CAMPUR ADUK

Wednesday, May 12, 2021

SUASANA LEBARAN

Seusai sholat Idul Fitri di mesjid. Dono, Kasino dan Indro saling bermaaf-maafan dengan orang-orang di lingkungan mesjid, ya seperti biasa sih saudara seiman yang paling dekat karena menegakan agama demi dunia ini di jalan kebaikan. Setelah itu. Dono, Kasino dan Indro pulang ke rumah. Ya Indro dan Kasino menikmati makan yang enak di hari lebaran di ruang makan. Seperti biasa makan yang enak itu buatan Indro. Dono ke dalam kamarnya. Duduklah Dono di dalam kamarnya, ya diam saja gitu. Roh muncul di hadapan Dono.

"Beberapa lebaran telah kamu lewati dengan baik. Setelah kamu selesai ujian kematian mu," kata Roh.

"Iya," kata Dono.

"Kesalahan di masa lalu mu banyak. Karena dirimu masih banyak kebodohannya," kata Roh.

"Iya," kata Dono.

"Seharusnya kamu tidak mempelajari ilmu kematian demi mencari tahu kebenaran. Tentang Ayah mu meninggal," kata Roh.

"Aku salah," kata Dono.

"Aku telah mengajarkan dengan baik. Gimana rasa sakit ketika Ayahmu di uji kematiannya sendiri," kata Roh.

"Penderitaan," kata Dono.

"Aku membimbing mu mengajarkan ilmu agama yang sebenarnya. Paling asli dari ajaran yang sebenarnya. Tujuannnya kamu lebih paham lagi. Untuk apa agama di bangun orang tua dari awal peradaban?" kata Roh.

"Aku paham," kata Dono.

"Jadilah pemuda yang baik!" kata Roh.

"Iya," kata Dono.

"Nikmatilah hidupmu!" kata Roh.

"Iya," kata Dono.

Roh pergi menghilang. Dono keluar dari kamarnya. Ya segera ke ruang makan untuk menikmati makan yang enak di buat Indro. 

"Lebaran ini tetap harus mengikuti keadaan," kata Indro.

"Sebagai rakyat kecil. Harus mengikuti aturan yang di buat Pemerintah demi kesejahteraan rakyatnya," kata Kasino.

"Yang penting itu ibadahkan tetap berjalan baik kan," kata Dono.

"Ibadah tetap berjalan dengan baik,"  kata Indro.

"Aku teringat suasana lebaran di masa kecil. Penuh dengan kecerian," kata Dono.

"Aku juga teringat. Suasana lebaran di masa kecil. Bahagia banget," kata Indro.

"Sama aku teringat suasana lebaran di masa kecil. Ya penuh dengan kecerian dan bahagia banget," kata Kasino.

"Dewasa ini. Nikmati saja dengan penuh kecerian sama dengan masa kecil," kata Dono.

"Idem," kata Indro.

"Tenang dan damai," kata Kasino.

Kasino, Indro dan Dono tetap menikmati makan enak sampai perut ketiganya kenyang. Seperti biasa siapa yang mencuci piring dan gelas habis makan, ya dengan permainan hompimpa dan suit? Ternyata yang kalah adalah Kasino. Segera Kasino dan Indro mencuci piring dan gelas di belakang. Dono dan Indro ke ruang tengah untuk menonton Tv. Ya di pilihlah acara Tv yang menarik sama Indro pake remot. Keduanya asik nonton Tv yang acara bagus banget. Setelah selesai mencuci piring, ya Kasino ke ruang tamu dan segera main game di Hp-nya dengan penuh kesantaian gitu di hari lebaran yang tenang dan damai.

TIDAK TERSESAT

Dono di ruang makan, ya diam sedang mendengarkan suara Roh dengan baik banget. Kasino di halaman belakang, ya memetik buah pepaya yang di rawat dengan baik....mateng gitu. Buah pepaya di cuci dengan baik dan setelah itu di bawa ke dalam rumah di taruh di meja makan. Memang Kasino melihat Dono diam gitu. Kasino duduk dan berkata "Dono....sedang degerin suara Roh ya?" 

"Iya," kata Dono.

"Roh bercerita apa Don?" kata Kasino.

"Kehidupan dunia ini," kata Dono.

"Oooo begitu toh," kata Kasino.

Roh pun pergi dan menghilang gitu. 

"Buah pepayanya mateng ya Kasino?" kata Dono.

"Iya. Rezeki orang yang mau berusaha dengan baik. Dengan lahan kecil pun menghasilkan sesuatu yang baik pula," kata Kasino.

"Pinter Kasino," pujian Dono.

"Hoby ku menanam tanaman gitu," kata Kasino.

"Emmm," kata Dono.

"Ooooo...iya Dono. Masih menulis cerita tentang Roh?"kata Kasino.

"Iya. Masih menulis cerita tentang Roh," kata Dono.

"Masih menulis cerita tentang Roh toh. Tujuannya apa Don?" kata Kasino.

"Tujuannya ya. Sekedar bercerita sih," kata Dono.

"Kalau kita menyakini tentang Roh apa tidak menyimpang dari ajaran agama Don?" kata Kasino.

"Pertanyaan yang bagus banget. Aku tidak tersesat. Karena aku tidak mentuhankan Roh yang aku ceritakan dengan baik. Tuhan yang pantes untuk di sembah adalah Allah SWT," kata Dono.

"Dono. Ternyata pinter. Beda dengan manusia dari dahulu sampai sekarang tidak memahami ilmu dan masih menyembah patung dan gambar-gambar yang di buat mereka sendiri dan di Tuhan kan," kata Kasino.

"Terima kasih atas pujiannya," kata Dono.

"Emmm," kata Kasino.

"Kalau begitu aku mau mengetik ah!" kata Dono.

"Iya," kata Kasino.

Kasino tetap di ruang makan, ya main game di Hp-nya dengan baik. Dono bergerak ke kamarnya dan segera mengetik di leptopnya membuat cerita yang baik gitu seperti biasanya. Indro yang sedang duduk di ruang tamu sedang main game di Hp-nya. Terdengar suara dari balik pintu "Paket."

"Iya," kata Indro sambil menghentikan main game di Hp-nya.

Indro membuka pintu dengan baik. Cowok keren terlihat, ya tukang paket gitu. Cowok itu menyebutkan harga barang yang harus di bayar dan menyerahkan paket ke Indro. Ya Indro mengeluarkan uangnya dari dompetnya dan memberikan uang ke tukang paket. 

"Terima kasih," kata cowok itu.

"Iya. Sama-sama," kata Indro.

Cowok itu pergi meninggalkan rumah Indro dengan membawa motornya dengan baik, ya mengantarkan paket ke tempat lain. Indro menutup pintu dengan baik. Paket di buka dengan Indro, ya memeriksa barang yang ia beli lewat jaringan online lah. 

"Ok bagus. Aku jadi lebaran," kata Indro.

Indro pun menaruh barang tersebut di kamarnya dan melanjutkan main game di Hp-nya dengan baik.

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK