CAMPUR ADUK

Monday, July 19, 2021

MOTONG HEWAN QURBAN

Dono, Kasino dan Indro selesai melaksanakan sholat Idul Adha. Ketiga segera melaksanakan memotong hewan qurban bersama dengan pengurus mesjid. Kambing di sembelih duluan dan di ambil dagingnya dengan baik untuk di khususkan di konsumsi pengurus mesjid yang menjalankan tugasnya dalam pemotongan hewan qurban. Ibu-ibu dan remaja cewek yang masak daging kambing dengan baik. Sapi di sembeling dengan baik, ya sama pengurus mesjid. Dengan bekerja sama dengan baik, ya perkerjaan jadi mudah banget.

"Dono....keadaan motong hewan qurban, ya seperti biasanya," kata Indro sedang motong daging sapi dengan golok gitu.

"Iya," kata Dono sambil motong daging sapi.

Kasino dengan pengurus mesjid, ya sedang ngulitin daging kambing dengan baik. Keadaan sibuk banget dengan tanggung jawab masing-masing dengan bagian kerjaan masing-masing. Sampai waktu dhuzur ternyata kerjaan motong hewan qurban  di mesjid selesai. Dono, Kasino dan Indro menjalankan sholat dhuzur di mesjid, ya setelah bersih-bersihlah. Pengurus lain, ada asik makan daging kambing buatan ibu-ibu dan juga remaja cewek.

Selesai sholat dhuzur. Dono, Kasino dan Indro makanlah karena sudah di siapkan dengan baik sama ibu-ibu dan remaja cewek. Setelah kenyang, ya Dono, Kasino dan Indro mengantarkan ke warga yang telah di tetapkan mendapatkan daging hewan qurban begitu juga dengan pengurus mesjid. Yang di bagikan daging qurban, ya lumayan banyak sih. Sampai waktu sholat asar, ya membagikan daging hewan qurban telah selesai. 

Dono, Kasino dan Indro pulang ke rumah dengan membawa daging hewan qurban. Pengurus mesjid, ya pulanglah karena telah selesai kerjaanya. Sampai di rumah. Dono, Kasino dan Indro sepakat mengolah daging hewan qurban di buat sate. Singkat waktu. Jadilah sate. Dono, Kasino, Indro menyantap sate dengan baik di halaman belakang sambil menikmati keadaan yang tenang gitu.

"Sate buatan ku ini enak," kata Dono.

"Sate...orang Jawa Timur kan?!" kata Indro.

"Yang buat orang Jawa Timur, ya pastinya di sebut sate orang Jawa Timur," kata Indro.

"Sate buatan ku juga enak. Sate buatan orang Bengkulu," kata Kasino.

"Sate Bengkulu, yang buat Kasino," kata Indro.

"Kasino kan orang Bengkulu. Orang Sumatra," kata Dono.

"Sate buatanku sate Jakarta. Yang buat orang Jakarta karena tinggalnya di Jakartalah," kata Indro.

"Eeemmm," kata Dono.

"Eeeemmm," kata Kasino.

Indro, Kasino dan Dono terus menikmati makan sate tersebut sampai kenyang. 

"Aku puas makan sate buatan aku sendiri," kata Indro.

"Sama. Aku puas makan sate buatan aku sendiri," kata Kasino.

"Idem," kata Dono.

Dono, Kasino dan Indro membereskan semuanya dengan baik. Hari pun telah magrib. Ketiganya menjalankan sholat magrib di rumah dengan baik. Setelah itu. Nonton Tv lah Kasino dan Indro di ruang tengah. Dono di ruang tamu, ya biasa baca bukunya dengan baik.

TETAP IBADAH

Kasino dan Indro duduk di ruang tengah, ya asik nonton Tv. Acara yang di tonton keduanya, ya acara berita seputar ini dan itu.....pokoknya menarik di tonton lah. Dono di ruang tamu sedang baca buku dengan baik.

Isi cerita yang di baca Dono :

Toni bangun dari tidurnya, ya segera berbenah diri dengan baik dan menyiapkan perlengkapan untuk berburu. Toni keluar dari rumahnya dan melihat keadaan kampungnya. Semua warga kampung menjalankan kehidupan sehari-hari seperti biasa. Kakek mendekati Toni.

"Toni....hari ini berburu?" tanya Kakeknya Toni.

"Iya...Kakek," kata Toni.

"Hati-hati ya berburu di hutan," kata Kakek.

"Iya....Kakek," kata Toni.

Toni pun berjalan dengan baik menuju hutan. Selang berapa saat sampai di hutan. Toni mulai menggunakan panahnya untuk berburu binatang di hutan. Terlihatlah seekor rusa. Toni dengan pelan-pelan mengarahkan anak panahnya pada rusa. Ketika perhitungan Toni sudah tepat, ya anak panah di lepaskan dari busurnya. Panah melesat kearah rusah dan kena kebagian tubuh rusa. Ya Rusa pun jatuh ke tanah.

"Hore aku berhasil mendapatkan rusa," kata Toni.

Toni pun segera ke tempat rusa yang tergeletak di tanah yang berumput. Toni membawa hasil buruannya dengan baik, ya di bopong dengan baik. Terlihat di langit kepulan asap yang berasal dari kampung. Toni khawatir dengan keadaan kampungnya jadi Toni berlari menuju kampungnya. Sampai di kampung. Toni menggeletakan daging rusa di tanah, ya mencari kakeknya karena keadaan kampung terbakar dengan api dan juga banyak orang kampung yang mati, ya tergeletak di mana-mana dengan bekas luka yang parah dari pedang dan tombak.

Sampai di rumah. Toni mendapatkan Kakek meninggal yang terluka parah di tebas pedang. Toni menangis kehilangan Kakek dan semua warga kampungnya. Toni menguburkan Kakek dan juga semua warga kampungnya dengan baik. Setelah selesai semuanya.

"Semua ulahnya para penjahat yang menghabisi semua warga kampung dan juga kakek ku," kata Toni.

Toni masih bingung ingin bales dendam tapi cuma sendirian. Toni diam di kampungnya dengan baik. Toni terus menjalankan kehidupan sehari-hari seperti biasanya sampai menjalankan ibadah dengan baik. Perayaan agama pun di jalankan Toni sendirian. 

"Hidup sendirian penuh dengan kesepian. Ibadah tetap aku jalankan dengan baik dengan keadaan ku sendirian," kata Toni.

Toni akhirnya memutuskan untuk pergi dari kampungnya, ya tujuannya bales dendam pada penjahat telah menghancurkan kampungnya. Berhari-hari Toni berjalan menuju tujuan yang sebenarnya Toni tidak tahu. Sampai di sebuah perkampungan. Ternyata perkampungan itu telah hancur. Banyak orang yang meninggal. Karena tidak ada yang menguburkan mayatnya, ya jadinya tegeletak di mana-mana sampai menjadi tengkorak gitu. Toni pun menguburkan semua dengan baik. Setelah itu Toni duduk santai sambil melihat langit. 

"Aku harus menghancurkan para penjahat yang menghancurkan kampung ini," kata Toni.

Toni yang telah memantapkan dirinya. Berjalanlah Toni dengan baik menuju tujuannya. Berhari-hari Toni mencari perkampungan penjahat. Pada akhirnya. Toni melihat dua orang yang bertarung dengan menggunakan pedang. Keduanya bertarung dengan sengit sampai akhirnya salah satu mati tertusuk pedang. Toni mendekati orang tersebut.

"Kamu ini penjahat apa orang baik?" tanya Toni dengan polos.

"Sedangkan kamu?" tanya Heru.

"Aku orang yang baik," kata Toni yang polos.

Heru memperhatikan dengan baik.

"Ternyata aku bertemu dengan orang baik," kata Heru.

Heru yang kehilangan banyak darah karena terluka di perutnya, ya jatuh ke tanah. Toni ingin menolongnya, ya berusaha mengobati dari lukanya yang parah.

"Aku berhasil menghancurkan kampung penjahat dengan meracuni semuanya," kata Heru.

"Jadi kamu telah menghancurkan kampung penjahat?" kata Toni.

"Balas dendam ku berhasil," kata Heru.

Heru pun menutupkan mata, ya meninggal dunia. 

"Jadi orang ini menghancurkan kampung penjahat," kata Toni.

Toni menguburkan mayat orang yang telah menghancurkan kampung penjahat. Setelah itu. Toni ke tempat kampung penjahat untuk melihat keadaan kampung tersebut. Ternyata semua penjahat mati semuanya dengan di racuni dari air minum dan makanan.

"Kejahatan telah musnah," kata Toni.

Toni pun memutuskan pulang ke kampung. Berhari-hari berjalan dengan baik, ya pada akhirnya sampailah di kampungnya. Toni menjalankan kehidupan sehari-hari dengan baik dan juga ibadah dengan baik, ya menjalankan agamanya dengan baik. 

"Sendirian di kampung ini tetap ibadah, ya menegakkan agama dengan baik," kata Toni.

Toni terus menjalankan hidupnya dengan baik sampai bertemu dengan seorang gadis cantik di hutan. Toni menjalankan hubungan dengan baik dengan gadis tersebut. Lira menerima perteman dengan Toni. Keduanya pada akhirnya tumbuh rasa cinta dan memutuskan menikah. Toni pada akhirnya tidak hidup sendiri di kampungnya, ya ada Lira menemaninya. Toni dan Lira hidup dengan penuh bahagia dengan tetap menjalankan ibadah dengan baik, ya menegakkan agama dengan baiklah.

***

Dono selesai membaca bukunya.

"Keadaan apa pun terjadi sampai warga kampung meninggal semua. Tetap ibadah, ya menegakkan agama. Di jalankan dengan kesendirian," kata Dono.

Dono menutup bukunya.

"Kalau keadaan lingkungan di buat seperti cerita yang baru aku baca. Banyak warga masyarakat yang mati karena penyakit dan cuma aku yang hidup. Aku harus menjalankan ibadah dengan baik, ya menegakan agama dengan baik. Sampai perayaan hari raya agama, ya aku jalankan dengan baik....sendiri," kata Dono.

Dono pun menaruh buku di meja. Dono beranjak dari duduknya di ruang tamu ke ruang tengah untuk nonton Tv bersama Kasino dan Indro.

INGIN BERQURBAN

Kasino dan Indro di ruang tengah, ya sedang asik nonton Tv. Dono di ruang tamu sedang baca bukunya dengan baik.

Isi cerita yang di baca Dono :

Setelah kepergian Ayah karena sakit yang di deritanya, ya meninggal gitu. Orang-Orang bilang sih Ayah terkena penyakit Covid-19 makanya meninggal. Keadaan memang di masa pandemi covid-19, ya Toto menerima keadaan dirinya dengan penuh ikhlas. Hidup Toto sekarang sebatang kara karena Ayah telah meninggal. Ibu telah lama meninggal saat Toto di lahirkan di muka bumi ini. Toto harus menjalankan hidup dengan melanjutkan usaha Ayah berjualan gorengan.

Setiap hari Toto hanya bisa berjualan gorengan di rumah, ya tidak bisa berkeliling karena ada peraturan dari pemerintahan yang berkaitan menanggulanggi covid-19 di sebut PPKM Darurat. Toto masih bersyukur dengan hasilnya, ya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Toto pun dapet bantuan dari RT karena termasuk warga miskin untuk menanggulangi masalah ekonominya berupa beras dan juga obat. Pak RT hanya menjalankan tugas berdasarkan aturan pemerintahan yang sedang menjalankan PPKM Darurat untuk menanggulangi covid-19.

Toto terus menjalankan ibadahnya dengan baik di rumah tujuannya untuk diri Toto. Sampai waktu menjelang Idul Adha. Toto ingin sekali berqurban seperti orang-orang yang mampu tetangganya sih kaya terlihat dari bangunan rumahnya yang megah kaya istana. Toto memang berjuang tekun dengan usahanya tetap hanya bisa bertahan dengan keadaan saja.

"Nasif orang miskin. Hanya niat saja ingin berqurban. Kenyataan tidak bisa," kata Toto yang keluh kesal dengan keadaan.

Toto tetap menjalankan hidupnya dengan baik, ya tetap terus berusaha karena omongan Ayahnya "Lebih baik berjuang demi hidup dengan hasil seadaannya dari pada meminta-minta belas kasihan dari orang lain".

Toto mengikuti omongan Ayahnya yang bijak dalam menjalankan hidup. Sampai waktu sholat Idul Adha. Toto tetap sholat di rumah saja, ya mengikuti aturan di jalankan pemerintahan yang sedang menanggulangi covid-19, karen alasan Toto nyari aman saja nama juga orang kecil selalu mengikuti aturan gitu. Toto tetap tidak bisa berqurban karena tidak ada uangnya untuk membeli hewan qurban. Sampai waktu pemotongan hewan qurban di mesjid, ya pengurus mesjidlah yang melaksanakan kewajiban dengan baik sampai selesai. Pengurus mesjid mengantarkan daging qurban ke rumah Toto. Ya Toto menerima dengan baik. Pengurus mesjid mengantarkan daging qurban ke rumah orang miskin yang lainnya berdasarkan data kepengurusan mesjid siapa yang berhak mendapatkan daging qurban.

Toto bersyukur mendapatkan daging qurban karena dirinya tidak bisa ikut berqurban seperti orang mampu yang menegakkan agama demi kebaikan semua umat Islam. Saat mengolah daging qurban, ya Toto menangis karena hanya dirinya saja yang mengkonsumsi daging qurban dari mesjid karena tidak seperti biasanya seperti lebaran Idul Adha tahun lalu ada Ayah yang menemani Toto menikmati makan daging qurban. Toto menerima keadaannya dengan penuh ikhlas, ya mengolah daging qurban dengan baik sampai mateng gitu di buat sate aja. Toto makan daging qurban dengan penuh bahagia.

"Mungkin tahun depan aku bisa berqurban," kata Toto.

Toto terus menikmati makan sate daging qurban di rumah.

***

Dono selesai baca bukunya dengan baik.

"Orang yang menegakkan agama Islam pasti menjalankan tugasnya dengan baik dengan menjalankan ibadah dengan baik dan juga berqurban pada hari raya Idul Adha. Allah SWT menerima amal dan ibadah dengan baik umat Islam," kata Dono.

Dono menutup bukunya dengan baik dan menaruh buku di meja. Dono beranjak dari duduknya di ruang tamu ke ruang tengah untuk nonton Tv bersama Kasino dan Indro. Acara Tv yang di tonton dengan baik sama Dono, Kasino dan Indro...seputar berita ini dan itu.

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK