“Enaknya bakwan goreng yang aku buat. Untung di ada minyak goreng, ya jadi lah makanan yang aku buat jadi bakwan goreng. Kalau bakwan di rebus….jadi apa ya?” kata Budi.
Budi masih berpikir dengan panjang, ya jika bakwan di masak dengan cara di rebus. Budi sambil makan bakwan goreng yang enak itu.
“Ooooooo. Kalau di proses dengan cara beda. Bakwan bisa di masak dengan cara di rebus. Kaya mirip proses pembuatan cilok,” kata Budi.
Budi pun selesai makan bakwan satu buah dan segera minum air putih.
“Kalau proses masaknya berubah, ya jadi bakwan rebus lah,” kata Budi.
Budi pun membawa satu piring berisi bakwan goreng ke depan rumah. Piring berisi bakwan goreng, ya di taruh di meja dan Budi duduk dengan baik di depan rumah. Budi mengambil koran di bawah meja dan segera di baca dengan baik.
“Beritanya masih urusan pemerintahan ini dan itu toh,” kata Budi.
Budi terus membaca koran dengan baik, ya tujuannya meningkatan wawasan Budi tentang perkembangan ini dan itu yang terjadi di lapisan masyarakat dalam bentuk sistem pemerintahan di Indonesia, ya sampai pemerintahan di negara lain. Eko pun sampai di rumah Budi, ya Eko memarkirkan motornya dengan baik di rumah Budi lah. Eko pun duduk bersama Budi. Terlihat di meja, ya satu piring berisi bakwan dan juga benda-benda untuk membuat kopi gitu.
“Bakwan gorengnya. Beli apa buat Budi?” kata Eko.
Budi, ya berhenti baca koran dan menaruh koran di meja. Eko mengambil bakwan goreng di piring, ya di makan dengan baik bakwan goreng lah.
“Buat Eko,” kata Budi.
Budi mengambil bakwan goreng di piring dan di makan dengan baik.
“Emmmmm enak juga bakwan bikinan Budi,” kata Eko.
Eko terus makan bakwan goreng sampai habis satu buah dan mengambil lagi bakwan goreng di piring, ya di makan dengan baik lah.
“Terima kasih pujiannya Eko,” kata Budi.
Budi terus menikmati makan bakwan gorengnya.
“Bakwan goreng di masak dengan cara di rebus….jadi apa ya?” kata Eko.
“Cilok,” kata Budi.
“Kalau di pikir dengan baik, ya bisa jadi sih jadi cilok…kalau proses masaknya bakwan goreng jadi di rebus, ya cilok lah,” kata Eko.
“Becandaan kan Eko?” kata Budi.
“Ya iyalah becandaan. Namanya juga obrolan lulusan SMA. Beda dengan obrolan lulusan Universitas yang kerjaannya penelitian ini dan itu. Banyak yang jadi sarjana terbaik, ya duduk di pemerintahan dan mengatur pemerintahan dengan baik. Agar sistem pemerintahan berjalan dengan baik,” kata Eko.
“Ya realitanya begitu. Tentang orang-orang pinter yang duduk di pemerintahan,” kata Budi.
Budi pun membuat kopi dengan baik, ya kopi jadi segera di minum dengan baik. Eko pun membuat kopi, ya kopi jadi dan segera di minum dengan baik.
“Enaknya kopi Lampung,” kata Budi.
“Memang enak kopi Lampung. Karena keberadaan kita ada di Lampung. Kalau keberadaannya di Jakarta…gimana Budi?” kata Eko.
“Kalau keberadaan kita di Jakarta, ya berarti….enaknya kopi Jakarta,” kata Budi.
Budi pun menaruh gelas berisi kopi di meja.
“Bakwan kalau prosesnya masaknya di kukus. Jadi apa Budi?” kata Eko.
Eko menaruh gelas berisi kopi di meja.
“Bakwan kalau prosesnya masaknya di kukus, ya jadinya somai lah,” kata Budi.
“Kalau di pikir dengan baik, ya bakwan di masak dengan cara di kukus, ya jadinya somai,” kata Eko.
Eko mengambil bakwan goreng di piring, ya di makan dengan baik bakwan goreng lah. Budi mengambil bakwan goreng di piring, ya di makan dengan baik lah.
“Bakwan kalau di proses masaknya di panggang, ya bisa di bilang di oven gitu. Jadi….apa Budi?” kata Eko.
“Bakwan kalau di proses masaknya di panggang, ya bisa di bilang di oven. Jadinya…..pizza,” kata Budi.
“Di pikir dengan baik. Ya bakwan di proses masaknya di panggang, ya bisa di bilang di oven….jadinya pizza,” kata Eko.
Eko selesai makan bakwan goreng, ya satu buah dan segera mengambil gelas berisi kopi di meja, ya di minum dengan baik kopi lah. Budi pun selesai makan bakwan goreng satu buah, ya segera mengambil gelas berisi kopi di meja, ya di minum dengan baik kopi lah.
“Bakwan di proses masaknya di bakar. Jadi apa…Budi?” kata Eko.
Eko menaruh gelas berisi kopi di meja lah.
“Bakwan di proses masaknya di bakar. Jadinya apa ya? Ini saja jadi….bakso bakar,” kata Budi.
Budi menaruh gelas berisi kopi di meja.
“Bakwan di proses masaknya di bakar, ya jadinya angus bakwannya,” kata Eko.
“Iya juga ya. Gosong jadi bakwannya,” kata Budi.
“Nama juga mainan kan Budi?” kata Eko.
“Mainan. Bahan obrolan saja. Kalau begitu main catur saja!” kata Budi.
“Ok…main catur!” kata Eko.
Eko dan Budi sepakat ingin main catur. Abdul dateng, ya memarkirkan motornya dengan baik di depan rumah Budi. Abdul duduk bersama dengan Eko dan Budi. YaAbdul melihat bakwan goreng di piring, ya segera di ambil tuh bakwan goreng dan di makan Abdul.
“Enak bakwan goreng. Beli apa buat?” kata Abdul.
“Buat,” kata Budi.
“Oooo Budi buat toh,” kata Abdul
“Budi ada waktu untuk membuat makanan, ya di buat dengan baiklah makan. Ya bakwan goreng,” kata Eko.
“Emmm,” kata Budi.
“Emmmm,” kata Abdul.
Abdul selesai makan bakwan, pun membuat kopi dengan baik. Budi dan Eko, ya tidak jadi main catur karena ada Abdul. Kopi telah jadi buat Abdul, ya di minum dengan baik kopi lah. Budi mengambil koran di meja, ya koran di taruh di bawah meja. Budi mengambil kartu di bawah meja, ya di kocok dengan baiklah kartu remi dan di bagikan dengan baik. Abdul menaruh gelas berisi kopi di meja. Budi, Eko dan Abdul main kartu remi dengan baik, ya sambil menikmati minum kopi dan makan bakwan goreng buatan Budi yang enak gitu.