Eko selesai nonton Tv di ruang tengah, ya pindah duduknya di teras depan rumahnya.
"Ya baca buku ah!" kata Eko
Eko mengambil buku di meja, ya buku di buka dengan baik, ya di pilih dengan baik cerpen yang ingin di baca. Terpilih lah salah satu cerpen yang di baca Eko dengan baik gitu.
Isi cerita yang di baca Eko :
Gandalf dan Thorin Oakenshield bertemu di Kuda Jingkrak, dan Gandalf meyakinkan Thorin untuk merebut kembali Erebor dan Gunung Kesepian. Dua belas bulan kemudian, Thorin dan perusahaannya dikejar oleh Azog dan rombongan Orc-nya. Mereka diantar oleh Gandalf ke rumah terdekat Beorn, seorang pengubah kulit yang bisa berbentuk beruang. Malam itu, Azog dipanggil ke Dol Guldur oleh Necromancer, yang memerintahkannya untuk mengatur pasukannya untuk berperang. Azog kemudian mendelegasikan perburuan Thorin kepada putranya Bolg. Keesokan harinya, Beorn mengawal perusahaan ke perbatasan Mirkwood, di mana Gandalf menemukan Black Speech tercetak di reruntuhan tua. Ini, dan permintaan sebelumnya oleh Galadriel, mendesaknya untuk menyelidiki makam Nazgul. Dia memperingatkan perusahaan untuk tetap di jalan dan meninggalkan mereka. Saat memasuki hutan mereka tersesat dan terjerat oleh laba-laba raksasa. Bilbo kemudian mulai membebaskan para kurcaci dengan bantuan cincin tembus pandang yang baru saja diperolehnya. Dia kemudian menjatuhkan Cincin dan pertama-tama mulai memahami pengaruh gelapnya setelah dia secara brutal membunuh makhluk untuk mengambilnya.
Laba-laba yang tersisa dilawan oleh Peri-Kayu yang dipimpin oleh Tauriel dan Legolas. Mereka juga menangkap Kurcaci dan membawa Thorin ke hadapan raja mereka Thranduil. Thorin menghadapkan Elvenking tentang pengabaiannya dari Kurcaci dari Erebor setelah serangan Smaug 170 tahun sebelumnya dan akibatnya dipenjarakan dengan Kurcaci lainnya. Bilbo, setelah menghindari penangkapan, mengatur pelarian menggunakan tong-tong anggur kosong yang dikirim ke hilir. Saat dikejar oleh Peri-Kayu, mereka disergap oleh Bolg dan kelompok Orc-nya, dan Kili terluka dengan batang Morgul. Mereka terlibat dalam pertempuran tiga arah yang berjalan di sungai, tetapi pada akhirnya para Kurcaci dapat melarikan diri dari kedua kelompok pengejar. Thranduil kemudian menyegel kerajaannya ketika tawanan Orc mengungkapkan entitas jahat telah kembali dan mengumpulkan pasukan di selatan, tetapi Tauriel memutuskan untuk pergi dan membantu Kurcaci, ya Legolas mengejarnya. Sementara itu, Gandalf dan Radagast pergi untuk menyelidiki makam Nazgûl, yang mereka temukan kosong.
Perusahaan itu diselundupkan ke Esgaroth oleh seorang bargeman bernama Bard. Thorin menjanjikan Master dan orang-orang Laketown bagian dari harta gunung. Kemudian terungkap bahwa Bard adalah keturunan penguasa terakhir Dale, dan memiliki panah hitam terakhir yang mampu membunuh Smaug. KÃli dipaksa untuk tetap tinggal, dijaga oleh Fili, in, dan Bofur, ya karena kompi yang tersisa menerima perpisahan besar. Sementara itu, Gandalf melakukan perjalanan ke selatan menuju reruntuhan Dol Guldur, sementara Radagast pergi untuk memperingatkan Galadriel tentang penemuan mereka di makam Nazgûl. Gandalf menemukan reruntuhan yang dipenuhi Orc dan disergap oleh Azog. Necromancer mengalahkan dan mengalahkan Gandalf dan mengungkapkan dirinya sebagai Sauron.
Thorin dan teman-temannya yang tersisa mencapai Lovely Mountain, di mana Bilbo menemukan pintu masuk yang tersembunyi. Dia dikirim untuk mengambil Arkenstone, dan saat melakukannya, dia secara tidak sengaja membangunkan Smaug. Saat berbicara dengan Bilbo, Smaug mengungkapkan pengetahuannya tentang rencana kedua kurcaci untuk merebut kembali emas dan kembalinya Sauron. Kembali di Laketown, Bard mencoba untuk membawa panah hitam ke peluncur kota, karena ia takut apa yang mungkin terjadi ketika Kurcaci memasuki gunung. Namun, dia ditangkap oleh Tuan dan pelayannya yang licik, Alfrid, dalam proses dan meninggalkan putranya untuk menyembunyikan panah. Bolg dan kelompok Orc-nya kemudian menyusup ke kota dan menyerang empat Kurcaci, tetapi dengan cepat dikirim setelah kedatangan Tauriel dan Legolas; Tauriel kemudian cenderung ke KÃli. Sementara KÃli pulih, dia secara terbuka mengagumi kecantikan Tauriel dan bertanya-tanya apakah dia mencintainya. Legolas pergi mengejar Bolg. Sementara itu.
Kembali ke dalam gunung, selama pengejaran panjang, Bilbo dan Kurcaci menyalakan kembali penempaan gunung menggunakan api Smaug untuk membuat dan melelehkan patung emas besar, berharap mengubur Smaug hidup-hidup dalam emas cair. Mereka melakukannya, tetapi Smaug muncul dari emas, tersandung keluar dari gunung dan terbang untuk menghancurkan Laketown saat Bilbo mengawasinya dengan ngeri dan putus asa.
***
Eko selesai baca buku, ya buku di taruh di meja. Eko menikmati minum kopi dan makan gorengan. Budi dateng ke rumah Eko, ya memarkirkan dengan baik motornya di depan rumah Eko. Budi duduk dengan baik, ya dekat Eko.
"Eko," kata Budi.
"Apa?" kata Eko.
"Kenapa manusia bisa buta, bisu dan tuli?" kata Budi.
"Nanya hal itu, ya jangan tanya pada aku. Tanya sama orang-orang yang pinter di bidang penelitian tentang manusia. Kenapa manusia itu bisa buta, bisu dan tuli? Orang-orang itu mendapatkan gelar Sarjana, ya bidang kedokteran!" kata Eko.
"Ya Eko. Cuma sekedar obrolan lulusan SMA saja. Kalau tidak bisa menjawab, ya tidak masalah. Ilmu sebatas SMA!" kata Budi.
"Ya aku paham omongan Budi. Ilmu sebatas SMA. Ya aku berusaha juga dengan ilmu sebatas SMA. Ya sebenarnya manusia terlahir sempurna, ya kebanyakan manusia. Ada faktor-faktor yang menyebabkan manusia terhambat perkembangan pertumbuhannya, ya menyebabkan diri manusia itu, ya buta, bisu dan tuli," kata Eko.
"Mungkin penyakit penyebabnya?!" kata Budi.
"Mungkin?!" kata Eko.
"Kasihan juga manusia yang di uji dengan kekurangan dari dalam dirinya," kata Budi.
"Ya memang kasihan sih. Tapi hidup ini tetap berjuang hidup, ya karena keadaan memang harus berjuang tidak boleh pasrah pada keadaan," kata Eko.
"Sabar. Menjalanin hidup ini," kata Budi.
"Memang harus sabar menghadapi hidup ini," kata Eko.
"Bagi yang sempurna. Ya banyak-banyak bersyukur dengan baik, ya dengan cara ibadah dengan baik," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Ngomongin hal yang lain. Tentang menjalanin hidup ini," kata Budi.
"Terus!!!" kata Eko.
"Hidup ini. Ingin mencapai sesuatu yang di citakan, ya kesuksesan, ya bisa mudah jika semua orang, ya jalan baik. Tapi hidup ini. Ingin mencapai sesuatu yang di citakan, ya sulit karena ada banyak orang yang buruk perilakunya, ya menjatuhkan dengan cara halus atau kasar dengan cara berpura-pura, ya licik," kata Budi.
"Budi ngomong seperti itu. Berdasarkan pengalam orang yang menjalankan hidup ini," kata Eko.
"Ya pengalaman orang yang menjalankan hidup ini," kata Budi.
"Hidup ini. Antara baik dan buruk," kata Eko.
"Memang hidup ini tetap antara baik dan buruk," kata Budi.
"Ya aku akan ngomong seperti Budi. Manusia yang lahir di muka bumi duluan, ya kenapa tidak bisa mendengarkan Roh. Padahal telah lama mengenal agama duluan?" kata Eko.
"Kenapa ya?" kata Budi.
"Kata orang yang melampaui batasannya sebagai manusia, ya sampai mendengarkan Roh. Ya jawabannya pada ilmunya!" kata Eko.
"Ilmu jawabannya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Main catur saja!" kata Budi.
"OK. Main catur!" kata Eko.
Eko mengambil buku di meja, ya di taruh di bawah meja. Eko mengambil papan catur di bawah meja, ya di taruh di atas meja. Ya Budi dan Eko, ya menyusun bidak catur di atas papan catur.
"Kalau ngomongin orang-orang barat. Ya cara makannya, ya berkelas banget," kata Budi.
"Ya budaya orang-orang barat. Di pengaruhi dengan kelas kebangsawan. Jadi cara makannya berkelas gitu. Ya beda dengan kita. Ya cara makannya, ya biasa pake tangan padahal ada alat-alat makan gitu," kata Eko.
"Primitif," kata Budi.
"Cara makan orang-orang primitif. Yang penting itu makan-makanan yang baik untuk kesehatan tubuh. Jangan makan-makanan yang dapat merusak tubuh," kata Eko.
"Memang yang terpenting itu. Makan-makanan yang baik untuk tubuh. Ya untuk minuman, ya minum-minuman yang baik untuk tubuh. Jangan minum-minuman yang merusak tubuh," kata Budi.
"Sakit itu menderita," kata Eko.
"Memang sakit itu menderita kalau penyebabnya dari makanan dan minuman yang buruk untuk tubuh," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
Eko dan Budi, ya main catur dengan baik gitu.