CAMPUR ADUK

Tuesday, March 22, 2022

TAHU ISI

Eko di dapur. Eko memeriksa dengan baik keadaan dapur, ya ingin membuat makan gitu sih. Ternyata Eko mendapatkan bahan yang mau ia buat makanan di lemari makan.

“Ada tahu dan juga sayuran. Kalau begitu di buat tahu isi saja atau di sebut tahu bunting,” kata Eko.

Eko mulai membuat makan dengan serius, ya tapi santai. Emangnya membuat makan tahu isi kaya mengerjakan tugas sekolah tingkat SMA, ya matematika gitu dan di usahakan hasilnya nilainya bagus gitu. Singkat waktu, ya Eko selesai membuat makannya dengan baik. Tahu isi di coba Eko.

“Emmmm enaknya. Tahu isi buatan aku,” kata Eko.

Eko memakan tahu isi, ya sampai dua buah gitu. Setelah makan tahu isi, ya Eko minum segelas air putih lah. Eko pun membawa tahu isi satu piring ke depan rumah. Ya di depan rumah….Eko menaruh piring yang ada tahu isinya, ya di taruh di meja dengan baik. Eko pun duduk santai di depan rumah. Di ambillah koran di bawah meja dan di baca dengan baik koran sama Eko.

“Beritanya…menarik,” kata Eko.

Eko terus membaca berita yang ada di koran, ya dari urusan pemerintahan dari pusat dan pemerintahan daerah….sampai masalah artis yang ini dan itu lah. Budi selesai urusan dengan temannya, ya segera ke rumah Eko lah, ya seperti biasa Budi membawa motornya dengan baik lah. Abdul yang selesai urusan di rumah, ya ke rumah Eko lah, ya Abdul membawa motornya dengan baik lah. Singkat waktu, ya Budi sampai di rumah Eko lah dan memarkirkan dengan baik di depan rumah Eko lah. Budi duduk bareng bersama Eko. Budi melihat di meja, ya ada sepiring tahu isi dan juga minuman kopi botolan gitu.

“Eko,” kata Budi.

Eko berhenti baca korannya dan koran di taruh di atas mejalah.

“Apa Budi?” kata Eko.

Eko mengambil kopi botolan di meja, ya di minum dengan baik kopi botolan lah.

“Tahu isinya. Beli apa buat?” kata Budi.

“Buat,” kata Eko.

Eko menaruh kopi botolan di meja dengan baik.

“Eko buat tahu isi toh,” kata Budi.

Budi mengambil tahu isi di piring, ya Eko juga sih mengambil tahu isi di piring sih.

“Emmmmm enak tahu isi buatan Eko,” kata Budi.

“Ya begitu lah hasil tahu isi buatan ku,” kata Eko.

Eko dan Budi terus makan tahu isi yang enak itu.

“Tahu isi di buatan Eko. Kenapa tidak di buat tahu isi mercon?” kata Budi.

Budi yang telah habis makan tahu isi satu buah, ya mengambil lagi tahu isi di piring dan di makan dengan baik.

“Aku tidak kepikiran untuk membuat tahu isi mercon. Tahu isi, ya biasa saja,” kata Eko.

Eko selesai makan satu buah tahu isi, ya mengambil lagi tahu isi di piring dan di makan dengan baik tahu isi lah.

“Ooooooo. Tidak kepikiran membuat tahu isi mercon. Padahal tahu isi mercon, ya enak banget. Sensasi pedasnya luar biasa gitu,” kata Budi.

“Budi pecinta makan pedas ya?” kata Eko.

“Ya enggak juga sih pencinta makan pedas. Cuma sekedar saja sih,” kata Budi.

“Oooooo sekedar saja…suka makan pedas,” kata Eko.

“Kenapa cewek suka banget dengan makan pedas?” kata Budi.

Omongan Budi mulai ngomongin cewek, ya Eko biasa sedikit aneh saja mendengar omongan Budi. Walau sebenarnya sih Eko sudah tahu kebiasaan Budi, ya biasa ngomongin tentang cewek sih.

“Mungkin cewek itu pecinta makan pedas,” kata Eko.

“Memang sih cewek itu suka makan pedas,” kata Budi.

Budi selesai makan tahu isi, ya Budi mengambil kopi botolan di meja lah, ya kopi botolan di minum dengan baik.

“Budi lagi dekat dengan cewek yang suka makan pedas, ya Budi?” kata Eko.

Eko selesai makan tahu isi, ya mengambil kopi botolan di meja, ya di minum dengan baik kopi botolan lah.

“Memang sih aku dekat dengan cewek. Ya cuma teman saja. Untuk lebih lanjutnya aku masih mikir dua kali,” kata Budi.

Budi menaruh kopi botolan di mejalah.

“Ooooo. Dekat dengan cewek. Sekedar teman saja toh,” kata Eko.

Eko menaruh kopi botolan di meja dengan baik.

Abdul pun sampai di rumah Eko, ya memarkirkan dengan baik motornya di depan rumah Eko lah. Abdul pun duduk bersama Budi dan Eko lah. Ya Abdul melihat dengan baik di meja….ada tahu isi di piring dan juga kopi botolan sih.

“Ada tahu isi. Beli apa buat?” kata Abdul.

Abdul mengambil tahu isi di piring, ya segera di makan dengan baik lah.

“Eko…buat tahu isi,” kata Budi.

“Aku memang membuat tahu isi. Karena ada waktu untuk membuat makanan gitu,” kata Eko.

“Emmmm…tahu isi buatan Eko….enak. Tahu isi enak. Jangan-jangan Eko ada niat untuk jualan gorengan?” kata Abdul.

“Sekedar membuat makanan. Tidak ada niat jualan gorengan,” kata Eko.

“Ooooo sekedar saja toh,” kata Abdul.

Abdul selesai makan tahu isi satu buah, ya segera mengambil kopi botolan di meja lah dan kopi botolan di minum dengan baik lah.

“Karena sudah ngumpul. Lebih baik main kartu remi saja!” kata Budi.

“Ok….main kartu remi!” kata Eko.

“Ok main katu remi!” kata Abdul.

Abdul menaruh kopi botolan di meja dengan baik. Eko mengambil koran di meja, ya di taruh di bawah mejalah. Eko mengambil kartu remi di bawah meja, y segera di kocok dengan baik kartu remilah dan di bagikanlah kartu remi dengan baik. Ketiganya main kartu remi dengan baik, ya seperti biasa main cangkulan dan sambil menikmati minum kopi botolan yang enak sesuai dengan iklannya dan juga makan tahu isi yang enak buatan Eko lah.

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK