Malam yang gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acaranya menarik dan bagus di chenel Allplay Ent, ya seperti biasa Budi duduk santai di depan rumahnya sedang membaca cerpen yang cerita menarik banget, ya sambil menikmati minum kopi dan makan singkong goreng gitu.
Isi cerita yang di baca Budi :
Ajay Shastri adalah seorang lulusan yang menganggur, tetapi jujur, yang bermimpi bergabung dengan kepolisian di Bihar. Ayahnya, Raghuvansh Shastri, adalah seorang pria yang sangat berprinsip dan moralistis. Dia adalah mantan guru sekolah, penganut Gandhi, dan aktivis sosial, yang mengharapkan Ajay untuk mengikuti jejaknya dan percaya pada cita-cita dan nilai-nilainya. Ketika cita-cita ayahnya mulai berbenturan dengan Ajay, keretakan antara ayah dan anak itu muncul. Ajay meminjam banyak uang dengan bantuan temannya dan menyuap pejabat tinggi di departemen kepolisian untuk mendapatkan namanya pada daftar prestasi kepolisian. Ketika ayah Ajay mengungkapkan skandal korupsi ke media, segalanya menjadi serba salah, dan meninggalkan tekanan dari para kreditornya, Ajay dan temannya, Kashinath, memutuskan untuk menculik seorang pejabat pemerintah untuk membayar kembali uang itu.
Penculikan itu menjadi kacau pada menit terakhir. Ternyata korban berada di bawah perlindungan Gaya Singh, antek Tabrez Alam, seorang MLA yang kuat dan pemimpin partai Muslim yang berpengaruh, yang juga seorang don dunia bawah dan pengendali jaringan penculikan besar. Ajay dan teman-temannya ditangkap dan dijebloskan ke penjara. Gaya Singh dan anak buahnya menyerang dan mempermalukan mereka karena ikut campur dalam jaringan penculikan mereka. Ajay memohon kepada DSP Veerendra Shukla untuk menyelamatkannya, yang baru-baru ini mengalami ketegangan hubungan dengan Gaya karena konflik pendapat. Shukla membantu Ajay dan teman-temannya melarikan diri dari penjara.
Ajay kemudian menculik Sooraj Mal, salah satu pengusaha terkemuka dan tokoh yang sedang naik daun dalam politik lokal, yang juga untuk waktu yang lama, menjadi incaran Tabrez Alam dan Gaya Singh, tetapi keduanya tidak dapat melakukan tugasnya karena keamanan yang ketat yang diberikan kepadanya. Gaya Singh menjadi panik setelah mengetahui tentang penculikan itu dan mencari Ajay. Shukla dan Ajay bergabung dan memancing Gaya ke dalam perangkap, yang menuju ke lokasi tempat Ajay diberitahu untuk bersembunyi. Gaya menyadari bahwa dia telah ditipu dan Ajay membunuhnya setelah pertengkaran singkat. Ajay kemudian menyerah kepada Tabrez dan memintanya untuk merekrutnya ke dalam gengnya. Tabrez melihat potensi dalam diri Ajay dan mengizinkannya menjadi bagian dari gengnya. Ajay mulai bekerja keras dan dengan cepat naik pangkat di jajaran kerajaan Tabrez. Dia menerima Ajay dan menempatkannya lebih tinggi dari saudaranya sendiri, Usmaan, dengan motif tersembunyi. Berenang dalam kekuasaan, Ajay menjadi gangster paling berkuasa di negara bagian itu dan di bawah wewenang Tabrez, menjadi pimpinan jaringan penculikan paling sukses di Bihar, yang dikonsolidasikan Ajay dengan membunuh pemain-pemain kecil dan menyingkirkan semua pesaing Tabrez.
Istri Menteri Dalam Negeri tertangkap kamera menerima suap dan skandal itu menjadi berita utama. Menteri Dalam Negeri menawarkan Ajay untuk meninggalkan Tabrez dan malah bergabung dengannya. Ia kemudian memberikan rekaman percakapan antara dirinya dan Ajay, yang direkamnya secara diam-diam, kepada Tabrez dengan harapan dapat menciptakan perbedaan di antara mereka. Sementara itu, koresponden berita Akash Ranjan mengadakan konferensi pers untuk mengklarifikasi skandal yang melibatkan menteri dalam negeri. Tabrez mengirim Ajay untuk membunuh Akash sehingga ia akan mengajukan mosi tidak percaya terhadap pemerintah saat ini, yang akan menyebabkan kejatuhannya. Ia akan segera berkuasa dengan memanfaatkan ketidakstabilan politik. Ajay dihubungi oleh SP Anwar Khan, yang memberitahunya tentang motif sebenarnya Tabrez. Ia tiba di tempat konferensi pers hanya untuk mengetahui bahwa orang sebenarnya di balik perdebatan skandal suap yang sedang berlangsung adalah ayahnya. Ia pergi tanpa membunuh Akash Ranjan dan dihadapkan oleh Shukla, yang dikirim oleh Tabrez untuk membunuhnya, tetapi ia berhasil membunuh Shukla dan melarikan diri.
Ajay menyerahkan diri kepada Khan dan menjadi pemberi persetujuan kepada departemen kepolisian, mengungkap segalanya tentang kegiatan ilegal Tabrez. Laporan ini disampaikan kepada menteri dalam negeri oleh Komisaris , mengutip surat perintah penangkapan Tabrez Alam. Menteri dalam negeri malah membuat kesepakatan dengan Tabrez, untuk menghancurkan semua bukti terhadapnya dengan imbalan uang dan kekuasaan, dan keduanya bergandengan tangan untuk membentuk pemerintahan baru di negara bagian, dengan bantuan dukungan MLA masing-masing. Khan meminta maaf untuk Ajay karena semua usahanya hancur oleh pergolakan politik. Ajay pulang untuk terakhir kalinya dengan bantuan Khan, di mana ia menyaksikan ayahnya mengenang tentang dia dan menebus kesalahannya dengannya setelah mengetahui betapa dia mencintainya. Dia kembali ke penjara di mana Tabrez datang menemuinya setelah menjadi menteri dalam negeri negara bagian yang baru. Dia menyombongkan diri di depan Ajay di penjara. Ajay tiba-tiba mengeluarkan pistol dan menembak mati Tabrez. Setelah mendengar suara tembakan, anak buah Tabrez memasuki ruangan dan menembak Ajay, sehingga mengakhiri hidup mereka berdua.
***
Budi selesai baca cerpen yang ceritanya menarik dan bagus, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum kopi dan makan singkong goreng gitu.
"Baca koran saja!" kata Budi.
Budi mengambil koran di bawah meja, ya koran di baca dengan baik gitu. Berita-berita di koran, ya beritanya bagus-bagus dari berita pemerintahan luar negeri, pemerintahan dalam negeri, militer, ekonomi, sosial, budaya, agama, sampai dengan olah raga gitu. Cukup lama Budi baca koran, ya akhirnya Eko datang ke rumah Budi, ya motor Eko di parkirkan di depan rumah Budi gitu. Budi selesai baca koran dan koran di taruh di bawah meja gitu. Ya Eko duduk dengan baik dekat Budi gitu. Memang Eko melihat dengan baik di meja ada tekok kaleng yang seperti biasa berisi air panas, dan ada piring yang ada singkong goreng gitu.
"Kopi," kata Eko.
"Eko mau kopi...buat sendiri kopi!" kata Budi.
Budi menyerahkan satu bungkus sachet kopi TOP pada Eko gitu, ya Eko mengambil dengan baik satu bungkus sachet kopi TOP gitu.
"Kopi TOP," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Budi beli kopinya di warung kan Budi?" kata Eko.
"Aku memang beli kopi TOP di warung!" kata Budi.
"Warung orang Indonesia," kata Eko.
"Yang jual orang Indonesia di sebut warung Indonesia," kata Budi.
"Berdasarkan berita di Tv sih, ya ada warung orang Indonesia yang ada luar negeri gitu," kata Eko.
"Nama juga berita, ya memberitakan ini dan itu dengan baik. Manusia demi hidup ini....menjalankan usaha dengan baik....salah satunya warung orang Indonesia gitu. Warung, ya nilai usaha di bilang sih tradisional. Kalau modern...minimarket gitu," kata Budi.
"Usaha yang di jalankan di jalan baik gitu, ya karena tujuannya untuk kebaikan diri, dan keluarga," kata Eko.
"Memang yang terpenting itu...usaha yang di jalankan di jalan baik demi kebaikan diri, dan keluarga," kata Budi.
"Aku buat kopi!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Eko membuat kopi dengan baik gitu, ya singkat waktu kopi jadi dan kopi di minum dengan baik sama Eko gitu.
"Enak kopi...TOP!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Eko selesai minum kopi, ya gelas berisi kopi di taruh di meja gitu.
"Andai," kata Eko.
"Obrolan andai-andai kan Eko?" kata Budi.
"Iya Budi...obrolan andai-andai!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Minum kopi di warung kopi....dengan artis cantik Selfi," kata Eko.
"Ya okey sih...minum kopi di warung kopi...dengan artis cantik Selfi," kata Budi.
"Obrolanya sih...obrolan biasa saja sih," kata Eko.
"Aku paham Eko...obrolan biasa saja gitu," kata Budi.
"Hubungan pertemanan terjalin dengan baik...aku dan artis Selfi gitu," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Kalau Budi...minum kopi di warung kopi...dengan artis siapa, ya Budi?" kata Eko.
"Aku mau minum kopi di warung kopi...dengan artis cantik Melly gitu," kata Budi.
"Okey juga sih...Budi...minum kopi di warung kopi dengan artis cantik...Melly," kata Eko.
"Selfi dan Melly...cerita di beritanya belum ada pasangan gitu, ya jadi tidak ada yang cemburu kan Eko dari pasangannya?" kata Budi.
"Memang sih...Selfi dan Melly belum ada pasangan gitu. Jadi tidak ada urusan cemburu dari pasangan gitu. Aman pertemanan!" kata Eko.
"Memang jadinya aman pertemanan!" kata Budi.
"Sudah ah...obrolan andainya!" kata Eko.
"Okey....obrolan andai selesai!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Budi dan Eko menikmati minum kopi dengan baik dan makan singkong goreng gitu.
"Ngomong berita Tv tentang Parade di Paris, ya ada TNI menunjukkan kebolehannya dengan baik gitu, ya gimana pendapat Eko?" kata Budi.
"Parade di Paris toh," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"TNI menunjukkan kebolehannya di Parade di Paris," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Penonton yang baik yang nonton berita Tv, ya menilainya...bagus!" kata Eko.
"Bagus...penilaian Eko!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Aku sependapat dengan Eko. Bagus sih...TNI menunjukkan kebolehannya di Parade di Paris!" kata Budi.
"Citra baik di mata dunia....TNI," kata Eko.
"Ya memang citra baik di mata dunia.... TNI," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Main permainan kartu gaplek saja Budi!" kata Eko.
"Ya okey main kartu gaplek!" kata Budi.
Budi mengambil kartu gaplek di bawah meja, ya kartu gaplek di kocok dengan baik dan kartu gaplek di bagikan dengan baik gitu.
"Aku mau cerita Eko!" kata Budi.
"Budi mau cerita. Silakan Budi bercerita dengan baik!" kata Eko.
"Begini ceritanya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Gema yang hoby membuat cerita sampai jadi novel dan di terbitkan dengan baik gitu. Ya kerjaan membuat novel cuma kerjaannya sambilan Gema, ya kerjaan utama Gema kerja dengan baik di perusahaan PT. SEJAHTERA gitu. Pemilik perusahaan PT. SEJAHTERA adalah Andre gitu. Gibran anaknya Andre dan Ayu gitu. Ya Ayu adalah istri tercinta Andre gitu. Gibran memang menjadi bos di perusahaan PT. SEJAHTERA gitu. Gema dan Gibran berteman baik sih dari masa SMA, ya sampai sekarang gitu. Gibran pada masa SMA, ya pernah gagal jadian sama Adara gitu. Ya Adara anaknya Wendy dan Kiky gitu. Ya Wendy menjalankan usaha hotel Horison gitu. Ya Adara sekarang kabarnya kerja di Paris tujuannya untuk nilai pengalaman hidup gitu, ya kerja di perusahaan HERMES gitu. Gema berteman baik dengan cewek cantik yang bernama Kiara gitu. Ya Kiara menjalankan kuliah dengan baik di Universitas yang ada di Jakarta gitu. Teman kerja Gema yang bernama Victoria, ya Victoria suka dengan Gema gitu. Hubungan pertemanan Gema dan Victoria baik gitu. Gibran di jodohkan sama Andre dengan cewek yang bernama Naura gitu. Ya Naura kerjaannya model gitu, ya Naura anaknya Surya dan Bulan gitu. Kerjaannya Surya menjalankan usaha restoran gitu. Surya dan Andre berteman baik gitu. Gibran dan Naura bertemu, ya keduanya saling suka gitu. Rencana pernikahan pun di jalankan Gibran dan Naura gitu. Sebenarnya Naura mengidap penyakit kanker gitu. Ya Naura berusaha bertahan hidup dengan penyakitnya gitu. Sampai hari pernikahan, ya Gibran menikah dengan baik dengan Naura gitu. Rumah tangga di jalankan Gibran dan Naura begitu singkat gitu karena Naura meninggal gitu. Ya Naura di makamkan dengan baik. Gibran memang mencintai Naura gitu, ya untuk menghilangkan kesedihan Gibran liburan ke Paris. Gema teman baik Gibran, ya Gema ikut ke Paris dengan tujuan Gema ke Paris mengumpulkan data ini dan itu untuk membuat novel gitu. Ceritanya di buat dengan baik...Gibran dan Gema telah di Paris, ya keduanya menginap di hotel gitu. Gema dan Gibran liburan di Paris dengan baik, ya cerita tentang Paris sama sih... seperti beritakan media ini dan itu gitu. Gema di Paris mengumpulkan data ini dan itu...untuk di buat novel gitu. Ada acara Parade di Paris gitu. Gema dan Gibran menonton dengan baik Parade gitu. Yang membuat Gibran dan Gema sebagai orang Indonesia bangga, ya di Parade di Paris ...ada TNI yang menunjukkan kebolehannya dengan baik gitu. Gema mengecek berita di HP-nya, ya media memberitakan dengan baik Parade di Paris. Ya acara Parade di Paris berjalan dengan baik, ya meriah dan semua orang-orang senang menonton Parade di Paris yang bagus banget gitu. Liburan Gema dan Gibran di Paris, ya pokoknya happy-happy gitu. Gibran menghilangkan kesedihan karena kematian Naura gitu. Gema bertemu dengan teman masa SMA, ya Adara, ya pertemu tidak sengaja di jalan gitu jadi pertemanan Gema dan Adara pun tetap baik gitu. Gibran juga bertemu dengan Adara. Gibran dan Adara tetap berteman baik gitu. Gema tahu sih, ya Gibran suka sama Adara gitu. Gibran sering jalan bareng sama Adara gitu. Pada waktunya Gibran menyatakan cinta pada Adara gitu. Ya Adara menerima cinta Gibran gitu. Hubungan kisah cinta di jalankan dengan baik Gibran dan Adara gitu. Gema senang dengan kisah cinta Gibran dan Adara gitu. Liburan di Paris, ya selesai gitu. Gibran dan Gema pulang ke Indonesia, ya tepatnya Jakarta gitu, ya sedangkan Adara memutuskan ikut pulang ke Indonesia, ya Jakarta gitu jadi Adara keluar dari kerjaannya di perusahaan HERMES gitu. Ceritanya, ya Gema dan Gibran telah berada di Jakarta gitu, ya Adara juga gitu. Ya Gema dan Gibran pulang ke rumah masing-masing gitu, ya begitu juga Adara. Ya Gibran dan Gema kerja dengan baik di perusahaan gitu. Adara yang tidak kerja di Paris, ya di Jakarta...Adara kerja dengan baik mengelola hotel Horison gitu. Hubungan kisah cinta Gibran dan Adara berjalan dengan baik, ya keduanya ada rencana menikah gitu. Gema yang berteman dengan Kiara dan Victoria, ya Gema adalah cowok sih....inginnya sih...dapetin Kiara dan Victoria gitu, ya setelah di pikirkan dengan baik sih....Gema memilih Kiara gitu. Gema menyatakan cinta dengan baik sama Kiara, ya Kiara menerima cinta Gema. Hubungan kisah cinta pun di jalankan dengan baik Gema dan Kiara gitu. Victoria yang tahu, ya Gema menjalin cinta sama Kiara jadi Victoria yang tidak bisa bersama Gema gitu. Ya Victoria jadian dengan Fattah gitu. Ya kerjaan Fattah, ya polisi dari kepolisian Lapor Pak!. Gibran dan Adara yang saling mencintai, ya keduanya menikah dengan baik gitu. Gema senang dengan pernikahan Gibran dan Adara gitu. Ya Gema yang membuat novel, ya novel jadi dan sudah di terbitkan gitu. Novel yang di buat Gema di berikan pada Gibran dan Adara untuk hadiah pernikahan karena memang novel yang di buat Gema...ceritanya tentang kisah cinta Gibran dan Adara gitu. Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Cerita yang bagus," kata Eko.
"Sekedar cerita saja!" kata Budi.
"Kisah persahabatan tokoh Gema dan tokoh Gibran, ya dan juga kisah cinta," kata Eko.
"Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Budi dan Eko, ya asik main permainan kartu gaplek gitu.
"Hidup ini tetap sama kan Eko?" kata Budi.
"Hidup ini tetap sama Budi!" kata Eko.
"Manusia tetap saja membahas tentang putra Tuhan atau Tuhan adalah manusia," kata Budi.
"Nama juga obrolan...pasti di obrolin dengan baik...putra Tuhan atau Tuhan adalah manusia," kata Eko.
"Obrolan terjadi pro dan kontra, ya karena berkaitan dengan agama ini dan itu," kata Budi.
"Dari zaman dulu, ya aku belum lahir sampai aku sudah lahir, yaaa sampai aku jadi pemuda yang berpendidikan lulusan SMA....obrolan tentang putra Tuhan atau Tuhan adalah manusia, ya obrolan pro dan kontra berkaitan dengan agama karena ada tujuan ini dan itu sih...masih berkaitan urusan dunia ini," kata Eko.
"Berarti obrolan...tentang putra Tuhan atau Tuhan adalah manusia.... tetap...pro dan kontra sampai seterusnya," kata Budi.
"Hanya kematian yang membuat manusia diam. Berarti obrolan tentang putra Tuhan atau Tuhan adalah manusia...selesai gitu," kata Eko.
"Memang kematian yang membuat obrolan selesai," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Budi dan Eko tetap asik main permainan gaplek gitu.