"UU Cipta Kerja di sah kan. Berita ini dan itu muncul semuanya. Haaaaaa!!!!!" kata Dono.
Dono terus membaca dari satu artikel ke artikel selanjutnya.
"Hukum itu awalnya tidak ada, pada akhirnya ada dan di paksa kan untuk di terapkan dengan baik," kata Dono.
Dono pun terus membaca artikel selanjutnya.
"Cinta para artis ini tetap jalan ceritanya tetap seperti ini kaya sinetron saja. Ide apa yang aku ingin ambil, ya?!" kata Dono.
Dono pun membaca artikel selanjutnya.
"Sepak bola, ya bergulir seperti bola yang menggelinding di lapangan. Menang dan kalah, ya seperti biasa menunjukkan kwalitas dari para pemain sepak bola yang latihan dengan baik untuk jadi juara," kata Dono.
Dono terus membaca artikel selanjutnya.
"Vaksin, dokter, pasien, kotak mati, masker, jaga jarak, hands sanitizer dan masih banyak lagi kaitan dengan pandemi Covid - 19. Ada yang mengikuti aturan dan tidak. Terlalu komplek....banget!!!!" kata Dono.
Dono menghentikan baca artikel di Hp-nya. Hp di taruh di meja dan mengambil cangkir teh, ya segera di minum Dono. Indro pun berhenti main game di Hp-nya.
"Don," kata Indro.
"Apa?!" kata Dono menaruh cangkir teh di meja.
"Cinta itu kadang penyesalan kan?!" kata Indro.
"Kadang memang seperti itu," kata Dono.
"Cewek jatuh hati pada cowok kadang terpaksa dengan keadaan umurnya," kata Indro.
"Memang kenyataan gitu," kata Dono.
"Ketika tahu belangnya cowoknya buruk, ya pada akhirnya menyesal dong jatuh hati pada cowok itu," kata Indro.
"Kadang cewek juga sudah tahu buruknya cowok pun di terima. Menyesal atau tidak tetap di jalankan. Cewek buruk pun banyak. Cowok pun dapat menerimanya keburukan cewek tersebut. Menyesal atau tidak, ya di jalankan juga. Tidak ada yang sempurna," kata Dono.
"Bener omongan mu Don. Tidak ada yang sempurna," kata Indro menegaskan omongan Dono.
Indro pun mengambil cangkir teh, ya segera me minum teh tersebut begitu juga Dono. Setelah itu cangkir teh di taruh di meja kembali oleh Indro dan Dono.
"Apa aku salah pilih pasangan ya?!" kata Indro.
"Memang Indro...salah milih pasangan gitu?!" kata Dono.
"Merasa sih. Tapi aku berpikir dua kali dalam proses hubungan sih. Ya kalau menikah dan pada akhirnya cerai....kan lebih baik dari awal belum nikah aja, putusnya. Maksudnya dalam proses memahami karakter, ya pacaran gitu," kata Indro.
"Kalau paham menjalani hubungan yang baik, ya tidak akan putus....baik pacaran atau nikah. Dasar utama sih, menerima seluruh kekurangan dan kelebihan orang yang di pilih jadi pasangan hidup," kata Dono.
"Itu sih aku mengerti Don. Kayanya.....aku ingin mencari cewek lain yang lebih klop dengan ku," kata Indro.
"Ya....Indro, tidak ada yang sempurna," kata Dono mengingatkanku Indro.
"Tetap tidak ada yang sempurna. Cinta pastinya penyesalan juga," kata Indro.
"Jangan-jangan yang di obrolin ini bukan masalah Indro. Iya....artikel yang di baca Indro. Biasa....artis yang proses perceraian kan!" kata Dono.
"Iya Don. Katanya cinta, tapi putus. Ironis banget," kata Indro.
"Namanya....Artis. Bahagia jadi sorotan publik. Duka juga jadi sorotan publik," kata Dono.
"Memang kenyataan kehidupan artis itu....penuh dengan rencana ini dan itu tetap mencari keuntungan ini dan itu. Beda dengan aku, ya sesuai alur kehidupan," kata Indro.
"Itulah hidup Indro. Nikmati saja hidup itu," kata Dono.
"Iya," kata Indro.
Indro pun kembali main game di Hp-nya. Dono, ya mengambil buku di meja dan segera di bacanya. Kasino, ya sibuk kerja di tempat kerjaannya.