Setelah menonton Tv yang acaranya musik, ya seperti biasa Budi duduk santai di depan rumahnya sedang membaca cerpen yang cerita menarik, ya sambil menikmati minum teh dan makan singkong rebus.
Isi cerita yang di baca Budi :
Pada tahun 1976, di kantor polisi Boston, dua polisi membahas penangkapan pastur Katolik John Geoghan dalam pelecehan seksual terhadap anak dan adanya monsinyur berpangkat tinggi yang berbicara dengan ibu dari anak tersebut. Seorang asisten jaksa wilayah masuk ke kantor polisi dan mengatakan kepada polisi agar tidak membiarkan pers mengetahui kasus ini. Penangkapan dibatalkan dan pastur dibebaskan.
Pada tahun 2001, The Boston Globe mempekerjakan editor baru, Marty Baron (Liev Schreiber). Marty bertemu dengan Walter "Robby" Robinson, editor tim Spotlight dari surat kabar tersebut, sekelompok kecil jurnalis yang membuat artikel investigasi yang membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk meneliti dan menerbitkan. Setelah Marty membaca sebuah kolom The Boston Globe tentang seorang pengacara, Mitchell Garabedian, yang menyatakan bahwa Kardinal Bernard Law, yang merupakan Uskup Agung Boston, mengetahui bahwa John Geoghan telah melakukan pelecehan terhadap anak-anak secara seksual dan tidak melakukan apapun untuk menghentikannya, ia mendesak tim Spotlight, termasuk jurnalis Sacha Pheiffer, untuk menyelidiki kasus tersebut. Jurnalis Michael Rezendes menghubungi Mitchell, yang awalnya menolak untuk diwawancarai. Meskipun ia diberitahu untuk tidak melakukannya, Michael mengungkapkan bahwa ia berada di tim Spotlight, membujuk Mitchell untuk berbicara.
Percaya bahwa mereka mengikuti kisah seorang pastur yang beberapa kali dipindahkan, tim Spotlight mulai membongkar pola pelecehan seksual terhadap anak-anak oleh pastur Katolik di Massachusetts, dan sebuah penutupan yang terus berlanjut oleh Keuskupan Agung Boston. Melalui Phil Saviano, ketua komunitas korban pelecehan seksual oleh pastur, mereka memperluas pencarian mereka hingga mencapai tiga belas pastur. Mereka mengetahui melalui Richard Sipe, mantan pastur yang bekerja untuk rehabilitasi pastur pedofilia, bahwa secara statistik, sekitar 90 pastur yang melakukan kekerasan di Boston (enam persen pastur). Melalui penelitian mereka, mereka memperluas pencarian hingga mencapai 87 pastur dan mulai menemukan korbannya untuk mendukung kecurigaan mereka.
Ketika serangan 11 September 2001terjadi, tim Spotlight terpaksa untuk tidak memprioritaskan ceritanya. Mereka mendapatkan kembali momentum ketika Michael belajar dari Mitchell bahwa ada dokumen yang tersedia untuk umum, yang memastikan bahwa Kardinal Bernard Law sadar akan masalah tersebut dan mengabaikannya. Meskipun Michael berargumen untuk merilis ceritanya segera sebelum banyak korban yang menderita dan surat kabar saingan menerbitkannya, Robby tetap teguh untuk meneliti lebih jauh sehingga masalah yang sistemik ini dapat dipaparkan secara terbuka. Setelah The Boston Globe memenangkan sebuah kasus untuk mendapatkan lebih banyak dokumen legal yang dibuka yang memberi bukti gambaran kasus pelecehan yang lebih besar itu, tim Spotlight akhirnya mulai menulis ceritanya dan berencana untuk mempublikasikan penemuan mereka di awal tahun 2002.
Ketika mereka hendak mencetak, Robby mengaku kepada tim Spotlight bahwa pada tahun 1993, pengacara Eric MacLeish memberikan daftar 20 pastur pedofilia kepadanya, di mana Robby tidak mengikutinya. Namun Marty tetap memuji Robby dan usaha timnya untuk mengungkapkan kejahatan sekarang. Ceritanya berlanjut dengan mencetak tautan web ke dokumen yang mengungkapkan kelambanan Kardinal Bernard Law dan nomor telepon korban pastur pedofilia. Keesokan paginya, tim Spotlight mendapat banyak telepon dari para korban yang datang untuk menceritakan kisah mereka.
Terakhir, daftar tempat di Amerika Serikat dan di seluruh dunia di mana skandal besar pelecehan seksual oleh pastur ada dan terjadi, dan sebuah pernyataan dibuat bahwa Kardinal Bernard Law mengundurkan diri, tetapi akhirnya ia dipromosikan ke Basilika Santa Maria Maggiore di Roma, salah satu gereja terbesar di dunia.
***
Budi selesai baca cerpen yang cerita menarik, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum teh dan makan singkong rebus. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi.
"Emmm," kata Budi.
"Aku haus!" kata Eko.
Eko mengambil gelas bambu dan tekok. Tekok di tuangkan dengan baik, ya air teh masuk dengan baik ke dalam gelas bambu. Ya gelas bambu cukup terisi dengan air teh dan tekok di taruh dengan baik. Eko segera minum teh.
"Emmm. Enak tehnya!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Eko menaruh gelas bambu di meja.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Hidup ini tetap sama. Berdasarkan berita Tv," kata Eko.
"Hidup ini tetap sama," kata Budi.
"Orang miskin yang paham agama, ya tetap berjuang dengan baik dalam usaha dengan tujuan untuk keluarga," kata Eko.
"Perjuangan hidup orang miskin yang paham agama, ya demi keluarga," kata Budi.
"Ya berdasarkan berita Tv. Yaaa ada orang miskin yang jauh dari agama, ya jadi berbuat ulah ini dan itu. Polisi menangkap orang yang kelakukan buruk tersebut, ya di penjara," kata Eko.
"Orang miskin yang kelakukan buruk, ya di tangkap polisi dan di penjara," kata Budi.
"Hidup tetap antara baik dan buruk, ya perilaku manusia," kata Eko.
"Memang hidup tetap antara baik dan buruk, ya perilaku manusia. Ya kenyataan hidup ini, ya belum semuanya orang-orang yang berkelakuan buruk di tangkap polisi," kata Budi.
"Jika belum semua orang-orang buruk, ya belum tertangkap polisi berarti menjalankan hidup ini....harus berhati-hati," kata Eko.
"Hati-hati dalam menjalankan hidup ini," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Ya orang-orang kaya....kelakuan manusia...antara baik dan buruk," kata Eko.
"Realitanya begitu," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Memang sekedar bahan obrolan lulusan. SMA!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Yaaa...aku mau cerita Eko!" kata Budi.
"Budi mau cerita toh!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Silakan Budi bercerita!" kata Eko.
"Begini ceritanya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Jhon kerja di perusahaan milik Pak Andre, ya perusahaan bernama PT. SENTOSA gitu. Ya Jhon menjalankan kehidupannya dengan baik dan berteman baik dengan Dilan. Ya Dilan kerjaannya menjalankan usaha kafe gitu. Suatu hari, ya Dilan bertemu dengan cewek cantik yang bernama Milea, ya sebuah pesta teman Dilan yang bernama Wulan. Milea dan Wulan kerja di perusahaan milik Pak Bedu, ya perusahaan bernama PT. BULE. Dilan yang suka dengan Milea, ya jadinya mulai pendekatan dengan baik gitu. Suatu hari, ya Jhon bertemu dengan cewek cantik ketika main ke rumah Owan. Ya Owan teman baiknya Jhon dan kerjaan Owan guru SMA. Ya kisah cinta Owan, ya telah menikah dengan cewek bernama Mely dan bahagia gitu. Ya Owan tidak ada di rumahnya, yang ada Mely dan temannya yang bernama Milea. Semenjak pertemuan yang berkesan Jhon tertarik sama Milea, ya jadi pendekatan dengan baik gitu. Milea berteman baik sama Dilan. Ya Milea berteman baik sama Jhon. Sampai Jhon dan Dilan bertemu, ya kedua menyukai cewek yang sama gitu. Dilan dan Jhon berteman baik, ya jadi bersaing sehat untuk bisa jadian sama Milea. Ya Milea senang di perlakukan baik sama Dilan dan Jhon. Persaingan Jhon dan Dilan terus untuk bisa jadian sama Milea gitu. Orang tuanya Milea dan orang tuanya Mike, bersahabat baik jadi menjodohkan Milea dengan Mike. Ya Mike berasal dari keluarga kaya, ya kerjaan Mike mengelola restoran gitu. Milea dan Mike bertemu dan mengikuti perjodohan dengan baik gitu. Milea memutuskan dengan baik, ya menerima perjodohan dengan Mike. Ya jadi pernikahan Milea dan Mike segera di jalankan gitu. Dilan dan Jhon menerima surat undangan pernikahan Milea dengan Mike. Dilan dan Jhon, ya gagal bersama Milea, ya jadi melepaskan rasa suka dengan tujuan Milea bahagia dengan Mike gitu. Pernikahan Milea dan Mike, ya berjalan dengan baik gitu. Owan dan Mely datang ke pernikahan Milea dan Mike gitu. Karena sudah di undang pernikahan Milea dan Mike, ya Dilan dan Jhon datang ke pernikahan gitu. Acara pernikahan Milea dan Mike meriah seperti acara pernikahan artis ketika menonton Tv atau baca di berita di koran gitu. Setelah itu, ya Milea dan Mike bulan madu ke Bali gitu. Jhon dan Dilan jadinya fokus di kerjaan masing-masing. Sampai suatu hari, ya Jhon bertemu dengan seorang peramal. Ya peramal meramalkan Jhon akan bertemu dengan cinta sejatinya dan bersama cinta sejati gitu. Jhon ya tidak percaya dengan peramal gitu. Sebenarnya yang di pikirkan Jhon, ya jika punya kemampuan penjalanan waktu berdasarkan nonton film gitu, ya Jhon ingin bersama Milea gitu. Ya keinginan tetap keinginan tidak mungkin terjadi perjalanan waktu, ya jadi Jhon menjalankan hidup ini seperti biasanya gitu. Suatu hari, ya Jhon bertemu cewek cantik ketika berada di toko buku, ya cewek itu bernama Maria. Ya kesan pertemuan berkesan, ya Jhon pendekatan dengan Maria sampai jadi teman baik gitu. Maria masih menjalankan kuliah di Universitas gitu. Ya masa lalu kisah cinta Maria, ya putus hubungan dengan cowok bernama Yuda. Ya Yuda masih menjalankan kuliah di Universitas. Ya Yuda menjalin hubungan dengan Dania, ya teman dekatnya Maria. Jhon dan Maria, ya jadian dan sering jalan bareng gitu. Owan teman baik Jhon, ya Owan senang Jhon jadian dengan Maria. Dilan senang sih, ya Jhon jadian sama Maria gitu. Ya Jhon teringat dengan omongan peramal tentang diri Jhon akan bersama dengan cinta sejati. Ya jadi Jhon mengiyakan sekarang, ya ramalan peramal benar karena Jhon bersama Maria, ya bahagia dan ada rencana menikah gitu. Dilan menjalankan hidup seperti biasanya, ya sampai suatu hari bertemu dengan Ancika. Ya Ancika baru lulus SMA dan lanjut kuliah di Universitas gitu. Dilan yang tertarik dengan Ancika, ya pendekatan dengan baik. Sebenarnya Ancika, ya ada cerita kisah cinta di masa SMA. Ya Ancika menjalin kisah cinta dengan Rizky yang hobynya main basket. Hubungan Ancika dan Rizky harus putus karena Rizky menjalin hubungan dengan teman dekatnya Ancika yang bernama Mahalini. Dilan dekat dengan Ancika, ya jadian dan sering jalan bareng gitu. Jhon dan Owan senang hubungan Dilan dan Ancika, ya bahagia gitu. Begitulah ceritanya," kata Budi.
"Cerita yang bagus!" kata Eko.
"Sekedar cerita saja. Dunia ini, ya ada yang lebih baik bercerita dari pada aku. Yang lebih baik......sinetron dan film," kata Budi.
"Aku paham omongan Budi!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Tokoh Dilan dan tokoh Jhon menyukai cewek yang sama, ya tokoh Milea. Tokoh Dilan dan tokoh Jhon, ya gagal jadian sama tokoh Milea, ya karena tokoh Mike," kata Eko.
"Begitulah ceritanya," kata Budi.
"Apa idenya Budi ambil dari film atau sinetron?" kata Eko.
"Dua cowok menyukai cewek yang sama. Idenya ngambil dari sinetron atau film, ya tidak ada masalahkan Eko?" kata Budi.
"Ya tidak ada masalah sih," kata Eko.
"Padahal kenyataan juga ada," kata Budi.
"Cerita kenyataan....ada toh!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Lika liku kisah cinta....tokoh Dilan dan tokoh Jhon," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Main permainan maju mundur cantik!" kata Eko.
"Ya oke main permainan maju mundur cantik!" kata Budi.
Budi mengambil di bawah meja, ya permainan di taruh di atas meja. Eko dan Budi main permainan maju mundur cantik dengan baik sambil menikmati minum teh dan makan singkong rebus gitu.