CAMPUR ADUK

Tuesday, April 12, 2022

AKU BUKAN USTADZ

Malam di bulan Ramadhan. Keadaan di lingkungan, ya tenang gitu. Eko dan Budi duduk di depan rumah Eko, ya setelah sholat tarawih dan baca al qur'an di mesjid. Ya biasa lah Eko dan Budi, ya sambil menikmati minum kopi dan juga makan gorengan lah. Sedangkan Abdul tidak main ke rumah Eko....karena ada urusan dengan orang tua Abdul. 

"Aku bukan Ustadz," kata Budi. 

"Memang Budi bukan Ustadz. Cuma lulusan SMA. Ya sama dengan aku, ya lulusan SMA. Atau jangan-jangan ada kaitannya dengan sinetron di Tv. Judulnya 'Aku Bukan Ustadz'...," kata Eko. 

"Memang sih sinetron dengan judul 'Aku Bukan Ustadz'...menarik ceritanya sih. Tapi bukan itu maksudnya. Aku punya cerita," kata Budi. 

"Ooooo Budi. Punya cerita toh. Kalau begitu..silakan bercerita. Aku siap mendengarkan cerita Budi dengan baik!" kata Eko. 

"Baiklah aku bercerita. Nama tokohnya siapa ya? Ooooo ini saja...nama tokohnya...Irfan. Ya Irfan anak dari orang miskin. Bapaknya kerjaannya tukang barang rongsokan. Ibunya, ya kerjaannya warung di depan rumah. Irfan sendiri, ya jadi anak jalan bersama teman baik Ramzi. Setiap hari Irfan dan Ramzi melakonin kerjaannya jadi anak jalanan setelah pulang sekolah, ya dari mengamen sampai jualan. Hasil dari kerjaan Irfan dan Ramzi, ya cukup lah kebutuhan sehari-hari dan bantu orang tua. Suatu hari. Irfan mendengarkan suara orang mengaji. Suara itu merdu sekali. Irfan yang penasaran mencari suara yang mengaji. Ternyata suara itu berasal dari tetangga di belakang rumah Irfan. Seorang kakek yang sedang mengaji. Irfan tertarik dengan mengaji, ya jadi mau menuntut ilmu dari kakek yang pinter mengaji. Kakek mau mengajarkan Irfan mengaji. Irfan mulai belajar mengaji dengan baik sama kakek. Sang kakek, ya memberikan semua Ilmunya sama Irfan. Sampai sang kakek meninggal dunia, ya sang kakek mewariskan kitab al qur'an dan hadits-hadits sama Irfan dan di suruh untuk terus belajar. Ya Irfan menerima warisan dari kakek dengan baik dan terus belajar dengan baik. Sampai Irfan dewasa, ya lulus SMA. Ramzi lulus SMA juga. Suatu ketika mesjid membutuhkan seorang Ustadz untuk mengajar mengaji untuk anak-anak. Irfan dan Ramzi kebetulan berada di mesjid, ya setelah sholat dhuzur....keduanya duduk di teras mesjid. Memang Ramzi dan Irfan masih mencari kerjaan sih. Ya namanya hidup di kota penuh dengan kompetisi dengan segala kepintaran. Irfan mencoba untuk mengajarkan anak mengaji. Anak-anak senang di ajarkan Irfan. Pengurus mesjid, ya senang melihat Irfan pandai mengajar mengaji untuk anak-anak. Padahal Irfan sekedar saja mengajarkan mengaji ke anak-anak. Maka itu pengurus mesjid, ya memutuskan dengan baik, ya Irfan jadi guru mengaji untuk anak-anak. Irfan berkata "Aku Bukan Ustadz". Pengurus mesjid paham omongan Irfan karena memang Irfan lulusan SMA, ya seharusnya jadi Ustadz itu....lulusan pondok pesantren. Irfan menerima jadi guru mengaji untuk anak-anak. Semenjak itu kerjaan...Irfan jadi Ustadz di mesjid. Semua karena ilmu Irfan, ya berasal dari kakek. Ya sebenarnya kakek adalah Ustadz, ya lulusan pondok pesantren, ya bisa di bilang Ulama lah. Ramzi sebagai teman baik, ya membantu Irfan dalam mengajar mengaji pada anak-anak di mesjid. Sampai akhirnya Irfan dan Ramzi, ya mendapatkan kerjaan di perusahaan, ya jadi buruh dan juga gaji lumayan sih bisa untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Begitu lah ceritanya," kata Budi.

"Cerita yang bagus. Seperti biasanya," kata Eko.

"Emmmm," kata Budi.

"Kalau begitu main catur saja!" kata Eko.

"Ok...main catur saja!" kata Budi.

Eko mengambil papan catur di bawah meja, ya papan catur di taruh di atas meja. Eko dan Budi, ya menyusun dengan baik bidak catur di atas papan catur. Keduanya main catur dengan baik, ya sambil menikmati minum kopi dan juga makan gorengan lah. 

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK