CAMPUR ADUK

Monday, March 17, 2025

CHAPLIN

Malam yang tenang dan keadaan lingkungan baik gitu. Setelah nonton Tv yang acaranya menarik dan bagus di Magna Chennel gitu. Seperti biasa sih...Budi duduk santai di depan rumahnya, ya sambil menikmati minum kopi dan makan singkong goreng gitu. 

"Baca cerpen saja!" kata Budi. 

Budi mengambil buku di bawah meja, ya buku di buka dengan baik dan cerpen di baca dengan baik gitu. 

Isi cerita yang di baca Budi :

Charlie Chaplin yang sudah tua mengenang percakapannya dengan George Hayden, editor fiktif dalam otobiografinya pada tahun 1962 di Swiss.

Di East End London era Victoria. Chaplin melarikan diri dari masa kecilnya yang dilanda kemiskinan dengan membenamkan dirinya dalam dunia sirkuit varietas. Pada tahun 1894, setelah ibunya Hannah kehilangan suaranya di panggung, Charlie yang berusia lima tahun menggantikannya. Hannah akhirnya berkomitmen untuk suaka setelah mengembangkan psikosis. Selama bertahun-tahun, Chaplin dan saudaranya Sydney mendapatkan pekerjaan dengan produser varietas Fred Karno, yang kemudian mengirimnya ke Amerika Serikat. Dia memulai hubungan dengan penari Hetty Kelly dan segera melamarnya. Namun, Kelly menolak, dengan alasan dia terlalu muda. Chaplin bersumpah untuk kembali ketika dia sukses.

Di Amerika, Chaplin bekerja untuk produser komedi terkenal Mack Sennet. Ia menciptakan karakter Tramp, dan karena kemampuan penyutradaraan yang buruk dari pacar Sennett, Mabel Normand, ia menjadi sutradaranya sendiri. Setelah Sydney menjadi manajernya, Chaplin memutuskan hubungan dengan Sennett untuk mendapatkan kendali kreatif atas film-filmnya, dengan tujuan suatu hari memiliki studio sendiri. Pada tahun 1917, ia menyelesaikan pengerjaan filmnya The Immigrant dan memulai hubungan selama dua tahun dengan aktris Edna Purviance.

Bertahun-tahun kemudian, di sebuah pesta yang diadakan oleh Dauglas Fairbanks, Chaplin berkencan dengan aktris cilik Mildred Harris. Ia mendirikan studionya sendiri dan menjadi "pria paling terkenal di dunia" sebelum ulang tahunnya yang ke-30. Chaplin memberi tahu Fairbanks bahwa ia harus menikahi Harris karena ia sedang hamil, tetapi kemudian mengetahui bahwa itu adalah tipuan. Chaplin berkonfrontasi dengan J. Edgar Hoover tentang aktor/sutradara dan propaganda. Hal ini memicu dendam selama 40 tahun oleh Hoover.

Pengacara perceraian Harris mengklaim film Chaplin The Kid sebagai aset. Chaplin dan Sydney melarikan diri dengan rekaman tersebut, menyelesaikan penyuntingannya di sebuah hotel di Salt Lake City, lalu menyelundupkannya kembali ke Los Angeles.

Kedua bersaudara itu mengatur agar ibu mereka bergabung dengan mereka, tetapi Chaplin tidak dapat mengatasi kondisi ibunya yang semakin memburuk. Pada tahun 1921, Chaplin menghadiri pemutaran perdana The Kid di Inggris. Ia berharap dapat menemukan Hetty, tetapi segera mengetahui bahwa Hetty meninggal karena epidemi influenza. Chaplin juga menemukan bahwa kelas pekerja Inggris membencinya karena tidak bergabung dengan angkatan bersenjata Inggris selama Perang Dunia I seperti yang mereka lakukan.

Kembali ke Amerika, Hoover menyelidiki kehidupan pribadi Chaplin, mencurigainya bersimpati terhadap Soviet. Chaplin terpaksa mempertimbangkan dampak film bicara terhadap kariernya. Meskipun film bersuara populer, ia bersumpah tidak akan pernah membuat film bicara yang menampilkan Tramp.

Pada tahun 1925, Chaplin membuat The Gold Rush dan menikahi aktris Lita Grey. Namun, ia kemudian berkata kepada George bahwa ia selalu menganggapnya sebagai "perempuan jalang" dan hampir tidak pernah menyebutkannya dalam otobiografinya. Chaplin menikahi Paulette Goddard dan merasa bersalah dan bersimpati terhadap jutaan orang yang menganggur karena Keruntuhan Wall Street (Chaplin menjual sebagian besar sahamnya setahun sebelum keruntuhan). Chaplin memutuskan untuk membahas masalah tersebut dalam Modern Times, tetapi dedikasinya terhadap film ini mengakibatkan perceraian.

Di sebuah pesta industri, Chaplin yang setengah Roma menolak berjabat tangan dengan seorang Nazi yang berkunjung. Fairbanks berkomentar bahwa Chaplin mirip Adolf Hitler, yang mengilhaminya untuk menciptakan The Great Dictator. Film yang menyindir Nazisme ini menjadi hit di seluruh dunia dan semakin membuat Hoover marah, yang menganggapnya sebagai propaganda anti-Amerika.

Chaplin menikahi aktris Oona O'Neill, yang mirip Hetty. Namun, ia diduga sebagai ayah dari anak mantan kekasihnya Joan Barry. Meskipun tes darah membuktikan bahwa anak itu bukan anaknya, Chaplin diperintahkan untuk memberikan dukungan finansial setelah tes darah dinyatakan tidak dapat diterima di pengadilan. Dengan reputasinya yang rusak, ia menjauh dari mata publik selama lebih dari tujuh tahun hingga memproduksi Limelight. Selama MvCarthyisme, keluarga Chaplin meninggalkan Amerika bersama-sama untuk berkunjung ke Inggris, tetapi kemudian Jaksa Agung Amerika Serikat mencabut izin masuk kembali.

Pada tahun 1972, Chaplin diundang kembali ke Amerika untuk menerima Penghargaan Kehormatan Akademi. Meskipun awalnya merasa kesal setelah dua dekade di pengasingan dan yakin bahwa tidak seorang pun akan mengingatnya, ia terharu hingga menangis ketika penonton menertawakan cuplikan filmnya dan memberikan Chaplin tepuk tangan terlama sepanjang masa Academy Awards.

**

Budi selesai baca cerpen yang ceritanya bagus, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu. 

"Emmm," kata Budi.

Budi menikmati minum kopi dan makan singkong goreng gitu. 

"Nyanyi ah dan main gitar!. Menghibur diri!!!" kata Budi.

Budi mengambil gitar yang di taruh di samping kursi, ya gitar di mainkan dengan baik dan bernyanyi dengan baik gitu. 

Lirik lagu yang dinyanyikan Budi :

"Maaf, ku telah menyakitimuKu telah kecewakanmuBahkan kusia-siakan hidupkuDan kubawa kau s'perti diriku
Walau hati ini t'rus menangisMenahan kesakitan iniTapi kulakukan semua demi cinta
Akhirnya juga harus kurelakanKehilangan cinta sejatikuSegalanya t'lah kuberikanJuga semua kekuranganku
Jika memang ini yang terbaikUntuk diriku dan dirinya'Kan kut'rima semua demi cinta, wo-wo
Jujur, aku tak kuasaSaat terakhir kugenggam tanganmuNamun yang pasti terjadiKita mungkin tak bersama lagi
Bila nanti esok hariKutemukan dirimu bahagiaIjinkan aku titipkanKisah cinta kita selamanya
Uh-oh-uh-uh-ohUh-uh-oh-uh-oh'Oh-uh-oh
Jujur, aku tak kuasaSaat terakhir kugenggam tanganmu (tanganmu)Namun yang pasti terjadi (yang pasti terjadi)Kita mungkin tak bersama lagi
Bila nanti esok hari (nanti esok hari)Kutemukan dirimu bahagia (dirimu bahagia)Ijinkan aku titipkanKisah cinta kita (kisah cinta kita)
Kisah cinta kita selamanyaHm, demi cinta"

***

Budi selesai menyanyi, ya gitar berhenti di mainkan dan gitar di taruh di samping kursi gitu. 

"Emmm," kata Budi.

Budi menikmati minum kopi dan makan singkong goreng gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan di depan rumah Budi gitu. Eko duduk dengan baik dekat Budi gitu. Di meja ada anglo kecil di atasnya ada tekok kaleng berisi air panas gitu.

"Emmm," kata Budi.

"Budi," kata Eko.

"Apa Eko?" kata Budi.

"Berita di jaringan internet...masihkan versinya dari A sampai Z dengan tujuan pembuat berita yang ini dan itu?" kata Eko.

"Berita di jaringan internet toh?" kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

Budi berpikir dengan baik mengingat dengan baik berita di jaringan internet yang punya nilai kesamaan cerita berita tapi pembuat beritanya berbeda.

"Masih sih...Eko...berita di jaringan internet versinya dari A sampai Z. Ya demi hidup ini yang penuh dengan kompetisi demi urusan rezeki gitu," kata Budi.

"Manusia yang pintar," kata Eko.

"Memang manusia yang pintar, ya menekuni dengan baik....bidangnya demi hidup ini," kata Budi.

"Demi hidup enak," kata Eko. 

"Memang demi hidup enak sih," kata Budi. 

"Dari pada hidup susah. Contohnya : cerita hidup susah dengan penuh penderitaan, ya cerita orang-orang yang tinggal di jalanan," kata Eko.

"Contoh Eko bener sih tentang hidup yang susah, ya berdasarkan survei lapangan gitu," kata Budi.

"Ya sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Eko.

"Memang sih...sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi.

"Ngomong-ngomong Budi...apa masih tentang informasi ini dan itu di terima orang ini dan itu dengan baik?" kata Eko.

"Kalau tentang informasi ini dan itu sih....berkaitan ini dan itu, ya di terima orang ini dan itu. Masih sih Eko. Karena kemajuan teknologi Hp, ya jadi informasi ini dan itu cepat sampai pada orang ini dan itu," kata Budi.

"Masih sih toh," kata Eko.

"Berarti kalau informasi tentang ini dan itu, ya sampai pada orang ini dan itu. Orang itu segera menghilangkan jejak karena ketahuan pihak-pihak mencarinya," kata Budi.

"Berdasarkan di film sampai cerita kenyataan hidup...pastinya sih orang yang mendapatkan informasi karena ketahuan keburukannya, ya menghilangkan jejaknya dari pada di tangkap polisi," kata Eko.

"Hidup tetap sama, ya kan Budi?" kata Budi.

"Memang hidup tetap sama..sih..Eko?" kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

"Di ruang lingkup sosial masyarakat masih ada keburukan ini dan itu, ya berarti hidup ini tetap berhati-hati!" kata Eko.

"Memang hidup ini..tetap berhati-hati!" kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

"Main kartu remi saja Budi!" kata Eko.

"Okey main kartu remi!" kata Budi.

Budi mengambil kartu remi di bawah meja, ya kartu remi di kocok dengan baik dan kartu remi di bagikan dengan baik gitu. Eko dan Budi main kartu remi dengan baik, ya main cangkulan gitu.

"Emmm," kata Eko. 

"Agama penting banget peranannya di ruang lingkungan sosial masyarakat kan Eko?" kata Budi.

"Memang sih Budi...agama penting banget peranannya di ruang lingkup sosial masyarakat dengan tujuannya sih...menyadarkan manusia untuk tetap berjalan di jalan baik untuk kebaikan bersama," kata Eko.

"Kebaikan bersama," kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

Budi dan Eko, yaaa asik main kartu remi, ya main cangkulan gitu.

"Budi mau cerita apa tidak?" kata Eko.

"Yaaa aku mau cerita sih Eko!" kata Budi.

"Silakan Budi bercerita dengan baik!" kata Eko.

"Begini ceritanya!" kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

"Mohan yang yatim piatu tinggal bersama Udin yang kerjaannya marbot mesjid. Rumah Udin sederhana tapi nyaman gitu. Udin seorang duda, ya istrinya telah lama meninggal dunia gitu. Karena cinta, ya Udin mengenang dengan baik istri tercinta dan mendoakan dengan baik istri tercinta gitu. Mohan membantu dengan baik kerjaan Udin yang jadi marbot mesjid gitu. Hidup ini penuh dengan kompetisi untuk mencari rezeki gitu. Mohan kerjaannya jualan somay gitu. Aqeela menjalankan kuliah dengan baik di Universitas gitu. Mohan kenal dengan Aqeela gitu, ya karena rumah Aqeela di sebelahnya Udin gitu. Ya Aqeela tinggal bersama Ibunya yang bernama Amanda gitu dan Ayah Aqeela telah lama meninggal dunia gitu. Aqeela berteman baik teman kuliah yang bernama Raisa gitu. Mohan suka dengan Aqeela, ya maka itu Mohan berteman baik sama Aqeela gitu. Di kampus, ya ada cowok yang suka dengan Aqeela, ya cowok itu nama William gitu. Sebenarnya sih, ya Raisa suka dengan William gitu tapi William berusaha dengan baik mau jadian sama Aqeela jadi Raisa yang suka sama William, ya Raisa di abaikan William gitu. Aqeela yang tidak suka dengan William, ya Aqeela menolak William dengan baik gitu. Ya William yang di tolak Aqeela, ya jadi William memutuskan memilih Raisa gitu. Raisa senang banget bersama William gitu. Hubungan kisah cinta di jalankan dengan baik sama William dan Raisa gitu. Aqeela menjalankan kuliahnya dengan baik di Universitas gitu. Mohan tetap berteman baik sama Aqeela gitu. Suatu hari, ya Aqeela bersama Raisa di kafe gitu. Fattah yang berada di kafe, ya Fattah tertarik dengan cewek cantik dan berkenalan dengan cewek cantik, ya Aqeela gitu. Ya Fattah anak pemilik perusahaan PT. CITRA gitu. Fattah dan Aqeela berteman baik, ya sampai keduanya berpacaran gitu. Mohan yang tahu Aqeela berpacaran dengan Fattah, ya Mohan ada rasa jengkel gitu tapi Mohan sadar sih dengan dirinya gitu. Ya Mohan memutuskan dekat dengan Tamara gitu. Ya Tamara anaknya Wendy dan Kiky dan Tamara kerja dengan baik di toko kelontong, ya pemilik toko Hesti gitu. Mohan tetap berteman baik sama Aqeela gitu. Hubungan kisah cinta Aqeela dan Fattah berjalan dengan baik, ya cerita sih..sampai nafsu Fattah tidak tertahankan jadinya Fattah dan Aqeela melakukan hubungan intim gitu. Cerita sih, ya Aqeela hamil dan Fattah menolak anak yang di kandung Aqeela gitu dan Fattah meninggalkan Aqeela. Ya Aqeela bersedih dan berkata "Aku bodoh mencintai cowok seperti Fattah". Demi anak di kandung, ya tetap Aqeela berusaha bersama dengan Fattah gitu. Ya Fattah tetap tidak ingin bersama Aqeela dan Fattah telah bersama cewek yang bernama Zara. Ya kerjaan Zara model gitu. Mohan sampai tahu sih, ya masalah Aqeela yang di tinggalkan Fattah dengan keadaan Aqeela hamil gitu. Rasa marah Mohan ingin menghajar Fattah yang meninggalkan Aqeela dalam keadaan hamil gitu. Ya Aqeela ingin mengugurkan kandungan tapi tidak jadi gitu. Ya Mohan yang mau jadian sama Tamara, ya Mohan memutuskan dengan baik tidak jadian sama Tamara karena rasa suka Mohan sama Aqeela gitu. Mohan yang menyukai Aqeela, ya jadi mau bersama Aqeela dan Mohan mengakui dengan baik anak yang di kandung Aqeela gitu. Aqeela menerima Mohan dengan baik, ya keduanya menikah gitu. Aqeela tetap mencintai anaknya dengan baik, ya di berinama Yasmin gitu. Mohan mencintai dengan baik Aqeela dan anak Yasmin gitu. Rumah tangga yang di jalankan Mohan bersama istri dan anak baik gitu. Begitulah ceritanya!" kata Budi. 

"Cerita yang bagus!" kata Eko. 

"Sekedar cerita saja!" kata Budi.

"Kisah cinta," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Demi cinta, ya tokoh Mohan menerima keadaan tokoh Aqeela yang hamil," kata Eko. 

"Begitulah ceritanya!" kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi.

Budi dan Eko tetap asik main kartu remi, ya main cangkulan gitu. 

CAMPUR ADUK

CHUPP

Malam hari. Setelah nonton Tv yang acaranya bagus di Magna Chennel gitu, yaaa seperti biasa sih...Budi duduk dengan santai di depan rumahnya...

CAMPUR ADUK