CAMPUR ADUK

Friday, November 20, 2020

MELAYAT

Dono di ruang makan, ya sedang berpikir di depan leptopnya.

"Apa aku harus membuat cerita petualangan lagi?!" kata Dono.

Dono tetap berpikir panjang banget di depan leptopnya. Indro yang nonton Tv di ruang tengah, saat iklan di Tv.......ya pindah duduknya ke ruang makan. Indro melihat Dono yang diam di depan leptopnya sambil berpikir panjang banget. Indro duduk di sebelah Dono.

"Don, lagi ada masalah ya?!" kata Indro.

"Indro. Tidak ada masalah sih. Cuma saja aku ingin mengetik cerita tentang petualangan tapi apa harus aku mengetik ya?!" kata Dono yang bimbang.

"Biasa di tulis saja. Berdasarkan data yang di dapetkan di lingkungan dan juga di jaringan internet yang ini dan itu," kata Indro.

"Biasa begitu memang. Aku merasa males menceritakan petualangan itu," kata Dono.

"Karena ceritanya terlampau panjang banget gitu," kata Indro.

"Mungkin gitu," kata Dono.

"Kan bisa di buat singkat. Poinnya saja. Konflik yang penting saja. Kalau di ceritakan semuanya kaya novel itu mah," kata Indro.

"Iya juga," kata Dono.

"Mau mengetik cerita petualangan biasanya ada kaitan dengan reting baca. Aku lihat dulu di Blog mu Don!" kata Indro.

Indro langsung membuka jaringan Blog Dono. 

"Kan bener. Ada kaitannya dengan reting baca. Maka Dono mau nulis cerita petualangan," kata Indro.

"Ya....mengetik biasanya aku semau aku apa yang ku inginkan sesuai suasana hati. Kalau nyesuaikan dengan reting baca, ya sebenarnya bisa aja sih. Jadi mengeluarkan cerita baru. Ya tentang petualangan ini dan itu saja. Data di dapatkan dari lingkungan dan juga jaringan internet saja!" kata Dono.

"Memangnya sudah ada bahan cerita yang mau di ketik?" kata Indro.

"Ada sih. Kaitannya dengan suatu daerah yang berkaitan dengan Pilkada ini dan itu, ya di sesuaikan dengan cerita kehidupan kita sehari-hari jadi petualangan ini dan itu," kata Dono.

"Ada bahan cerita yang sudah di konsep toh.Tinggal pelaksanaannya saja. Don, tetapi terlalu sering cerita tentang kita. Coba cerita tentang tokohnya cewek gitu. Di berita saja, ya film gitu. Tokoh utamanya cewek," kata Indro.

"Ini maksud film yang mana?!" kata Dono.

"Mulan," kata Indro.

"Mulan toh. Kalau aku balik sesuai dengan keinginan aku. M jadi W. Ya, jadinya Wulan gitu," kata Dono.

"Kalau begitu sih tidak jauh dari konsep yang Dono buat ini dan itu sih," kata Indro.

"Aku penulisnya. Ya aku yang menentukan ceritanya, ya termasuk tokohnya lah," kata Dono.

"Ya deh yang buat cerita memang Dono. Jadi di buat nggak tuh cerita petualangan?!" kata Indro.

"Jadi sih. Tokohnya...cewek ya. Mulan apa Wulan, ya sama aja buat ku," kata Dono.

"Ya sudah Don kerjakan sesuai keinginan mu!" kata Indro.

"Iya," kata Dono.

Dono pun mulai mengetik di leptopnya dengan baik. Indro kembali nonton Tv di ruang tengah. Kasino di dalam kamarnya sedang mengerjakan pekerjaannya. Kasino pun berhenti mengetik di leptopnya.

"Apa aku membuat cerita juga kaya Dono, ya? Paling aku publikasikan di Blog Dono saja!" kata Kasino.

Kasino berpikir dengan masak-masak dan di putuskan dengan baik.

"Aku nulis cerita juga. Tentang cerita cinta saja ah!" kata Kasino.

Kasino pun mengetik di leptopnya tentang cerita cinta. Dono masih mengetik di leptopnya di ruang makan dengan penuh keseriusan dengan baik banget. Indro dapet kabar singkat di Hp-nya dan di baca dengan baik.

"Haaa...Pak Yono meninggal. Inalilahi wainalilahi rojiun," kata Indro.

Indro langsung menelpon yang mengirim pesan singkat, ya Teguh. Nyambung sih ke Teguh.

"Halo Teguh. Pak Yono meninggalnya kenapa?" tanya Indro.

"Kabarnya karena kena Covid-19," kata Teguh.

"Yang bener. Apa cuma main saja?!" kata Indro.

"Iya deh cuma mainan saja. Yang benar itu Pak Yono memang punya penyakit bawaan, ya pernapasan dan sering kambuh dan tidak bisa tertanganin dengan baik, ya meninggal deh. Sekarang sih mayat lagi di proses dengan baik untuk di makamkan," kata Teguh.

"Kebiasan Teguh becandaan. Ok lah. Aku ngelayat ke rumah Pak Yono. Ketemu di rumah Pak Yono, ya Teguh!" kata Indro.

"Iya," kata Teguh.

Pembicaraan di telpon pun selesai antara Teguh dan Indro. Indro berbenah diri di kamarnya. Dono  selesai mengetik di leptopnya.

"Indro mau kemana?" tanya Dono.

"Mau ngelayat. Pak Yono meninggal," kata Indro.

"Inalilahi wainalilahi rojiun. Aku ikut melayat juga," kata Dono.

"Ya," kata Indro.

Indro duduk di ruang tamu. Dono berbenah diri di kamar. Kasino selesai mengetik di kamarnya dan di simpan hasil ketikan dengan baik, ya baru deh di matikan leptopnya. Kasino keluar kamar. Dono keluar dari kamarnya.

"Don mau kemana?" tanya Kasino.

"Mau ngelayat Pak Yono meninggal," kata Dono.

"Inalilahi wainalilahi rojiun. Aku ikut ngelayat juga," kata Kasino.

"Iya," kata Dono.

Kasino masuk kamarnya dan segera berbenah-benah diri. Dono menunggu Kasino di ruang tamu bersama Indro. Kasino selesai berbenah diri. Ketiganya pun pergi ke rumah Pak Yono dengan mobilnya Kasino untuk melayat. Singkat waktu. Sampai di rumah Pak Yono. Indro bertemu dengan Teguh di rumah Pak Yono. Jadi semua yang dateng ke rumah Pak Yono, ya mengikuti proses mayat Pak Yono di makamkan dengan baik di tempat pemakaman umum.  

"Semua orang mengikuti anjuran pemerintah dengan baik, ya pake masker gitu. Urusan dengan kematian, ya harus menghormati orang telah meninggal kan," kata Indro.

"Iya, kenyataan harus begitu," kata Dono.

"Adanya cerita di lingkungan kenyataannya seperti ini adanya," kata Kasino.

Urusan memakamkan Pak Yono pun selesai dengan baik. Dono, Kasino dan Indro, ya pulanglah ke rumah dengan mobilnya Kasino. 

OBROLAN PAGI

Dono duduk di ruang tamu sambil minum teh. Indro, ya membuat kopi di dapur. Kopi jadi bawa ke ruang tamu. Kasino sedang mengetik di leptopnya di kamarnya. Indro duduk di sebelah Dono, ya segera minum kopinya. 

"Enak kopinya," kata Indro. 

Indro menaruh cangkir kopi di meja. Dono pun menaruh cangkir teh di meja. Terdengar suara obrolan yang nyaring di sekitar rumah, biasa Ibu-ibu yang ngobrollin keluarganya sampai tetangganya pake bahasa Indonesia sampai pake bahasa suku masing-masing.

"Seperti biasanya," kata Dono. 

"Seperti biasa apanya?" kata Indro. 

"Suara Ibu-ibu yang bahas ini dan itu, kalau obrolannya itu suaranya nyaring sampe ke  sini. Yang di bahas tidak jauh masalah ini dan itu," kata Dono. 

"Hal biasa Don," kata Indro. 

"Memang hal biasa sih," kata Dono. 

"Ooooo iya Don, bagaimana pendapatmu tentang perkembangan berita Pilkada ini dan itu?!" kata Indro. 

"Berita Pilkada toh. Ya bagus aja sih. Aku bagian dari masyarakat kecil ya seperti biasa sih. Pemimpin yang di harapkan bisa mengubah keadaan ekonomi secara signifikan," kata Dono. 

"Perubahan ekonomi toh," kata Indro. 

"Contohnya : anak yang didik dengan baik, ya jadi orang pinter dan mendapatkan pekerjaan yang layak dengan tujuan membantu ekonomi keluarga. Jadi ya lapangan pekerjaan yang layak itulah jawaban dari perubahan ekonomi. Banyak berita tentang yang ini dan itu tentang pengangguran ini dan itu. Kalau tidak bisa di tanganin dengan baik jadinya pemimpin itu gagallah," kata Dono. 

"Harapan semua orang tua terhadap anaknya. Ya bisa membantu orang tua, ekonomi terangkat dengan baik. Tidak miskin lagi. Memang benar sih. Lapangan pekerjaan yang layak jawaban perubahan ekonomi," kata Indro. 

Indro mengambil cangkir kopinya di meja dan meminumnya begitu juga Dono mengambil cangkir tehnya di mejanya di minum. 

"Hidup ini harus di nikmati," kata Indro. 

Indro menaruh cangkir kopinya di meja. 

"Memang harus di nikmati hidup ini," kata Dono. 

Dono menaruh cangkir teh di meja. 

"Don....hidup artis itu enak ya?!" kata Indro. 

"Iyalah. Terkenal dan juga kaya....kan," kata Dono. 

"Itu maksudnya? Terkenal dan kaya!" kata Indro. 

"Terlihat gelamor di Tv. Kenyataan sih ada yang biasa-biasa aja," kata Dono. 

"Memang ada yang biasa-biasa aja. Hidup artis itu. Awalnya tidak terkenal jadinya terkenal. Waktu pun akan membuat keadaan menjadikan artis itu terlupakan karena tidak muncul di Tv lagi. Yang baru bermunculan lagi dengan menunjukkan dirinya punya kualitas ini dan itu, ya artis baru," kata Indro. 

"Siklusnya selalu begitu kan," kata Dono. 

"Aku mau masak dulu Don!" kata Indro. 

"Iya," kata Dono. 

Dono mengambil buku di meja dan di bacanya. Indro mengambil cangkir kopi di meja dan di bawanya ke dapur. Indro mulai masak di dapur dengan bahan di keluarkan dari kulkas. Kasino selesai juga mengetik di leptopnya, ya hasil ketikan di simpan dan leptop di matikan. Kasino keluar dari kamarnya ke ruang tengah untuk nonton Tv. Ya Tv di hidupkan oleh Kasino pake remot dan di pilih chenel Tv....TVRI.

"Acara tentang pendidikan ini dan itu. Menarik juga," kata Kasino. 

Kasino terus nonton acara Tv yang bagus itu. Dono mulai jenuh dengan baca bukunya, jadi menghentikan baca bukunya dan buku di taruh di meja. Dono mengambil cangkir teh di meja dan segera menghabiskan teh. Cangkir teh kosong di taruh di meja oleh Dono dan segera beranjak dari duduk di ruang tamu ke ruang tengah. Dono duduk di sebelah Kasino. 

"TVRI," kata Dono. 

"Iya, Don," kata Kasino. 

"Acaranya kan banyak tentang pendidikan ini dan itu," kata Dono. 

"Memang seperti itulah TVRI dari dulu sampe sekarang," kata Kasino. 

"Tentang Covid-19 pun selalu seperti biasanya," kata Dono. 

"Namanya juga program kerja. Masih seperti biasanya yang ini dan itu," kata Kasino. 

Kasino dan Dono, ya fokus nonton Tv. Indro sibuk masak makan di dapur. Ya beberapa saat masakan Indro jadi. Semua masakan yang mateng di taruh di meja di ruang makan. Indro pun berkata dengan suara lantang memanggil Dono dan Kasino "Don, Kasino...makan!"

Dono dan Kasino mendengar omongan Indro. 

"Makan," kata Dono. 

"Makan," kata Kasino. 

Tv di matikan Kasino. Dono dan Kasino ke ruang makan untuk sarapan gitu. Di meja di hidangkan makanan yang enak. Dono, Kasino segera menyantap makan tersebut, ya Indro duluanlah. 

ASIK NONTON

Dono duduk santai di ruang tamu sambil baca buku. Indro dan Kasino duduk di ruang tengah, ya asik nonton Tv. 

"Acara penghargaan untuk orang-orang yang berkecimpung di dunia hiburan, ya dangdut gitu. Bagus...ya Kasino," kata pujian Indro. 

"Iya....baguslah. Kan di konsep dengan rapih dari jauh hari sampai proses pelaksanaan," kata Kasino. 

"Iya....aku mengerti," kata Indro. 

Indro pun fokus nonton Tv dengan baik banget. Dono berhenti baca bukunya. Buku di taruh di meja. 

"Laper masak mie ah!" kata Dono. 

Dono ke dapur, ya lewat ruang tengah gitu. Dono berhenti dan nonton Tv. 

"Acara penghargaan untuk orang-orang yang berkecimpung di dunia hiburan, ya dangdut masih terbelangsung sampai selesai toh," kata Dono. 

Dono memeriksa jaringan di internet di Hp-nya untuk baca ini dan itu....termasuk vidio ini dan itu. 

"Ooooo ada yang sesuai data publikasi dan ada data kontrafersi yang ini dan itu. Menarik juga untuk di baca dan di tonton vidionya. Hal biasa di dunia maya yang ini dan itu," kata Dono. 

Dono menghentikan jaringan internetnya di Hp-nya. Dono bergerak ke dapur untuk masak di dapur. 

"Lagi-lagu....banyak yang bagus ya. Dekat di hati, ya lirik lagunya kena kepermasalahan masyarakat yang ini dan itu," kata Indro. 

"Memang bagus," kata Kasino menegaskan omongan Indro. 

Indro dan Kasino terus fokus nonton Tv. Masak mie rebus pun selesai di masak, ya segera Dono menyantap mie rebus di ruang makan. 

"Mie ini enak," kata Dono. 

Dono menyantap mie rebus dengan santai. 

"Acara sudah beres toh. Aku puas nontonnya," kata Indro. 

"Iya. Kalau gitu di ganti acara di chenel lain. Masih belum bisa tidur nie!" kata Kasino. 

"Ganti chenel yang menayangkan film barat aja!" kata Indro. 

"Baiklah," kata Kasino. 

Kasino mengganti chenel Tv dengan remot untuk mencari chenel yang menayangkan film barat. Setelah dapet chenel yang menayangkan film barat. Kasino dan Indro, ya fokus nonton film lah. Dono selesai makan mie dan mencuci mangkok dan gelas di belakang. Mangkok dan gelas yang sudah bersih di taruh di rak piring oleh Dono. Ya segeralah Dono ke ruang tengah. 

"Acara penghargaannya sudah selesai Kasino, Indro?!" kata Dono. 

"Iya Don," kata Kasino. 

"Sudah selesai Don. Kalau belum nonton semuanya tuh acara penghargaan bisa nonton di jaringan internet!" kata Indro. 

"Iya aku mengerti," kata Dono. 

Dono duduk bersama Kasino dan Indro. 

"Filmnya bagus," kata Dono. 

"Iya," kata Indro. 

"Memang bagus filmnya," kata Kasino. 

"Aku belum ngantuk. Ya nonton Tv saja ah!" kata Dono. 

"Sama Don," kata Kasino. 

"Idem," kata Indro. 

Dono, Kasino dan Indro asik nonton Tv, ya acara film barat yang bagus banget gitu. 

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK