CAMPUR ADUK

Friday, December 10, 2021

BUKAN HOAX

Budi duduk di depan rumah, ya sedang baca koran, ya sambil menikmati minum teh gelas dan juga makan gorengan. Eko sampai di rumah Budi, ya memarkirkan motornya dengan baik di depan rumah Budi. Eko pun duduk dengan baik di sebelah Budi.

"Eko....omongan Eko bener," kata Budi, ya sambil menaruh koran di meja.

"Omongan aku yang bener yang mana?!" kata Eko.

"Ya omongan di kala hujan, ya tentang banjir sih," kata Budi.

"Kalau omongan itu sih. Kan Budi duluan yang ngomongin tentang banjir," kata Eko.

"Memang sih aku duluan, ya sudah lah. Kita berdua saja yang ngomong," kata Budi.

"Kalau sama-sama ngomong tentang banjir, ya tidak ada masalah sih. Emmmmm yang aku mau tahu. Banjir terjadi di mana?!" kata Eko.

"Banjirnya terjadi di daerah perumahan sih, ya di daerah sekitar daerah kota Bandar Lampung, ya memang cerita masa lalu pernah di daerah perumahan itu pernah banjir, ya kala hujan. Proses waktu, ya di tanggulangi dengan baik di buat dengan baik saluran air yang menanggulangi banjir. Ketika saat ini, ya hujan kemarin. Hujannya memang turun sangat deras. Saluran air, ya tidak bisa menampung jumlah air, ya sampai meluap sih. Taludnya, ya di robohkan sama air sih, ya jadinya banjir sih," kata Budi.

"Ooooooo di daerah perumahan yang dulunya pernah jadi kawasan banjir. Dan sekarang terjadi lagi karena hujan deras dan juga talut di saluran air rusak toh," kata Eko.

"Memang....alam susah untuk di prediksi," kata Budi.

"Ya nama juga alam," kata Eko.

"Orang-orang di Badan Nasional Penanggulan Bencana, ya turun menanggulangi masalah banjir itu," kata Budi.

"Berarti sama dengan berita Tv. Tentang Badan Nasional Penangulan Bencana, ya sigap dalam menanggulangi masalah bencana, ya dari masalah yang kecil sampai masalah yang besar sih," kata Eko.

"Ya....kan aku dapetin beritanya dari koran," kata Budi. 

"Oooo dari koran. Kalau telah di tulis di koran, ya kemungkinannya bener lah. Namanya juga berita," kata Eko. 

"Orang-orang di Badan Nasional Penanggulan Bencana....ternyata kerja keras menanggulangi masalah ini dan itu, ya berkaitan dengan urusan bencana sih," kata Budi. 

"Bagus lah...kalau orang-orang di Badan Nasional Penanggulan Bencana, ya kerja keras menanggulangi masalah ini dan itu, ya yang berkaitan bencana, ya demi kebaikan masyarakat yang terkena bencana sih. Tolong-menolong bisa di bilang begitu sih," kata Eko menegaskan omongan Budi. 

"Ooooiya. Omongan kita tidak jadi hoax kan Eko?!" kata Budi. 

"Omongan kita tidak jadi hoax, ya karena ada bukti kejadian banjir, ya bisa di bilang banjir kecil, ya di tulis di koran lagi," kata Eko. 

"Kalau begitu....lebih baik kita main catur saja!" kata Budi. 

"Ok...main catur!" kata Eko. 

Budi, ya mengambil papan catur di bawah meja dan di taruh di atas papan catur. Saat Budi dan Eko mau menyusun bidak catur di atas papan catur. Ya Abdul dateng ke rumah Budi, ya memarkirkan dengan baik motor di depan rumah Budi. Abdul duduk bersama Eko dan Budi. Eko dan Budi yang ingin main catur, ya tidak jadi karena ada Abdul. Jadi ketiganya main kartu remi dengan baik. 

HUJAN

Budi dan Eko duduk di depan rumah Budi, ya sambil makan gorengan dan minum kopi. Keadaan memang hujan sih, ya jadinya minum kopi yang masih panas, ya menghangatkan tubuh dan juga gorengan masih anget lagi sih, ya jadinya sip....mengurangi keadaan dingin karena hujan.

"Hujan. Jika jumlah air hujan yang turun dari langit banyak banget ke tanah, ya pastinya dapat menciptakan banjir, ya kan Eko?!" kata Budi.

"Ya iya lah. Contoh : berita di Tv saja tentang banjir!" kata Eko.

Eko mengambil tahu goreng di piring, ya di makan dengan baik tahu goreng lah. 

"Gimana dengan berita banjir di daerah sekitar kota Bandar Lampung....ada apa enggak?!" kata Budi.

Budi mengambil tahu goreng di piring, ya di makan dengan baik tahu goreng. 

"Kalau itu...sih mana aku tahu. Kan aku bukan wartawan. Kalau wartawan tahu berita tentang banjir di sekitar daerah sini dan situ, ya tahu banjir kecil sampai besar, " kata Eko.

"Iya sih. Eko bukan wartawan. Jadinya aku salah nanya deh tentang berita banjir di daerah sekitar daerah sini kota Bandar Lampung," kata Budi. 

Budi mengambil gelas berisi kopi, ya di meja dan minum dengan baik lah kopi. 

"Kalau di lihat dari musih hujan, ya keadaan kita ini melihat hujan yang turun dari langit. Ya kemungkinan sih......ada sih banjir di daerah sekitar daerah kota Bandar Lampung. Kemungkinan!" kata Eko. 

Eko mengambil gelas berisi kopi di meja, ya di minum dengan baik lah kopi. Budi menaruh gelas berisi kopi di meja, ya di minum dengan baik. 

"Jadi kemungkinan itu ada, ya Eko?!" kata Budi. 

Eko menaruh gelas berisi kopi di meja lah. 

"Mungkin.....banjir kecil," kata Eko. 

"Kok....banjir kecil?!" kata Budi. 

"Ya kan sekedar obrolan kita saja, ya kan Kemungkinan. Bilang banjir kecil. Kalau banjir besar, ya bisa heboh kaya berita di Tv. Ya banjir kecil....contohnya : saluran air mampet, gara-gara sampah, ya jadinya banjir atau saluran air, ya bisa saja rusak karena keadaan ini dan itu, ya jadinya banjir," kata Eko. 

"Iya juga ya...kan kemungkinan. Ya lebih baik banjir kecil saja. Sekedar obrolan. Kalau banjirnya tidak ada, ya bisa di bilang...omongan kita, ya bilang hoax, ya masih ngetren sih....kata hoax itu," kata Budi. 

"Mau di bilang hoax juga tidak ada masalah. Yang tahu kan aku dan Budi saja kan!" kata Eko. 

"Eko....ada tahu obrolan kita. Malaikat mencatat amal baik dan buruk kita. Setan. Tuhan Yang Maha Kuasa," kata Budi. 

"Kalau itu sih tidak perlu di omongin. Semua orang yang belajar ilmu agama, ya tahu semuanya," kata Eko. 

"Jadi...gimana omongan tentang banjir di sekitar daerah kota Bandar Lampung, ya banjir kecil gitu?!" kata Budi. 

"Ya sudah di bilangin....sekedar obrolan saja kan!" kata Eko. 

"Ya deh sekedar obrolan saja. Tapi kemungkinan pasti ada sih. Nama juga alam tidak bisa di prediksi," kata Budi. 

"Ya lebih baik main catur saja!" kata Eko. 

"Ok...main caturnya!" kata Budi. 

Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya di taruh atas meja. Budi dan Eko, ya menyusun bidak catur di atas papan catur. 

"Mungkin....kalau ada orang yang dengerin omongan kita, ya di maklumi sekedar obrolan di kala hujan kan Eko?!" kata Budi. 

"Kemungkinan di maklumi dengan baik lah, ya sekedar obrolan di kala hujan gini!" kata Eko menegaskan omongan Budi. 

Budi dan Eko main catur dengan baik. 

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK