CAMPUR ADUK

Friday, August 16, 2019

PERAYAAN 17 AGUSTUSAN KEMERDEKAAN INDONESIA

Dono seperti biasa sibuk mengetik pake leptopnya di ruang tamu. Indro yang sudah beres urusannya menonton Tv acara pengibaran bendera 17 Agustusan, langsung bergerak duduk bersama Dono.

"Dono keluar yok!" kata Indro.

Dono menghentikan ketikannya.

"Keluar kemana?" tanya Dono.

"Nonton konser musik di lapangan.... Kan Perayaan 17 Agustusan Kemerdekaan Indonesia," kata Indro.

"Ayo. Tapi aku ganti pakaian dulu. Oh iya....sekalian Kasino di ajak," kata Dono.

"Iya. Kasino....aku ajak keluar juga.Untuk nonton konser musik," kata Indro.

Dono segera mengeseve tulisannya baru deh di sutdown leptopnya. Bergerak Dono dari duduknya menuju kamarnya untuk menaruh leptop dan berganti pakaian. Kasino baru selesai mengerjakan pembukuannya di kamarnya dan duduk di ruang tamu. Indro pun mulai bicara ingin mengajak Kasino keluar rumah untuk nonton konser musik Perayaan 17 Agustusan Kemerdekaan Indonesian.

Kasino menerima ajakan Indro untuk nonton konser musik Perayaan 17 Agustusan Kemerdekaan Indonesia. Beranjak dari duduklah Kasino untuk berganti pakaian.
Dengan sabar Indro menunggu teman-temannya di ruang tamu. Akhirnya keluar juga Dono dan Kasino.

"Indro kamu yang bawa mobilnya," kata Kasino sambil melempar kunci mobil ke Indro.

"Ok...siap," kata Indro.
Dono, Kasino, dan Indro keluar dari rumah. Tak lupa Dono mengunci pintu depan agar tidak masukin orang gak jelas. 

Ketiganya masuk mobil Kasino dan segera di bawa oleh Indro. Setelah mobil keluar. Kasino pun keluar dari mobil untuk menutup gerbang dan menguncinya agar tidak di masukin orang yang tidak jelas.

Setelah itu Kasino naik mobil. Indro pun membawa mobil dengan baik sampai tujuan. Lalu di parkirkan dengan baikjuga oleh Indro. Baru deh ketiganya keluar dari mobil dan melihat lapangan penuh dengan manusia.

"Cari makan yuk!" kata Dono.

"Ayo....!!!"jawab Kasino dan Indro bersamaan.

Ketiganya mencari tempat makan sambil asik nonton konser musik Perayaan 17 Agustusan Kemerdekaan Indonesia. 

Akhirnya dapet tempat yang bagus untuk nonton sambil makan yang enak. Kasino langsung mesan tiga mangkok mie ayam dan minumnya es jeruk tiga gelas ke Mamang penjualnya.

Dono asik duduk sambil meneropong dengan alat yang di bawanya. Terlihat banget para artis yang mengisi acara. Indro pun ingin lihat juga dan minjem teropong ke Dono. Ya...Dono pun memberikan teropong yang di bawanya.

Indro asik melihat....para artis menyanyi di panggung. Makan dan minuman telah di meja. Kasino dan Dono asik menikmati makan dan minumnya. Indro pun sambil minum sambil juga asik meneropong para artis yang mengisi acara konser musik Perayaan 17 Agustusan Kemerdekaan Indonesia.

Indro pun berkata "Dara cantik....mau nyanyi."

"Maksudnya....siapa Don yang di omongin Indro?" tanya Kasino.

"Aulia....lah," jawab Dono.

"Aulia....penyanyi...dangdut itu," kata Kasino.

Indro pun tetap asik menonton konser tersebut pake teropong. Dono dan Kasino sambil makan dan minum menikmati keramaian yang ada. Sampai makan dan minum selesai dinikmati Dono dan Kasino. Indro belum habis juga makan dan minumnya.

"Indro udah dulu....neropongnya....makan dulu mie ayamnya!" kata Kasino.
"Iya. Lupa....keasikan,"  kata Indro.

Teropong di kasih ke Dono dan Indro makan mie ayam yang enak beserta minum es jeruknya. Dono mau melihat konser pake teropong, tapi Kasino ingin lihat juga. Jadi kasihlah teropongnya Dono ke Kasino.

Segera Kasino meneropong acara konser musik Perayaan 17 Agustusan Kemerdekaan Indonesia...yang di isi oleh para artis. Saat itu yang di lihat Rara lagi menyanyi. Kasino pun berkata "Rara...lagi menghibur para penonton di bawah panggung......dengan penampilan seperti biasanya."

"Oh...begitu," saut Dono.

"Berarti....bagus Dong...Kasino?" kata Indro.

"Iya," saut Kasino.

Indro pun selesai makan dan minumnya. Lalu teropong di kasih Dono. Karena sepakat yang bayar makan dan minuman adalah Kasino. Segera di bayarlah makan dan minuman dengan uang pas sama Kasino ke Manang penjualnya.

Ketiganya berjalan-jalan melihat keadaan masyarakat yang ikut meriahkan acara dengan ikut lomba ini dan itu. Tiba-tiba Indro menghilang di tengah keramaian. Dono dan Kasino mencari Indro layaknya mencari anak kecil yang hilang. Tahu-Tahu Indro membawa makan dan berikan ke Dono dan Kasino.

Dono dan Kasino menikmati makan cilok yang enak. Makin lama makin dekat ketiganya dengan panggung konser musik Perayaan 17 Agustusan Kemerdekaan Indonesia. Lagi-lagi Indro menghilang di tengah keramaian. Dono dan Kasino mencari Indro.....kaya anak hilang.

Tahu-tahu Indro sudah di atas panggung konser musik Perayaan 17 Agustusan Kemerdekaan Indonesia. Ikut perlombaan menyanyi. Indro pun antusias banget dengan perlombaan menyanyi tersebut....gak penting menang atau kalahnya yang penting adalah memeriahkan suasana Perayaan 17 Agustusan Kemerdekaan Indonesia.

Saat menyanyikan lagu yang tetapkan perlombaan. Indro menyanyikannya dengan semangat yang berapi-api seperti pejuang kemerdekaan Indonesia mau berperang mengusir penjajah dari tanah air Indonesia.

Dono dan Kasino menonton penampilan Indro di antara penonton selalu memberikan tepuk tangan....karena keberanian Indro tampil diatas panggung. Namanya rezeki gak disangka-sangka Indro pun menang dan dapet hadiah. Tapi Indro ingin tampil lagi menyanyi jadi meminta pada hostnya. Ternyata di bolehkan. Kali ini Indro gak sendirian untuk tampil menyanyi.....memanggil teman-temannya keatas panggung. Segera Dono dan Kasino ke panggung.

Mulai ketiganya memegang alat musik andalan mereka. Indro menyanyikan lagu kemerdekaan dengan semangat berapi-api di iringi alat musik di main Dono dan Kasino.

Suana lebih semarak lagi dengan penuh kegembiraan memeriahkan Perayaan 17 Agustusan Kemerdekaan Indonesia. Sampai syair lagu selesai di nyanyikan Indro. Baru deh untuk kenangan-kenangan Indro foto  bareng dengan para artis yang mengisi acara Perayaan 17 Agustusan Kemerdekaan Indonesia...Dono dan Kasino ikutan juga.

Urusan foto-foto selesai dan di simpen baik di file penyimpanan di Hp ketiganya. Dono pun mengajak nyari makan lagi teman-temannya. Tapi Indro menghilang lagi. Dono dan Kasino membiarkan Indro menghilang.

Tahu-tahu Indro bawa makan dan di berikan ke Dono dan Kasino. Ketiga menikmatin somay yang enak sambil jalan. Dono melihat penjual es dugan segera meminta tiga bungus ke Manang penjual. Segera di layanin pembelinya. Tiga bungkus es dugan di berikan ke Dono oleh Mamang penjual segera di bayar dengan uang pas oleh Dono.

Dua bungkus di berikan pada Kasino dan Indro. Ketiganya menikmati minum es dugan yang segar itu sambil berjalan menuju mobil. Hari makin menjelang magrib. Dono, Kasino dan Indro memutuskan untuk pulang ke rumah untuk istirahat. Segera ketiganya masuk mobil. Yang bawa mobil Indro dengan baik membawanya sampai ke rumah.

Ketiganya puas nonton konser musik Perayaan 17 Agustusan Kemerdekaan Indonesia dengan meriah.....banget.

PENYIHIR

Pagi-pagi sekali Dono berolah raga rutin untuk kebugaraannya. Rara berlatih juga sihirnya agar bisa di kendalikan dengan bersama Melinda....kakak tingkatnya dan satu asrama. Indro dan Kasino masih bersaing dalam penggunaan sihir mereka berdua dalam melatih sihir sampai energi sihir bola api...Indro yang di lemparkan ke Kasino di hempaskan dengan sihir putaran kilat petirnya. Bola api terbang menuju asrama....langsung menjebol dinding. Yang fatalnya mengganggu Komandan Yeki yang sedang asik buang hajat. Segera menyelesai urusannya Komandan Yeki.....dan memberikan hukuman ke Indro dan Kasino dengan pus up 500 kali.

Namanya hukuman dari Komandan Yeki dan memang Indro dan Kasino salah, maka di jalankan dengan baik. Selesai dari hukuman di berikan Komandan Yeki. Indro dan Kasino berhasil membentuk tubuh mereka berdua sispek abis....banget!!!. Komandan memperhatikan latihan Dono. Lalu mengajarkan teknik rahasia Komandan Yeki ke Dono....untuk meningkat sihirnya.

Latihan dari Komandan Yeki....memang berat sekali pada akhirnya Dono berhasil...menguasainya. Ketika di coba sihir anginnya....Dono, langsung menciptakan tornado yang besar tetapi di tendalikan dengan baik. Setelah tornado oleh Dono di hilangkan karena mulai menarik semua orang ke dalam pusaran.

Baru deh....istirahat Dono dari latihannya. Komandan Yeki kembali ke markasnya. Rara berhasil menguasai sihirnya karena berlatih keras di bantu Melinda. Seusai berlatih biasa Rara ingin menemui Dono yang mempunyai perasaan gitu?. Tapi Dono menganggap Rara biasa-biasa aja layaknya seorang teman. Kadang Rara kesal karena Dono menanggapinya....kurang sensitif jadi di tampar Dono oleh Rara.

Setelah itu Rara malu. Ya...Dono biasa aja...karena sudah biasa menghadapi cewek yang kesal dengan ulahnya padahal....Dono tidak mengerti perasaan Rara. Yang Dono tahu...adalah ingin menikahi Selfi kalau berhasil menjadi penyihir terhebat. Rara pun tahu...layaknya seorang teman dengan keinginan Dono.

Tetap saja Rara menganggap hal itu lumrah saja karena Dono yang menentukan pilihan gadis mana yang di pilihnya jadi pendamping hidupnya...ya...Selfi.

Komandan Yeki pun memanggil Rara, Dono dan Indro untuk menghadap di ruangannya pesan tersebut dari Boy. Dalam ruangan Komandan Yeki....Dono, Rara dan Indro di beri tugas untuk mengambil benda sihir di sebuah desa yang tidak jauh dari asrama.
Dono, Rara dan Indro melaksanakan tugas yang di berikan Komandan Yeki dengan terbang dengan menggunakan sapu sihir menuju desa yang di tuju. Sampai di sana ternyata warga desa ketakutan sekali di serang oleh penyihir jahat.

Indro langsung mengerahkan sihir apinya untuk mengalahkan para penjahat. Salah musuh terlalu kuat dengan sihir benang pengendali yang mengikat Indro dan di kendalikan. Dono mencoba menghancurkan musuh yang mengendalilan Indro. Tapi ternyata Dono di halangi oleh Indro yang di kendalikan musuh dengan sihir benang pengendali.

Dono kualahan menghadapi musuh sekaligus menghadapi teman. Rara menggunakan sihir airnya untuk mengatasi serangan Indro yang bertubi-tubi melempakan bola api. Dono pun punya kesempatan untuk mengeluarkan sihir anginnya ke lawan-lawannya sampai kalah satu persatu dan akhirnya pingsan. Barulah berusaha untuk menyelamatkan Indro dari musuh yang mengendalikannya.

Musuh meningkatkan sihir benang pengendali pada Indro untuk mengeluarkan sihir bola api yang besar banget dan di hempaskan ke Rara. Dengan sekuat tenaga menahan serangan bola api besar banget pake sihir air Rara yang luar biasa besar banget berbentuk lingkaran pelindung alias tameng. Kekuatan Rara kalah dengan kekuatan dari Indro. Bola api yang besar mau menghantam Rara setelah menjebol pertahanan.

Dono untung bertindak cepat menyelamatkan Rara dari hantaman bola api besar banget. Rara berada di bawah tanah dan Dono diatasnya. Rara senang di selamatkan Dono dari bahaya mengancam dirinya. Tapi Rara sadar posisnya yang membuat yang begitu tidak pantas....tiba-tiba wajah Rara memerah dan timbul rasa malu yang tinggi.

Rara pun memukul Dono untuk menjauh dari dirinya. Tapi Dono tidak peduli dengan pukulan Rara karena serangan berikutnya pun di lancarkan menghantam keduanya. Dono melindungi Rara agar tidak terluka.

Rara pun merasa aman di lindungi Dono. Saat ada celah segera Dono berlari menuju musuh yang mengengalikan Indro. Perhitungan tepat oleh Dono saat Indro melancarkan sihir apinya saat itu Dono mengindarinya menuju sasaran yang utama diseranglah musuh dengan serangan sihir tobak angin.

Langsung mengenai musuh dan terpental menabrak tembok rumah. Musuh pun melepaskan sihir benang pengendaliannya pada Indro. Dengan marahnya Indro di kendalikan musuh yang mau bangkit lagi.

Indro mengeluarkan sihir bola api yang besar banget di hempaskan ke musuhnya. Tapi musuh mengeluarkan sihir tameng benang untuk menghalangi serangan Indro. Dono pun melancarkan sihir anginnya ke bola api yang besar banget malah tambah besar dan langsung menghantam musuh karena perisai sihirnya hancur.
Indro senang telah mengalahkan musuh yang telah mengendalikannya. Setelah itu para polisi sihir menangkap para penjahat sihir dan segera di penjara. Indro pun menemukan batu sihir yang tersimpan di loteng pemilik kepala desa. Baru deh Dono, Indro dan Rara pulang ke asrama penyihir pake sapu sihir. 

Sampai di ruangan Komandan Yeki. Indro memberikan batu sihir ke Komandan Yeki dan menjelaskan bahwa tugas di jalan dengan baik.
Komandan Yeki senang dengan anak buahnya karena hasil kerjanya, lalu di berikan imbalan uang banyak kepada Indro, Dono dan Rara. Ketiganya senang dengan hasil kerjanya.
Dono pun minta izin ke Komandan Yeki untuk menemui sesesorang di kampung. 

Komandan Yeki memperbolehkan Dono untuk pulang kampung. Segeralah Dono berangkat. Indro seperti biasa berlatih lagi dengan Kasino untuk meningkat sihirnya.
Sedangkan Rara ingin tahu ulah Dono di kampung di ikutilah secara diam-diam. Tapi sebenarnya Rara resah kalau Dono menemui Selfi gadis yang ingin di nikahinya.

Sampai di kampung halaman. Dono memang menemui Selfi setelah urusan keluarga selesai. Kecurigaan Rara benar sekali pada Dono. Saat Dono mau mengucapkan sesuatu, lalu Rara muncul dengan mimik wajah marah. Dono ketakutan dengan sikap Rara yang menunjukkan aura gelapnya. Segera mungkin Dono menghindari Rara dan melupakan Selfi yang mau dilamarnya. Rara langsung melemparkan bola sihir air ke Dono karena marah dengan sikapnya Dono.

Dono pun kocar-kacir menghindari serangan Rara yang bertubi-tubi dan susah di perkirakan serangannya yang membabi buta. Dono pun memutuskan pulang ke asrama sihir menggunakan sapu sihir dan terbang.... melesat secepat kilat.

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK