Minggu yang tenang. Alex keluar rumah, ya mengeluarkan sepedah juga dan berkata dengan suara keras "Ibu, Alex pergi main dulu".
Ibu mendengar omongan Alex tersebut, ya segera bergerak buru-buru dan melihat Alex yang ingin mengayuh sepedahnya, jadi Ibu berkata "Alex tunggu dulu!".
Alex tidak jadi mengayuh sepedahnya.
"Apa Ibu?"
"Alex beliin Ibu sayur, tempe dan cabe di warung Ibu Selvi, ini uangnya!"
Alex mengambil uang dari tangan Ibunya dan berkata "Baik Ibu".
Alex pun mengayuh sepedahnya. Ibu pun masuk rumah untuk ya beres-beres rumah. Dengan santai Alex mengayuh sepedahnya di jalan Daeng Tata 1 kota Makasar. Sampai di warung wakojaya, ya pemilik ya Ibu Selvi. Alex segera membeli sayur, tempe dan cave pesan Ibu.
Alex, ya mendengar omongan Ibu Selvi dengan langganannya Ibu Mita membicarakan tentang bantuan sosial berbentuk sembako yang di berikan Presiden Joko Widodo ke warga tidak mampu.
"Enak ya dapet sembako dari Presiden Joko Widodo," kata Ibu Mita ya kepingin dapet bantuan gitu.
"Iya, bantuan itu nolong yang tidak mampu," kata Silvi.
Pembicaraan itu, ya singkat aja karena Ibu Mita telah membeli apa yang di perlukan di warung Ibu Selvi dan segera Ibu Mita pulang ke rumahnya. Alex segera membeli sayur, tempe dan cabe di warung Ibu Selvi. Dengan segera Ibu Selvi melayanin permintaan Alex dan setelah itu di bayar Alex dengan uang pas.
Alex pun pulang ke rumah dengan santai mengayuh sepedahnya. Sampai di rumah.
"Asalamualaikum, Ibu," kata Alex.
"Waalaikumsalam," jawab Ibu.
"Ibu, ini pesan Ibu," kata Alex sambil memberikan plastik berisi sayur, tempe dan cabe.
Ibu memeriksa plastik tersebut.
"Bener semuanya," kata Ibu.
"Ibu, Alex...main ya!" kata Alex.
"Iya, tapi ingat pulangnya sebelum buka puasa ya!" kata Ibu.
"Iya, Ibu. Asalamualaikum," kata Alex.
"Waalaikumsalam," jawab Ibu.
Alex keluar rumah dan segera mengaduh sepedahnya. Dengan santai Alex mengaduh sepedahnya di jalan Daeng Tata 1 kota Makasar. Sampai di rumah Lary, yang sedang asik nonton Tv di ruang tamu. Alex, ya bertamulah.
"Asalamualaikum," salam Alex.
"Waalaikumsalam," jawab Lary.
Alex pun masuk rumah Lary dan nonton Tv.
"Lary, kenapa kamu nonton berita kaya orang dewasa. Kitakan masih anak-anak?" kata Alex.
"Tadi aku nonton kartun. Acara kartunnya abis ya nonton beritalah akhirnya," kata Lary.
"Berita tentang bantuan sosial berbentuk sembako dan uang tunai," kata Alex.
"Iya, banyak orang baik di Indonesia ini," kata Lary.
"Padahal tadi, saat di warung di obrolin tuh bantuan sosial bentuk sembako dan yang tunai...sama Ibu-Ibu," cerita Alex.
"Di depan rumah aku juga kalau Ibu-Ibu ngerumpi yang di omongin bangun sosial berbentuk sembako dan uang tunai. Kaya kepingin dapet tuh," kata Lary.
"Bener omongan kamu Lary, kepingin dapet bantuan gitu," kata Alex.
"Sudahlah jangan ngomongin urusan orang tua," kata Lary.
"Ya sudah. Main, yuk!" kata Alex.
"Main apa?" kata Lary.
"Main apa ya?" kata Alex yang berpikir panjang.
"Main kartu remi aja. Cangkolan gitu," kata Lary.
"Ok, main kartu remi aja!" kata Alex.
Lary pun mengambil kartu remi di kamarnya. Setelah itu baru deh di mulai main kartu remi yang ngocok Alex karena kalah suit sama Lary. Permian kartu remi berjalan dengan baik, ya sampai waktu mendekati magrib gitu. Permainan kartu pun bubaran, ya Alex pamit pulang sama Lary. Segera Alex membawa sepedahnya menuju pulang ke rumah. Sampai suara adzan di kumandangkan Lary, ya sedang buka puasa dengan orang tuanya di rumah. Alex masih buru-buru menuju rumahnya. Ya sampai juga di rumah Alex. Segera masuk rumah dan buka puasa bersama Ibu dan Ayah.
"Puasa ku hari ini pol," kata Alex.
"Anak Ibu pinter," kata Ibu.
Setelah buka puasa Alex berbenah diri untuk sholat magrib di rumah bersama Ayah dan Ibu.
CAMPUR ADUK
Saturday, May 16, 2020
JALAN HIDUP
Andri setelah mengantarkan penumpang, ya ojek online ke gedung TVRI di jalan Gerbang Pemuda kota Jakarta. Andri pun segera membawa motornya ke tempat orang yang order ojek online-nya. Nisa tiba-tiba menghampiri Andri dan berkata "Kak Andri".
Andri berpikir cermat untuk mengenali siapa gadis cantik di hadapannya, lalu ia ingat dan berkata "Astaga....Nisa, apa kabar ya?"
"Baik," kata Nisa.
"Jangan-jangan Nisa kerja di gedung TVRI?" tanya Andri.
"Iya. Setahu Nisa, Kak Andri juga sarjana kenapa ngojek online?" kata Nisa.
"Sambilan," kata Andri.
"Sambilan atau kerja beneran?" tanya Nisa dengan Tegas.
"Kak Andri ngaku deh. Kerja tetap Kak Andri...ojek online," kata Andri yang jujur.
"Kalau Kak Andri kerja onjek online, ya sayang dong ilmu S1-nya. Gimana kalau Kak Andri kerja jadi staf di TVRI, ya rekomendasi Nisa gitu," saran Nisa.
"Terima kasih niat baik. Kak Andri nyaman kerjaan ini," kata Andri yang menolak halus.
"Ya, Kak Andri...ada peluang bagus untuk mengubah nasif lebih baik di tolak. Walau Nisa tahu, sifat Kak Andri penuh dengan kebebasan gitu," kata Nisa.
"Sudah dulu ngobrolnya di lanjutkan lain waktu. Kak Andri ada orderan," kata Andri.
"Iya," kata Nisa.
Nisa pun masuk ke gedung TVRI. Andri membawa motornya menuju ke orderan selanjutnya. Pekerjaan ojek online di jalanan Andri penuh dengan ke ikhlasan sampai waktu buka puasa. Andri pun duduk di rumah kosannya, ya berbuka puasa bersama Heru. Setelah itu sholat magrib di rumah saja. Keduanya menjalankan sholat magrib penuh khusuk banget. Baru setelah sholat Andri dan Heru duduk di ruang tamu.
"Udah sholat tenang rasanya," kata Heru.
"Nisa," kata Andri.
"Andri, kamu bertemu dengan Nisa?" tanya Heru.
"Iya, malahan ia nawarin kerja di tempat kerjanya di staf TVRI," kata Andri.
"Kamu terima tawaran Nisa," kata Heru.
"Tidaklah," kata Andri.
"Harus ya di terima bukannya di tolak," kata Heru.
"Masalahnya bukan bidang aku kerja di TVRI itu," kata Andri yang tegas.
"Berdasarkan ke ilmuan sih memang tidak sesuai dengan bidangmu, Andri. Tapi kalau ada rekomendasi orang dalem kan bisa Andri," kata Heru.
"Memang bisa, tinggal penyesuaian keadaan saja. Sudahlah jangan di bahas lagi. Kunci di bidang Pendidikan itu ada dua. 1. menciptakan pekerjaan dan 2. ikut pekerjaan yang ada," kata Andri yang tegas.
"Itu sih aku tahulah. Padahal yang kamu, Andri jalanin ini kedua-duanya. Jadi tukang ojek online ya sekedar aja. Yang utama kerjamu buat Aplikasi. Paling kalau jenuh di kerjaan itu, kamu melamar pekerjaan di perusahaan, ya otomatis di terimalah...banyak pengalaman, " kata Heru.
"Itulah aku," kata Andri yang tegas.
Andri, ya nonton Tv di ruang tengah. Heru tetap di ruang tamu, ya baca bukulah untuk nambah wawasan keilmuan.
Andri berpikir cermat untuk mengenali siapa gadis cantik di hadapannya, lalu ia ingat dan berkata "Astaga....Nisa, apa kabar ya?"
"Baik," kata Nisa.
"Jangan-jangan Nisa kerja di gedung TVRI?" tanya Andri.
"Iya. Setahu Nisa, Kak Andri juga sarjana kenapa ngojek online?" kata Nisa.
"Sambilan," kata Andri.
"Sambilan atau kerja beneran?" tanya Nisa dengan Tegas.
"Kak Andri ngaku deh. Kerja tetap Kak Andri...ojek online," kata Andri yang jujur.
"Kalau Kak Andri kerja onjek online, ya sayang dong ilmu S1-nya. Gimana kalau Kak Andri kerja jadi staf di TVRI, ya rekomendasi Nisa gitu," saran Nisa.
"Terima kasih niat baik. Kak Andri nyaman kerjaan ini," kata Andri yang menolak halus.
"Ya, Kak Andri...ada peluang bagus untuk mengubah nasif lebih baik di tolak. Walau Nisa tahu, sifat Kak Andri penuh dengan kebebasan gitu," kata Nisa.
"Sudah dulu ngobrolnya di lanjutkan lain waktu. Kak Andri ada orderan," kata Andri.
"Iya," kata Nisa.
Nisa pun masuk ke gedung TVRI. Andri membawa motornya menuju ke orderan selanjutnya. Pekerjaan ojek online di jalanan Andri penuh dengan ke ikhlasan sampai waktu buka puasa. Andri pun duduk di rumah kosannya, ya berbuka puasa bersama Heru. Setelah itu sholat magrib di rumah saja. Keduanya menjalankan sholat magrib penuh khusuk banget. Baru setelah sholat Andri dan Heru duduk di ruang tamu.
"Udah sholat tenang rasanya," kata Heru.
"Nisa," kata Andri.
"Andri, kamu bertemu dengan Nisa?" tanya Heru.
"Iya, malahan ia nawarin kerja di tempat kerjanya di staf TVRI," kata Andri.
"Kamu terima tawaran Nisa," kata Heru.
"Tidaklah," kata Andri.
"Harus ya di terima bukannya di tolak," kata Heru.
"Masalahnya bukan bidang aku kerja di TVRI itu," kata Andri yang tegas.
"Berdasarkan ke ilmuan sih memang tidak sesuai dengan bidangmu, Andri. Tapi kalau ada rekomendasi orang dalem kan bisa Andri," kata Heru.
"Memang bisa, tinggal penyesuaian keadaan saja. Sudahlah jangan di bahas lagi. Kunci di bidang Pendidikan itu ada dua. 1. menciptakan pekerjaan dan 2. ikut pekerjaan yang ada," kata Andri yang tegas.
"Itu sih aku tahulah. Padahal yang kamu, Andri jalanin ini kedua-duanya. Jadi tukang ojek online ya sekedar aja. Yang utama kerjamu buat Aplikasi. Paling kalau jenuh di kerjaan itu, kamu melamar pekerjaan di perusahaan, ya otomatis di terimalah...banyak pengalaman, " kata Heru.
"Itulah aku," kata Andri yang tegas.
Andri, ya nonton Tv di ruang tengah. Heru tetap di ruang tamu, ya baca bukulah untuk nambah wawasan keilmuan.
Subscribe to:
Posts (Atom)
CAMPUR ADUK
MUMBAI XPRESS
Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...
CAMPUR ADUK
-
1. Asal Usul Pangeran Jayakusuma Alkisah cerita, ada sebuah kerajaan yang besar di daerah Timur dengan rajanya yang bernama Prabu Braw...
-
Sekurang-kurangnya sepuluh atau lima belas orang, laki-laki dan perempuan, berdiri dalam satu deretan panjang, berbaris dari belakang dan...
-
Pagi indah sekali di Baturaden. Matahari bersinar cerah menimpa pohon-pohon ceramah yang kelihatan hijau berkilat. Puncak Gunung Slamet m...