Eko duduk di ruang tengah, ya sedang nonton Tv yang acara FTV, ya temanya cinta.
"Bagus ceritanya," kata Eko.
Eko terus menonton Tv dengan baik, ya sambil menikmati minum kopi dan makan singkong rebus. Ya cukup lama Eko nonton Tv yang acara bagus gitu, ya akhirnya selesai juga FTV dan di ganti acara lain. Tv di matiin Eko pake remot dan Eko pindah duduknya ke depan rumah sambil membawa gelas berisi kopi dan piring yang ada singkongnya. Piring dan gelas di taruh di meja, ya Eko duduk dengan baik dan mengambil buku di bawah meja. Buku di buka dengan baik, ya di pilih salah satu cerpen yang ceritanya menarik dan di baca dengan baik gitu.
Isi cerita yang di baca Eko :
Pada tahun 1980-an, Jaison, Seorang penjahit muda dari desa Kurukkanmoola, sedang bermimpi membangun karir di AS. SI Saajan melarang hubungan Jaison dengan putrinya Bincy, karena dia sudah bertunangan dengan Aneesh. Mantan pacar Aneesh, Bruce Lee Biji, juga marah karena Aneesh putus dengannya. Sementara itu, Shibu adalah orang buangan sosial, yang bekerja di kedai teh dan menunggu 28 tahun untuk kembalinya kekasih masa kecilnya Usha, yang juga merupakan saudara perempuan Daasan. Daasan bekerja di Jaison's dan toko penjahit ayahnya Varkey. Usha memiliki seorang putri, yang membutuhkan operasi medis yang mendesak, tetapi dia tidak memiliki uang sebanyak itu untuk operasi tersebut. Pada Malam Natal, sambaran petir serentak menyerang Jaison yang sedang berdebat dengan Saajan, dan Shibu yang mengintai Usha. Jaison dilarikan ke rumah sakit, tetapi yang mengejutkan semua orang, dia tampaknya tidak terluka. Di hari-hari berikutnya, Jaison dan Shibu menunjukkan tanda-tanda kekuatan super. Keponakan Jaison, Josemon, sampai pada kesimpulan bahwa Jaison memperoleh kekuatan super setelah disambar petir.
Usha datang ke kedai teh Shibu di mana pemiliknya menggoda Usha. Shibu sangat marah dan mengancamnya dengan telekinetik barunya kekuatan, memintanya untuk menjauh darinya. Sementara itu, rencana Jaison untuk pergi ke AS terhenti secara tak terduga setelah verifikasi paspornya gagal setelah Saajan ikut campur dan juga mengungkapkan bahwa Varkey bukanlah ayah Jaison dan ayah kandungnya adalah Martin, seorang aktor teater yang meninggal saat Jaison masih muda ketika set drama desa terbakar. Varkey melihat Jaison muda dan merasa kasihan padanya, membesarkan Jaison sebagai anaknya sendiri. Jaison patah hati setelah mendengar berita itu. Varkey memberi tahu Jaison bahwa dia tidak mengungkapkan kebenaran sebelumnya karena dia takut Jaison akan meninggalkannya dan ayahnya membantu semua orang di desa dan mati demi desa. Jaison menyadari bahwa Saajan telah memukul Varkey dan marah. Dengan bantuan Josemon, Jaison menyamar dengan topeng dan pergi ke sekolah Josemon'
Jaison yang mengenakan kostum itu menyerang Saajan dan polisi termasuk Biji yang berusaha menghentikannya. Dia menulis nama Minnal Murali di depan tirai panggung diadakan acara ulang tahun yang diberi nama sesuai dengan karakter dalam lakon Martin yang belum selesai. Putri Usha pingsan dan dibawa ke rumah sakit. Dokter memberi tahu Usha bahwa putrinya perlu memulai operasi padanya sekarang atau dia akan mati. Shibu mengetahui hal ini dan menyamar sebagai Minnal Murali dan merampok bank lokal pada saat yang sama ketika Jaison menyerang Saajan. Ketika Shibu memberikan uang ke rumah sakit, Dia mengetahui bahwa Daasan telah membayarnya. Sementara itu, Siby Pothan, ipar Jaison mengetahui bahwa Jaison adalah Minnal Murali, namun Saajan tidak mempercayainya. Jaison telah menabung uang yang diberikan oleh saudara perempuannya untuk mengajukan visa, menyimpannya di toko penjahitnya, tetapi dicuri oleh Daasan. Jaison memberikan tenggat waktu kepada Daasan bahwa dia harus mengembalikan uangnya sebelum malam.
Sementara itu, Usha perlahan mendekati Shibu, tapi Daasan menolaknya. Jaison menyadari kesalahannya dan pergi ke Daasan untuk meminta maaf. Shibu datang ke toko Jaison dan menuduh Daasan sebagai penghalang antara hubungan dia dan Usha dan membakar toko tersebut, membunuh Daasan, lalu menyalahkan Minnal Murali atas kejahatan tersebut. Jaison mengungkapkan kepada Biji bahwa dia adalah Minnal Murali. Biji dan Josemon memutuskan untuk membantu Jaison membuktikan kepada penduduk desa bahwa dia bukanlah orang yang merampok bank dan membunuh Daasan sambil menemukan penipu itu. Polisi dan Jaison melihat cuplikan toko pada malam ketika Daasan meninggal, di kantor polisi untuk memeriksa identitas 'Minnal Murali,' tetapi listrik padam tepat saat mereka akan menemukan Shibu. Shibu, mengenakan topeng, menyergap kantor polisi dalam upaya untuk menghancurkan video tersebut kaset vidio.
Jaison dan Shibu bertarung di bus yang bergerak, di mana Shibu mengungguli Jaison karena dia memiliki telekinesis, yang tidak dimiliki Jaison. Shibu menghancurkan kaset itu dan kabur. Namun, dalam pertengkaran itu, sopir bus tersebut kepalanya terbentur dan mati, yang menyebabkan bus tidak berhenti sebelum mencapai tepi tebing, menggantung dengan berbahaya darinya, tetapi Jaison menyelamatkan bus tersebut, yang membuatnya dihormati oleh beberapa penduduk desa. Jaison dan Shibu mulai menyelidiki dan mereka mengetahui identitas satu sama lain. Saajan dan pasukan tiba untuk menangkap Shibu saat mereka mengetahui bahwa Shibu adalah peniru, tetapi Shibu membuat mereka takut. Pothan menemukan foto Minnal Murali dan menunjukkannya pada Saajan. Saajan percaya temuan Pothan dan Pothan menangkap Jaison. Usha datang ke rumah Shibu dan menyadari cinta Shibu padanya dan membalasnya. Shibu melihat gerombolan di luar rumahnya dan mencoba menghentikan mereka, tetapi tanpa sepengetahuan Shibu, rumahnya perlahan terbakar. Satu tong penuh petasan terbakar, menyebabkan rumahnya meledak, membunuh Usha dan putrinya serta melukai Shibu.
Shibu yang dilanda kesedihan dan psikotik, pergi ke gereja dan membunuh orang sambil menjebak orang lain, termasuk Josemon, berencana membakar mereka hidup-hidup sebagai balas dendam. Polisi diberitahu tentang situasi tersebut, dan Saajan melepaskan Jaison karena dia menyadari bahwa Jaison adalah satu-satunya yang dapat menghentikan Shibu. Jaison memakai pakaian super, pergi ke gereja, dan menghadapi Shibu. Jaison menyerah pada telekinesis Shibu sekali lagi, tetapi Jaison mendapat angin kedua setelah mengingat ayahnya dan pengorbanannya untuk desa dan penduduk desa, membangkitkan kekuatan telekinesisnya sendiri. Bentrokan Jaison dan Shibu lagi, diakhiri dengan Jaison menusuk Shibu dengan tombak, ya membunuh Shibu seketika. Sedih atas kematiannya, Jaison akhirnya mendapat apresiasi dari penduduk desa, sementara Biji memadamkan api. Dalam suara-over Jaison memberi tahu bahwa lebih banyak monster akan tiba di masa depan, tetapi Minnal Murali akan ada di sana untuk melindungi penduduk desa.
***
Eko selesai baca cerpen, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja. Budi datang ke rumah Eko, ya memarkirkan motornya dengan baik di depan rumah Eko. Budi duduk dengan baik, ya dekat Eko.
"Kesedihan," kata Budi.
"Ada apa tentang kesedihan itu?" kata Eko.
"Hidup ini. Antara bahagia dan tidak bahagia," kata Budi.
"Ya hidup ini. Sisi ini....bahagia. Sisi yang itu tidak bahagia," kata Eko.
"Kehilangan orang yang di sukai, ya pasti sedih banget. Seperti cerita berita Tv tentang orang-orang yang di tinggalkan orang yang cintai meninggal dunia ini untuk selamanya," kata Budi.
"Benar penuh dengan kesedihan kehilangan orang yang di cintai. Meninggalkan dunia untuk selamanya," kata Eko.
"Emmmm. Andai-andai," kata Budi.
"Cerita andai-andai, ya berkaitan tentang kesedihan dan juga tinggal di daerah kota Medan, ya Budi?" kata Eko.
"Iya," kata Budi.
"Gimana ceritanya, ya Budi?" kata Eko.
"Begini ceritanya. Ceritanya tinggal di daerah kota Medan. Lyodra yang masih sekolah SMA, ya kelas tiga gitu. Seperti biasa Lyodra menjalankan kehidupan dengan baik, ya berteman dengan baik dan juga sekolah dengan baik. Eko yang teman satu kelas, ya Lyodra. Ya Eko suka dengan Lyodra. Dengan berteman baik, ya Eko ingin dekat dengan Lyodra. Ternyata Budi suka dengan Lyodra. Budi memang masih satu sekolahan SMA sama Lyodra tapi beda kelas gitu. Terkadang Budi dan Eko berselisih demi mendapatkan hatinya Lyodra gitu. Eko berhasil jadian dengan Lyodra. Budi tidak terima Eko jadian dengan Lyodra. Walau Lyodra menolak Budi dan memilih Eko. Hubungan Eko dan Lyodra di jalankan dengan baik, ya kisah cinta, ya sampai lulus sekolah SMA. Lyodra mengidap penyakit mematikan, ya kangker gitu. Eko selalu mencintai Lyodra keadaan apa pun dirinya. Sampai akhirnya Lyodra meninggalkan dunia ini. Eko di kuburan Lyodra, ya bersedih dengan baik. Budi juga ada di kuburan Lyodra, ya bersedih gitu. Eko dan Budi menerima kepergian Lyodra gitu. Eko pun di rumah hanya duduk diam mengenang tentang kisah cintanya bersama Lyodra sampai Eko berkata "Andai ada ramuan ajaib. Lyodra sembuh dari penyakitnya". Eko teringat pada tanaman ajaib yang bisa di buat jadi ramuan ajab untuk mengobati penyakit mematikan. Tanaman ajaib berada di pulau Samosir, ya di tengah danau Toba, ya tanaman ajaib tersebut di jaga Monster Naga. Eko sadar tentang tanaman ajaib itu, ya cuma cerita orang tua, ya jadinya dongeng saja. Eko pun memilih maju ke depan, ya pelan-pelan melupakan kenangan bersama Lyodra dengan baik. Saat Eko berkuliah dengan baik di Universitas, ya bertemu dengan cewek cantik bernama Purnama. Eko menjalin hubungan baik dengan Purnama, ya dari pertemanan yang baik sampai jadian pacaran. Eko telah jadian dengan Purnama, ya berarti telah berhasil melupakan kenangan bersama Lyodra. Eko menjalin hubungan dengan Purnama dengan lembaran yang putih banget demi kebaikan keduanya. Sedangkan Budi, ya jadian dengan cewek yang di sukainya bernama Tasya. Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Cerita yang bagus!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Penuh dengan kesedihan. Kehilangan orang yang di sukai, ya di terima dengan baik. Takdir. Ya melangkah maju demi hidup ini," kata Eko.
"Begitulah ceritanya," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Ya kalau begitu cerita andai-andai selesai. Sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Aku paham omongan Budi!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Kalau begitu main kartu remi saja!" kata Eko.
"Ok. Main kartu remi!" kata Budi.
Eko mengambil kartu remi di bawah meja, ya kartu remi di kocok dengan baik dan di bagikan dengan baik gitu. Budi dan Eko main kartu remi dengan baik gitu.
"Ngomongin tentang berita seputar artis yang cerita ini dan itu. Bagus kan Eko?" kata Budi.
"Ya nama juga berita. Pastinya bagus lah. Yang buat tuh berita orang-orang pinter," kata Eko.
"Kalau acara Tv tentang manusia yang menunjukkan bakat ini dan itu. Bagus juga kan Eko, ya acara Tv tersebut?" kata Budi.
"Manusia punya bakat yang di latih dengan baik, ya di tunjukkan khalayak umum. Bagus, ya acara Tv tersebut," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Budi dan Eko terus main kartu remi dengan baik banget gitu.