereka
Walau mereka walau, walau, walau
(Walau apa?) Walaupun lapar
(Walau apa?)
Tak dapatkah sejenak
Hentikan ambisimu
Lihatlah peluhku
Tengoklah hatiku
Masih aku bertahan
Walau ku paksakan
Sampai batas waktu
Keadilan datang
Oo-oh- hu-wo
Pikirkan
Renungkan
Pikirkan
Renungkan
Pikirkan
Renungkan
Pikirkan
Pikirkan
Ooh
Renungkan (Renungkan)
Pikirkan (Pikirkan)
Renungkan (Ooh)
Pikirkan (Ooh)
Bilakah mereka semua
Kau pikirkan

***

Indro selesai main gitar dan bernyanyi. Kasino duduk dengan baik.

"Lagu yang bagus yang baru di nyanyikan Indro," kata Kasino.

"Memang yang membuat lagu dan mempopulerkan lagu, ya orang-orang yang pintar di bidangnya," kata Indro memuji.

"Aku pinjem gitarnya Indro. Aku ingin main dan juga bernyanyi!" kata Kasino.

Indro memberikan gitar pada Kasino sambil berkata "Nieee."

Kasino mengambil gitar dari tangan Indro dan mulai di genjreng gitar sama Kasino. Indro inget sesuatu dan  berkata "Kasino."

"Apa?" kata Indro.

"Aku telah bicara dengan Dono lewat vidio call. Tentang yang kemarin kita obrolin sih," kata Indro.

"Yang mana yang kita obrolin. Kan banyak yang kita obrolin?!" kata Kasino.

"Dono yang di angkat jadi Nabi sama Roh, ya di anggap ajaran tersesat, menyimpang dan juga penistaan agama karena kan tidak ada Nabi lagi. Kan Nabi terakhir Nabi Muhammad," kata Indro.

"Oooo masalah itu. Pasti kenanya keranah hukum berdasarkan Undang Undang yang telah di tetapkan dan di jalankan," kata Kasino.

"Dono langsung menggunakan Pemikiran Extrim-nya jika sampai dirinya masuk penjara karena persoalan seperti itu. Dono keluar dari ajaran Islam," kata Indro.

"Benar-benar Pemikiran Extrim. Keluar dari ajaran Islam. Jadi langsung menundukkan para Ulama," kata Kasino.

"Skak Mat!" kata Indro.

"Dalam permain catur, ya Skak Mat. Keputusan Dono yang menjalankan agama yang di yakininya," kata Kasino.

"Dono pun tidak akan masuk agama mana pun karena Dono telah mempelajari 6 agama yang berkembang di Indonesia. Bisa di bilang kecewa banget," kata Indro.

"Wau benar-benar Pemikiran Extrim," kata Kasino.

"Ya Dono tidak akan pernah menulis dan menyebarkan ilmunya pada siapa pun. Jadi rahasia ilmu awal dan akhir yang terkubur selama-lamanya," kata Indro.

"Jadi Dono. Menghilangkan data orang terpilih yang dapat menunjukkan kebenaran pada agama yang di yakini," kata Kasino.

"Mau gimana lagi. Dono telah memutuskan dengan Pemikiran Extrim," kata Indro.

"Ya sudahlah. Lebih baik aku nyanyi dan main gitar ah!' kata Kasino.

"Iya!" kata Indro.

Indro dan Kasino bernyanyi bersama dengan diiringi main gitar yang main Kasino lah.

Lirik yang di nyanyikan Indro dan Kasino yang berjudul 'Rumah Kita' :

Hanya bilik bambu tempat tinggal kita
Tanpa hiasan, tanpa lukisan
Beratap jerami beralaskan tanah
Namun semua ini punya kita
Memang semua ini milik kita sendiri
Hanya alang-alang pagar rumah kita
Tanpa anyelir, tanpa melati
Hanya bunga bakung tumbuh di halaman
Namun semua itu punya kita
Memang semua itu milik kita sendiri
Haruskah kita beranjak ke kota
Yang penuh dengan tanya?
Lebih baik di sini, rumah kita sendiri
Segala nikmat dan anugerah Yang Kuasa
Semuanya ada di sini
Rumah kita
Lebih baik di sini, rumah kita sendiri
Segala nikmat dan anugerah Yang Kuasa
Semuanya ada di sini
Rumah kita
Rumah kita
Lebih baik di sini, rumah kita sendiri
Segala nikmat dan anugerah Yang Kuasa
Semuanya ada di sini
Lebih baik di sini, rumah kita sendiri
Segala nikmat dan anugerah Yang Kuasa
Semuanya ada di sini
Rumah kita
Rumah kita

***

Kasino dan Indro selesai menyanyi, ya Kasino selesai main gitarnya lah.

"Main catur saja Kasino!" kata Indro.

"Ok main catur!" kata Kasino.

Kasino menaruh gitar di samping tempat duduk. Indro mengambil papan catur di bawah meja dan papan catur di taruh meja. Indro dan Kasino main catur dengan baik banget.

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK