CAMPUR ADUK

Thursday, June 20, 2019

TANGGAPAN PUBLIK

Sore hari di pinggir jalan. Dono asik minum es cendol. Indro langsung duduk bersama Dono dan memesan es cendol juga ke Mamang es cendol. Di tunggu dengan sabar....eeee es cendol jadi juga dan berikan ke Indro oleh Mamang penjual es cendol.

"Minum Don."

"Iya."

"Oh..iya..omong-omong gimana kelanjutan sidang sengketa Pilpres di MK."

"Baik..Indro."

"Eeee..bukan itu maksudnya? Tanggapan kamu sebagai masyarakat.....itu yang saya mau?"

"Oh...tanggapan saya. Tentang sidang sengketa Pilpres di MK? Saya sih memahaminya dengan 2 faktor variabel x dan y saja. Maksudnya? Iya atau tidak nya kecocokan bukti-bukti yang ada dan sesuaikan dengan pokok permasalahan adakah kecurangan dalam sistem yang diatur dalam pemungutan suara. Pada hal dari awal memang sistematis sistem kerja Pemilu ...orang ada rencana dan perencanaan agar suatu sistem kerja berhasil dengan baik dan menampik banyak kesalahan. Cuma saya gak suka aja setiap elit politik bicara....untuk pendidikan publik? Padahalkan semua sudah di konsep rapih setiap tema yang akan di publikasikan dan di tonton masyarakat. Hasil survei saya aja....di masyarakat saja dari jenis pemberitaan yang dipublikasikan baik hoaks sampai fakta..sih....menyesuaikan data yang di publikasikan di masyarakat lewat media apapun. Maksudnya jadi objek pembicaraan, tapi ada lebihnya ada kurangnya...biasa itumah masyarakat."

"Oh..begitu. Jadi masih iya atau tidaknya dalam proses menggodok hasil gugatan dari pihak penggugat tentang sengketa Pilpres."

"Iya..itu maksudnya."

"Don kalau terbukti ada kecurangan gimana?"

"Ya...sebenarnya...sih dari awal sampe akhir sih memang sistemnya memanipulasi suara. Tapi bagaimana prosesnya yang di jalankan ke dua belah pihak dalam peserta Pemilu Presiden saja....ada tindakan di jalankan kecurangan atau tidak? Jadi agak riskan..sih. Maksudnya kecil banget untuk memeriksakan kecurangan itu. Karena sistem kerjanya ke dua peserta Pemilu Presiden....sebelas dua belas.....alias sama aja. Jadi gugatan dari Pak Prabowo ke MK ini harus cocok datanya dengan data KPU dan juga dari data Pak Joko Widodo. Maka variabel x dan y cocok...maka selesai lah Hakim memutuskan Pemilu berjalan baik dan tidak ada kecurangan. Tapi masalahnya ini..data ini tidak cocok....itulah di permasalahannya......harus di selesaikan masalahnya. Apa benar Pak Joko Widodo atau Pak Prabowo ....apakah....KPU yang benar...itu saja?. Ya...masih iya atau tidak."

"Jadi kemungkinannya kecillah. Kan sistem kerja pemerintahan ada sistem evaluasi kerja setelah data di kumpulkan untuk......menampik kesalahan yang ada. Agar...kegagalan di minimkan....maksudnya di usahakan tidak ada kegagalan."

"Itu tahu."

"Ya...saya..hanya ingin tahu tanggapan kamu saja Don."

"Iya..saya tahu..itu."

"Gimana dengan kerusuhan yang terjadi pada 21-22 Mei di Jakarta?"

"Ah..itu sih gak terlalu penting banget. Saya menontonnya dari seluruh jaringan internet sampe pemberitaan Tv di siarankan di seluruh Indonesia sampe pemberitaan Tv Malaysia dan Singapura."

"Oh..iya..kamu baru pulang dari Malaysia..saya lupa Don. Karena kamu lagi bantuin Mbak mu yang kerja di Malaysia. Jadi emang susah di hubungin....kamu. Sibuk banget."

"Ya..begitulah nama juga nolong keluarga."

"Gimana Rara..kabarnya gitu?"

"Baik..... Udahlah ngobrolnya. Es cendol saya habis. Nanti saya di awasin orang pemerintahan...karena tahu banyak tentang sistem kerja pemerintahan yang asli."

"Don..bukannya..itu data penulis yang asli. Bahwa dia di awasi oleh anggota pemerintahan alias di buntutin pake mobil dinas."

"Iya.....," jawab Dono.

"Wah.....wah...wah. Seumur hidup penulis era ke era tidak ada anggota pemerintahan mengawasin penulis baru...era Pak Joko Widodo ini...aneh. Padahal cuma ngoceh di masyarakat di awasi anggota pemerintahan padahal datanya di dapetkan dari media juga."

"Itulah..jangan lama-lama ngobrol di lingkungan. Nanti di curigai ini dan itu."

"Bener juga Don. Padahal lebih baik Pak Prabowo yang menjabat jadi Presiden...maka kamu tidak di awasi anak buah Pak Joko Widodo. Dari sisi ini yang lebih Demokratis adalah Pak Prabowo dari pada Pak Joko Widodo...agak sedikit Diktaktor."

"Kalau..menurut tanggapan kamu begitu sih Indro.. gak ada masalah banget...cuma opini masyarakat saja."

Dono membayar minuman es cendol ke Mamang es cendol dan sekalian membayarin minuman Indro. Lalu Indro selesai minum es cendolnya dan gelasnya di berikan ke Mamang es cendol...tak lupa mengucap "Terima kasih."

Ya.....Mamang es cendol menjawabnya "Iya...sama-sama."

Indro langsung naik motor duduk di jok belakang. Dono segera membawa motor menuju tempat Kasino untuk ngobrol urusan kerjaan.


Karya : No

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK