Tito asik main gitar sambil menyanyikan lagu dangdut di teras rumah. Eko lewat depan rumah Tito. Ya Tito pun berhenti bernyanyi dan main gitarnya segera berkata memanggil Tito "Tito mampir!"
"Boleh juga, main sebentar. Ya Tito. Aku mampir," kata Eko.
Eko pun segera menghampiri Tito dan segera duduk bersama Tito di teras depan.
"Tito asik main gitar, sambil nyanyiin lagu dangdut," kata Eko.
"Iya, aku lagi santai. Tidak ada kerjaan gitu. Sedang kamu Eko....lagi sibuk apa?" kata Tito.
"Biasalah. Aku bantuin Paman. Kerja sama Paman di tokonya. Ya lumayan sih hasilnya. Pas-pasan. Tapi cukuplah untuk Bujang seperti aku," kata Eko.
"Oooo begitu," kata Tito.
"Makin lama makin pandai menyanyi saja. Suara Tito merdu," pujian Eko.
"Biasa kali....Eko. Aku jadi malu," kata Tito.
"Tito...impian mu ingin jadi penyanyi terkenal kan?!" kata Eko.
"Iya, maka itu aku sering berlatih. Ikut kompetisi menyanyi...tujuannya sejauh mana aku berkembang. Sampai memasukan vidio aku menyanyi, ya ke Youtobe.....tujuannya sejauh apa orang-orang menyukai aku?!" kata Tito.
"Jadi....hasil dari usaha mu Tito?!" kata Eko.
"Ya....hasilnya lumayan sih. Di atas langit masih ada langit," kata Tito.
"Masih ada yang lebih baik dari Tito," kata Eko.
"Begitulah adanya. Tapi aku tidak pernah menyerah demi membuktikan impian ku jadi kenyataan. Jadi penyanyi terkenal," kata Tito.
"Sikap pantang menyerah. Bagus!!!" kata Eko.
"Oooo iya Eko. Ada kerjaan di tempat mu bekerja?!" kata Tito.
"Ya sebenarnya butuh orang sih. Tapi bukannya Tito, kadang ngamen kesana kesini demi menguji mental dan juga menghasil uang dari ngamen itu," kata Eko.
"Kan...masih covid-19. Apalagi PSBB?!" kata Tito.
"Iya juga sih. Ikut aku aja kerja di toko, ya lumayanlah hasilnya untuk Bujang seperti kita ini. Tapi gimana dengan impian mu jadi penyanyi terkenal?!" kata Eko.
"Ya...ampun Eko. Impian ku terus berjalan, walau aku hidup di dunia kenyataan susah payah seperti mu Eko," kata Tito.
"Oooo iya. Tito telah membuat vidio di Youtobe, dirinya menyanyi. Berarti terus mempromosikan diri.....untuk jadi penyanyi terkenal," kata Eko.
"Ya begitulah. Kemajuan zaman di gunakan untuk menggampai impian menjadi kenyataan. Sebenarnya sih aku sudah merasa jadi bintang, walau tidak terkenal banget seperti orang-orang yang bersinar di panggung yang megah dan di idolakan banyak orang," kata Tito.
"Merasa cukup puas hasil kerja untuk menggampai impian. Berarti bijak bersikap itu namanya Tito!" kata Eko.
"Iya," kata Tito.
"Ya sudah ngobrolnya. Ayo ke tempat kerjaan!" kata Eko.
"Ayo!!!" kata Tito.
Tito pun menaruh gitar di dalam rumah dan mengunci pintu rumah. Tito dan Eko pun meninggalkan rumah, ya ke tempat kerjaan.