CAMPUR ADUK

Thursday, September 2, 2021

SENGAJA TIDAK SENGAJA MEMINTA MAAF PADA TUHAN

Indro duduk di halaman belakang bersama Kasino. Indro memainkan gitarnya dan juga bernyanyi. Kasino, ya ikut bernyanyi.

Lirik lagu yang di nyanyikan Indro dan Kasino dengan julul 'Ratu Hatiku' :

Rontok jantungku saat aku melihatmu
Ramah sikapmu membuat aku melayang
Resah jiwaku bila aku tak bertemu
Rintihan kalbu, ingin ku memilikimu
Rembulan malam, sampaikan
Sampaikan kepadanya
Rahasia hatinya membuat aku penasaran
Rasa cintaku semakin dalam
Rindu ini pun menggebu-gebu
Bila hati ini t'lah kubuka
Ratunya dirimu, oh-oh
Ratu hatiku
Rontok jantungku saat aku melihatmu
Ramah sikapmu membuat aku melayang
Resah jiwaku bila aku tak bertemu
Rintihan kalbu, ingin ku memilikimu
Rembulan malam, sampaikan
Sampaikan kepadanya
Rahasia hatinya membuat aku penasaran
Rasa cintaku semakin dalam
Rindu ini pun menggebu-gebu
Bila hati ini t'lah kubuka
Ratunya dirimu, oh-oh
Rasa cintaku semakin dalam
Rindu ini pun menggebu-gebu
Bila hati ini t'lah kubuka
Ratunya dirimu
Rasa cintaku semakin dalam
Rindu ini pun menggebu-gebu
Bila hati ini t'lah kubuka
Ratunya dirimu, uh
Rasa cintaku semakin dalam
Rindu ini pun menggebu-gebu
Bila hati ini t'lah kubuka
Ratunya dirimu, oh-oh
Ratu hatiku

***

Indro berhenti main gitar dan bernyanyi. Kasino, ya berhenti bernyanyi lah.

"Kasino," kata Indro.

"Apa?!" kata Kasino.

"Kalau ngomongin orang dosa kan....Kasino?!" kata Indro.

"Ngomongin orang, ya dosa sih. Kan bisa saja yang di omongin menjelekkan orang yang di omongkan jadinya fitnah," kata Kasino.

"Kalau di omongin bentuk pujian...gimana Kasino?!" kata Kasino.

"Pujian alakadarnya sih tidak masalah. Kalau pujiannya hiperbola. Contohnya : orang itu pinter main sepak bola. Ketika di uji coba ternyata orang itu, ya biasa-biasa saja main sepak bolanya. Secara halus menjatuhkan orang itu lewat pujian.. Dosa jadinya," kata Kasino.

"Oooooo aku inget. Tentang pujian yang di lakukan artis pada peserta lomba menyanyi dengan pujian ratu cengkok. Ketika waktunya tiba di uji. Peserta lomba menyanyi itu gagal menunjukkan kemampuan itu. Berarti pujian itu menjatuhkan peserta lomba menyanyi secara halus," kata Indro.

"Nama juga manusia. Berjalan di muka bumi ini berusaha hati-hati tetap saja jatuh pada jurang kesalahan," kata Kasino.

"Banyak orang ngomongin tentang Nabi yang ini dan itu. Begitu juga ngomongin Dewa dan Tuhan ini dan itu. Gimana Kasino...dosa apa enggak?!" kata Indro.

"Kalau ngomongin Nabi kan tujuannya Nabi itu menjadi contoh yang baik agar manusia berjalan di muka bumi di jalan kebaikkan seperti Nabi yang selalu tata beribadah pada Tuhan yang di sembah Nabi. Kalau ada tidak suka dengan Nabi, ya dari zaman awal ajaran di bentuk sampai sekarang sih. Sedangkan Dewa dan Tuhan, ya kan tujuannya menunjukkan kebenaran Tuhan yang di sembah manusia pada ajaran yang di ajarkan dan jalankan manusia di jalan kebaikan. Memang ada Dewa dan Tuhan, ya seperti cerita mitologi tentang Dewa yang menghancurkan ini dan itu. Pada akhirnya itu semua dianggap sekedar cerita dan obrolan saja kan. Maka itu ada lebih baik dari proses obrolan dari pada kena dosa, ya lebih baik diam dari pada bicara....ngomongin ini dan itu," kata Kasino menjelaskan.

"Repot jadinya," kata Indro.

"Orang sadar sih. Tetap meminta maaf pada Tuhan dari kesalahan di sengaja dan tidak sengaja dengan cara ibadah dengan cara keyakinan ajaran agama yang di jalankan masing-masing," kata Kasino.

"Gimana dengan Dono yang pernah membuat cerita tentang dirinya di angkat jadi Nabi sama Roh dan itu semua karena Dono mempelajari ilmu yang dapat menunjukkan kebenaran tentang ajaran awal dan akhir dari perjalanan manusia di muka bumi ini. Yang di khawatirkan, ya Dono itu menyimpang dan sesat dari ajaran dan juga penistaan agama karena Undang-Undangnya di tetapkan dan di jalankan dengan baik?!" kata Indro.

"Sebenarnya kan sudah di bilang. Sekedar bercerita saja. Urusan selesai dan juga telah meminta maaf. Ya urusan telah selesai semuanya. Tapi kalau naik lagi ceritanya, ya repot juga untuk menjelaskannya," kata Kasino.

"Kan repot juga," kata Indro.

"Kalau dengan cara seperti permainan ini. Aku adalan Nabi. Nama yang di berikan orang tua atau aku sendiri yang mengganti nama menjadi Nabi. Urusan jadi selesai. Dalam proses permainan ini," kata Kasino.

"Kalau di pikir dengan baik. Permainan Kasino, ya urusan selesai sih," kata Kasino.

"Dono di panggil para Ulama untuk memberikan keterangan tentang cerita yang di buat, ya pastinya Dono mengalihkan dengan urusan yang paling banyak dampaknya di masyarakat. Contoh : Mana yang benar dari NU dan Muhammadiyah, ya beserta Organisasi agama lainnya. Semua organisasi agama bicara Allah SWT Maha Benar dengan segala firmannya. Yang di tanya apa jawabnya apa? Padahal setiap organisasi agama menunjukkan kebenaran dari para pemimpin yang membentuk organisasi agama yang memecah belah kan mereka semua demi keputusan mereka membangun organisasi agama," kata Indro.

"Dono kan sudah bilang. Semua urusan organisasi agama, ya tidak jauh dari urusan Sosial dan Ekonomi," kata Kasino.

"Menjalankan hidup terjadi benturan karena ulah orang tua yang membangun ini dan itu," kata Indro.

"Maka itu. Pemerintah untuk menanggulangi semuanya dengan baik, ya agar tidak jadi konflik di satu agama beda organisasi agama. Maupun antar agama," kata Kasino.

"Jadi obrolan kita ini dosa apa tidak?!" kata Indro.

"Nama juga manusia. Di sengaja atau tidak segaja, ya lebih baik.....kita meminta maaf sama Tuhan dengan ajaran yang kita yakini dan di jalanin dengan baik," kata Kasino.

"Tuhan Maha Melihat dan Maha Mendengar," kata Indro.

"Emmmmmm," kata Kasino.

"Kalau begitu nyanyi lagi Kasino!" kata Indro.

"Ok. Lagu apa yang di nyanyikan?!" kata Kasino.

"Setia Untuk Selamanya," kata Indro.

"Ok," kata Kasino.

Kasino dan Indro, ya bernyanyi dengan baik dengan iringan gitar di mainkan Indro dengan baik lah.

Lirik lagu yang di nyanyikan Kasino dan Indro dengan judul 'Setia Untuk Selamanya' :

Saat bintang bertahta
Dan rembulan tersenyum manja
Di saat malam itu, kau dan aku
Kita berbagi cerita
Bersenandung tawa dan canda
Mengucap janji setia, janji cinta
Hatimu dan hatiku
Telah menjadi satu
Bersatu dalam cinta
Semoga selamanya
Tak bosan-bosan aku memandangmu
Tak puas-puas aku merindumu
Begitu cantik sempurna dirimu
Begitu baiknya hatimu cintaku
Kita berbagi cerita
Bersenandung tawa dan canda
Mengucap janji setia, janji cinta
Hatimu dan hatiku
Telah menjadi satu
Bersatu dalam cinta
Semoga selamanya
Tak bosan-bosan aku memandangmu
Tak puas-puas aku merindumu
Begitu cantik sempurna dirimu
Begitu baiknya hatimu cintaku
Tak bosan-bosan aku memandangmu
Tak puas-puas aku merindumu
Begitu cantik sempurna dirimu
Begitu baiknya hatimu cintaku

***

Kasino dan Indro selesai menyanyikan lagu, ya Indro selesai main gitar.

"Kasino. Kita ini menyanyikan lagu sama aja mempopulerkan lagu kan?!" kata Indro.

"Ya iyalah. Kita ini mempopulerkan lagu dan sekedar senang senang menyanyikan lagu yang populer dan juga kita kan menghormati dan menghargai yang membuat lagu dan yang menyanyikan lagu sampai populer," kata Kasino.

"Kalau begitu udahan ah nyanyi dan main gitar. Main catur saja Kasino!" kata Indro.

"Ok main catur!" kata Kasino.

Kasino mengambil papan catur di bawah meja dan di taruh di atas meja. Indro telah menaruh gitarnya di samping kursi. Kasino dan Indro main catur dengan baik banget. 

DUA SIFAT

Malam bertabur bintang di langit. Kasino di halaman belakang sedang minum teh dan juga makan keripik singkong.

"Teh yang aku minum enak," kata Kasino.

Kasino menaruh cangkir berisi teh di meja dengan baik.

"Main gitar dan bernyanyi ah!" kata Kasino.

Kasino mengambil gitar di samping tempat duduknya dan segera di mainkan gitar dan bernyanyi.

Lirik lagu yang di nyanyikan Kasino yang berjudul 'Mati Lampu' :

Ah-ha
Ah-ha
Mati lampu, aduh gelapnya
Gelap-gelapan jadinya seperti siluman
Tiga minggu sudah berlalu
Disaat aku berdua waktu mati lampu
Hingga kenangannya sampai kini masih terasa
Malu tapi mau diriku disaat malam itu
Mati lampu, aduh gelapnya
Gelap-gelapan jadinya seperti siluman
Malam ini wajahmu terbayang
Kembali menerangi resahnya hatiku
Aku rindu ingin di sampingmu
Merasakan teduhnya kasih dan sayangmu
Aku takut mati lampu, mati pula cintamu
Aku takut mati lampu, mati pula cintamu
Mati lampu, aduh gelapnya
Gelap-gelapan jadinya seperti siluman
Tiga minggu telah berlalu
Disaat aku berdua waktu mati lampu
Hingga kenangannya sampai kini masih terasa
Malu tapi mau diriku disaat malam itu
Mati lampu, aduh gelapnya
Gelap-gelapan jadinya seperti siluman
Malam ini wajahmu terbayang
Kembali menerangi resahnya hatiku
Aku rindu ingin di sampingmu
Merasakan teduhnya kasih dan sayangmu
Aku takut mati lampu, mati pula cintamu
Aku takut mati lampu, mati pula cintamu
Mati lampu, aduh gelapnya
Gelap-gelapan jadinya seperti siluman

***

Kasino selesai main gitar dan menyanyikan lagu. Gitar di taruh di samping kursi sama Kasino. Cangkir di meja berisi teh, ya di ambil Kasino dan di minumnya dengan baik. 

"Memang rasa teh enak," kata Kasino.

Kasino menaruh cangkir berisi teh di meja dan segera mengambil keripik singkong di meja dan di makan dengan baik keripik singkong. 

"Main game aja!" kata Kasino.

Kasino main game di Hp-nya dengan baik. Indro selesai urusan dengan Saskia, ya vidio call lah. Indro ke beranjak dari duduknya dari ruang tamu ke halaman belakang. Sampai di halaman belakang, ya Indro mengambil gitar di samping Kasino dan segera duduk dengan baik.

"Nyanyi lagu apa ya?!" kata Indro berpikir dengan baik.

Indro akhirnya memutuskan sebuah lagu yang di sukainya. Gitar di genjreng sama Indro. Kasino berhenti main game di Hp-nya.

"Indro ingin bernyanyi dan main gitar," kata Kasino.

Indro main gitar dan bernyanyi dengan baik. Kasino, ya bernyanyi juga sih.

Lirik lagu yang di nyanyikan Indro dan Kasino dengan judul 'Seperti Mati Lampu' :

Janganlah kau tanyakan besarnya cintaku
Ku persembahkan untukmu, hanya kepadamu
Oh dan janganlah kau ragukan luasnya cintaku
Yang putih tulus untukmu, hanya kepadamu
Luasnya laut tak seluas cinta yang ku punya
Tak sedalam cinta yang ku rasa, cintaku satu untukmu
Tingginya langit tak setinggi kasih yang ku punya
Tak setinggi kasih yang ku rasa, cintaku satu untukmu
Seperti mati lampu ya sayang, seperti mati lampu
Cintaku tanpamu ya sayang bagai malam tiada berlalu
Seperti mati lampu ya sayang, seperti mati lampu
Cintaku tanpamu ya sayang bagai malam tiada berlalu
Janganlah, kau tanyakan besarnya cintaku
Ku persembahkan untukmu, hanya kepadamu
Luasnya laut tak seluas cinta yang ku punya
Tak sedalam cinta yang ku rasa, cintaku satu untukmu
Seperti mati lampu ya sayang, seperti mati lampu
Cintaku tanpamu ya sayang, bagai malam tiada berlalu
Seperti mati lampu ya sayang, seperti mati lampu
Cintaku tanpamu ya sayang, bagai malam tiada berlalu
(Seperti mati lampu ya sayang, seperti mati lampu
(Cintaku tanpamu ya sayang bagai malam tiada berlalu)
Seperti mati lampu ya sayang, seperti mati lampu
Cintaku tanpamu ya sayang, bagai malam tiada berlalu
Seperti mati lampu ya sayang, seperti mati lampu
Cintaku tanpamu ya sayang, bagai malam tiada berlalu

***

Indro berhenti bermain gitar dan bernyanyi. Kasino, ya berhenti bernyanyilah.

"Kasino," kata Indro.

"Apa?" kata Kasino.

"Benci seorang cewek apa tanda dari cinta, ya Kasino?!" kata Indro.

"Benci tanda cinta. Benci...lama-lama jadinya dendam," kata Kasino.

"Kok jadinya dendam.Ya Kasino?!" kata Indro.

"Contohnya : aku benci sama Indro. Masa jadi cinta. Jijik banget. Cinta sama Indro. Laki sama laki. Jadinya sih lebih baik. Benci jadinya dendam. Aku dan Indro, ya rival dalam pertarungan," kata Kasino.

"Kasino. Itukan kalau cowok. Ini masalahnya yang aku tanyain urusannya cewek. Gimana Kasino?!" kata Indro.

"Ok....ok. Bencinya cewek, ya terkadang bukan cinta, tapi dendam. Karena di dalam diri cewek ada dua sifat. Antara baik dan buruk. Bisa di bilang sih sifat baik, ya malaikat. Sifat buruk, ya setan," kata Kasino.

"Jadi tergantung dominan mana yang muncul pada sifatnya cewek," kata Indro.

"Kalau orang tuanya mendidik baik anak ceweknya menjadi cewek sholeha, ya muncullah sifat malaikat. Kalau orang tua tidak bisa mendidik anak ceweknya, ya muncul deh sifat cewek yang buruk banget di sebut setan," kata Kasino.

"Banyak cerita tentang cewek yang karakternya jahat di sebut antagonis. Yang baik di sebut protagonis," kata Indro.

"Dalam memilih cewek untuk di jadikan kekasih, ya pilih dengan baik berdasarkan latar belakangnya dengan baik," kata Kasino.

"Omongan orang tua banyak benernya tentang milih cewek untuk di jadikan kekasih. Bibit, Bebet dan Bobotnya," kata Indro.

"Orang tua lebih dulu menjalankan dari kita. Ya lebih tahu banyak tentang perjalanan hidup ini dengan baik dari kita," kata Kasino.

"Cewek juga harus pinter juga memilih cowok yang di jadikan kekasih. Ya sifat cowok kan dua sifat juga, ya kan Kasino?!" kata Indro.

"Ya iyalah. Cowok juga ada dua sifat juga. Baik dan buruk. Malaikat dan juga Setan," kata Kasino.

"Kalau urusan tentang demokrasi. Gimana Kasino?!" kata Indro.

"Tidak perlu di bahas. Cukup nonton di Tv saja. Banyak ahli di bidang yang tahu tentang demokrasi yang menjelaskan seperti Dosen di Universitas ternama!" kata Kasino.

"Ok tidak perlu di bahas. Main catur saja Kasino!" kata Indro.

"Ayok main catur!" kata Kasino.

Kasino mengambil papan catur di bawah meja dan di taruhlah papan catur di atas meja. Indro telah menaruh gitar di samping kursi. Kasino dan Indro main catur dengan baik banget.

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK