CAMPUR ADUK

Wednesday, January 16, 2019

ITU LAGI ITU LAGI

Dono lagi sibuk baca novel di ruang tengah. Indro baru pulang dari main rumah ceweknya langsung main Hp dan tidur-tiduran di sofa. 

"Senang amat Indro kaya dapet hadiah?" tanya Dono.

"Ya..jelas senang lah. Abis ketemu kekasih hati aja," jawab Indro.

"Ada yang ganggu gak pacaran. Maksudnya ada yang infestigasi mencari tahu siapa kamu sebenarnya. Benar gak hubungan kamu dengan cewek kamu dan terakhir punya selingkuhan atau tidak. Kaya acara Tercyduk?" tanya Dono yang ribet.

"Ya..enggak lah Dono. Sayakan bukan artis dan juga bukan orang yang sok ingin jadi artis. Dikit-dikit ngevlog di mana pun kapan pun!?" kata Indro.

"Kalau begitu kamu orang yang tipe sederhana dalam hubungan," kata Dono.

"Yo.i."

Kasino baru pulang dari main dan membawa makan. 

"Makan tuh Kasino...," tanya Dono.

"Iya," jawab Kasino sambil duduk dan menaruh kotak makan di meja.

"Boleh..nyobakan Kasino?"tanya Dono.

"Bolehlah.....itu makan dari Rosa untuk kalian," kata Kasino.

"Hore..makan," kata Dono langsung mengambil kue dalam kotak.

"Entar.....dulu..Rosa apakaitannya dengan Rosa penyanyi pop," kata Indro.

"Gak...ada. Cuma kamu yang nyeleneh," saut Kasino.

"Kalau gak ada. Ya sudah saya makan kue enak ini," kata Indro yang sudah memegang kue dan mau di makannya.

"Enak kan Dono?" tanya Kasino.

"Enak......," jawab Dono.

"Kue buatan Wulan bukan dari Rosa. Saya ketemu dia di Kafe setelah saya ada urusan dengan teman kerja," penjelasan Kasino.

"Wah..mulai bohong kamu ini Kasino. Katanya dari Rosa ternyata Wulan. Aneh bener kamu Kasino," kata Dono.

"Iya...becandanya gak ketulungan...bohongnya," kata Indro.

"Maksud saya. Kue itu dari Wulan tapi mereknya Rosa. Liat saja sendiri dari kotaknya. Saya cuma nyeleneh sedikit," kata Kasino menunjukkan kebenaran.

"Ya...ini memang...nama toko Wulan. Orang dia bikin usaha kue," kata Dono.

 "Kenapa kamu gak tahu Don. Kan kamu pacarnya?" tanya Indro.

"Abisnya saya lupa," jawab Dono.

"Ya..sudah gak usah di bahas. Saya mau ganti pakaian," kata Kasino.

"Dia...yang memulai permainan dia  juga mengakhirinya. Dasar nyeleneh," kata Indro.

"Nyeleneh," saut Dono.

"Bodo. Suka-suka saya," kata Kasino sambil berjalan masuk kamarnya.

Indro menaruh Hpnya di meja setelah itu minum dari aqua gelas yang di taruh di bawah meja untuk menghilangkan rasa hausnya.

"Segernya," kata Indro.

Dono pun ikutan ulah Indro minum "Segernya."

Indro pun ingin mengambil kotak catur untu main bersama Dono dan di taruh di meja.

"Main catur...Dono?" ajakan Indro.

"Suntuk ah..main catur. Gak ada rubik yang menarik," kata Dono.

"Kok..gitu sih Dono. Kalau gak mau..ya saya main sendiri juga boring lah. Masalah kamu apa gak main catur Dono?" tanya Indro.

"Masalahnya...saya bosen main catur dan di kaitkan dengan masalah ini dan itu. Nanti memberi tahu kebenaran ini dan itu juga. Padahal saya butuh masukan juga," kata Dono.

"Bener juga. Susah juga jadi orang yang pinter yang mampu memahami keadaan dari pola yang sederhana. Tidak seperti orang dengan pola yang berlebihan kaya acara debat kemarin malam di TV One. Banyak yang gak nyambungnya. Yang satu ngomong ini dan yang satu nyambungnya, tapi gak kelop. Topiknya masalah Hukum. Malah Dono yang lebih sederhana yang tahu. Hukum itu di buat untuk mengatur, menjaga dan melindungi manusia. Padahal masalahnya cuma proses pelaksanaannya saja yang ini dan itu. Kadang sesuai persedur kadang gak sesuai persedur," kata Indro yang panjang lebar.

"Itu..sudah menganalisa," saut Dono.

"Kalau..gitu kamu jadi..PRESIDEN RI YANG SELANJUTNYA PRESIDEN DONO," pernyataan menunjuk Indro yang terlalu lugu dan jujur banget.

"Itu sih mau kamu. Sama aja kaya anak buahnya Joko Widodo dan anak buah Prabowo. Bapak aja jadi Presiden. Karena sudah punya pengalaman dalam menjalankan sistem pemerintahan. Apalagi rakyat percaya pada Bapak Joko Widodo dan Bapak Prabowo," kata Dono menerangkan.

"Berarti...itu sama aja menunjuk langsung dengan nilai kepuasaan dari hasil kerja," kata Indro.

"Ya..iya..lah. Apa..bedanya. Sama aja. Kamu yakin dan kamu memilihnya dan menunjuk orang tersebut menjadi Presiden karena nilai kompetennya di dalam sistem pemerintahan," kata Dono.

"Emang...bener...sih. Loh...omongannya jadi ranah sistem pemerintahan," kata Indro yang mulai sadar.

"Kan..saya bilang. Pasti urusannya pemerintahan lagi. Boring," kata Dono.

"Pantes kamu boring..arah pembicaraan saya ke sana lagi. Orang suasananya masih panas urusan pemerintahan yang inilah dan itulah. Kaya gak habis-habis. Tapi boring juga ya...," kata Indro.

"Boring..kan. Ya..sudah saya mau main ke rumah Wulan," kata Dono sambil bergerak keluar dari rumah.

"Jadi..saya main catur sendirian bosen deh. Main gitar sambil nyanyi-nyanyi juga bosen. Kalau begitu saya main ke tempat demenan saya Saskia," celoteh Indro dan bergerak keluar dari rumah.

Kasino keluar dari kamar. Melihat Dono dan Indro gak ada. Kue di dalam kotak hambis di makan Dono dan Indro. Kasino pun geleng-geleng kepala.

"Dasar...anak..kecil," kata Kasino.

Kasino pun mendapatkan telpon dari temannya untuk urusan kerjaan. Dengan segera Kasino keluar dari rumah untuk menyelesaikan pekerjaan dengan temannya.


Karya: No

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK