Malam begitu larut sekali. Ben keluar dari tenda untuk buang air kecil. Dengan terburu-buru ke sana dan ke sini akhirnya Ben pipis di bawah pohon rindang. Setelah itu Ben kembali ke tenda untuk tidur. Saat mau masuk tenda Ben melihat ke langit terlihat bola api yang melesat cepat dan jatuh di dalam hutan. Ben pun mengejarnya sampai bertemu dengan benda yang jatuh tersebut.
Di sebuah lubang yang cukup dalam. Ben memberanikan diri untuk mendekati sebuah logam yang berbentuk seperti telur. Kapsul pun terbuka.
"Hanya sebuah jam isinya," kata Ben.
Ben pun mengambilnya. Ternyata jam itu hidup dan langsung terpakai di tangan kiri Ben.
"Lepaskan ini benda," kata Ben sambil berusaha keras melepaskan jam tersebut dari tangan kirinya.
Ben pun mencoba untuk mengotak-atik jam. Ternyata jam pun meresponnya dengan baik. Kemudian Ben pun menekan jam dengan tangan kanan. Seketika Ben berubah menjadi Flash.
"Kenapa saya jadi Flash? Warna merah dan berlambang di dada petir. Padahal saya lebih suka Gundala Putra Petir," teriak Ben.
Ben pun menerima perubahan yang di berikan oleh jam. Ben pun berlari sangat dengan cepat sekali sampai di puncak gunung.
"Hebat..benar," kata Ben.
Ben pun kembali ke tempat kempingnya dengan berlari cepat sekali.
"Hebat...sekali," kata Ben.
Ternyata jam menunjukkan waktunya di depan Ben berbentuk firtual dan bicara "Waktu pemakaian hanya 3 menit."
"Haaa......singkat apa jadi super dalam 3 menit. Dasar jam pelit," kata Ben yang protes.
"Waktu..habis," kata suara yang mengontrol perubahan Ben.
"Bener..benar..pelit jam ini....," gerutu Ben.
Ben pun bergerak ke tendanya untuk tidurnya. Tiba-tiba pundak Ben di pegang oleh kakeknya.
"Ben dari mana?"
"Haaa. Kakek...jangan mengagetkan begitu," kata Ben.
"Abis..kamu pergi ke mana?" tanya kakek Ben.
"Dari buah air kecil dan menemukan jam ini," kata Ben sambil menunjukkan jam di tangannya. Sepupunya pun bangun karena obrolan Ben dan kakek. Gwuen pun mendekati Ben sambil memegang bajunya.
"Ben...," kata Gwuen.
"Haaa....Gwuen....kamu ini bikin menakuti," kata Ben.
"Nakuti ..apa?" tanya Gwuen.
"Apa yang kamu pake di wajah mu itu?" tanya Ben.
"Masker perawatan wajah," kata Gwuen.
"Kenapa di pake di saat kita mengadakan kemping bukannya di rumah aja?" tanya Ben.
"Kaya..gak tahu cewek aja. Yang dimana pun dan kapan pun harus ada perawatan wajah deh. Agar cantik," penjelasan Gwuen.
"Dasar..cewek. Bikin repot," kata Ben.
"Sudah jangan di bahas lagi. Ayo kita tidur!" kata kakek Ben.
"Iya...kekek," jawab ke dua cucunya.
Ketiganya masuk ke dalam tenda. Tapi ternyata ada sebuah benda turun dari langit dan jatuh tidak jauh dari tempat kemping Ben.
"Berlindung, " kata kakek melindungi ke dua cucunya.
Ben dan Gwuen selamat dengan perlindungan kakek Ben. Dari tempat benda jatuh dari langit berbentuk sebuah logam bulat dan besar keluar sesosok yang sangat menakutkan sekali.
"Takutlah dengan kekuatan bangsa saiya.....Bejita," katanya.
"Haaaaa....," kata kaget Ben, Gwuen, dan kakek Ben.
Bejita mendekati ketiga manusia dengan cepat sekali sudah di hadapan kakek Ben.
"Serahkan ..jam super itu," kata Bejita meminta dengan kasar pada kakek Ben, Ben, dan Gwuen.
"Iya...yang di pakei anak itu," kata Bejita dengan sangat marah sekali.
"Tidak saya berikan," kata Ben.
"Dasar anak nakal," kata Bejita.
Bejita marah menunjukkan kekuatan bangsa terkuat saiya dan menyerang cepat untuk mengambil jam di tangan Ben, tapi di halangi oleh kakek Ben. Bejita langsung menghempas kakek Ben dengan tangan kanannya dan jatuh ke tanah.
"Kakek," panggilan Ben.
Ben pun langsung mengotak-atik jam lagi. Jam pun terkoneksi dengan baik dan tekan dengan tangan kanan.
"Berubah," kata Ben.
Jam mengubah Ben menjadi Ironman.
"Kenapa Ironman...bukannya tadi Flash?" kata Ben.
"Jadi kamu sudah bisa menguasai jam super itu yang bisa berubah menjadi jagoan super," kata Bejita.
"Jadi jam yang saya pakai ini bisa menjadi jagoan super. Kaya jagoan neon aja," kata Ben.
"Hus....itu....jagon permen. Tapi jagoan beneran tahu," kata Bejita membenarkan omongan Ben.
"Kalau begitu saya coba kekuatan Ironman," kata Ben.
"Ayo..kita bertarung," kata Bejita.
Bejita langsung meledakkan kekuatan tenaga dalamnya dan langsung menyerang Ben dengan tinjuan dengan cepat. Ben yang menjadi Ironman pun berusaha untuk menghadapi Bejita dengan kekuatan penuh dengan tembakan yang luar biasa dari tangan dan sambil terbang ke langit. Terjadi pertarungan yang luar biasa di antara ke duanya tidak mengalah. Tapi kekuatan Ironman tidak bisa mengimbangi kekuatan Bejita sampai di pukul dan mental menabrak pepohonan.
"Gimana caranya bisa mengalahkan makluk asing itu," kata Ben yang menjadi Ironman.
Ben pun bangkit dari keadaannya. Tapi ternyata keinginan Ben di terima oleh jam super. Ben pun berubah menjadi Superman.
"Wa.......saya berubah menjadi Superman...luar biasa. Kalau berubah jadi Superman bisa mengalahkan Bejita," kata Ben yang antusias.
Ben yang menjadi Superman bergerak dengan cepat sekali dan Bejita pun mengimbangi kekuatan Superman. Pertarungan pun terjadi antara Superman dan Bejita. Superman mampu mengalahkan setiap serangan Bejita dan menjatuhkan saat pertarungan di atas langit.
Bejita pun terkapar di tanah dan hendak bangun kembali. Superman mengeluarkan sinar matanya dengan kekuatan penuh ke arah Bejita. Ternyata Bejita tidak sempat untuk menghadang serangan itu dengan tenaga dalamnya. Sinar mata dari Superman di terima Bejita. Sambai baju perang jebol dan menembus bagian dada.
"Aaaahhh," teriak Bejita.
Superman menghentikan serangan dari sinar matanya. Superman langsung menyerang dengan tendangan maut dari langit. Ternyata Bejita dengan gesit bisa menghindar. Superman menghancurkan tanah dengan sangat kuat dan keluar dari tanah dengan gerak cepat memegang tubuh Bejita dan di lemparkan Bejita ke pohon-ponon. Bejita menabrak pohon dan pohon sampai tersungkur di tanah.
"Ternyata kekuatan jam super itu hebat banget," kata Bejita.
Bejita pun berusaha bangun dan menuju kapal luar angkasanya dan langsung pergi meninggalkan pertarungan. Ben yang berubah menjadi Superman pun ada batas waktu dan kembali semula.
"Akhirnya saya bisa mengalahkan makluk asing yang ingin mengambil jam ini," kata Ben.
Ben pun bergerak menuju kakeknya.
"Kakek..," teriak Ben.
"Ben..hebat kamu," kata kakek sambi memegang kepalanya Ben.
"Hebat kamu Ben bisa mengalahkan penjahat super itu," pujian dari Gwuen sambil menepuk punggungnya.
"Iya..ini..semua karena jam super ini," kata Ben sambil menunjukkan pada kakek Ben dan sepupunya Gwuen.
"Ya...sudah kalau begitu. Kita pulang saja dan bereskan kemping ini," kata kakek Ben.
"Iya..kakek," jawab dua cucunya dengan baik.
Ben dan Gwuen bekerja sama untuk membereskan semua perlengkapan kemping di masukkan ke dalam mobil. Setelah itu barulah semuanya masuk ke dalam mobil. Kakek pun membawa mobil dengan baik menuju ke rumahnya Ben di kota.
Karya: No