CAMPUR ADUK

Monday, September 12, 2022

SOURCE CODE

Eko duduk di depan rumahnya, ya di teras depan rumahnya sambil menikmati minum teh dan makan kue kering gitu. 

"Main gitar dan bernyanyi," kata Eko.

Eko bergerak masuk rumah, ya ke ruang tamu untuk mengambil gitar yang di taruh di meja di ruang tamu dan sekalian mengambil wayang yang di taruh meja. Eko ke depan rumah, ya teras rumah. Wayang di taruh di kursi kosong. Eko duduk dengan baik, ya main gitar dengan baik, ya bernyanyi dengan baik lah. 

Lirik lagu yang dinyanyikan Eko dengan judul 'Penjaga Hati' :

"Tak pernah aku impikanBetapa beratnya meruntuhkan hatimuLama sudah ku menungguSeutas harapan tulus cintamu
Tak pernah aku impikanBetapa beratnya meruntuhkan hatimuLama sudah ku menungguSeutas harapan tulus cintamu
Takkan kutemuiWanita sepertimuTakkan kudapatkanRasa cinta ini
Kubayangkan bila engkau datangKupeluk bahagia kan akuKuserahkan seluruh hidupkuMenjadi penjaga hatimu
Sering kali kutemukanMahkota bertabur intan permataMeski aku telah terbiasaTambatkan hatiku pada wanita oh
Takkan kutemuiWanita sepertimuTakkan kudapatkanRasa cinta ini
Kubayangkan bila engkau datangKupeluk bahagia kan akuKuserahkan seluruh hidupkuMenjadi penjaga hatimuKubayangkan bila engkau datangKupeluk bahagia kan akuKuserahkan seluruh hidupkuMenjadi penjaga hatimu
Kubayangkan bila engkau datangKupeluk bahagia kan akuKuserahkan seluruh hidupkuMenjadi penjaga hatimu"

***

Eko selesai menyanyi dan main gitarnya, ya gitar di taruh di samping kursi. Eko mengambil gelas berisi teh, ya di minum dengan baik teh lah. 

"Emmmm enaknya teh!" kata Eko. 

Eko menaruh gelas berisi teh di meja. Budi dateng ke rumah Eko, ya memarkirkan motornya dengan baik di depan rumah Eko. Budi duduk dekat Eko. 

"Hidup ini terus berlomba-lomba dengan baik, ya Eko?" kata Budi. 

"Ya nama hidup di kota. Berlomba-lomba dalam menjalani hidup ini. Yang kaya ingin tetap kaya. Yang miskin ingin kaya," kata Eko. 

"Dunia ini. Tetap antara baik dan buruk. Sisi baik, ya manusia terus dengan rencana, ya agar jadi kaya jauh dari kemiskinan, ya tetap di jalan baik gitu. Sisi buruknya, ya manusia memang sesuai rencananya, ya tetap di jalan buruk gitu, ya sampai berurusan dengan hukum. Ada yang di hukum, ya ada juga tidak, ya bisa ngeles dari hukum gitu. Sisi buruk tetap saja contoh nyata bagi ku seperti ini: yang terlihat banget, ya seperti orang miskin berhasil jadi kaya dari usahanya, ya swasta dan bangun rumah. Yang miskin lain, ya iri sampai orang kaya, ya iri. Jadinya ingin bangun rumah. Ya terlihat serba serbi bangunan rumah dari kondisi kemampuan yang punya rumah," kata Budi. 

"Antara baik dan buruk. Yang baik begini. Yang buruk begitu," kata Eko. 

"Hidup paling enak tetap hidup di desa, ya hidup sederhana," kata Budi. 

"Lebih enak sih hidup di sebuah pulau, ya desa gitu. Jadi main di pantai terus setiap hari," kata Eko. 

"Bersama orang di sukai, ya tinggal di desa itu. Ya bahagia rasanya!" kata Budi. 

"Kan Budi masih jomlo!" kata Eko. 

"Ya Eko. Memang aku masih jomlo. Tetap berusaha mendapatkan cewek yang aku sukai. Ya berkhayal bersama cewek yang di sukai," kata Budi. 

"Berkhayal toh. Bersama orang yang di sukai. Mungkin khayalan Budi, ya ingin bersama artis di sukai Budi?!" kata Eko. 

"Yaaaaaa. Kalau khayalan, ya tidak ada masalah bersama artis yang di sukai. Kalau kenyataan, ya mana mungkin bersama artis yang aku sukai, ya aku kerjaannya buruh. Sedangkan artis cewek yang aku sukai itu, ya cantik, ya banyak yang memuji kecantikannya jadi benar-benar cantik, ya yang memuji cewek dan cowok. Pinter di bidang kerjaannya, ya profesional dan di bidang pendidikan. Kaya dari kelahiran. Kaya dari kerja keras ya, ya itu lebih baik jadi orang-orang salut dari usahanya berhasil jadi kaya," kata Budi. 

"Sekedar obrolan lulusan SMA saja!" kata Eko. 

"Memang sekedar obrolan lulusan SMA!" kata Budi. 

"Kali ini aku yang bercerita pake wayang!" kata Eko. 

"Ya kalau gitu sih. Aku jadi penonton yang baik!" kata Budi. 

Eko mengambil wayang, ya di mainkan dengan baik, ya bercerita dengan baik pula. Budi menonton dengan baik, ya pertunjukkan wayangnya Eko lah. 

Isi cerita yang di ceritakan Eko :

Pilot Angkatan Darat AS Kapten Colter Stevens bangun di atas kereta komputer Metra menuju Chicago. Stevens bingung, karena ingatan terakhirnya adalah menerbangkan misi di Afghanistan. Namun, ya bagi dunia di sekitarnya, ya termasuk temannya Christina Warren dan bayangannya di jendela dan cermin kereta. Dia tampak seperti pria yang berbeda : seorang guru sekolah bernama Sean Fentress. Saat ia mengungkapkan kebingungannya kepada Christina, ya kereta meledak saat melewati kereta lain, ya membunuh semua orang di dalamnya.

Stevens tiba-tiba terbangun di dalam kokpit yang remang-remang. Berkomunikasi melalui layar video, Kapten Angkatan Udara Colleen Goodwin memverifikasi identitas Stevens dan memberi tahu dia tentang misinya untuk menemukan pengebom kereta sebelum mengirimnya kembali ke saat dia bangun di kereta. Percaya dia sedang diuji dalam simulasi, Stevens menemukan bom di ventilasi di dalam toilet tetapi tidak dapat mengidentifikasi pembom. Masih berpikir dia dalam simulasi, Stevens meninggalkan bom dan kembali ke kabin utama sebelum kereta meledak lagi.

Stevens kembali terbangun di kapsulnya dan setelah menuntut untuk diberi pengarahan, mengetahui bahwa ledakan kereta benar-benar terjadi dan itu hanyalah serangan pertama dari serangkaian dugaan. Dia dikirim kembali lagi, delapan menit sebelum ledakan, untuk mengidentifikasi pembom. Kali ini, dia turun dari kereta untuk mengikuti tersangka. Ini ternyata jalan buntu, kereta masih meledak di kejauhan, dan Stevens terbunuh oleh kereta yang lewat setelah jatuh ke rel saat menginterogasi tersangka.

Catu daya kapsul tidak berfungsi saat Stevens bangun kembali. Dia mengklaim telah menyelamatkan Christina, tetapi Dr Rutledge mengatakan kepadanya bahwa dia diselamatkan hanya di dalam "Kode Sumber". Rutledge menjelaskan bahwa Source Code adalah mesin eksperimental yang merekonstruksi masa lalu menggunakan sisa ingatan kolektif penumpang yang meninggal delapan menit sebelum kematian mereka. Oleh karena itu, satu-satunya hal yang penting adalah menemukan pengebom untuk mencegah datangnya serangan kedua di Chicago.

Pada pertemuan berikutnya, Stevens mengetahui bahwa dia dilaporkan terbunuh dalam aksi dua bulan sebelumnya. Dia menghadapkan Goodwin, yang mengungkapkan bahwa dia kehilangan sebagian besar tubuhnya dan pada dukungan hidup dan terhubung ke sensor saraf. Kapsul dan tubuhnya yang sehat adalah "manifestasi" yang dibuat oleh pikirannya untuk memahami lingkungan. Stevens marah pada pemenjaraan paksa ini. Rutledge menawarkan untuk menghentikan Stevens setelah misi, dan Stevens akhirnya menerima.

Setelah berbagai upaya, ya termasuk ditangkap oleh keamanan kereta api karena mencoba mendapatkan senjata, Stevens mengidentifikasi pengebom melalui dompet yang jatuh, seorang teroris domestik nihilistik bernama Derek Frost. Stevens mengingat plat nomor dan plat kendaraan Frost. Dia menemukan bom kotor yang dibangun di dalam van milik Frost, saat Christina mengikutinya dan keduanya ditembak mati oleh Frost. Di luar Source Code, dia menyampaikan pengetahuannya kepada Goodwin, yang membantu polisi menangkap Frost dan mencegah serangan kedua. Stevens diberi selamat karena telah menyelesaikan misinya. Rutledge diam-diam mengingkari kesepakatannya untuk membiarkan Stevens mati, karena dia masih satu-satunya kandidat yang bisa memasukkan Kode Sumber.

Menjadi lebih bersimpati pada penderitaannya, Goodwin mengirim Stevens kembali untuk terakhir kalinya dan berjanji untuk memutuskan dukungan hidupnya setelah delapan menit. Kali ini, dia menetapkan tanggal dengan Christina, menjinakkan bom, menangkap Frost, dan melaporkannya ke polisi. Dia memanggil ayahnya dengan kedok sesama prajurit dan berdamai dengan dia, dan mengirim email ke Goodwin. Setelah delapan menit, Goodwin menghentikan dukungan hidup Stevens.

Saat dunia di sekitarnya terus berkembang lebih dari delapan menit, Stevens menegaskan kecurigaannya bahwa Source Code bukan hanya simulasi, melainkan mesin yang memungkinkan dia untuk membuat jadwal alternatif. Dia dan Christina meninggalkan kereta dan pergi berkencan. Dalam realitas (alternatif) yang sama, Goodwin menerima pesan Stevens. Dia mengatakan padanya tentang kemampuan sejati Source Code dan memintanya untuk membantu versi realitas alternatif dirinya.

***

Eko cukup lama bercerita pake wayang, ya akhirnya selesai juga. Budi memuji pertunjukkan wayangnya Eko, ya begitu juga dengan ceritanya, ya bagus gitu. Eko menaruh wayang di taruh di kursi kosong.

"Eko main catur saja!" kata Budi.

"OK. Main catur!" kata Eko.

Eko mengambil papan catur di bawah meja, ya di taruh di atas meja papan catur. Eko dan Budi, ya menyusun bidak catur di atas papan catur. Keduanya main catur dengan baik. 

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK