Budi sedang duduk santai di depan rumahnya, ya sambil membaca cerpen yang ceritanya menarik banget gitu. Ya Budi sambil menikmati minum kopi botolan dan makan singkong rebus gitu.
Isi cerita yang di baca Budi :
Saat berada di perahu bermesraan dengan profesor perguruan tinggi Italia-nya, Enrico Rosseni, Elizabeth Seccles menyaksikan seorang pria dengan pisau menikam wanita lain di hutan di pantai terdekat. Rosseni meyakinkan Elizabeth untuk bungkam atas apa yang dilihatnya, apalagi setelah ternyata korban tewas adalah salah satu teman sekelasnya dan dibunuh dengan cara ditusukkan pisau panjang jauh ke dalam vaginanya. Gadis lain, seorang mahasiswa di perguruan tinggi yang sama, kemudian dibunuh oleh penyerang yang sama.
Tak lama kemudian, Elizabeth dibunuh di kamar mandinya. Polisi mencurigai Rosseni, yang mengakui perselingkuhannya dengan istrinya yang melakukan pelecehan seksual, Herta, dengan harapan mendapatkan bantuannya untuk membersihkan namanya. Rosseni terhapus ketika kesamaan ditentukan oleh pembunuhan selanjutnya. Semua korban telah melihat seorang pendeta setempat dan berteman dengan seorang wanita muda bernama Solange, yang mulai bersekolah pada semester sebelumnya tetapi menghilang secara misterius.
Investigasi Rosseni pada akhirnya mengarah pada keberadaan klub rahasia hedonistik yang terdiri dari mahasiswi yang menjadi anggota Elizabeth dan korban pembunuhan lainnya. Polisi selanjutnya mengetahui bahwa pendeta yang diajak bicara oleh beberapa korban bukanlah pendeta sungguhan. Dia malah ayah Solange, seorang profesor tetap kaya di sekolah yang sama.
Ruth Holden (alias "Tata") adalah pembantu tua Brenda, salah satu teman sekelas Solange yang juga terlibat dalam pesta seks. Ruth ditemukan bersama anjingnya, dibunuh dengan kejam dengan menusukkan sabit ke dalam vaginanya. Rosseni, Herta, dan polisi menghadapi sang ayah, yang pada awalnya menyangkal melakukan kesalahan hingga putrinya Solange muncul. Bisu dan tampak terganggu secara emosional, dia membawa Herta ke tempat anggota terakhir klub seks diculik.
Sang ayah kemudian mengaku mengapa dia membunuh korbannya. Putrinya Solange berteman dengan anggota klub seks dan diberikan keanggotaan. Namun, setelah pesta pertamanya, dia hamil. Gadis-gadis lain mendesak Solange untuk mengatasi situasi tersebut dengan bertemu dengan Ruth Holden, yang juga berfungsi sebagai pelaku aborsi di gang belakang. Peristiwa ini membuat Solange trauma secara fisik, mental dan emosional. Dia selanjutnya berada dalam kondisi mental yang sangat membosankan dimana dia berfungsi seperti bayi, tidak lagi dapat berbicara dan tidak dapat hamil.
Setelah mengakui pembunuhannya, sang ayah kemudian bunuh diri dengan menembak dirinya sendiri di mejanya. Pada titik tertentu, dia menyadari bahwa aborsi adalah penyebab Solange menjadi tidak sah dan secara simbolis melakukan tindakan serupa pada gadis-gadis tersebut setelah mereka memberinya rincian tentang trauma apa yang sebenarnya menimpa Solange.
***
Budi selesai baca cerpen, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu. Ya Budi menikmati minum kopi botolan dan singkong rebus gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya di parkirkan motornya dengan baik di depan rumah Budi gitu. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi.
"Kopi," kata Eko.
Di meja ada kopi botolan dan singkong rebus di piring, ya memang di sajikan Budi gitu. Eko mengambil kopi botolan, ya di minum kopi botolan dengan baik.
"Enak kopi botolan ini. Sesuai dengan iklannya, ya kan Budi?" kata Eko.
"Ya realitanya begitu," kata Budi.
"Hidup ini di nikmati dengan sederhana," kata Eko.
Eko menaruh kopi botolan di meja gitu.
"Realitanya begitu. Keadaan menikmati hidup ini. Sederhana. Ya kalau orang kaya, ya punya uang banyak. Liburan ke suatu tempat dengan baik, ya indah gitu. Wisata. Bisa juga keluar negeri gitu, ya wisata gitu," kata Budi.
"Orang kaya lebih baik menikmati hidup ini," kata Eko.