CAMPUR ADUK

Friday, November 1, 2024

CHITTAGONG

Budi duduk dengan baik, ya di depan rumahnya sambil menikmati minum teh dan makan singkong goreng gitu. 

"Nyanyi saja!" kata Budi. 

Budi mengambil gitar yang di taruh di samping kursi, ya gitar di mainkan dengan baik dan bernyanyi dengan baik gitu. 

Lirik lagu yang dinyanyikan Budi :

"Selama ini ribuan hariKudekat denganmuLewati berbagai hal ku ada di sisi mu
Tanpa kau tahu perasaan ku padamuSendiri ku berharapMemberi kasih walau tak kembali
I maybe not yours and you're not mineBut I'll be there for you when you need meIt is only meBelieve me girl it's only meYeah it's only me
I will always be the one who pull you upWhen everybody push you downAnd it's only meBelieve me girl it's only meYeah it's only me
Sekali pun kau tak pernah perdulikan rasa kuKu takkan acuhkan dirimuTapi kuharap suatu saat nanti kau tahuSendiri ku berharapMemberi kasih walau tak kembali
I maybe not yours and you're not mineBut I'll be there for you when you need meIt is only meBelieve me girl it's only meYeah it's only me
I will always be the one who pull you upWhen everybody push you downAnd it's only meBelieve me girl it's only meYeah it's only me
Aku memang bukanRasa yang kau mauNamun ku kan slalu adaUntukmu untukmu
I maybe not yours and you're not mineBut I'll be there for you when you need meIt is only meBelieve me girl it's only meYeah it's only me
I will always be the one who pull you upWhen everybody push you downAnd it's only meBelieve me girl it's only meYeah it's only meIt's only meIts only its only meYeah its only me"

***

Budi selesai bernyanyi, ya gitar berhenti di mainkan dan gitar di taruh di samping kursi gitu. 

"Emmm," kata Budi. 

Budi menikmati minum teh dan makan singkong goreng gitu. 

"Emmm....baca cerpen saja!" kata Budi. 

Budi mengambil buku di bawah meja, ya buku di buka dengan baik dan cerpen di baca dengan baik gitu. 

Isi cerita yang di baca Budi :

Kisah ini berlatar belakang kisah yang kurang dikenal di Benggala Timur (sekarang Bangladesh) di India kolonial Inggris pada tahun 1930-an, di mana sekelompok anak sekolah dan wanita muda, yang dipimpin oleh seorang guru sekolah Master da Surya Sen, yaaa berani melawan Kekaisaran. Chittagong adalah kisah seorang anak laki-laki berusia 14 tahun yang pemalu, Jhunku. Terseret dalam misi yang tampaknya mustahil ini, remaja yang enggan itu berjuang melawan keraguan diri untuk mencapai kemenangan yang mustahil.

Jhunku, yang kini berusia 23 tahun, tengah dikejar oleh polisi Bengal. Ia bersembunyi di sebuah bunker bersama teman masa kecilnya, Aparna. Saat bersembunyi, ia mulai merenungkan harapan dan impian masa lalunya. Cerita berlanjut ke kilas balik untuk menceritakan peristiwa yang terjadi 10 tahun lalu.

Bahasa Indonesia: Pada tahun 1930, Surya Sen dan para pengikutnya memprotes kematian revolusioner Jatin Das. Jhunku tidak diizinkan untuk bergabung dengan mereka oleh ayah pengacaranya yang ingin dia belajar di Inggris. Selain takut pada ayahnya, Jhunku juga terpecah antara kekaguman dan rasa hormatnya kepada hakim, Wilkinson dan istrinya, yang menunjukkan rasa suka yang besar padanya dan ketertarikannya pada sosok karismatik Masterda, yang diikuti dan dihormati oleh sebagian besar teman-temannya. Jhunku, karena keyakinannya pada Wilkinson yang secara pribadi menentang penyiksaan terhadap kaum revolusioner, memiliki keyakinan besar pada keadilan Inggris dan percaya bahwa dengan mendapatkan pendidikan bahasa Inggris dia dapat memperlengkapi dirinya dengan lebih baik untuk membebaskan negaranya. Hal ini menyebabkan pertengkaran antara dia dan teman-temannya, terutama Aparna. Wilkinson ditentang oleh inspektur polisi Mayor Johnson yang menentang perintahnya dan menangkap para pengunjuk rasa, dan menyiksa Masterda dengan kejam.

Dalam protes, beberapa siswa memukul polisi yang ketat Mayor Johnson dengan menumpahkan minyak di bawah sepeda motornya, membuatnya jatuh. Marah, Johnson membuat pertanyaan acak tentang para pelaku tetapi tidak berhasil. Namun, Wilkinson berhasil mengkonfirmasi kebenaran dari Jhunku, dan Johnson yang marah kemudian menembak Sukhen, salah satu anak laki-laki yang terlibat. Kejadian ini membuat Jhunku menjadi orang buangan di antara teman-temannya, dan ia menjadi bertekad untuk membalas kematian Sukhen. Segera setelah itu, Johnson dijadikan DIG polisi meskipun Wilkinson telah meminta pemindahannya. Kejadian ini semakin mengejutkan Jhunku. Semua kepercayaannya pada gurunya Sir Wilkinson hilang, dan ia bergabung dengan pasukan Masterda. Sementara itu, Pritilata Waddedar seorang guru sekolah berdasarkan profesinya, terpesona oleh ideologi Masterda dan sangat mengaguminya. Dia ingin bergabung dengannya dalam rencana masa depannya melawan Pemerintahan Inggris. Dia juga tampaknya jatuh cinta dengan Nirmal sen tetapi dia enggan untuk mengungkapkan perasaannya.

Masterda dan kawan-kawannya Nirmal Sen, Loknath Bal, Ambika Chakraborthy dan Ananta Singh melatih sekitar 50 siswa dan berencana untuk merebut kota Chittagong pada tanggal 18 April 1930 dengan memutus semua moda komunikasi. Sesuai rencana, gudang senjata polisi direbut oleh sekelompok revolusioner yang dipimpin oleh Ganesh Ghosh dan kaum revolusioner, yang dipimpin oleh Lokenath Baul mengambil alih gudang senjata Pasukan Pembantu. Sayangnya senapan mesin tidak ditemukan. Para revolusioner juga mengacaukan komunikasi telepon dan telegraf dan mengganggu pergerakan kereta api. Setelah penyerbuan yang berhasil, semua kelompok revolusioner berkumpul di luar gudang senjata polisi tempat Surya Sen memberi hormat militer, mengibarkan bendera nasional dan mengumumkan pemerintahan revolusioner sementara. Seluruh kota sangat gembira atas keberhasilan Tentara Republik India dan Chittagong secara resmi ditaklukkan oleh Surya Sen dan anak buahnya selama satu hari. Namun, bala bantuan dari Kalkuta segera berangkat untuk menangkap para pemberontak. Mengetahui adanya serangan tentara, para revolusioner meninggalkan kota sebelum fajar dan berbaris menuju pegunungan Jalalabad, mencari tempat yang aman. Konfrontasi terjadi antara pasukan pimpinan Inggris dan para revolusioner, yang terakhir muncul sebagai pemenang. Sebagai tanggapan, otoritas kolonial meminta bala bantuan dalam bentuk penembak senapan mesin, yang menimbulkan banyak korban di pihak revolusioner. Harish yang juga dikenal sebagai Tegra, adik laki-laki Lokenath dan teman Jhunku, meninggal.

Tak lama kemudian, para revolusioner bubar dalam kelompok-kelompok kecil ke desa-desa terdekat. Ahsanullah Khan dari CID datang ke Chittagong dan menumpas para revolusioner. Jhunku ditangkap dan dipukuli habis-habisan oleh Johnson dan Ahsanullah selama interogasi; ia menolak mengkhianati para pemimpin dan rekan-rekannya. Ia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup di Kaala-Paani. Pada waktunya, banyak revolusioner dan pejabat polisi tewas dalam baku tembak termasuk revolusioner terkemuka Nirmal Sen dan kepala polisi CID Ahsanullah. Namun, Pritilata Waddedar berhasil menyerang Pahartali European Club dan membunuh DIG Johnson; karena terluka parah, ia bunuh diri dengan menelan sianida.

Setelah pencarian yang lama, polisi menggeledah dan menangkap Master Da Surya Sen serta menjatuhkan hukuman mati dengan cara digantung. Jhunku pun mengakhiri ceritanya dan mengatakan bahwa ia dibebaskan pada tahun 1939 dan kembali berpartisipasi dalam pemberontakan bersama Aparna. Dalam salah satu insiden tersebut, ada rencana untuk menyerang lumbung padi tempat pemerintah kolonial dan tuan tanah India menyimpan gandum yang mereka pungut pajak dari para petani. Inggris memblokir semua jalan menuju gudang-gudang yang membuat Jhunku punya ide untuk membuat ruang bawah tanah hingga lumbung padi. ​​Dua puluh desa bergandengan tangan dan beroperasi. Adegan terakhir memperlihatkan Jhunku dihentikan oleh Mayor Wilkinson yang mengatakan bahwa ia masih bersimpati kepada Jhunku dan ingin ia pergi, kalau tidak ia pasti akan menangkapnya sekali lagi. Jhunku memberi isyarat kepada Wilkinson bahwa semua orang sudah bangun dan menunjukkan kepadanya kerumunan massa yang bangkit dari ruang bawah tanah dan menuju lumbung padi pemerintah yang memaksa Wilkinson mundur. Ini disebut gerakan Tehbaga tahun 1945, yang menandai berakhirnya kekuasaan Inggris di India. Film ini diakhiri dengan lagu yang mudah diingat "Ishaan."

***

Budi selesai baca cerpen yang ceritanya bagus gitu, ya buku di tutup dengan baik dan buku di taruh bawah meja. 

"Emmm," kata Budi. 

Budi menikmati minum teh dan makan singkong goreng gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik dekat Budi. 

"Langsung main permainan monopoli saja Budi!" kata Eko. 

"Okey...main permainan monopoli!" kata Budi. 

Budi mengambil permainan monopoli di bawah meja dan permainan monopoli di taruh di atas meja gitu. Eko dan Budi main permainan monopoli dengan baik gitu.

"Hidup ini tetap sama kan Eko?" kata Budi.

"Yaaa hidup ini tetap sama....Budi!" kata Eko.

"Nabi tidak ada," kata Budi.

"Realitanya memang begitu kan....Nabi tidak, ya cuma adanya cerita saja dalam kitab ini dan itu," kata Eko.

"Hidup ini tetap antara baik dan buruk," kata Budi.

"Realitanya begitu," kata Eko.

"Yang paling banyak berbohong adalah manusia yang lahir duluan," kata Budi.

"Realitanya begitu," kata Eko.

"Pemimpin agama ada ini dan itu," kata Budi.

"Realitanya begitu," kata Eko.

"Banyak agama di dunia ini, ya jadi perdebatan dan perselisihan antara umat beragama," kata Budi.

"Realitanya begitu," kata Eko.

"Yang jadi pertanyaan sih, ya mungkin manusia yang lain. Dunia ini ada ini dan itu, ya menyebabkan kekacauan ini dan itu....sampai pemimpin tidak bisa di percaya karena Nabi tidak ada, yaaa jadi aku dan Eko....mengikuti siapa, ya agar selamat dunia dan akherat?" kata Budi.

"Pertanyaan yang bagus," kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

"Selamat dunia dan akherat," kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

"Aku memilih jalan menguasai ilmu yang dapat melampaui batasan manusia, ya sampai mendengarkan Roh. Gimana Budi?" kata Eko.

"Iya juga ya....untuk selamat dunia dan akherat, ya aku sependapat dengan Eko. Berusaha dengan baik menguasai ilmu yang dapat melampaui batasan manusia, ya sampai mendengarkan Roh. Ya Roh menjelaskan kebenaran ini dan itu dengan baik," kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Eko.

"Memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi.

Budi dan Eko, yaaa asik main permainan monopoli gitu.

"Ngomongin acara Tv," kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

"Memang sih rencana manusia....acara Tv," kata Budi.

"Realitanya begitu," kata Eko.

"Acara Tv yang ini dan itu, ya tetap bagus seperti biasanya kan Eko?" kata Budi.

"Memang acara Tv ini dan itu, ya tetap bagus....karena menghibur penonton di rumah dengan baik gitu," kata Eko.

"Yaaa acara Tv....masih berkaitan dengan ekonomi," kata Budi.

"Realitanya begitu," kata Eko.

"Roda ekonomi di gerakan dengan baik demi kebaikan bersama," kata Budi.

"Realitanya memang begitu," kata Eko.

"Hasil....rezeki masing-masing!" kata Budi.

"Memang....hasil....rezeki masing-masing!" kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

Eko dan Budi, yaaa tetap asik main permainan monopoli gitu. 

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK