Malam gelap bertabur bintang di langit, ya bulan ada di langit dan juga keadaan lingkungan sekitar rumah Budi baik gitu. Setelah nonton Tv yang acara menarik dan bagus yang cerita tentang kuliner-kuliner yang ada di Palembang di chenel TVRI Palembang gitu, ya seperti biasa sih Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sambil menikmati minum kopi dan makan singkong goreng gitu.
"Baca cerpen saja!" kata Budi.
Budi mengambil buku di bawah meja, ya buku di buka dengan baik, ya cerpen di baca dengan baik gitu.
Isi cerita yang di baca Budi :
Amy Benic berlibur di sebuah spa di luar Kota New York. Virgil Adamson adalah seorang tukang pijat di spa tersebut dan memijat Amy. Amy menangis tanpa alasan dan Virgil menghiburnya. Saat memuji pijatan Virgil, Amy menyadari bahwa Virgil buta. Virgil mengajaknya berkencan, dan keduanya akhirnya menjalin hubungan.
Virgil tinggal sendiri, meskipun saudara perempuannya yang terlalu protektif, Jennie tinggal di sebelah dan merawatnya. Virgil mengungkapkan bahwa dia menjadi buta saat berusia tiga tahun dan hal terakhir yang dia lihat adalah sesuatu yang berbulu. Saat meneliti kondisi Virgil, Amy mengetahui tentang Dokter Charles Aaron, seorang spesialis dalam perawatan mata yang menyarankan Virgil bahwa, dengan operasi, dia dapat memulihkan penglihatannya. Virgil dengan marah menolak. Jennie mengungkapkan bahwa ayah mereka meninggalkan keluarga setelah melakukan beberapa jenis perawatan untuk memulihkan penglihatan Virgil.
Virgil akhirnya memutuskan untuk mencoba operasi tersebut. Operasi itu berhasil, tetapi setelah penglihatan Virgil pulih, ia menjadi bingung dan kehilangan arah, tidak dapat melihat cahaya dan jarak. Dr. Aaron menyarankan agar ia mengunjungi Phil Webster, yaaa seorang fisioterapis visual. Webster kemudian menyarankan agar Virgil mempelajari semuanya dari awal, melalui pengalaman.
Virgil dan Amy mulai tinggal di New York City. Pasangan itu mulai menjauh, karena Virgil terkadang kesulitan memahami ekspresi wajah Amy. Amy mendapati dirinya terus-menerus harus menjelaskan hal-hal mendasar kepada Virgil. Saat berada di sebuah pesta, Virgil menabrak kaca karena persepsinya yang buruk.
Ayah Virgil melihatnya di televisi dan mengatur reuni; Virgil pergi ke tempat kerja ayahnya, tetapi memutuskan pada menit terakhir bahwa dia belum bisa menemuinya.
Pada salah satu kunjungan rutin dengan Webster, mereka terlibat dalam percakapan mendalam, di mana Webster mencatat bahwa alih-alih hanya "melihat", Virgil harus "melihat"; ada banyak hal yang tidak dapat dipecahkan hanya dengan penglihatan. Virgil mengakui bahwa ia dan Amy mulai menjauh, tetapi bersikeras bahwa Amy adalah hal terpenting dalam hidupnya.
Sekembalinya dari perjalanan kerja ke Atlanta, tempat ia dan mantan suaminya berbagi momen sensual, Amy memutuskan untuk menyelamatkan hubungan mereka. Ia menemukan Virgil di taman yang tengah mencari "cakrawala" di kota.
Penglihatan Virgil mulai memburuk. Setelah berkonsultasi dengan Dr. Aaron, Virgil menyadari bahwa penglihatannya kembali memburuk. Ia memutuskan untuk mencari ayahnya. Virgil mengungkapkan kepadanya bahwa ia akan buta lagi, dan bertanya mengapa ia pergi. Ayahnya mengatakan kepadanya bahwa ia merasa gagal ketika ia tidak menemukan cara untuk membantu putranya mendapatkan kembali penglihatannya. Virgil menyatakan bahwa ia seharusnya tidak pergi karena ibu dan saudara perempuannya sangat menderita setelah ayahnya pergi.
Virgil mencari Amy, yang bercerita tentang rencananya untuk bepergian bersamanya ke tempat-tempat seperti Mesir dan Eropa. Sambil menyembunyikan fakta bahwa ia akan kembali buta, Virgil mengatakan kepadanya bahwa ada satu hal yang sangat ingin ia lihat, dan mengajaknya menonton pertandingan New York Rangers.
Di pertandingan, Virgil menyadari bahwa "awan halus" yang terakhir kali dilihatnya adalah permen kapas. Ia mengalami kehilangan penglihatan yang lama dan mengakui kepada Amy bahwa ia akan menjadi buta, yang ditolak Amy. Di rumah, Virgil dan Amy berdebat. Ia bertanya apakah Amy ingin menghabiskan hidupnya bersamanya jika ia akan menjadi buta selamanya. Amy ragu-ragu, dan Virgil memutuskan untuk pulang. Virgil kembali ke cara hidupnya yang lama. Sambil kehilangan penglihatannya, Virgil memutuskan untuk melihat sebanyak mungkin hal, membaca majalah dan buku bergambar di perpustakaan. Ia tetap terjaga untuk menyaksikan matahari terbenam, melihat cakrawala untuk pertama dan terakhir kalinya.
Setelah beberapa lama buta lagi, Virgil berada di taman bersama seekor anjing pemandu. Amy mendekat dan mereka kembali berhubungan. Amy meminta maaf kepada Virgil karena mencoba mengubahnya dan karena bergerak terlalu cepat. Amy bertanya apakah Virgil ingin berjalan-jalan dan "melihat apa yang mereka lihat". Mereka meninggalkan taman bersama.
***
Budi selesai baca cerpen yang cerita bagus, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum kopi dan singkong goreng gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya Eko memarkirkan sepedahnya di depan rumah Budi gitu. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi gitu. Memang Eko melihat dengan baik di meja, ya ada anglo kecil di atasnya ada tekok kaleng seperti biasa berisi air panas, ya ada singkong goreng di piring, ya ada mainan mobil yang terbuat dari kardus gitu, yaaa dan ada kliping gitu.
"Eko tumben ke rumah aku pake sepedah. Motornya apa lagi rusak?" kata Budi.
"Motor aku tidak rusak Budi. Yaaa aku inginnya bawa sepedah dengan baik ke rumah Budi. Bawa sepedah yang penting sehat, ya olahraga gitu," kata Eko.
"Motor Eko tidak rusak. Eko ingin bawa sepedah toh," kata Budi.
"Mainan," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Eko mengambil mainan mobil gitu.
"Budi buat mainan mobil sedan dari kardus," kata Eko.
"Ya aku buat mainan mobil sedan dari kardus," kata Budi.
"Nilai kreatif Budi buat mainan mobil sedan dari kardus," kata Eko.
"Benar sekali omongan Eko!" kata Budi.
Eko memeriksa dengan baik mainan mobil sedan yang di buat Budi gitu.
"Mainan mobil sedan yang terbuat dari kardus yang di buat Budi....bagus!" kata Eko.
"Terima kasih Eko....pujiannya!" kata Budi.
Eko menaruh mainan mobil sedan di meja gitu.
"Ada kemauan pasti bisa membuat mainan mobil sedan," kata Eko.
"Omongan Eko...benar sekali," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Eko mengambil kliping gitu.
"Budi buat kliping," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Kliping di buka dengan baik sama Eko, ya Eko melihat dan membaca dengan baik artikel-artikel koran gitu.
"Budi buat kliping, ya kumpulan artikel-arikel koran tentang perusahaan-perusahaan yang ada di Jawa Barat," kata Eko.
"Yaaa aku memang membuat kliping....kumpulan artikel-arikel koran yang menceritakan dengan baik perusahaan-perusahaan yang ada di Jawa Barat," kata Budi.
"Apa kah Budi ada niat pindah kerjaan ke salah satu perusahaan yang ada di Jawa Barat?" kata Eko.
"Yaaa kalau aku lulusan Universitas sih...ada niat sih kerja di salah satu perusahaan yang ada di Jawa Barat dan tinggal dengan baik di Jawa Barat gitu. Karena aku cuma lulusan SMA, ya jadi aku tidak ada niat untuk pindah kerja ke Jawa Barat," kata Budi.
"Aku paham omongan Budi!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Budi...buat kliping tujuan nilai belajar," kata Eko.
"Belajar dan belajar. Yaaa karena aku cuma lulusan SMA, ya aku harus belajar dengan baik meningkat kemampuan aku sih," kata Budi.
Eko menutup kliping dan kliping di taruh di meja gitu.
"Perusahaan-perusahaan yang ada di Jawa Barat....berkaitan banget dengan ekonomi," kata Eko.
"Memang sih Eko....perusahaan-perusahaan yang ada di Jawa Barat...berkaitan banget dengan ekonomi," kata Budi.
"Roda ekonomi di jalankan dengan baik, ya sama orang-orang yang kerja di perusahaan-perusahaan yang ada di Jawa Barat," kata Eko.
"Memang roda ekonomi di jalankan dengan baik demi hidup ini," kata Budi.
"Kompetisi terjadi dengan baik," kata Eko.
"Realitanya memang begitu," kata Budi.
"Persaingan sengit banget.....perusahaan-perusahaan yang ada di Jawa Barat dengan tujuan ini dan itu," kata Eko.
"Realitanya memang begitu," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Rezeki masing-masing urusan usaha-usaha yang di jalankan orang-orang yang kerja di perusahaan-perusahaan yang ada di Jawa Barat," kata Eko.
"Omongan Eko benar sekali!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Aku mau cerita Eko!" kata Budi.
"Budi mau cerita, ya silakan Budi bercerita dengan baik!" kata Eko.
"Begini ceritanya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Kenzo tinggal dengan baik di Jakarta, ya tinggal di rumah kontrakan gitu. Pemilik rumah kontrakan adalah Rangga. Ya Rangga menjalankan rumah tangga dengan baik sama Cinta gitu. Sebelah rumah kontrakan yang ngisi adalah Galaksi gitu. Ya Galaksi dan Kenzo berteman baik, ya Kenzo asalnya dari Palembang dan Galaksi asalnya dari Padang gitu. Kenzo dan Galaksi memang kerja dengan baik di perusahaan PT. CAHAYA, ya pemilik perusahaan adalah Fattah gitu. Ya Fattah menjalankan rumah tangga dengan baik sama Zahra gitu. Kenzo punya pacar di Palembang yang bernama Jelita gitu. Tujuan Kenzo kerja di Jakarta untuk mengumpulkan biaya untuk menikahi Jelita gitu. Ya Jelita harus mengikuti maunya orang tuanya gitu, ya jadi Jelita menelpon Kenzo pake Hp untuk memberitahukan Kenzo bahwa hubungan Jelita dan Kenzo berakhir gitu dan Jelita menikah dengan Ardian gitu. Ardian menjalankan usaha dealer mobil gitu. Kenzo memang sakit hati....putus hubungan cinta sama Jelita karena Jelita menikah sama Ardian gitu. Galaksi teman baik Kenzo, ya Galaksi mengerti keadaan Kenzo putus cinta sama Jelita gitu. Kenzo harus bisa melupakan Jelita karena Jelita menikah sama Ardian. Ya Ardian dan Jelita menjalankan rumah tangga dengan baik di Palembang gitu. Galaksi sedang dekat dengan cewek cantik yang bernama Asmara, ya panggilannya Mara gitu. Mara menjalankan usaha butik gitu. Ya Mara punya adik cantik yang berrnama Aluna gitu. Ya Aluna menjalankan kuliah dengan baik di Jakarta gitu. Galaksi ingin sih jadian sama Mara gitu. Memang ada sih cowok yang menyukai Mara, ya nama cowok adalah Alfa gitu. Alfa pemilik dealer motor gitu. Alfa dan Galaksi memang bersaing sih untuk jadian sama Mara gitu. Entah kenapa Galaksi merasa dirinya tertarik banget sama Aluna gitu?. Memang Galaksi berteman baik sama Aluna, ya keduannya sering jalan bareng sih tempat-tempat yang baik yang ada di Jakarta tujuan happy-happy gitu. Galaksi baru mengerti dengan baik yang benar-benar di sukai adalah Aluna gitu. Galaksi mengabaikan Mara gitu. Ya Galaksi dan Aluna ada rasa cinta jadinya jadian dengan baik gitu. Mara jadian dengan Alfa gitu. Kenzo yang hobbynya baca buku, ya Kenzo biasa membeli buku di toko buku gitu. Di toko buku Kenzo bertemu dengan cewek cantik yang bernama Amanda gitu. Amanda menjalankan usaha rumah makan gitu. Kenzo dan Amanda berteman baik gitu, ya keduanya sering jalan bareng sih ke tempat-tempat yang baik yang ada di Jakarta tujuannya happy-happy gitu, ya sampai keduanya jadian dengan baik. Hubungan kisah cinta di jalankan dengan baik Kenzo dan Amanda gitu. Kenzo dan Galaksi memang kerja dengan baik di perusahaan demi cinta pada cewek masing-masing gitu karena Kenzo dan Galaksi ingin menikahi cewek masing-masing gitu. Cerita di buat dengan baik sih.... Galaksi menikah dengan Aluna, ya rumah tangga di jalankan dengan baik....di rumah yang di beli Galaksi dari kerja di perusahaan gitu. Sedangkan cerita Kenzo menikahi Amanda dengan baik, ya rumah tangga di jalankan dengan baik....di rumah yang di beli Kenzo dari kerja di perusahaan gitu. Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Cerita yang bagus," kata Eko.
"Sekedar cerita saja!" kata Budi.
"Kisah persahabatan tokoh Galaksi dan tokoh Kenzo, ya dan kisah cinta," kata Eko.
"Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Tokoh Galaksi dan tokoh Kenzo kerja keras dengan baik di perusahaan untuk membeli rumah demi...cewek masing-masing," kata Eko.
"Ya...begitulah ceritanya, ya berdasarkan kisah nyata sih...tentang orang-orang yang berjuang dengan baik dari usahanya untuk membeli rumah demi cinta gitu," kata Budi.
"Orang-orang perantauan dari daerah ini dan itu, ya yang tinggal baik di Jakarta gitu....menggerakkan dengan baik roda ekonomi di Jakarta dengan baik gitu," kata Eko.
"Memang begitulah ceritanya tentang orang-orang perantauan dari daeerah ini dan itu, ya tinggal dengan baik di Jakarta gitu...menggerakkan dengan baik roda ekonomi di Jakarta dengan baik," kata Budi.
"Kompetisi urusan ekonomi di Jakarta...sengit banget," kata Eko.
"Memang sengit kompetisi urusan ekonomi di Jakarta," kata Budi.
"Bagi yang memahami agama, ya hasil...rezeki masing-masing!" kata Eko.
"Omongan Eko benar sekali!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Main permainan Jumanji saja Budi!" kata Eko.
"Okey....main permainan Jumanji!" kata Budi.
Budi mengambil permainan Jumanji di bawa meja, ya permainan Jumanji di taruh di atas meja gitu. Eko dan Budi main permainan Jumanji dengan baik gitu.