Siang hari cerah sebuah kediaman Dono. Dengan asiknya Dono mengetik di depan komputer tuanya. Tak lama terdengar suara langkah di depan rumah Dono. Tiba-tiba pintu di ketok. Lalu dibarengin dengan salam "Asalamualaikum". Dono bangun dari tempat duduknya menuju ruang tamu.
"Waalaikum salam," jawab Dono.
Pintu di buka dengan pelan-pelan.
"Oh...Ibu...RT.. silakan masuk," kata Dono.
"Ya......," jawab Ibu RT.
Ibu RT langsung segera duduk di ruang tamu. Dono pun duduk juga.
"Ada angin apa Ibu Pejabat ke sini?" tanya Dono sedikit memuji.
"Biasa aja.....Mas Dono......pola pembicaraannya.......... saya hanya menjalankan tugas," kata Ibu RT.
"Itu....sih cuma basa-basi..jangan di ambil hati," kata Dono.
"Saya...tahu...hidup kalau terlalu serius gampang hancurnya. Makanya sedikit becanda untuk mencairkan suasana yang tegang. Tapi harus sesuai dengan sikonnya," kata Ibu RT.
"Situasi dan kondisi, saya mengerti Ibu. Omong-omong pembicaraan ini menjurus ke satu sisi kerjaan pemerintahan yang di jalankan Ibu RT. Lebih tepatnya kebanyakan niat mereka semua yang terjun di dunia politik adalah motif untuk mencari keuntungan. Baik bicara di media cetak atau elekronik," kata Dono.
"Maksudnya..pencitraan calon pemilih yang di usung partai politik atau istilah kata yang tren sekarang Idependent," kata Ibu RT.
"Ya itu maksudnya sih. Tapi mau di usung gak usung partai politik pun....jawabannya tetap kelompok.......," kata Dono.
"Bukan itu..itu beda..........," saut Ibu RT.
"Nama boleh beda, tetapi sistem kerjanya sama aja......nilai pembaruwan saja. Untuk hal yang baru saja.Toh..ujung-ujungnya..ingin jadi pimpinan kan...," kata Dono.
"Ya....menurut pendapat Mas Dono...gak ada masalah hanya aspirasi rakyat dan di jaga undang-undang antara baik dan buruknya," kata Ibu RT.
"Kata siapa di jaga...dengan baik oleh undang-undang aspirasi rakyat?. Penyalahgunaan peraturan pun sering di gunakan oleh aparatur pemerintah bisa asli bisa juga palsu. Untuk mengintimidasi individu atau golongan atau lebih tepat kelompok. Tujuannya untuk tertip hukum. Kenyataan tetap penyalahgunaan peraturan. Contohnya bicara seperti ini antara baik dan buruk berdasarkan isu yang berkembang di masyarakat. Tahu-tahu penegak hukumnya dateng," kata Dono.
"Beneran Mas Dono penegak hukumnya dateng?" tanya Ibu RT.
"Ya..beneran lah.......ngapain saya bohong...kan gak ada untungnya... Seharusnya yang dateng adalah warga setempat, RT seperti Ibu, Polisi dan TNI. Saya mengerti kalau mereka menegor kalau saya yang salah. Tapi kalau apratur pemerintah ya.......gak nyambung... Karena setahu saya masih di kawasan rumah. Ketika saya cari ternyata kerjaan orang pemerintah yang bekerja di dalamnya dan menelpon ke pihak pemerintahan. Lebih tepat tetangga saya....entah apa motifnya...kalau di cari ya..urusannya adalah keuntungan orang tersebut di dalam sistem partai politik tertentu di daerah sini," kata Dono.
"Jadi.......mereka itu maksudnya...saya tidak mengerti?" kata Ibu RT.
"Maksudnya mereka mengamankan sepak terjang mereka di pemerintahan...supaya tidak ketahuan....kalau main di dalam sistem," kata Dono.
"Main di dalam sistem....jadi maksudnya KKN," kata tegas Ibu RT.
"Tepat...sekali..itulah cara...kerja mereka agar bisa menang di daerah sini......jadinya politik suara.....perkawasan secara terang-terangan atau halus. Ketika pemimpin yang di usung menang..mereka dapet kedudukan dan uang... Jadi ya susah menghilangkan KKN....," kata Dono.
"Kalau begitu...sih saya sebagai RT yang baik tidak mau ikut campur dengan permainan kotor...saya hanya menjalan tugas untuk pendaftaran pemilih tetap setiap kelurahan saja," kata Ibu RT.
"Saya...mengerti tugas Ibu," saut Dono.
Ibu RT memberikan surat untuk daftar pemilih tetap. Sedangkan Dono mengambilnya dengan baik.
"Terima kasih atas kerja sama Mas Dono," kata Ibu RT.
"Iya..sama-sama," kata Dono.
"Kalau..begitu saya pamit dulu.......untuk menyelesaikan tugas kenegaraan saya....ke warga yang lain," kata Ibu RT.
"Iya...silakan," kata Dono.
Ibu RT pun pergi meninggalkan kediaman Dono. Dengan segera Dono menutup pintu rumahnya. Surat yang di pegang Dono untuk pemilihan di taruh di atas meja. Dono melanjutkan pekerjaannya mengetik di komputer tuanya. Sampai pekerjaan Dono menulis di Blog selesai. Indro pun dateng menghapiri Dono yang sedang beres-beres kamarnya.
"Dono........baru nulis Blog lagi?" tanya Indro.
"Iya..iseng.....aja..," jawab Dono.
"Iseng-iseng Dono...tapi saya baca............jangan nyerempet masalah politik...ribet tahu," kata Indro.
"Kenapa?" tanya Dono.
"Masalahnya...yang kamu ceritain kejadian kenyataan tentang kamu Dono," kata Indro.
"Ya....itu kan urusan...saya....angap curhat.....saya. Karena kecewa dengan penyalahgunaan peraturan. Mentang-mentang kerja di pemerintah main telpon sana-sini. Tujuannya eh...nyari uang...," kata Dono.
"Ah...Dono... kayak gak tahu aja. Namanya hidup ya nyari uang untuk kebutuhan sehari-hari," saut Indro.
"Ya...tapi jangan gila...segala hal di halalkan. Demi jadi orang kaya," kata Dono.
"Tapi...., ngomong-ngomong Dono....tulisan kamu ada ganjil nie di saat di baca di Hp," kata Indro.
"Masa...?" saut Dono.
"Gak..percaya....nie saya tunjukkan," kata Indro.
Indro langsung membuka Aplikasi Blog Dono di Hpnya. Dengan seksama Dono membaca tulisannya.
"Iya..berubah..isi tulisannya," kata Dono.
"Emangnya...udah kamu edit......tulisan kamu Dono?" tanya Dono.
"Belum," jawab Dono.
"Berarti benar isu yang berkembang di masyarakat bahwa ada penyabotase situs," kata Indro.
"Maksudnya heker atau hoax," kata Dono.
"Iya..itu...," ujar Indro.
"Kalau itu sih di berita in televisi sih sering....," kata Dono.
"Jadi...Dono dengan tulisan kamu yang berubah bagaimana?," tanya Indro.
"Ya...biarin aja....kalau mereka seneng mengubah....biarin aja...... yang penting data aslinya kan engak," kata Dono.
"Jadi tidak marah...dengan urusan tulisan mu di ubah.......seperti situs yang lainnya. Contohnya saat saya mencoba membuka situs resmi pemerintahan untuk membuktikan kebenarannya...eh..beneran di sabotase," kata Indro.
"Ya...gak pa-pa....orang cuma hobi-hobian. Dan juga inikan curhatan saya yang di bentuk jadi sebuah Cerpen Campur Aduk," kata Dono.
"Ya..sudah kalau begitu saya mau main dulu," kata Indro.
"Main kemana?" tanya Dono.
"Main..bola..anak-anak mesjid udah nungguin di lapangan," kata Indro.
"Saya...ikut," kata Dono.
"Ayo..bawa peralatan main sepak bolanya," kata Indro.
"Beres Bos," jawab Dono.
Dono dan Indro segera membawa peralatan sepak bola dan pergi dengan mengunakan motor butut mereka. Selang berapa saat sampailah Dono dan Indro di lapangan sepak bola. Terlihat Kasino dan kawan-kawan bersiap untuk bermain bola. Dono dan Indro langsung berbaur dengan yang lain untuk bermain sepak bola.
"Dono........baru nulis Blog lagi?" tanya Indro.
"Iya..iseng.....aja..," jawab Dono.
"Iseng-iseng Dono...tapi saya baca............jangan nyerempet masalah politik...ribet tahu," kata Indro.
"Kenapa?" tanya Dono.
"Masalahnya...yang kamu ceritain kejadian kenyataan tentang kamu Dono," kata Indro.
"Ya....itu kan urusan...saya....angap curhat.....saya. Karena kecewa dengan penyalahgunaan peraturan. Mentang-mentang kerja di pemerintah main telpon sana-sini. Tujuannya eh...nyari uang...," kata Dono.
"Ah...Dono... kayak gak tahu aja. Namanya hidup ya nyari uang untuk kebutuhan sehari-hari," saut Indro.
"Ya...tapi jangan gila...segala hal di halalkan. Demi jadi orang kaya," kata Dono.
"Tapi...., ngomong-ngomong Dono....tulisan kamu ada ganjil nie di saat di baca di Hp," kata Indro.
"Masa...?" saut Dono.
"Gak..percaya....nie saya tunjukkan," kata Indro.
Indro langsung membuka Aplikasi Blog Dono di Hpnya. Dengan seksama Dono membaca tulisannya.
"Iya..berubah..isi tulisannya," kata Dono.
"Emangnya...udah kamu edit......tulisan kamu Dono?" tanya Dono.
"Belum," jawab Dono.
"Berarti benar isu yang berkembang di masyarakat bahwa ada penyabotase situs," kata Indro.
"Maksudnya heker atau hoax," kata Dono.
"Iya..itu...," ujar Indro.
"Kalau itu sih di berita in televisi sih sering....," kata Dono.
"Jadi...Dono dengan tulisan kamu yang berubah bagaimana?," tanya Indro.
"Ya...biarin aja....kalau mereka seneng mengubah....biarin aja...... yang penting data aslinya kan engak," kata Dono.
"Jadi tidak marah...dengan urusan tulisan mu di ubah.......seperti situs yang lainnya. Contohnya saat saya mencoba membuka situs resmi pemerintahan untuk membuktikan kebenarannya...eh..beneran di sabotase," kata Indro.
"Ya...gak pa-pa....orang cuma hobi-hobian. Dan juga inikan curhatan saya yang di bentuk jadi sebuah Cerpen Campur Aduk," kata Dono.
"Ya..sudah kalau begitu saya mau main dulu," kata Indro.
"Main kemana?" tanya Dono.
"Main..bola..anak-anak mesjid udah nungguin di lapangan," kata Indro.
"Saya...ikut," kata Dono.
"Ayo..bawa peralatan main sepak bolanya," kata Indro.
"Beres Bos," jawab Dono.
Dono dan Indro segera membawa peralatan sepak bola dan pergi dengan mengunakan motor butut mereka. Selang berapa saat sampailah Dono dan Indro di lapangan sepak bola. Terlihat Kasino dan kawan-kawan bersiap untuk bermain bola. Dono dan Indro langsung berbaur dengan yang lain untuk bermain sepak bola.