CAMPUR ADUK

Monday, November 1, 2021

KEMATIAN ITU LEBIH BAIK

Budi dan Eko duduk di depan rumah, ya sambil makan gorengan dan minuman botol rasa jeruk. 

"Eko. Kadang kematian itu lebih baik, ya....?!" kata Budi. 

"Kok kematian lebih baik. Apa aku tidak salah mendengar?!" kata Eko. 

"Tidak salah denger kok," kata Budi. 

Budi mengambil botol minuman di meja, ya rasa jeruk, ya di minum dengan baik lah. 

"Jadi aku tidak salah denger. Omongan Budi.....kematian lebih baik. Kenapa Budi ngomong gitu?!" kata Eko. 

Eko mengambil botol minuman di meja, ya rasa jeruk, ya di minum dengan baik. Budi menaruh botol minuman di meja. 

"Ada sebuah cerita tentang orang menderita sakit, ya ada kerusakan di dalam tubuhnya. Memang orang itu berobat dengan baik sama dokter, ya tujuannya diri orang itu sembuh dari penyakit yang di deritanya. Memang dokter berhasil menolong orang itu, ya jadinya menikmati hidup ini. Ternyata hanya sejenak menikmati hidup, ya orang itu kembali jatuh sakit, ya tidak bisa di tolong dan akhirnya meninggal," kata Budi. 

Eko menaruh minuman botol di meja

"Oooo cerita begitu," kata Eko. 

"Semua orang yang dekat dengannya berdoa pada Tuhan, ya agar orang yang sakit itu sembuh," kata Budi. 

"Kebanyakan orang berdoa untuk orang sakit, ya tujuannya....Tuhan mengabulkan doa dan orang sakit itu sembuh dari sakitnya," kata Eko. 

"Ya orang sakit itu memang berdoa di dalam sakitnya sampai kematian pada dirinya, ya karena orang sakit itu sadar dengan keadaan dirinya, ya sampai kematiannya," kata Budi. 

"Memang kebanyakan orang sakit itu sadar dengan keadaanya, ya sampai kematiannya," kata Eko. 

"Orang yang menyayanginya, ya bersedih karena kepergiannya. Sadarnya ketika air mata telah jatuh ke bumi. Bahwa kematian itu lebih baik," kata Budi. 

"Kalau begitu sih, ya aku setuju sih. Kematian itu lebih baik sih," kata Eko. 

"Kehilangan tetap kehilangan," kata Budi. 

"Memang semua orang merasakan rasa kehilangan orang yang di sayangi. Harapannya, ya agar orang di sayangi sih umur panjang dengan di panjatkan doa kepada Tuhan. Kenyataan tetap kenyataan. Kematian itu kekuasaan Tuhan. Ya mati itu lebih baik," kata Eko. 

Budi pun meneteskan air mata, ya mengalir di pipinya. Eko melihat keadaan Budi. 

"Kok Budi menangis?!" kata Eko. 

"Aku bersedih saja. Ya mengingat salah satu anggota keluarga yang aku sayangi telah lama meninggal. Paman," kata Budi. 

Budi menghapus air matanya. 

"Banyak orang yang mengingat orang di sayangi, ya meneteskan air mata, ya sedih lah. Sama seperti Budi. Ya sudah lah Budi, tidak boleh berlarut dalam rasa kehilangan itu," kata Eko. 

"Iya aku tidak berlarut dari rasa kehilangan itu. Ya aku sadar. Sudah takdir dari Tuhan kepada manusia yang hidup di muka bumi ini, ya harus merasakan segala hal sampai kematian juga," kata Budi. 

"Iya begitulah kehidupan ini," kata Eko. 

"Sudah ah membicarakan itu. Lebih baik kita main catur!" kata Budi. 

"Ok. Main catur!" kata Eko. 

Budi telah mengambil papan catur di bawah meja, ya di taruh atas meja. Budi dan Eko  menyusun dengan baik, ya bidak catur di atas papan catur. Keduanya main catur dengan baik. 

SUATU PERNIKAHAN HARUS DI PERTAHANKAN

Eko dan Budi duduk di depan rumah, ya sambil menikmati makan gorengan dan juga minum teh botol sih.

"Eko. Saat menyatakan cinta sama Purnama. Eko pernah merasa geroji, ya mengucapkan kata suka sama Purnama, ya cinta gitu?!" kata Budi.

"Ada rasa gerogi itu saat mengucapkan rasa suka sama Purnama. Ketika berhasil mengucapkan, ya ada rasa puas. Dan ada rasa takut kalau cinta ku di tolak Purnama," kata Eko.

"Eko ada rasa puas setelah mengucapkan cinta sama Purnama. Dan ada rasa takut di tolak Purnama. Sebenarnya hal wajar sih di tolak sama cewek," kata Budi.
 
Budi mengambil tahu goreng di piring, ya di makan dengan baik tahu goreng lah.

"Memang di tolak cewek, ya hal yang wajar. Karena keputusan cewek, ya mau atau tidak menjalin hubungan cinta dengan ku," kata Eko.

Eko mengambil tahu goreng di piring, ya di makan dengan baik tahu goreng lah.

"Purnama ternyata menerima cinta Eko dengan baik," kata Budi.

"Rasa senang di terima cinta sama Purnama. Sebagai cowok yang baik, ya aku memberikan kepastian hubungan, ya beneran ingin menikahi Purnama," kata Eko.

"Eko beda dengan cowok lainnya. Kalau cowok lain, ya pacaran sekedar pacaran, ya entah kapan hubungan itu sampai pernikahan? Tahu-tahu hubungan pacaran di jalanin cukup lama, ya pada akhirnya putus di tengah jalan, ya tidak ada rasa cinta lagi!" kata Budi.

Budi mengambil teh botol di meja, ya di minum dengan baik teh botol lah.

"Nama juga jalan cerita cinta, ya beda-beda dalam mengambil keputusan dalam menjalankan suatu hubungan cinta," kata Eko.

Eko mengambil teh botol di meja, ya di minum dengan baik teh botol. Budi menaruh teh botol di meja.

"Dalam urusan pernikahan. Pasti ada ujiannya. Contoh saja : pernikahan para artis atau orang biasa saja," kata Budi.

Eko menaruh teh botol di meja. 

"Urusan rumah tangga. Ya adalah ujian dari hal kecil sampai besar," kata Eko.

"Kalau ujian kecil, ya bisa di atasi dengan baik. Kalau ujian yang besar, ya susah untuk di atasi dan akhirnya putus, ya cerai," kata Budi.

"Ada orang yang bijak berkata untuk urusan pernikahan 'Suatu pernikahan harus di pertahankan'....," kata Eko.

"Suatu pernikahan harus di pertahankan," kata Budi.

"Ujian kecil dan besar dalam urusan rumah tangga, ya harus di sikapi dengan bijak, ya jadinya pernikahan harus di pertahankan dengan baik dan jangan sampai patah, ya putus atau cerai," kata Eko.

"Memang sih harus bersikap bijak dalam urusan rumah tangga. Banyak contoh : dari pernikahan artis atau orang biasa, ya bisa mempertahankan pernikahan dengan baik, ya tidak sampai putus, ya cerai. Karena bersikap bijak dalam urusan rumah tangga," kata Budi.

"Aku pun yang mau menapakin pernikahan sama Purnama, ya belajar dengan baik memahami segala kekurangan dan kelebihan masing-masing. Ya mencontoh hubungan rumah tangga yang langgeng dari orang-orang yang berhasil menjalankan rumah tangga dengan baik," kata Eko. 

"Termasuk orang tua Eko dan orang tua aku kan....Eko?!" kata Budi. 

"Orang tua itu menjadi contoh yang baik dalam menjalankan rumah tangga yang baik," kata Eko. 

"Aku masih harus berusaha keras mendapatkan cewek yang aku sukai," kata Budi. 

"Tujuannya kan Budi ajak nikah kan cewek yang Budi sukai?!" kata Eko. 

"Iya lah," kata Budi. 

"Semoga sukses Budi mendapatkan cewek yang di sukai Budi!" kata Eko. 

"Amin!!!!" kata Budi. 

"Amin itu anaknya Pak Karno kan?!" kata Eko yang niat becanda. 

"Malah becanda," kata Budi. 

"Sekedar saja!" kata Eko. 

"Kalau begitu lebih baik main catur saja!" kata Budi. 

"Ok," kata Eko. 

Eko mengambil papan catur di bawah meja, ya papan catur di taruh di atas meja. Eko dan Budi menyusun dengan baik bidak catur di atas papan catur. Keduanya main catur dengan baik. 

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK