CAMPUR ADUK

Wednesday, October 7, 2020

CINTA PENYESALAN

Dono membaca artikel di Hp-nya.

"UU Cipta Kerja di sah kan. Berita ini dan itu muncul semuanya. Haaaaaa!!!!!" kata Dono. 

Dono terus membaca dari satu artikel ke artikel selanjutnya. 

"Hukum itu awalnya tidak ada, pada akhirnya ada dan di paksa kan untuk di terapkan dengan baik," kata Dono. 

Dono pun terus membaca artikel selanjutnya. 

"Cinta para artis ini tetap jalan ceritanya tetap seperti ini kaya sinetron saja. Ide apa yang aku ingin ambil, ya?!" kata Dono. 

Dono pun membaca artikel selanjutnya. 

"Sepak bola, ya bergulir seperti bola yang menggelinding di lapangan. Menang dan kalah, ya seperti biasa menunjukkan kwalitas dari para pemain sepak bola yang latihan dengan baik untuk jadi juara," kata Dono. 

Dono terus membaca artikel selanjutnya. 

"Vaksin, dokter, pasien, kotak mati, masker, jaga jarak, hands sanitizer dan masih banyak lagi kaitan dengan pandemi Covid - 19. Ada yang mengikuti aturan dan tidak. Terlalu komplek....banget!!!!" kata Dono. 

Dono menghentikan baca artikel di Hp-nya. Hp di taruh di meja dan mengambil cangkir teh, ya segera di minum Dono. Indro pun berhenti main game di Hp-nya. 

"Don," kata Indro. 

"Apa?!" kata Dono menaruh cangkir teh di meja. 

"Cinta itu kadang penyesalan kan?!" kata Indro. 

"Kadang memang seperti itu," kata Dono. 

"Cewek jatuh hati pada cowok kadang terpaksa dengan keadaan umurnya," kata Indro. 

"Memang kenyataan gitu," kata Dono. 

"Ketika tahu belangnya cowoknya buruk, ya pada akhirnya menyesal dong jatuh hati pada cowok itu," kata Indro. 

"Kadang cewek juga sudah tahu buruknya cowok pun di terima. Menyesal atau tidak tetap di jalankan. Cewek buruk pun banyak. Cowok pun dapat menerimanya keburukan cewek tersebut. Menyesal atau tidak, ya di jalankan juga. Tidak ada yang sempurna," kata Dono. 

"Bener omongan mu Don. Tidak ada yang sempurna," kata Indro menegaskan omongan Dono. 

Indro pun mengambil cangkir teh, ya segera me minum teh tersebut begitu juga Dono. Setelah itu cangkir teh di taruh di meja kembali oleh Indro dan Dono. 

"Apa aku salah pilih pasangan ya?!" kata Indro. 

"Memang Indro...salah milih pasangan gitu?!" kata Dono. 

"Merasa sih. Tapi aku berpikir dua kali dalam proses hubungan sih. Ya kalau menikah dan pada akhirnya cerai....kan lebih baik dari awal belum nikah aja, putusnya. Maksudnya dalam proses memahami karakter, ya pacaran gitu," kata Indro. 

"Kalau paham menjalani hubungan yang baik, ya tidak akan putus....baik pacaran atau nikah. Dasar utama sih, menerima seluruh kekurangan dan kelebihan orang yang di pilih jadi pasangan hidup," kata Dono. 

"Itu sih aku mengerti Don. Kayanya.....aku ingin mencari cewek lain yang lebih klop dengan ku," kata Indro. 

"Ya....Indro, tidak ada yang sempurna," kata Dono mengingatkanku Indro. 

"Tetap tidak ada yang sempurna. Cinta pastinya penyesalan juga," kata Indro. 

"Jangan-jangan yang di obrolin ini bukan masalah Indro. Iya....artikel yang di baca Indro. Biasa....artis yang proses perceraian kan!" kata Dono. 

"Iya Don. Katanya cinta, tapi putus. Ironis banget," kata Indro. 

"Namanya....Artis. Bahagia jadi sorotan publik. Duka juga jadi sorotan publik," kata Dono. 

"Memang kenyataan kehidupan artis itu....penuh dengan rencana ini dan itu tetap mencari keuntungan ini dan itu. Beda dengan aku, ya sesuai alur kehidupan," kata Indro. 

"Itulah hidup Indro. Nikmati saja hidup itu," kata Dono. 

"Iya," kata Indro. 

Indro pun kembali main game di Hp-nya. Dono, ya mengambil buku di meja dan segera di bacanya. Kasino, ya sibuk kerja di tempat kerjaannya. 

CINTA DAN PERMAINAN

Dono, yang lagi asik nonton Tv.

"Jejak Petualangan Gundul...tetap bagus. Cerita ya sesuai dengan kehidupan sehari-hari orang Indonesia," kata Dono.

Dono terus menyaksikan acara Tv yang bagus itu. Indro, ya menghentikan main game di Hp-nya dan segera pindah duduknya dari ruang tamu ke ruang tengah. Indro, ya duduk di sebelah Dono.

"Don....aku ingin pendapat mu?!" kata Indro.

"Ya ngomong aja. Tentang apa?!" kata Kasino.

"Menyukai cewek terkenal itu termasuk Cinta yang obsesi...ya?!" kata Indro.

"Tergantung dari mana menilainya," kata Dono.

"Dari apa nilainya?!" kata Indro.

"Positif dan negatifnya. Kalau aku analisa sesuai ilmu pisikologis, ya cenderung negatiflah," kata Dono.

"Berarti bener dong omongan Kasino. Aku termasuk Cinta obsesi!" kata Indro.

"Ya kalau merasa sih tidak ada masalah sih. Kan kebiasan Indro dan Kasino....tidak jauh beda permainan saja," kata Dono.

"Memang iya sih," kata Indro.

"Aku sendiri termasuk Cinta obsesi saja dalam tulisan ku, ya biasa menggunakan nama-nama artis di dalam tulisan ku. Sekedar permainan saja," kata Dono.

"Memang iya sih....Don. Tetap saja nilai positifnya banyak. Cuma tulisan saja, ya tidak ada tindakan. Beda dengan orang-orang yang menjalankan," kata Indro.

"Itu tahu, jadi tidak perlu aku berikan masukan lebih jauh lagi!" kata Dono. 

"Iya," kata Indro.

Indro dan Dono, ya asik nonton Tv acara Jejak Petualangan Gundul. Indro pun teringat dengan artikel yang ia baca, ya tentang Pilkada. 

"Don....apa pendapat mu dengan Anak Joko Widodo, ikut Pilkada dan juga lawannya kalau tidak salah pekerjaan tukang jait gitu?!" kata Indro.

"Pendapat ku sih. Kalau mampu, ya silakan ikut Pilkada saja. Semua berhak ikut permainan tersebut. Dasarnya ilmu," kata Dono.

"Ilmu yang mengangkat derajat manusia. Maka itu jika berhasil...ya jauh lebih di hargai orang karena punya Ilmu. Paling utama jadi kebanggaan orang tua," kata Indro.

"Itu tahu," kata Dono menegaskan omongan Indro.

Tahu-tahu acara Tv, ya Jejak Petualangan Gundul di ganti acara Makan Receh.

"Acara Tv sudah berubah jadi makan yang bikin aku laper," kata Dono.

"Acara makan. Aku jadi ngiler gitu," kata Indro.

Dono dan Indro terus nonton Tv yang acara bagus itu. Indro teringat dengan permainannya seperti biasanya "Don, permainan?!" 

"Permainan apa?!" kata Dono. 

"Lesti apa Rara yang paling kamu suka?!" kata Indro. 

"Cinta obsesi...ini mah," kata Dono. 

"Iya, Jan sering di tulis....untuk sekedar permainan saja. Nilai positif gitu," kata Indro. 

"Aku pilih dengan baik. Lesti sudah dengan Risky Billar dan Rara...dikaitkan dengan Gunawan. Jadi aku tidak milih kedua-duanya," kata Dono. 

"Kok tidak di pilih. Kenapa Don?!" kata Indro. 

"Karena aku memilih dengan baik, ya ada kaitan dengan penulis. Nama Meli," kata Dono. 

"Meli toh. Temannya penulis, ya jelas aja di pilih. Kenyataan dan khayalan dijadikan satu seperti biasanya," kata Indro. 

"Sudahlah jangan di bahas lagi. Aku ingin fokus nonton Tv!" kata Dono yang tegas. 

"Iya," kata Indro. 

Indro dan Dono pun fokus nonton Tv yang acaranya bagus gitu. Kasino di ruang tamu, ya asik main game di Hp-nya. 

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK