Kasino mendapatkan informasi dari informan terpercaya tentang pemimpin penjahat yang di kenal Mack. Ya Mack kemampuannya ahli pedang dan juga sihir yang di gunakan sihir elemen kegelapan. Kasino pun menemui Dono dan Indro di kafe untuk membantunya dalam misinya mengalahkan Mack, ya agar tindak tanduk kejahatan Mack yang membuat kehancuran pada manusia lain berakhir. Dono dan Indro menolong Kasino dalam menjalankan misinya. Ketiga segera meninggalkan kafe, ya berangkat dengan menggunakan kuda. Perjalan memang jauh banget.
Di kediaman Mack, ya di sebuah istana sih. Mack mengetahui tentang Kasino bola kristalnya. Bahwa Kasino bergerak dengan teman-temannya, ya ke tempatnya untuk mengalahkan dirinya Mack. Ya Mack pun memerintahkan anak buah untuk mengalahkan Kasino dan teman-temannya di jalan. Tiga kesatria pun bergerak atas perintah Mack. Kasino, Dono dan Indro masih di perjalanan dengan menunggangi kuda dengan baik banget gitu. Sampai masuk hutan. Dono, Kasino dan Indro, ya tetap waspada dengan keadaan gitu.
Kesatria Willy dengan kemampuan mengendalikan monster semut. Memang Kesatria Willy di perintahkan Mack untuk mengalahkan Kasino dan teman-temannya. Muncul kesatria Willy dengan memerintahkan monster semut mengalahkan Kasino dengan teman-temannya. Kasino dan teman-temannya, ya mengeluarkan pedangnya dari sarungnya dan segera menghadapi monster semut. Pertarungan memang sengit banget. Monster semut banyak banget. Kasino dan teman-teman, ya kewalahan gitu. Indro yang menguasai sihir elemen apinya dengan baik untuk mengalahkan monster semut. Kasino yang menguasai sihir elemen angin berusaha menghempaskan monster semut.
"Kasino, Indro......elemen sihir kalian berdua di gabungkan saja. Bisa mengalahkan monster semut yang banyak ini!" kata Dono.
"Iya," kata Kasino dan Indro bersamaan karena mengerti omongan Dono.
Segeralah Kasino dan Indro mengabungkan sihir elemennya. Jadilah tornado api yang membakar semua monster semut. Dono bergerak cepat menyerang kesatria Willy, jadi pertarungan sengit gitu adu pedang. Dono berhasil mendesak musuhnya dan akhirnya mengalahkannya. Kesatria Willy mati di tusuk pedang Dono. Kestaria Willy mati.
"Musuh yang kuat," kata Dono.
"Ayo kita lanjutin perjalan kita!" kata Kasino.
"Ayo!!!" kata Indro dan Dono bersamaan.
Ketiganya berangkat lagi dengan mengendarai kuda, ya di bawa dengan baik banget gitu. Memang perjalan masih panjang banget gitu. Sampai di daerah padang rumput yang luas banget. Dono, Kasino dan Indro, ya istirahatlah. Ketiganya menikmati makan dan minuman yang di bawa, ya bekal di perjalanan gitu.
Kesatria Sting mampu mengendalikan monster lebah. Memang Kesatria Sting di perintahkan Mack untuk mengalahkan Kasino dan teman-temannya di perjalanan gitu. Kesatria Sting memerintahkan monster lebah menyerang Kasino dan teman-teman. Ya segera Dono, Kasino dan Indro mengeluarkan pedang dari sarungnya, ya menghadapi serangan monster lebah. Pertarungan sengit banget gitu. Kasino mengeluarkan sihir elemen angin untuk menghempaskan pada monster lebah. Indro mengeluarkan sihir elemen api untuk membakar monster lebah. Ya monster lebah banyak banget gitu. Kasino dan Indro sepakat lagi menyatukan kekuatan dengan menggabungkan sihir elemennya. Jadilah tornado api yang membakar semua monster lebah. Dono segera bergerak cepat untuk mengalahkan kesatria Sting. Pertarungan sengit banget. Sebenarnya Dono agak kewalahan menghadapi kesatria Sting yang kemampuannya bisa terbang.
Kasino membantu pertarungan Dono. Dengan kemampuan Kasino yang memiliki elemen sihir angin jadi bisa terbanglah. Kasino menyerang kesatria Sting. Pertarungan di atas udara terjadi dengan sengit banget. Kasino menunjukkan teknik pedang andalannya dengan baik, ya menebas kesatria Sting dan akhirnya jatuhlah kesatria Sting dari udara ke batu yang tajam. Matilah kesatria Sting. Kasino tidak terbang lagi, ya kakinya memijak tanah dan berkata "Musuh yang kuat."
"Ayo kita lanjutin perjalanan!" kata Dono.
"Ayo!!!" kata Kasino dan Indro bersamaan.
Kasino dan teman-teman melanjutkan perjalan lagi dengan mengendarai kudanya dengan baik banget. Memang perjalanan panjang banget. Di istana, ya Mack memang mengawasi pergerakan Kasino dan teman-temannya dengan bola kristal. Anak buahnya Mack di kalahkan Kasino dan teman-temannya, ya Mack marahlah karena rencananya gagal.
Kasino dan teman-temannya menyeberangi sungai dengan berjalan di jembatan penyeberangan gitu. Memang ketiganya waspada dengan baik banget gitu. Kesatria Water yang memiliki kemampuan mengendalikan monster belut listrik. Memang Mack memerintahkan kesatria Water untuk menyerang Kasino dan teman-temannya di jalan. Kasino dan teman-temanya mengeluarkan pedang dari sarungnya untuk menghadapi monster belut listrik. Kasino teman-teman, ya kewalahan menghadapi monster belut listrik karena setiap di tebas Kasino dan teman-teman kesetrum. Monster belut listrik mengeluarkan listrik gitu.
Dono marah banget dengan keadaan. Dono mengeluarkan sihir elemen air tingkat tinggi, ya mengubah keadaan jadi es. Monster belut listrik membeku semuanya. Kasino dan Indro menghancurkan monster belut listrik yang membeku pake pedang, ya jadinya monster belut listrik hancur semua. Dono bertarung dengan kesatria Water, ya adu pedang. Kesatria Water di kalahkan dengan baik sama Dono dengan di tusuk pedang. Kesatria Water mati.
"Musuh yang kuat," kata Dono.
"Ayo kita lanjutin perjalan kita!" kata Kasino.
"Sebelum itu minum ramuan ajaib. Untuk memulihkan stamina dengan baik dan luka dari monster belut listrik," kata Indro sambil melemparkan botol yang berisi ramuan ajaib.
Dono dan Kasino menangkap botol ramuan ajaib tersebut, ya segera di minum dengan baik. Luka dari pertarungan dan stamina kembali pulih semula ketiganya. Dono, Kasino dan Indro melanjutkan perjalanannya dengan baik banget, pake kudalah. Singkat waktu sampai di istana Mack. Dono, Kasino dan Indro turun dari kudanya. Pintu gerbang istana terbuka lebar, ya karena Mack memang menggunakan sihirnya untuk membuka gerbang untuk menyambut tamu yang datang. Kasino dan teman-teman masuk ke dalam istana dengan berjalan kaki dan juga tetap waspada dengan baik banget. Sampai di aula istana. Mack duduk di singgahsananya.
"Kasino. Datang ke istana ku ini dengan tujuan ingin mengalahkan ku. Untuk menghentikan sepak terjang kejahatan ku," kata Mack.
"Memang iya," kata Kasino.
"Tidak perlu banyak bertele-tele dengan bicara dengan penjahat. Segera saja bertarung," kata Indro.
"Ternyata teman mu itu Kasino. Senang bertarung. Ok aku ladengin dengan baik," kata Mack.
Kasino dan teman-teman bergerak maju, ya menyerang Mack. Pertarungan jadi sengit banget. Ya adu pedang gitu. Saat menggunakan sihir, Mack menggunakan sihir elemen kegelapan. Mucul tiga Setan dan menyerang Kasino, Dono dan Indro. Pertarungan jadi lebih sengit banget. Sampai Dono, Kasino dan Indro mundur, ya menjaga jarak pertarungan gitu. Wujud Setan terlihat banget seperti Dono, Kasino dan Indro.
"Kegelapan jiwa," kata Dono.
"Sihir terlarang toh," kata Indro.
"Sihir...Mack memang sihir elemen kegelapan," kata Kasino.
"Hadapilah kegelapan jiwa kalian sendiri," kata Mack.
Setan pun menyerang Dono, Kasino dan Indro. Pertarungan sengit banget, ya adu pedang. Ketiganya berhasil menebas Setan. Tapi ternyata Setan tidak bisa di kalahkan. Mack meningkatkan level sihirnya dengan mengubah Setan menjadi energi kegelapan dan mengurung Dono, Kasino dan Indro dalam bentuk kubah energi kegelapan.
Dono, Kasino dan Indro berusaha untuk keluar dari kubah energi kegelapan. Ternyata kubah energi tidak bisa di jebolkan. Dono malah tenggelam dalam kegelapan, ya begitu juga dengan Indro. Dono melihat Lestiana di hadapannya dan menerima cintanya Dono dengan baik banget. Dono terbuai dengan keadaan tersebut. Kasino mendapatkan dua cinta dari Selfi dan Putri, ya seperti lagu gitu...'senangnya dalam hati beristri dua'. Kasino terbuai dengan keadaan. Indro menjadi raja yang hebat banget di sanjung rakyatnya. Indro terbuai dengan keadaan.
"Kalian bertiga masuk dalam keinginan terpendam kalian sendiri. Kegelapan sejati kalian sendiri," kata Mack
Dono mulai ingat sesuatu tentang sebuah janji dalam keadaannya ia tebuai dengan hubungan cinta dengan Lestiana.
"Aku pernah berjanji dari kecil untuk mengabulkan permintaan Lestiana saat dia berulang tahun. Layaknya sebagai teman yang baik. Sampai Lestiana berumur 18 tahun pun aku sebagai teman yang baik mengabulkan permintaannya. Tidak ada cinta. Pertemanan saja!" kata Dono.
Dono pun marah banget. Di dobraklah energi kegelapan sama Dono. Ya Setan jadi mentallah. Dono segera menggunakan sihir elemen air tingkat tingginya, ya mengubah keadaan menjadi es dan Setan di bekukan. Dono menebas Setan. Setan pun hancur.
Kasino teringat sesuatu pada janjinya di dalam dirinya, ya dalam keadaan ia terbuai dengan hubungan istri dua.
"Aku memang pernah mendapatkan Selfi dan Putri dengan kekuatan gelang ajaib. Karena aku memang salah menggunakan gelang ajaib tersebut, ya mengkhiatin Selfi. Aku sadar dan berusaha setia pada Selfi," kata Kasino.
Kasino marah banget. Di dobraklah energi kegelapan sama Kasino. Ya Setan jadi mentallah. Kasino mengeluarkan sihir elemen angin tingkat tinggi. Muncullah roh angin berwujud peri angin. Kasino dengan peri angin, ya bertarung bersama untuk mengalahkan Setan. Ya pada akhirnya Setan di kalahkan Kasino dan peri angin.
Indro teringat suatu dengan janji di dalam dirinya, ya terbuai dalam keadaan ia menjadi raja.
"Aku memang mencintai Saskia dengan penuh ketulusan banget. Memang Saskia anak raja. Aku bisa menjadi raja setelah menikahinya. Aku memilih untuk bertualangan kesana kesini karena aku sebenarnya tidak menginginkan tahta kerajaan......tetap menjadi diri ku yang biasa saja. Saskia mengikuti ku karena cinta pada ku, ya meninggalkan kemewahan sebagai putri raja....menjadi rakyat bisa dan membangun usaha penginapan dan kafe," kata Indro.
Indro marah banget dan di dobraklah kegelapan. Ya Setan jadi mentallah. Indro menggunakan sihir api level tingkat tinggi. Keluarlah sihir api neraka berwarna hitam dan membakar Setan sampai musnah.
"Kalian bisa mengalahkan kegelapan jiwa kalian," kata Mack.
"Kegelapan itu buatan mu...Mack," kata Dono.
"Setan kebohongan," kata Kasino.
"Dasar penjahat," kata Indro.
Indro, Kasino dan Dono menyerang Mack. Pertarungan sengit banget. Adu pedang dan juga sihir. Pada akhirnya Mack di kalahkan dengan baik sama Dono, Kasino dan Indro dengan menusuknya. Mack masih sanggup berdiri, ya berjalan di singgahsana. Duduk Mack di singgahsananya.
"Aku kalah," kata Mack.
Mack pun mati dan di telan oleh sihir kegelapannya dan menghilang.
"Musuh yang kuat banget," kata Kasino.
"Benar-benar kuat musuh kita," kata Indro.
"Sampai-sampai keinginan yang terpendam di munculkan untuk mengalahkan kita," kata Dono.
"Memegang teguh pada janji pada diri sendiri kunci kemenangan," kata Kasino.
"Iya," kata Dono dan Indro bersamaan.
Roh angin berwujud peri angin pun menghilang karena pertarungan selesai. Kasino dan teman-teman meninggalkan istana tersebut. Dengan mengendarai kuda dengan baik Dono, Kasino dan Indro sampai tujuan pulang. Sampai di kafe. Dono, Kasino dan Indro, ya ngobrol asik lah dengan baik banget seperti biasanya.