"Apakah manusia sadar dirinya bahwa dirinya telah mati?!" kata Budi.
"Budi dapet dari mana kata-kata itu?!" kata Eko.
"Dari artikel sih Eko!" kata Budi.
"Artikel toh!" kata Eko.
"Kata di artikel....sih. Manusia tidak sadar bahwa dirinya mati, ya seakan-akan sedang bermimpi buruk. Padahal dirinya manusia itu telah di tangisi sama keluarganya karena diri manusia itu meninggal dunia. Manusia itu di kafani dengan baik dan di kuburkan dengan baik," kata Budi.
"Nama juga artikel. Mengolah dari sudut ini dan itu!" kata Eko.
"Jadi....gimana pendapat Eko, ya tentang apakah manusia sadar dirinya bahwa dirinya telah mati?!" kata Budi.
Budi mengambil gelas berisi kopi di meja dan di minum dengan baik kopi lah.
"Ya...pendapat ku sih. Manusia yang belajar ilmu akherat, ya sebenarnya manusia itu tahu bahwa dirinya pasti mati, ya tidak bisa hidup selamanya di muka bumi. Maka itu, manusia yang belajar ilmu akherat membimbing dirinya dengan baik, ya di jalan kebaikan demi dirinya, keluarga dan orang lain," kata Eko.
Eko mengambil gelas berisi kopi di meja di minum dengan baik kopi lah. Budi menaruh gelas berisi kopi di meja.
"Jadi setiap manusia belajar ilmu akherat....manusia tahu dirinya akan mati, ya tidak bisa hidup selamanya di muka bumi ini," kata Budi, ya menegaskan omongan Eko.
Eko menaruh gelas berisi kopi di meja lah.
"Keputusan yang di tetapkan Tuhan, ya di sebut Takdir," kata Eko.
"Takdir. Ya memang sih Takdirnya manusia yang hidup di muka bumi ini, ya pastinya kematian itu menghampiri manusia dengan berbagai jenis kematian yang ini dan itu," kata Budi.
"Sebagai contoh yang tepat dalam keadaan sekarang ini, ya bencana saja. Berita di Tv, ya ceritanya, ya ada tentang kematian. Jadi semua sudah Takdir yang di putuskan Tuhan Pencipta Alam Semesta," kata Eko.
"Contoh yang di omongin Eko tepat lah sekali. Ya sudahlah tidak perlu membahas lebih jauh tentang artikel itu. Lebih baik main catur saja!" kata Budi.
"Ok....main catur saja!" kata Eko.
Eko mengambil papan catur di bawah meja, ya di taruh di atas meja papan catur. Eko dan Budi, ya menyusun bidak catur di atas papan catur. Keduanya main catur dengan baik.