Eko dan Budi duduk di depan rumah Budi, ya sambil menikmati minum kopi dan juga makan gorengan lah.
"Dunia ini banyak banget orang pinter, ya kan Eko?" kata Budi.
"Memang kenyataannya gitu. Banyak orang pinter di dunia ini," kata Eko.
"Negeri Indonesia ini di bangun dengan baik sama orang-orang pinter," Budi.
"Berdasarkan ideologi Pancasila," kata Eko.
"Kata orang-orang atau berita di Tv, ya kan Eko?" kata Budi.
"Ya begitulah realita hidup ini," kata Eko.
"Aku punya cerita. Ya idenya dari berita di Tv. Sekedar cerita saja!" kata Budi.
"Ooooo Budi punya cerita toh. Ya kalau begitu silakan Budi bercerita. Aku seperti biasa mendengarkan dengan baik cerita Budi!" kata Eko.
"Ceritanya bisa di bilang misteri tapi fantasi dari perkiraan aku saja. Ok...nama tokohnya siapa ya? Ooooooo ini saja nama tokohnya Eril. Ya Eril pemuda yang baik dari daerah Nusa Tenggara Timur gitu. Eril izin sama ayah ibunya untuk merantau ke tanah pulau Jawa, ya ingin kuliah di Universitas yang ada di Bandung. Orang tua mengizinkan Eril untuk kuliah di Bandung. Eril meninggalkan tanah kelahirannya dengan menggunakan kapal laut gitu. Ya kapal laut membawa banyak manusia menuju tanah Jawa. Di tengah laut yang luas banget. Tiba-tiba badai besar. Kapal laut yang di tumpangin Eril di hempas badai besar gitu, ya gelombang laut yang besar seperti ombak besar, ya membalikkan kapal. Semua orang berusaha dengan baik untuk menyelamatkan diri masing-masing dengan cara berenang gitu. Banyak orang yang tenggelam karena tidak bisa berenang dan juga kehabisan tenaga karena berenang. Eril memang berusaha dengan baik berenang, ya kehabisan tenaga gitu. Untung saja ada batang kayu gitu. Eril memakai batang kayu jadi pelampungnya. Eril bertahan di lautan luas. Eril sampai di pinggir pantai. Di sebuah pulau kecil. Eril bertahan hidup dengan baik di pulau kecil tersebut dengan kemampuan Eril lah. Eril pun terkadang berkhayal, ya enak hidup bersama keluarga di kampung gitu. Eril pun kembali pada kenyataan hidupnya, ya dirinya terdampar di sebuah pulau kecil dan bertahan hidup dengan baik. Eril bersabar dengan keadaannya. Terkadang Eril stres dengan keadaannya karena tidak ada orang yang menolongnya. Eril benar-benar kesepian di pulau kecil tersebut. Eril pun terus menangkan dirinya dengan baik. Untuk menghibur diri, ya Eril memainkan musik dari kayu yang di pukulnya dan menyanyikan lagu daerah yang Eril hapal dengan baik dan di sukainya. Hidup Eril cuma bisa menghibur diri sendiri. Sampai tiga bulan bertahan hidup di pulau kecil. Ada kapal yang lewat tersebut. Ya Eril membuat kode meminta bantuan dengan membakar kayu gitu. Orang yang di kapal laut melihat orang yang minta bantuan di pinggir pantai di pulau kecil. Segera orang-orang di kapal laut menolong Eril. Ya Eril pun di bawa menuju tanah kelahirannya di NTT, ya memang kapal laut tersebut menuju NTT. Eril pun pulang ke rumahnya. Orang tua Eril, ya sebenarnya sudah mengkhilaskan Eril yang meninggal di tengah lautan, kapal laut yang di naikin Eril tenggelam di terjang gelombang laut yang hebat, ya berdasarkan kabar berita lewat media ini dan itu. Di rumahnya, Eril memanggil ayah ibunya. Ya ayah ibu keluar dari rumahnya untuk melihat yang orang yang memanggil keduanya. Ternyata ayah dan ibu melihat Eril yang masih hidup gitu. Ketiganya berpelukan sambil meneteskan air mata bahagia. Setelah itu ketiganya masuk rumah. Eril pun memutuskan tinggal di kampung halamannya bersama orang tuanya dan tidak ingin merantau lagi dengan alasan kuliah gitu. Eril yang hanya lulusan SMA, ya jadinya membuat usaha dengan baik di kampung halaman dengan baik. Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Cerita yang bagus, seperti biasanya," kata Eko.
"Emmmmm," kata Budi.
"Jika punya ilmu dengan baik. Ya bisa bertahan hidup dalam keadaan apa pun dengan baik?" kata Eko.
"Semua dasarnya ilmu untuk bertahan hidup. Untuk meraih kesuksesan pun dengan ilmu. Banyak orang berhasil karena punya ilmu. Contoh acara Tv saja," kata Budi.
"Memang acara Tv, ya contoh yang baik," kata Eko.
"Kalau begitu main catur saja!" kata Budi.
"Ok....main catur saja!" kata Eko.
Budi mengambil papan catur di atas meja, ya di taruh di atas meja papan catur. Budi dan Eko, ya menyusun dengan baik bidak catur di atas papan catur. Keduanya main catur dengan baik.