"Tanaman ku di rawat dengan baik, maka tumbuhnya akan bagus banget," kata Kasino.
Kasino terus serius merawat tanaman di potnya. Indro yang ke rumah Saskia, ya ngobrol di ruang tamu.
"Dek, Abang cinta adek," kata Indro.
"Ke sepuluh kalinya....Abang ngomong itu terus. Emang tidak ada omongan yang lain?!" kata Saskia.
"Ada...sih," kata Indro.
"Apa itu?!" kata Saskia.
"Tapi...nggak enak ngomongnya," kata Indro.
"Ngomong aja...Abang!" kata Saskia.
"Abang...ingin pinjem uang. Ngutang gitu," kata Indro.
"Pinjem uang," kata Saskia.
"Becanda adek," kata Indro.
"Becanda toh. Adek kirain beneran," kata Saskia.
"Abang...cinta...adek Saskia," kata Indro.
"Kesebelas kalinya....Abang ngomong cinta pada adek," kata Saskia.
"Ya udah deh. Abang ngomong lain. Pamit pulang aja deh. Pacarannya sudah selesai," kata Indro.
"Iiiiiii...Abang gitu. Kangen belum kebayar banget, jadi lamain pacarannya," kata Saskia.
"Iya deh," kata Indro.
Indro dan Saskia ngobrol dengan asik keduanya. Ibunya dan Ayahnya Saskia, ya sedang asik ngobrol di ruang tengah sambil nonton Tv. Dono berada di sebuah gereja di hari minggu untuk menemui teman baiknya Steven yang agamanya Kristen. Dono dan Steven ngobrol dengan asik di luar gereja, ya urusan kerjaan saja. Roh yang mengikuti Dono, ya melihat semuanya ulah para manusia di gereja tersebut. Para manusia tidak bisa melihat Roh, yang bisa cuma Dono...aja. Roh pun menghampiri seorang nenek yang sedang baca injil di gereja, ya ibadah gitu.
"Aku mengerti seluruh isi injil tersebut," kata Roh.
Nenek terus membaca injil dengan baik dan tidak bisa mendengar omongan Roh. Dono selesai urusan dengan Steven. Dono pun meninggalkan tempat tersebut pake motor.
"Hidup mencari rezeki dengan jalan kebaikan lewat suku apa pun dan juga beda agama ya," kata Roh.
Roh tetap mengikuti Dono. Dono pun menuju tempat pertemuan di sebuah rumah ibadah ajaran Budha, ya orang China. Sampai di tempat pertemuan. Dono ngobrol dengan Cici Leecu, ya ngobrol urusan kerjaan.
"Urusan rezeki....berteman dengan siapa saja dengan jalan kebaikan," kata Roh.
Dono memang mendengarkan omongan Roh, ya tetap diam saja. Roh menghampiri sorang kakek yang sedang ibadah, kayanya seperti biksu.
"Aku...juga paham ajaran ini," kata Roh.
Dono selesai urusan dengan Cici Leecu. Segera Dono meninggalkan tempat tersebut dengan motornya. Roh tetap mengikuti Dono. Sampai di rumah. Dono segera ke halaman belakang. Kasino, ya sedang duduk santai di halaman belakang sambil minum teh dan makan gorengan. Dono, ya duduk di halaman belakang dan segera menuangkan tekok teh ke cangkir dan segera meminumnya.
"Enaknya teh ini," kata Dono.
"Don..gimana urusan kerjaan mu?!" kata Kasino sambil menaruh cangkir teh di meja.
"Berjalan dengan baik," kata Dono sambil menaruh cangkir teh di meja.
"Bejalan dengan baik toh. Bagus itu," kata Kasino.
Dono dan Kasino santai di halaman belakang, ya sambil minum teh dan makan gorengan. Indro pun selesai urusan pacaran dengan Saskia, ya balik ke rumah lah. Sampai di rumah. Indro, ya nonton Tv lah di ruang tengah dengan acara FTV yang bertemakan cinta. Dono teringat dengan kerjaan gitu, jadi ke kamarnya untuk mengetik. Roh tetap mengikuti Dono.
"Kerja lagi dan kerja lagi," kata Roh.
Dono mendengarkan omongan Roh, ya tetap diam dan tetap mengetik di leptopnya. Kadang Dono pun menonton Youtobe untuk menonton vidio yang viral ini dan itu untuk menambah ide dalam tulisannya.
"Apa yang di lakukan manusia dari dulu sampai sekarang tidak jauh beda," kata Roh.
Dono memang mendengarkan omongan Roh.
"Ya aku paham," kata Dono.
Dono terus mengerjakan kerjaannya dengan baik. Kasino pun masuk ke dalam rumah dan langsung ke ruang tengah untuk nonton Tv bersama Indro.