Budi duduk di depan rumahnya sambil menikmati minum kopi dan makan singkong rebus.
"Baca cerpen saja!" kata Budi.
Budi mengambil buku di bawah meja, ya buku di buka dengan baik dan cerpen di baca dengan baik gitu.
Isi cerita yang di baca Budi :
Pemasar korporat Chris Carver membuat dekorasi ukiran tangannya sendiri untuk kompetisi dekorasi Natal di lingkungan setempat tetapi tidak pernah menang, sehingga iri dengan tetangganya Bruce yang berulang kali menang dengan balon dan dekorasi pasar massal murah lainnya. Sesaat sebelum Natal, dia diberhentikan, menyebabkan dia mati-matian bersaing untuk mendapatkan hadiah utama sebesar $100.000 yang akan diberikan kepada pemenang oleh Prism Cable. Saat mencari perbekalan, Chris dan putri bungsunya Holly menemukan toko Natal misterius bernama "Kringle's", yang dipenuhi dengan dekorasi dan patung-patung indah. Dia membeli zoetrope berbentuk pohon besar berdasarkan "Dua Belas Hari Natal". Saat diberikan tanda terima, Chris didesak untuk menandatanganinya oleh penjaga toko Pepper tanpa membaca cetakan kecilnya. Dengan menggunakan dekorasi baru, keluarga tersebut tampil mengesankan di kompetisi tersebut.
Keesokan harinya, gambar dari pohon hilang dan ada tujuh angsa berenang di kolam keluarga. Chris menyalahkan Bruce atas tindakan tersebut dan kembali ke Kringle bersama Holly, mencari penggantinya. Sementara itu, istri Chris, Carol, diserang di tempat kerja oleh enam angsa petelur dan tiga ayam Perancis (mengenakan kostum orang Prancis). Sekembalinya ke toko, mereka bertemu dengan serangkaian patung kaca hidup di desa Natal: Pip, Cordelia, Gary, dan sekelompok penyanyi. Mereka menjelaskan bahwa Pepper adalah peri Natal jahat yang telah menipu Chris untuk melakukan tawar-menawar Faustian, dan bahwa mereka semua adalah korban sebelumnya. Mereka memberi tahu Chris bahwa dia harus menemukan lima cincin emas yang dipegang oleh gambar yang hilang, yang sekarang hidup, sebelum jam 8 malam pada Malam Natal atau dia akan berubah menjadi patung juga. Setelah Chris dan Holly memperoleh dua cincin pertama dari dua burung tekukur dan tiga ayam Perancis, dia kemudian menyelamatkan patung-patung itu dan membawanya pulang bersama dengan menara jam desa, di mana dia menunjukkannya kepada keluarganya.
Pada pertemuan lari di mana putri sulung Chris, Joy, berkompetisi, Pepper menyuruh delapan pelayan memerah susu dan sepuluh bangsawan melompat menyerang keluarga tersebut. Meskipun terjadi kekacauan, mereka berhasil mengambil cincin ketiga dan keempat. Joy, bagaimanapun, menjadi kesal ketika ayahnya menghina perekrut perguruan tinggi, menyebabkan dia dan saudara laki-lakinya Nick menuduh Chris fokus pada Natal demi dirinya sendiri dan tidak membiarkan mereka menjalani kehidupan mereka sendiri. Kembali ke rumah, Chris mengungkapkan kebenaran situasinya, dan keluarga memutuskan untuk membantunya. Menyadari bahwa Pepper memiliki dering kelima, mereka memasang jebakan untuknya pada malam kompetisi, di mana semua orang mengetahui dari program berita Prism Cable bahwa hadiah $100.000 sebenarnya dalam bentuk kupon taco.
Setelah menjebak Pepper dan mendapatkan cincinnya, Sinterklas tampaknya mengirim Pepper kembali ke Kutub Utara. Ketika Chris memberikan lima cincin kepadanya, dia mengejeknya dengan mengatakan bahwa dia membutuhkan lebih banyak. Mengingat "lima cincin emas" diucapkan delapan kali dalam "Dua Belas Hari Natal", keluarga tersebut menyadari bahwa mereka membutuhkan 40 cincin. Pepper kemudian melepaskan dekorasi yang tersisa (sembilan wanita menari tidak terlihat) di lingkungan sekitar. Para Pemahat berebut mendapatkan cincin itu, dan Santa membantu mereka. Pepper kemudian menipu dengan memutar menara jam ke depan selama lima menit, mengubah Chris menjadi patung sebelum waktunya. Keluarga tersebut hanya berhasil mendapatkan 38 cincin, namun Santa menunjukkan bahwa cincin kawin Chris dan Carol, yang terbuat dari emas, menjadikan totalnya menjadi 40, membuat Chris kembali normal. Holly kemudian mengembalikan patung-patung lainnya seperti keinginan Natalnya. Santa kemudian membawa Pepper dan semua patung sebelumnya kecuali Pip di kereta luncurnya, mengucapkan selamat tinggal kepada para Pemahat.
Pada pagi Natal, keluarga Carvers menikmati taco gratis mereka bersama Bruce dan keluarganya, dengan Chris telah menebus kesalahannya. Pip kemudian datang, ingin tidak menghabiskan Natal sendirian, dan disambut oleh keluarga nya. Satu tahun kemudian, ya Pepper kemudian terbukti telah diubah menjadi patung kaca oleh Santa sebagai hukuman di mana perilaku baiknya akan membuatnya kembali ke peringkat penyendok kotoran rusa. Chris terungkap telah memperoleh kepemilikan atas toko Pepper, yang sekarang berganti nama menjadi "Chris Kringle's".
***
Budi selesai membaca cerpen yang ceritanya menarik, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus gitu.
"Nyanyi ah. Main gitar. Menghibur diri," kata Budi.
Budi mengambil gitar yang di taruh di samping kursi, ya gitar di mainkan dengan baik gitu.
Lirik lagu yang dinyanyikan Budi :
"Cantik
***
Budi selesai menyanyi, ya berhenti main gitar dan gitar di taruh di samping kursi.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus gitu.
"Eko belum datang, ya kalau begitu baca koran saja!" kata Budi.
Budi mengambil koran di bawah meja, ya koran di baca dengan baik gitu. Berita-beritanya menarik di baca dari urusan pemerintahan dalam negeri, pemerintahan luar negeri, olahraga, ya sampai cerita artis yang ini dan itu ceritanya. Yaaa cukup lama Budi baca koran, yaaa akhirnya datang lah Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan di depan rumah Budi. Yaaa Budi berhenti baca koran dan koran di taruh di meja. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi dan melihat koran di meja.
"Ada koran," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Aku baca koran dulu, ya Budi!" kata Eko.
"Iya!" kata Budi.
Eko mengambil koran di meja, ya di baca dengan baik koran gitu. Budi menunggu Eko selesai baca koran, ya Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus gitu. Eko membaca koran, ya teknik baca cepat gitu. Yaaa pada akhirnya, ya Eko selesai baca koran dan koran di taruh di meja.
"Seperti biasa, ya berita-berita di koran....bagus-bagus," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Ngomong-ngomong Budi. Masih ngumpulin data-data partai politik, ya jadi bahan penelitian Budi?" kata Eko.
"Ya selama keinginan aku ingin kerja di pemerintahan, ya tidak selama kerja jadi buruh. Aku tetap mengumpulkan data-data partai politik, ya bahan penelitian, ya belajar. Maklum aku hanya lulusan SMA dan latar belakang keluarga miskin, ya jadi harus belajar dengan baik demi tujuan ku tercapai," kata Budi.
"Perjuangan yang pantang menyerah yang di jalan Budi, ya demi keinginan tercapai. Belajar dengan baik," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Penelitian. Ilmu-ilmu Universitas," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Apa semua partai politik yang ikut Pemilu yang data-datanya di kumpulkan Budi?" kata Eko.
"Ya bisa jadi sih, ya semua partai politik yang ikut Pemilu," kata Budi.
"Semua partai politik toh. Jadi perbandingan antara satu dengan lainnya, ya dari sistem kerjanya, ya Budi?" kata Eko.
"Bisa jadi sih," kata Budi.
"Bagus atau tidaknya, ya sistem kerja partai politik, ya berarti berdasarkan cara pemimpin mengurus partai politik, ya kan Budi?" kata Eko.
"Bisa jadi sih," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA, ya kan Eko?" kata Budi.
"Memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Apakah Budi meneliti juga perhitungan hasil Pemilu?" kata Eko.
"Mau sih. Aku meneliti hasil perhitungan Pemilu, ya sebagai bahan belajar gitu. Tapi, yaaa lebih baik itu kan, ya ikutin saja hasil Pemilu dari berita yang bergulir saja," kata Budi.
"Memang sih cukup ikutin berita yang bergulir, ya hasil Pemilu," kata Eko.
"Jika aku ingin jalanin meneliti hasil Pemilu, ya paling tingkat sekala kecil saja, ya lingkungan tempat tinggal gitu," kata Budi.
"Skala kecil, ya jika penelitian di jalanin," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Metode kualitatif dan kuantitatif, ya Budi?" kata Eko.
"Dua metode tersebut, ya bisa di jalankan dengan baik dan ada hasilnya dengan baik," kata Budi.
"Hasilnya ada," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Kalau begitu. Main permainan ular tangga saja!" kata Eko.
"Oke main permainan ular tangga!" kata Budi.
Budi mengambil koran di meja, ya koran di taruh di bawah meja dan mengambil permainan ular tangga dan di taruh di atas meja. Eko dan Budi main permainan ular tangga dengan baik gitu.