Boby sedang asik duduk taman kota sambil melihat keadaan masyarakat yang ini dan itu....tujuannya menikmati keadaan...ya namanya juga hari libur, minggu lagi. Mely sedang lari pagi sambil menikmati keadaan. Tahu-tahu Mely melihat Boby sedang duduk santai, ya segera di hampiri Mely.
"Boby," kata Mely sambil duduk di sebelah Boby.
"Mely," kata Boby.
"Kok cuma santai aja. Tidak olah raga," kata Mely.
"Udah nie," kata Boby sambil menggerak badannya ke kiri ke kanan.
"OK boleh juga," kata Bely.
"Oh, Iya ngomong....gimana hubungan Mely dengan Rian, cinta dari SMA sampai kuliah?" tanya Boby.
"Jangan ngomongin dia ah," kata Mely menunduk.
"Jangan-jangan putus ya," kata Boby.
"Iya. Dia yang mengkhianatiku," kata Mely.
"Astaga teman aku paling baik dan cantik begini di khiantin cinta. Rian playboy jatuh juga pada lumpur kehidupan. Singkuh," kata Boby.
"Jadi Boby tahu....tentang kebiasaan Rian secara diam-diam, pada akhirnya...aku di selingkuhin," kata Mely.
"Ya tahu sih Mely. Beberapa kali aku mergokin jalan dengan selingkuhannya," kata Boby.
"Oooo begitu," kata Mely.
"Susah di bahas lagi, nanti kamunya sedih. Lebih baik kita lari pagi aja!" kata Boby.
"Iya," saut Mely.
Mely dan Boby beranjak dari duduknya, ya segera lari pagi dengan santai.
"Gimana dengan kuliah mu...Mely?" tanya Boby.
"Baik," kata Mely.
"Masa kuliah menyenangkan," kata Boby.
"Boby....gimana dengan hubungan mu dengan Rianti?" tanya Mely.
"Ya putus," kata Boby.
"Kok bisa," kata Mely.
"Yang menikah bisa cerai apalagi yang pacaran," kata Boby.
"Tapi penyebab putus mu kenapa Boby?" tanya Mely.
"Dia yang mengkhianatiku," kata Boby dengan tegas.
"Selingkuh toh. Sama aja dengan jalan cerita cinta ku," kata Mely.
"Sudahlah jangan di bahas lagi bikin sakit hati inginnya bunuh diri," kata Boby, ya niat bercanda.
"Jangan bunuh diri karena sakit hati. Kan ada Mely yang menemani Boby....bisa menghilangkan rasa sakit itu di ganti dengan kegembiraan," kata Mely.
"Iya deh teman baik ku," kata Boby.
Boby dan Mely pun terus lari pagi sampai waktunya berpisah, ya kembali ke rumah masing-masing.
CAMPUR ADUK
Saturday, August 22, 2020
NOBAR
Dono baru pulang dari urusannya dan melihat keadaan rumah berantakan gitu, ya lagi di beresin Indro sih dan juga di bantuin Kasino. Dono pun yang baru pulang segera membereskan rumah juga. Setelah itu baru deh Dono istirahat duduk di ruang tamu. Indro, ya menyiapkan sarapan pagi. Kasino pun bersantai juga di ruang tamu.
"Kasino, kenapa rumah berantakan banget?" tanya Dono.
"Ya sebenarnya Indro...ngundang anak-anak mesjid nonton bareng di rumah, ya bola sih...live gitu," kata Kasino.
"Sepak bola. Nobar, Nonton bareng," kata Dono.
"Iya, seru banget Don. Awalnya aku lagi asik tidur, eee terbangun dengan kegaduhan rumah. Mau gak mau ya ikutan nonton sepak bola sedangkan kamu, ya Don lagi ada urusan kerjaan gitu, ya pulang-pulang pagi gitu. Pokoknya heboh banget.....," cerita Kasino.
"Nonton sepak bolanya sampai selesai?" tanya Dono.
"Iya lah. Setelah subuh pada balik ke mesjid semuanya...anak-anak mesjid. Wajar....Don, hoby sepak bola...otomatis suka nonton sepak bola," kata Kasino.
"Oooo begitu," kata Dono.
Indro pun selesai masak sarapan pagi, ya di panggil untuk sarapan, jadi Dono dan Kasino....pun sarapan pagi di ruang makan sampai perut kenyang. Setelah itu Indro pun masih ngantuk jadi tidur di kamar. Dono, ya mengerjakan pekerjaannya di kamarnya, ya mengetik gitu dan Kasino pun membaca buku di ruang tamu.
Selang berapa saat. Dono menyelesaikan ketikannya dan segera di simpan dengan baik. Dono pun membuka jaringan internet di Hp-nya untuk membaca artikel sepak bola. Dengan seksama Dono membaca artikel.
"Hasil pertandingan sepak bola. Hasilnya bagus banget. Seri banget," kata Dono.
Dono pun terus membaca artikel tersebut sampai selesai dan menbaca artikel yang lainnya.
"Bagus-bagus," kata Dono.
Dono pun menyelesaikan baca artikel di Hp-nya dan keluar dari kamar dan duduk di ruang tengah untuk nonton Tv dengan penuh kesantaian. Kasino selesai baca buku, ya main game di Hp-nya. Sedangkan Indro masih tidur karena lelah nonton sepak bola sampai subuh.
"Kasino, kenapa rumah berantakan banget?" tanya Dono.
"Ya sebenarnya Indro...ngundang anak-anak mesjid nonton bareng di rumah, ya bola sih...live gitu," kata Kasino.
"Sepak bola. Nobar, Nonton bareng," kata Dono.
"Iya, seru banget Don. Awalnya aku lagi asik tidur, eee terbangun dengan kegaduhan rumah. Mau gak mau ya ikutan nonton sepak bola sedangkan kamu, ya Don lagi ada urusan kerjaan gitu, ya pulang-pulang pagi gitu. Pokoknya heboh banget.....," cerita Kasino.
"Nonton sepak bolanya sampai selesai?" tanya Dono.
"Iya lah. Setelah subuh pada balik ke mesjid semuanya...anak-anak mesjid. Wajar....Don, hoby sepak bola...otomatis suka nonton sepak bola," kata Kasino.
"Oooo begitu," kata Dono.
Indro pun selesai masak sarapan pagi, ya di panggil untuk sarapan, jadi Dono dan Kasino....pun sarapan pagi di ruang makan sampai perut kenyang. Setelah itu Indro pun masih ngantuk jadi tidur di kamar. Dono, ya mengerjakan pekerjaannya di kamarnya, ya mengetik gitu dan Kasino pun membaca buku di ruang tamu.
Selang berapa saat. Dono menyelesaikan ketikannya dan segera di simpan dengan baik. Dono pun membuka jaringan internet di Hp-nya untuk membaca artikel sepak bola. Dengan seksama Dono membaca artikel.
"Hasil pertandingan sepak bola. Hasilnya bagus banget. Seri banget," kata Dono.
Dono pun terus membaca artikel tersebut sampai selesai dan menbaca artikel yang lainnya.
"Bagus-bagus," kata Dono.
Dono pun menyelesaikan baca artikel di Hp-nya dan keluar dari kamar dan duduk di ruang tengah untuk nonton Tv dengan penuh kesantaian. Kasino selesai baca buku, ya main game di Hp-nya. Sedangkan Indro masih tidur karena lelah nonton sepak bola sampai subuh.
Subscribe to:
Posts (Atom)
CAMPUR ADUK
MUMBAI XPRESS
Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...
CAMPUR ADUK
-
1. Asal Usul Pangeran Jayakusuma Alkisah cerita, ada sebuah kerajaan yang besar di daerah Timur dengan rajanya yang bernama Prabu Braw...
-
Sekurang-kurangnya sepuluh atau lima belas orang, laki-laki dan perempuan, berdiri dalam satu deretan panjang, berbaris dari belakang dan...
-
Pagi indah sekali di Baturaden. Matahari bersinar cerah menimpa pohon-pohon ceramah yang kelihatan hijau berkilat. Puncak Gunung Slamet m...