Pagi-pagi sekali Dono berolah raga rutin untuk kebugaraannya. Rara berlatih juga sihirnya agar bisa di kendalikan dengan bersama Melinda....kakak tingkatnya dan satu asrama. Indro dan Kasino masih bersaing dalam penggunaan sihir mereka berdua dalam melatih sihir sampai energi sihir bola api...Indro yang di lemparkan ke Kasino di hempaskan dengan sihir putaran kilat petirnya. Bola api terbang menuju asrama....langsung menjebol dinding. Yang fatalnya mengganggu Komandan Yeki yang sedang asik buang hajat. Segera menyelesai urusannya Komandan Yeki.....dan memberikan hukuman ke Indro dan Kasino dengan pus up 500 kali.
Namanya hukuman dari Komandan Yeki dan memang Indro dan Kasino salah, maka di jalankan dengan baik. Selesai dari hukuman di berikan Komandan Yeki. Indro dan Kasino berhasil membentuk tubuh mereka berdua sispek abis....banget!!!. Komandan memperhatikan latihan Dono. Lalu mengajarkan teknik rahasia Komandan Yeki ke Dono....untuk meningkat sihirnya.
Latihan dari Komandan Yeki....memang berat sekali pada akhirnya Dono berhasil...menguasainya. Ketika di coba sihir anginnya....Dono, langsung menciptakan tornado yang besar tetapi di tendalikan dengan baik. Setelah tornado oleh Dono di hilangkan karena mulai menarik semua orang ke dalam pusaran.
Baru deh....istirahat Dono dari latihannya. Komandan Yeki kembali ke markasnya. Rara berhasil menguasai sihirnya karena berlatih keras di bantu Melinda. Seusai berlatih biasa Rara ingin menemui Dono yang mempunyai perasaan gitu?. Tapi Dono menganggap Rara biasa-biasa aja layaknya seorang teman. Kadang Rara kesal karena Dono menanggapinya....kurang sensitif jadi di tampar Dono oleh Rara.
Setelah itu Rara malu. Ya...Dono biasa aja...karena sudah biasa menghadapi cewek yang kesal dengan ulahnya padahal....Dono tidak mengerti perasaan Rara. Yang Dono tahu...adalah ingin menikahi Selfi kalau berhasil menjadi penyihir terhebat. Rara pun tahu...layaknya seorang teman dengan keinginan Dono.
Tetap saja Rara menganggap hal itu lumrah saja karena Dono yang menentukan pilihan gadis mana yang di pilihnya jadi pendamping hidupnya...ya...Selfi.
Komandan Yeki pun memanggil Rara, Dono dan Indro untuk menghadap di ruangannya pesan tersebut dari Boy. Dalam ruangan Komandan Yeki....Dono, Rara dan Indro di beri tugas untuk mengambil benda sihir di sebuah desa yang tidak jauh dari asrama.
Dono, Rara dan Indro melaksanakan tugas yang di berikan Komandan Yeki dengan terbang dengan menggunakan sapu sihir menuju desa yang di tuju. Sampai di sana ternyata warga desa ketakutan sekali di serang oleh penyihir jahat.
Indro langsung mengerahkan sihir apinya untuk mengalahkan para penjahat. Salah musuh terlalu kuat dengan sihir benang pengendali yang mengikat Indro dan di kendalikan. Dono mencoba menghancurkan musuh yang mengendalilan Indro. Tapi ternyata Dono di halangi oleh Indro yang di kendalikan musuh dengan sihir benang pengendali.
Dono kualahan menghadapi musuh sekaligus menghadapi teman. Rara menggunakan sihir airnya untuk mengatasi serangan Indro yang bertubi-tubi melempakan bola api. Dono pun punya kesempatan untuk mengeluarkan sihir anginnya ke lawan-lawannya sampai kalah satu persatu dan akhirnya pingsan. Barulah berusaha untuk menyelamatkan Indro dari musuh yang mengendalikannya.
Musuh meningkatkan sihir benang pengendali pada Indro untuk mengeluarkan sihir bola api yang besar banget dan di hempaskan ke Rara. Dengan sekuat tenaga menahan serangan bola api besar banget pake sihir air Rara yang luar biasa besar banget berbentuk lingkaran pelindung alias tameng. Kekuatan Rara kalah dengan kekuatan dari Indro. Bola api yang besar mau menghantam Rara setelah menjebol pertahanan.
Dono untung bertindak cepat menyelamatkan Rara dari hantaman bola api besar banget. Rara berada di bawah tanah dan Dono diatasnya. Rara senang di selamatkan Dono dari bahaya mengancam dirinya. Tapi Rara sadar posisnya yang membuat yang begitu tidak pantas....tiba-tiba wajah Rara memerah dan timbul rasa malu yang tinggi.
Rara pun memukul Dono untuk menjauh dari dirinya. Tapi Dono tidak peduli dengan pukulan Rara karena serangan berikutnya pun di lancarkan menghantam keduanya. Dono melindungi Rara agar tidak terluka.
Rara pun merasa aman di lindungi Dono. Saat ada celah segera Dono berlari menuju musuh yang mengengalikan Indro. Perhitungan tepat oleh Dono saat Indro melancarkan sihir apinya saat itu Dono mengindarinya menuju sasaran yang utama diseranglah musuh dengan serangan sihir tobak angin.
Langsung mengenai musuh dan terpental menabrak tembok rumah. Musuh pun melepaskan sihir benang pengendaliannya pada Indro. Dengan marahnya Indro di kendalikan musuh yang mau bangkit lagi.
Indro mengeluarkan sihir bola api yang besar banget di hempaskan ke musuhnya. Tapi musuh mengeluarkan sihir tameng benang untuk menghalangi serangan Indro. Dono pun melancarkan sihir anginnya ke bola api yang besar banget malah tambah besar dan langsung menghantam musuh karena perisai sihirnya hancur.
Indro senang telah mengalahkan musuh yang telah mengendalikannya. Setelah itu para polisi sihir menangkap para penjahat sihir dan segera di penjara. Indro pun menemukan batu sihir yang tersimpan di loteng pemilik kepala desa. Baru deh Dono, Indro dan Rara pulang ke asrama penyihir pake sapu sihir.
Sampai di ruangan Komandan Yeki. Indro memberikan batu sihir ke Komandan Yeki dan menjelaskan bahwa tugas di jalan dengan baik.
Komandan Yeki senang dengan anak buahnya karena hasil kerjanya, lalu di berikan imbalan uang banyak kepada Indro, Dono dan Rara. Ketiganya senang dengan hasil kerjanya.
Dono pun minta izin ke Komandan Yeki untuk menemui sesesorang di kampung.
Komandan Yeki memperbolehkan Dono untuk pulang kampung. Segeralah Dono berangkat. Indro seperti biasa berlatih lagi dengan Kasino untuk meningkat sihirnya.
Sedangkan Rara ingin tahu ulah Dono di kampung di ikutilah secara diam-diam. Tapi sebenarnya Rara resah kalau Dono menemui Selfi gadis yang ingin di nikahinya.
Sampai di kampung halaman. Dono memang menemui Selfi setelah urusan keluarga selesai. Kecurigaan Rara benar sekali pada Dono. Saat Dono mau mengucapkan sesuatu, lalu Rara muncul dengan mimik wajah marah. Dono ketakutan dengan sikap Rara yang menunjukkan aura gelapnya. Segera mungkin Dono menghindari Rara dan melupakan Selfi yang mau dilamarnya. Rara langsung melemparkan bola sihir air ke Dono karena marah dengan sikapnya Dono.
Dono pun kocar-kacir menghindari serangan Rara yang bertubi-tubi dan susah di perkirakan serangannya yang membabi buta. Dono pun memutuskan pulang ke asrama sihir menggunakan sapu sihir dan terbang.... melesat secepat kilat.
numpang promote ya min ^^
ReplyDeleteUntuk mempermudah kamu bermain guys www.fanspoker.com menghadirkan 6 permainan hanya dalam 1 ID 1 APLIKASI guys,,,
dimana lagi kalau bukan di www.fanspoker.com
WA : +855964283802 || LINE : +855964283802 ||