Budi duduk di pinggir pantai, ya sambil minum kopi gelasan dan roti.
"Baca buku ah!" kata Budi.
Budi mengambil buku di dalam tas, ya buku di buka dengan baik gitu. Di pilih dengan baik, ya cerpen yang ingin di baca Budi. Terpilih salah satu cerpen yang di baca Budi dengan baik gitu.
Isi cerita yang di baca Budi :
Herb Brooks, ya kepala pelatih hoki es di University of Minnesota, wawancara dengan Komite Olimpiade Amerika Serikat (USOC) untuk pekerjaan pelatih tim nasional, membahas filosofinya tentang bagaimana mengalahkan tim dominan Soviet yang telah memenangkan medali emas sebelumnya empat Olimpiade, menyerukan perubahan pada jadwal dan strategi latihan. USOC skeptis, tetapi memberi Brooks pekerjaan.
Brooks bertemu asisten pelatih Craig Patrick pada uji coba di Colorado Springs. Brooks memilih 26 daftar awal, tidak peduli dengan preferensi pejabat hoki senior USOC. Direktur eksekutif USOC Walter Bush percaya Brooks memiliki kepentingan terbaik mereka, dan dengan enggan setuju untuk menerima panas dari komite.
Selama latihan awal, emosi berkobar saat penyerang Rob McClanahan dan pemain bertahan Jack O'Callahan terlibat perkelahian berdasarkan persaingan perguruan tinggi. Setelah pertarungan, Brooks memberi tahu semua pemain bahwa mereka harus melepaskan persaingan lama dan mulai menjadi sebuah tim. Dia meminta setiap pemain menyebutkan nama, kampung halaman, dan tim mana yang mereka mainkan. Saat latihan berlanjut, Brooks menggunakan metode yang tidak ortodoks untuk mengurangi daftar menjadi 20 pemain. Para pemain sendiri khawatir akan dipotong kapan saja, mengetahui bahwa Brooks sendiri adalah pemain terakhir yang dipotong dari skuad AS yang memenangkan medali emas Olimpiade 1960, jadi dia akan melakukan apa saja untuk menang.
Selama pertandingan eksibisi melawan Norwegia di Oslo yang berakhir imbang 3–3, Brooks memperhatikan bahwa para pemain tidak bermain sesuai potensi mereka. Setelah pertandingan, dia memerintahkan mereka kembali ke es untuk skate tas - skate tanpa henti dari satu ujung es ke ujung lainnya, melanjutkan latihan bahkan setelah manajer arena memutus aliran listrik. Lelah, maju dan kapten tim Mike Eruzione kembali memperkenalkan dirinya, tapi kali ini mengatakan bahwa dia bermain untuk Amerika Serikat. Senang, Brooks akhirnya mengizinkan tim pulang.
Dengan finalisasi daftar mereka, orang Amerika memainkan Soviet dalam permainan eksibisi di Madison Square Garden. Soviet menganiaya pemuda Amerika, menang dengan skor 10–3. Selama pertandingan, O'Callahan menderita cedera lutut yang bisa membuatnya absen dari seluruh Olimpiade dan penjaga gawang awal Jim Craig diberitahu bahwa dia mungkin dicadangkan untuk mendukung cadangan Steve Janaszak. Brooks mengatakan kepadanya bahwa dia belum memberikan yang terbaik, tetapi memutuskan untuk mempertahankan Craig sebagai starter untuk Olimpiade.
Saat Olimpiade Musim Dingin 1980 dimulai, Amerika membuntuti Swedia 2–1 di game pertama. Brooks membakar tim selama istirahat dengan melempar meja dan menuduh McClanahan, yang menderita cedera kaki yang relatif kecil, berhenti. McClanahan bermain cedera, yang menginspirasi tim. Bill Baker mencetak gol dengan hanya 27 detik tersisa di babak ketiga untuk seri 2-2 yang dramatis. Mereka selanjutnya mendapatkan kemenangan 7–3 atas Cekoslowakia yang sangat diunggulkan. Saat Olimpiade berlanjut, tim mengalahkan lawan kecil Norwegia, Rumania, dan Jerman Barat untuk mendapatkan tempat di babak medali.
Di babak medali, orang Amerika sangat diunggulkan oleh Soviet, yang hanya kalah dalam satu pertandingan Olimpiade sejak 1964 dan yang pemainnya adalah profesional, sedangkan pemain Amerika adalah pemain amatir. Soviet telah mencetak gol pertama sebelum O'Callahan, setelah cukup sembuh dari cederanya, memasuki permainan untuk pertama kalinya. Dia sangat memeriksa Vladimir Krutov pada permainan yang menghasilkan gol oleh Buzz Schneider. Skor Soviet lagi untuk merebut kembali memimpin. Kiper Soviet Vladislav Tretiak menghentikan tembakan panjang oleh Dave Christian, tetapi Mark Johnson mendapatkan rebound dan mengikat permainan untuk mengakhiri periode tersebut.
Selama istirahat pertama, pelatih Soviet Viktor Tikhonov menggantikan Tretiak dengan cadangan Vladimir Myshkin. Di babak kedua, Soviet mencetak gol untuk unggul 3–2. Di awal periode ketiga, tim Soviet di hukum karena menebas, dan Johnson mencetak gol power play tepat saat penalti akan segera berakhir. Dengan 10 menit tersisa, Eruzione membuat mereka unggul 4–3. Orang Amerika menahan Soviet untuk memenangkan pertandingan, menyelesaikan salah satu gangguan terbesar dalam sejarah olahraga. Dua hari kemudian, tim akan mengalahkan Finlandia 4–2 untuk memenangkan medali emas.
Narasi penutup dari Brooks menyatakan bahwa momen paling membanggakannya adalah menyaksikan tim dipersembahkan dengan medali emas mereka. Mengagumi pengorbanan yang rela dilakukan oleh mereka semua, dan inspirasi yang mereka berikan kepada rakyat Amerika Serikat.
***
Budi selesai baca bukunya, ya buku di taruh di dalam tas. Budi menikmati minuman dan makanannya. Eko menghampiri Budi yang duduk di pinggir pantai. Eko duduk di sebelah Budi.
"Jadi orang kaya enak, ya kan Eko?" kata Budi.
"Ya memang jadi orang kaya enak lah. Bisa beli ini dan itu yang di sukai," kata Eko.
"Banyak uang itu, ya bisa beli cinta seorang cewek," kata Budi.
"Ya mungkin bisa. Tapi ada juga sih cerita ya uang tidak bisa membeli cinta seorang cewek," kata Eko.
"Kalau cerita yang akan ku ceritakan ini. Ya aku pendapat Eko?" kata Budi.
"Pendapat aku. Cerita seperti apa?" kata Eko.
"Cerita ini cerita permainan seandainya. Nama tokoh cowoknya, ya Budi saja!. Nama tokoh ceweknya, ya Sridevi!. Ya Budi anak orang kaya raya gitu. Ya sudah kerja gitu di perusahaan yang di bangun orang tuanya. Budi mengalami kejenuhan hidup gitu. Maka itu, ya Budi mencari cewek yang bisa menghibur dirinya, ya untuk menghilangkan rasa jenuhnya. Saat Budi di taman, ya duduk santai gitu. Budi melihat cewek cantik, ya membuat Budi suka pada cewek itu. Cewek itu bernama Sridevi, ya kerjaannya penyanyi di kafe. Budi mengikuti cewek itu. Sridevi yang di ikutin cowok, ya merasa takut gitu, ya jangan-jangan cowok yang mengikuti Sridevi seorang penjahat. Berdasarkan berita di media cetak dan elektronik, ya ada penjahat buronan polisi dengan kasus pemerkosaan gitu. Sridevi pun langsung berteriak "Tolong ada orang jahat!". Gara-gara Sridevi berteriak jadinya orang-orang dateng ingin menolong Sridevi dan Budi jadi tertuduh, ya di sangka penjahat gitu. Orang-orang mau menghajar Budi, ya ternyata tidak bisa, ya karena Budi, ya ada Bodyguard yang melindungi Budi, ya ahli bela diri. Urusan masalah tersebut tidak panjang gitu, ya ceritanya. Budi ada urusan dengan Sridevi. Ya Sridevi tidak mau berurusan dengan Budi. Ya Budi pun berani membayar Sridevi dengan harga mahal, ya asalkan Sridevi membuat Budi senang gitu. Sridevi menolak penawaran Budi karena tidak bisa di bayar untuk urusan hubungan intim cowok dan cewek. Sridevi, ya salah sangka maksud Budi gitu. Ya Budi menjelaskan dengan tujuannya dengan baik sama Sridevi. Ya Sridevi setuju gitu, ya menerima tawaran Budi gitu, ya membuat Budi senang. Ya Budi dan Sridevi, ya sering jalan bareng, ya menjalankan kehidupan Sridevi setiap hari kerja di kafe gitu. Budi dan Sridevi, ya jalan-jalan ke taman bermain, ya nonton bioskop sampai main di pantai gitu. Budi bahagia, ya rasa jenuhnya hilang. Sridevi ternyata jatuh hati pada Budi yang baik gitu. Keinginan Budi telah tercapai, ya senang gitu. Budi memberikan uang yang banyak sesuai kesepakan Budi dengan Sridevi. Ya Sridevi menerima uang tersebut dengan baik gitu. Budi pun kembali fokus kerja gitu, ya melupakan Sridevi gitu. Ya Sridevi tetap menjalankan kehidupannya seperti biasa kerja di kafe, ya dengan perasaan merindukan Budi gitu. Ya Budi tidak ada perasaan sama Sridevi. Walau Budi bertemu dengan Sridevi, ya sebatas teman saja. Sridevi, ya berharap lebih, ya ingin bersama Budi lebih lama gitu. Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Cerita yang bagus, ya pendapat aku," kata Eko.
"Emmmm," kata Budi.
"Uang banyak, ya tidak gunakan untuk membeli cinta seorang cewek, ya uang di gunakan untuk membeli hal kesenangan untuk menghilangkan rasa jenuh. Kenapa tokoh cowoknya tidak bisa jatuh hati pada tokoh cewek, ya padahal tokoh cewek suka sama tokoh cowoknya?" kata Eko.
"Ya karena aku yang buat ceritanya. Aku buat, ya tokoh cowok tidak jatuh cinta pada ceweknya karena sebenarnya, ya cowoknya sudah di jodohkan sama orang tuanya, ya cewek kaya, ya masih urusan bisnis gitu," kata Budi.
"Tokoh cowoknya, ya sudah punya calon istri toh," kata Eko.
"Emmmm," kata Budi.
"Terkadang cewek itu, ya sifatnya rapuh gitu. Berharap bersama cowok yang baik gitu," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Kalau tokoh cewek suka sama tokoh cowoknya, ya biasanya sih. Menolak uang dari cowoknya. Kenapa di terima?" kata Eko.
"Ya alasannya aku yang buat cerita. Ya aku buat, ya tokoh ceweknya menerima uang dari tokoh cowok sesuai perjanjian kerjaan gitu. Uang itu di gunakan untuk biaya sekolah adik dari tokoh cewek dan pengobatan Ayahnya yang sakit keras gitu," kata Budi.
"Kalau tokoh cowoknya, ya membuka hatinya, ya mungkin bisa bersama tokoh ceweknya. Ya perjodohan orang tua gagal si tokoh cowoknya," kata Eko.
"Kalau cerita di buat sampai tokoh cowok dan tokoh ceweknya bersatu, ya bisa aja sih," kata Budi.
"Bisa bersatu toh. Berarti, ya banyak uang bisa membeli cinta seorang cewek kan Budi?" kata Eko.
"Iya juga sih. Jadinya banyak uang bisa membeli cinta seorang cewek. Mahar kan Eko?" kata Budi.
"Mahar!" kata Eko.
"Permainan seandainya selesai!" kata Budi.
"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Eko.
"Memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Kalau begitu main catur saja!" kata Eko.
"OK. Main catur!" kata Budi.
Budi mengambil papan catur di dalam tas, ya di taruh di tanah berpasir putih. Budi dan Eko, ya menyusun bidak catur di atas papan catur. Keduanya main catur dengan baik gitu.