CAMPUR ADUK

Saturday, April 26, 2025

SUPER 30

Malam hari yang keadaan tenang gitu. Setelah nonton acara Tv yang menarik dan bagus seni dan kebudayaan Palembang di TVRI Palembang gitu, ya seperti biasa Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang membaca cerpen sambil menikmati minum kopi dan makan singkong goreng gitu. 

Isi cerita yang di baca Budi :

Cerita ini dimulai dengan Fugga, seorang yang sukses, memberikan ceramah di London. Fugga mengingat pengalamannya belajar dari gurunya, Anand Kumar. 

Adegan tersebut kembali ke masa lalu untuk menunjukkan Anand muda di perguruan tinggi. Anand adalah siswa kelas bawah yang memiliki hasrat untuk belajar dan pandai dalam hal itu. Pada sebuah acara penghargaan kompetisi lokal, menteri setempat, Shriram Singh, yang bangga padanya, berjanji untuk membantu kapan pun dibutuhkan.

Anand sering pergi ke perpustakaan Universitas Hindu Banaras untuk belajar matematika dengan memecahkan soal-soal di jurnal Matematika asing. Suatu hari, pengawas perpustakaan akhirnya memergokinya dan mengatakan bahwa ia tidak berhak membaca di sana. Seorang anggota staf menyarankan agar ia menerbitkan artikelnya di jurnal ini dan memperoleh langganan gratis seumur hidup. Anand pergi ke kantor pos, tempat ayahnya Rajendra bekerja sebagai kepala kantor pos, dan mengirim surat mengenai solusi dari soal Matematika sulit yang belum pernah dipecahkan oleh siapa pun. Ia kemudian ditampilkan di jurnal tersebut karena memecahkan soal tersebut dan mendapat surat dari Profesor Richard dari Universitas Cambridge untuk mengikuti program di sana.

Keluarga Anand mendukungnya sepenuhnya, tetapi keluarga tersebut tidak memiliki cukup uang untuk membawanya pergi ke Inggris. Anand dan Rajendra menemui menteri Shriram Singh untuk meminta bantuan, tetapi dia menolak janji tersebut. Anand mencoba menunjukkan medalinya sebagai bukti dan pengingat akan janji Shriram, tetapi tetap tidak mendapatkan uang. Mereka berdua mencoba mengumpulkan uang tetapi tetap tidak berdaya. Pada malam yang sama, Rajendra mengalami serangan jantung dan meninggal dunia sementara putra-putranya segera membawanya ke rumah sakit. Anand menolak untuk pergi ke Cambridge karena kematian ayahnya dan kondisi keuangan mereka.

Dia kemudian menjual papads di kota untuk menambah pendapatan bagi keluarga. Suatu hari, dia bertemu Lallan Singh, seorang [kroni\pelayan] Shriram Singh, yang mengelola pusat bimbingan belajar yang terkenal. Lallan menerima Anand sebagai guru di 'Excellence Coaching Centre'. Ini membantu Anand secara finansial dan juga membuatnya dipuji atas pengajarannya. Pada suatu hari yang menentukan, Anand melihat penderitaan seorang anak laki-laki yang harus meninggalkan sekolah karena kemiskinan. Mengingat kata-kata Rajendra, dia menyadari bahwa anak-anak miskin ini juga memiliki hak untuk belajar. Akhirnya, dia meninggalkan pusat bimbingan belajar dan memulai bimbingan belajar terpisah untuk anak-anak miskin di mana dia mendaftarkan 30 anak sekaligus. Sayangnya, ini merugikannya secara finansial dan juga membuatnya kehilangan dukungan dari kekasihnya, Supriya. Namun, dia memutuskan, meskipun demikian, untuk mengajar anak-anak dengan cara yang antusias dan praktis dengan menjelaskan konsep dengan cara yang mudah dan menyenangkan. Semua ini membuat Lallan marah, yang pusatnya menghadapi kritik karena tidak mempertahankan Anand.

Lallan, dalam upaya untuk membawa kembali Anand, mencoba memberikan kotak geometri gratis ke pusat Anand tetapi tidak berhasil. Dia menantang Anand untuk duel, di mana murid-murid Lallan dan murid-murid Anand menulis ujian yang sama, dan pusat pelatihan dengan skor rata-rata terendah akan ditutup. Ujian terjadi. Dalam sebuah upacara pengumuman hasil ujian, murid-murid Anand hancur mengetahui bahwa mereka kalah. Untuk menyerahkan kertas-kertas, yang ditandatangani Anand sebelum kompetisi, Lallan mengundang Supriya, dan suaminya Purshottam seorang petugas IAS, yang mengejutkan Anand. Namun, kertas-kertas itu tidak ditemukan, yang memacu Anand untuk menyangkal klaim tersebut tentang dia yang menandatangani kertas-kertas itu. Kemudian terungkap bahwa Supriya menyembunyikan kertas-kertas itu, yang berarti bahwa dia mengerti keputusan Anand untuk mengajar anak-anak miskin.

Saat dalam proses bimbingan belajar, Anand mendapat bantuan luar biasa dari saudaranya Pranav dan ibunya Jayanti. Lallan dan Shriram berencana membunuh Anand dan para siswa agar anak-anaknya tidak mengikuti ujian Institut Teknologi India (II-JEE). Anand terluka parah oleh dua orang antek Lallan dan dirawat di rumah sakit, di ambang kematian. Dia memberi tahu para siswanya untuk menggunakan pengetahuan mereka untuk mengalahkan para penjahat yang dikirim oleh Shriram, saat dia dirawat. Para siswa, dalam kesatuan, menggunakan pengetahuan mereka tentang konsep dan subjek yang berbeda dan mengalahkan para penjahat. Anand berhasil dirawat dan pulih. Beberapa bulan kemudian para siswa mengikuti ujian IIT dan semuanya, yang berjumlah 30 orang, berhasil lulus.

***

Budi selesai baca cerpen yang cerita menarik, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu. 

"Emmm," kata Budi.

Budi menikmati minum kopi dan makan singkong goreng gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya motor Eko di parkirkan di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi. Yaaa Eko melihat dengan baik di meja...ada anglo kecil di atasnya ada tekok kaleng yang berisi air panas, ya piring ada singkong goreng gitu, yaaa dan ada kliping gitu. 

"Emmm," kata Budi.

"Kliping," kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

Eko mengambil kliping dengan baik.

"Budi buat kliping, ya Budi?" kata Eko.

"Iya Eko....aku buat kliping," kata Budi. 

"Apa isi kliping ini?" kata Eko.

"Buka saja klipingnya! Ya Eko akan tahu sendiri apa isi kliping yang aku buat?" kata Budi.

"Baiklah aku buka klipingnya!" kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

Eko membuka klipingnya dengan baik, ya Eko melihat dan membaca isi kliping gitu. 

"Isi kliping tentang berita-berita di koran tentang urusan pemerintahan Palembang toh," kata Eko. 

"Berita-berita di koran tentang urusan pemerintahan Palembang, ya pemerintahan daerah," kata Budi. 

"Berita-berita menarik-menarik ceritanya. Bahan belajar Budi kan, ya berita-berita tentang urusan pemerintah Palembang?" kata Eko.

"Yaaa iya lah Eko...bahan belajar aku!" kata Budi. 

"Demi keinginan Budi ingin kerja di pemerintah, ya jadi Budi belajar dengan baik," kata Eko. 

"Nama juga usaha sih, ya belajar dengan baik dengan tujuan keinginan aku kerja di pemerintahan gitu," kata Budi. 

"Ada kemauan pasti ada jalan," kata Eko. 

"Bener omongan Eko!" kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Program-program kerja pemerintahan daerah di jalankan dengan baik," kata Eko. 

"Urusan pemerintah, ya program-program kerja pemerintahan daerah di jalankan dengan baik," kata Budi. 

"Bila ada masalah dalam menjalankan program-program kerja pemerintah daerah, ya di proses dengan baik sampai tidak ada masalah lagi," kata Eko. 

"Orang-orang yang kerja di pemerintahan harus bertanggung jawab dengan baik menjalankan kerjaannya, ya bila ada masalah segera di selesai dengan baik demi kebaikan ini dan itu," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

Eko cukup membaca isi kliping, ya kliping di tutup dan kliping di taruh di meja gitu. 

"Tinggal di Palembang," kata Eko. 

"Orang-orang yang tinggal di Palembang kan Eko?" kata Budi.

"Iya Budi....orang-orang yang tinggal di Palembang!" kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Orang-orang yang tinggal di Palembang menggerakkan ekonomi dengan baik," kata Eko. 

"Ekonomi. Omongan Eko...berdasarkan berita di koran kan?" kata Budi. 

"Yaaa iya sih Budi...omongan aku berdasarkan berita di koran dan berita di Tv...berkaitan dengan ekonomi!" kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Usaha ini dan itu," kata Eko. 

"Demi hidup ini, ya di jalankan usaha ini dan itu dengan baik," kata Budi. 

"Kompetisi terjadi dengan baik," kata Eko. 

"Memang terjadi dengan baik kompetisi sih," kata Budi. 

"Persaingan sengit," kata Eko.

"Memang persaingan sengit banget. Hasil dari apa yang di usahakan? Ya rezeki...masing-masing!" kata Budi. 

"Hasil memang rezeki...masing-masing!" kata Eko. 

"Emmm," kata Budi.

"Main permainan ular tangga saja Budi!" kata Eko.

"Ya oke main permainan ular tangga!" kata Budi.

Budi mengambil permainan ular tangga di bawah meja, ya permainan di taruh di atas meja. Eko dan Budi main permainan ular tangga dengan baik gitu.

"Emmm," kata Eko.

"Aku mau cerita Eko!" kata Budi.

"Budi mau cerita toh, ya Budi silakan bercerita dengan baik!" kata Eko.

"Begini cerita!" kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

"Mohan yang kerjaan jualan Es Cendol, ya kehidupan Mohan di jalankan dengan baik gitu. Orang tua Mohan telah lama meninggal gitu. Aqeela yang kerja di toko kelontong, ya pemilik kelontong adalah Hesti gitu. Mohan memang berteman baik sama Aqeela, ya Mohan benar-benar menyukai Aqeela gitu. Ketika Mohan mau menyatakan cinta sama Aqeela, ya ternyata Aqeela sudah jadian dengan Harry gitu. Ya Harry kerjaannya menjalankan usaha bengkel motor karena Harry suka motor, ya dan Harry punya geng motor gitu. Mohan hanya bisa memendam rasa suka sama Aqeela gitu. Hubungan pacaran yang di jalankan Harry dan Aqeela berjalan dengan baik gitu. Mohan sadar sih dengan keadaan dirinya, ya yang kerjaannya hanya penjual Es Cendol demi hidup ini gitu. Fattah yang kerjaannya sopir angkot gitu. Ya Fattah memang menjalankan rumah tangganya dengan baik sama Zara gitu. Mohan memang berteman baik sama Fattah, ya keduanya sering main catur di depan rumah Fattah sambil menikmati minum kopi dan makan singkong goreng gitu. Ya Fattah punya adik yang bernama Raisa gitu. Ya Raisa kerja di toko elektronik, ya pemilik toko adalah Ayu gitu. Mohan yang tertarik sama Raisa, ya Mohan ngomongin sih sama Fattah dengan tujuan sih Mohan ingin jadian sama Raisa gitu. Fattah tidak ada masalah sih Mohan yang ingin jadian sama Raisa, ya yang jadi pertanyaan Fattah adalah....apakah Raisa mau sama Mohan?. Hubungan Mohan dan Raisa baik seperti teman baik gitu. William yang menjalankan rumah makan gitu, ya status William duda gitu, ya Vio istri William telah lama meninggal gitu. Raisa berteman baik dengan William gitu. William suka dengan Raisa gitu. Mohan suka dengan Raisa, ya Mohan berusaha dengan baik jadian sama Raisa gitu. Ya William berusaha dengan baik jadian dengan Raisa gitu. Persaingan sengit sih antara William dan Mohan jadian sama Raisa gitu. Raisa berpikir dengan baik mau milih William apa Mohan gitu?. Raisa punya teman yang bernama Victoria gitu. Ya Victoria telah menikah dengan Noel gitu. Noel kerja di perusahaan gitu. Hidup Victoria menyenangkan sih karena Noel memang kaya, ya jadi Noel bisa memenuhi kebutuhan Victoria dengan baik gitu. Raisa yang belajar dari rumah tangganya Victoria dan Noel gitu, ya jadi Raisa memutuskan untuk memilih cowok yang kaya gitu. Raisa memilih William gitu. William senang sih jadian sama Raisa gitu. Mohan yang gagal jadian sama Raisa, ya Mohan murung sih karena Mohan sadar sih dengan keadaan Mohan yang hanya penjual Es Cendol demi hidup ini. Fattah sebagai teman baik Mohan, ya Fattah mengerti dengan baik keadaan Mohan yang gagal bersama Raisa gitu. Hubungan pacaran William dan Raisa di jalankan dengan baik, ya keduanya ada rencana untuk menikah gitu. Mohan menerima dengan baik, ya Raisa jadian sama William gitu. Hubungan William dan Raisa berjalan dengan baik dan baik, ya menikah deh keduanya dan bahagia gitu. Ceritanya Mohan menjalankan hidupnya dengan baik, ya kerjaan jualan Es Cendol di jalankan dengan baik dan sampai berumur 35....Mohan masih jomlo gitu. Memang Mohan menabung dengan baik dari hasil kerja untuk menikah dengan cewek yang di sukai Mohan gitu. Orang-orang ngomongin Mohan, ya bujang tua belum menikah gitu. Mohan ibadah dengan baik dengan tujuan dapat jodoh gitu. Mohan bertemu cewek yang baik ketika Mohan selesai sholat di mesjid, ya nama cewek adalah Yoriko. Ya Yoriko berpenampilan seperti cewek muslimah dan kerjaan Yoriko guru ngaji gitu. Mohan menjalankan pendekatan dengan baik sama Yoriko dengan cara ajaran agama Islam gitu. Pada akhirnya Mohan menikah dengan baik sama Yoriko gitu. Fattah senang dengan baik Mohan menikah dengan Yoriko gitu. Mohan senang bersama Yoriko karena Yoriko menerima dengan baik keadaan Mohan gitu. Rumah tangga di jalankan Mohan dan Yoriko dengan baik. Begitulah ceritanya!" kata Budi. 

"Cerita yang bagus!" kata Eko.

"Sekedar cerita saja!" kata Budi.

"Kisah cinta," kata Eko.

"Emmm," kata Budi. 

"Lika liku kisah cinta tokoh Mohan," kata Eko.

"Begitulah ceritanya," kata Budi.

"Bujang tua...tokoh Mohan menikah juga dengan Tokoh Yoriko, ya cewek yang baik yang bisa menerima keadaan tokoh Mohan," kata Eko. 

"Cewek yang baik yang bisa menerima keadaan cowok," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

Budi dan Eko tetap asik main permainan ular tangga gitu.

CAMPUR ADUK

THAT CHAMPIONSHIP SEASON

Malam hari, ya keadaan lingkungan sekitar rumah Budi tenang dan baik gitu. Setelan nonton Tv yang acaranya menarik dan bagus tentang seni da...

CAMPUR ADUK